Anda di halaman 1dari 4

IRFAN ARIF MAULANA

1904109010029
UNIFORMITARIANISME DAN CATHASTROPHIC
A. Uniformitarianisme
1. Pengertian
Uniformitarianisme adalah sebuah paham yang menyatakan bahwa dalam alam
semesta ada keteraturan sehingga suatu peristiwa akan terulang kembali. Keseragaman
yang diamati pada masa lalu akan muncul pada masa kini maupun masa depan.
Prinsip keseragaman alam digunakan untuk membenarkan baik penalaran induktif
maupun penelitian ilmiah.[3] Hal ini dapat dipahami secara sederhana bahwa masa
depan akan terlihat seperti masa lalu.[3] Dengan demikian, kita dapat memprediksi apa
yang akan terjadi pada masa depan dengan melihat apa yang terjadi pada masa lalu.

2. Tokoh dan sejarah Uniformitarianisme


Pada tahun 1837, nama Uniformitarianisme mulai diperkenalkan oleh Wiliam
Whewell (1794 – 1866) yang menggabungkan antara pendapat yang pernah
dikemukakan oleh Hutton tentang keteraturan dalam sistem alam, dengan konsep Lyell
yang mengatakan bahwa tingkat keseragaman merupakan proses geologi yang
membutuhkan waktu. Sehingga konsep yang dimiliki oleh Whewell menjadi konsep yang
paling sesuai untuk definisi uniformitarianisme.
Konsep Uniformitarianisme ini terdapat pada sebuah textbook yang berjudul “ The
Present Is A Guide To Interpreting The Past” atau dalam bahasa Indonesia yang
memiliki arti “Sekarang Adalah Kunci Masa Lalu”. Pada penjelasan ini, tidak terlalu
mengacu kepada uniformitarianisme, sehingga perlu penjelasan lebih mendalam
tentang uniformitarianisme yang berdasarkan pada era Enlightenment yang terjadi pada
tahun 1750 – 1850 dan juga pada zaman tersebut telah mendistorsi arti dari konsep
uniformitarianisme.
Geologi sendiri merupakan ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang
sejarah terbentuknya alam, seperti fenomena dan juga proses pembentukannya.
Seorang geologis mempelajarinya bukan dari sistem sejarah alam berupa waktu yang
berdiri sendiri untuk mereka atur. Hal ini sesuai dengan pengamatan yang dilakukan di
Era Enlightenment dan pada masa ini terdapat Bapak Ilmu Geologi modern yaitu James
Hutton (1726 – 1797).
ulukan yang diberikan kepadanya bukanlah suatu alasan. Sebab James Hutton
sangat paham betul tentang fakta – fakta yang sudah ada dengan sangat baik. Di dalam
Teori Planet Bumi tahun 1795, Hutton mengatakan bahwa untuk memeriksa atau
meneliti benda – benda yang ada saat ini, kita harus memiliki data yang berasal pada
suatu alasan yang pasti dan juga fakta yang sudah ada. Data tersebut untuk
menyimpulkan anggapan yang ada setelahnya. Di dalam buku miliknya, Hutton
mempopulerkan sebuah gagasan yaitu “meneliti benda – benda saat ini … dengan
menganggap apa yang sudah terjadi,” tetapi konsep yang diberikan ini tidak memiliki
nama yang jelas atau spesifik. Hutton juga tidak menggunakan istilah uniformitarianisme
namun menggunakan istilah “uniformity” atau keseragaman dan itu hanya sesekali.
3. Kontradiksi
Beberapa ahli di bidang geologi dan peneliti serta ilmuan lain mengungkapkan
bahwa terdapat kekelirual yang berasal dari Uniformitarianisme. Setidaknya terdapat 12
dasar kekeliruan atau kesalahan sebagai berikut:
1) Uniformitarianisme terlalu unik untuk ilmu geologi
2) Uniformitarianisme dibahas pertama kali oleh James Hutton.
3) Nama uniformitarianisme pertama kali diberikan oleh Lyell yang memberikan arti
lebih modern
4) Uniformitarianisme memiliki kesamaan dengan aktualisme dan seharusnya
diganti menjadi aktualisme.
5) Uniformitarianisme hanya berpegangan pada proses yang saat ini terjadi dan
dapat juga terjadi di masa lalu geologi.
6) Uniformitarianisme berpegangan pada tingkatan dan intensitas proses geologi
dalam waktu yang konstan.
7) Uniformitarianisme berpendapat bahwa tidak terdapat bencana atau proses
yang bertahap dan berkerja selama waktu geologi.
8) Uniformitarianisme mengatakan bahwa kondisi bumi sedikit berubah selama
waktu geologi.
9) Uniformitarianisme mengatakan bahwa planet bumi sangat tua.
10) Uniformitarianisme sudah terbukti pada hipotesis, terori dan hukum.
11) Uniformitarianisme menunjukan masa lalu yang sama jauhnya dengan kondisi
saat ini dan telah ada selama proses pembentukan bumi.
12) Uniformitarianisme memimpin mengenai hukum alam yang selalu konstan
melewati ruang dan waktu geologi.
Dari sejarah mengenai analisis uniformitarianisme di atas, terdapat 12 konsep
yang salah dan menyesatkan. Sebagian besar ilmuan berpendapat jika
uniformitarianisme seharusnya dijaga dalam bentuk sejarah yang sesuai dengan
pandangan di masa depan. Selain itu, terdapat istilah yang lebih spesifik mengenai apa
itu aktualisme dan menggantikan uniformitarianisme di mana kata ini sesuai dengan
konsep modern kesamaan.
B. Cathastrophic
1. Pengertian
Catastrophic adalah suatu teori yang menyatakan bahwa kenampakan bumi ini
terbentuk akibat dari suatu bencana. suatu gagasan bahwa Bumi pada masa lalunya
telah dipengaruhi oleh berbagai kejadian bencana yang terjadi tiba-tiba, dengan cepat,
dan memengaruhi seluruh bumi. Paradigma yang dominan pada bidang geologi pada
saat ini adalah uniformitarianisme (kadang kala juga disebut sebagai gradualisme), yaitu
gagasan bahwa perubahan perlahan memengaruhi penampilan bumi saat ini.
Pandangan ini berkeyakinan bahwa masa kini merupakan kunci dari masa lalu dan
segala sesuatunya berlanjut sebagaimana ia bermula pada awalnya. Baru-baru ini,
pandangan yang lebih inklusif dan terpadu mengenai kejadian geologi telah
dikembangkan dan mengubah konsensus ilmiah akan penerimaan beberapa kejadian
katastrofi pada masa lalu Jadi mahluk hidup yang punah kemungkinan disebabkan oleh
bencana alam yang besar.
Rangkaian pegunungan api terbentuk akibat dari gempa bumi besar dan erupsi
yang dahsyat. Cuvier dan beberapap ahli percaya bahwa beberapa kenampakan di bumi
disebabkan oleh peristiwa bencana besar tersebut.

2. Tokoh
Tokoh utama katastrofisme pada awal abad ke-19 adalah para ilmuwan Prancis :
Georges Cuvier dan Leonce Elie de Beaumont. Teori katastrofisme mereka didasarkan
atas pekerjaan stratigrafi Tersier di Cekungan Paris Cuvier melihat urutan stratigrafi
tersebut sebagai akibat peristiwa-peristiwa bencana besar atau malapetaka (katastrofi)
yang tak hanya mengganggu urutan lapisan dan menyebabkan perubahan mula laut
yang dramatik tetapi juga menyebablan kepunahan massa fauna. Elie de Beaumont
monpluti Cuvier bahwa lapisan-lapisan yang miring dan terlipat yang diamatinya
mengartikan suatu gungguan yang mendadak, bukan akibat proses yang lambat dan
berangsur (gradual).

C. Uniformitarianisme vs Cathatrophic
Istilah-istilah katasrofisme dan uniformitarianisme diciptakan oleh William
Whewell pada tahun 1832. Tokoh utama katastrofisme pada awal abad ke-19 adalah
para ilmuwan Prancis : Georges Cuvier dan Leonce Elie de Beaumont. Teori
katastrofisme mereka didasarkan atas pekerjaan stratigrafi Tersier di Cekungan Paris.
Cuvier melihat urutan stratigrafi tersebut sebagai akibat peristiwa-peristiwa bencana
besar atau malapetaka (katastrofi) yang tak hanya mengganggu urutan lapisan dan
menyebabkan perubahan muka laut yang dramatik tetapi juga menyebabkan
kepunahan massa fauna Elie de Beaumont mengikuti Cuvier bahwa lapisan-lapisan yang
miring dan terlipat yang diamatinya mengartikan suatu gangguan yang mendadak,
bukan akibat proses yang lambat dan berangsur (gradual). Di pihak lain, berdiri Charles
Lyell, seorang pengikut james Hutton, yang membela perubahan lambat dan gradual
dalam proses-proses geologi yang disebut prinsip uniformitarianisme. Perdebatan sengit
pun terjadi di Inggris selama tahun 1820-an dan 1830-an. Di pihak katastrofisme ada
William Buckland dan Adam Sedgwick yang mengajukan teori katastrofik bernama teori
diluvial, yaitu bahwa banyak fenonema geologi terjadi sebagai akibat banjir zaman Nuh.
Meskipun teori diluvial tak bertahan lama, para pembela katastrofik mengatakan bahwa
sejarah Bumi itu punya arah, "direction" tertentu, semakin maju; bukan keadaan yang
tetap sama di semua zaman, "steady state" seperti yang dibela Charles Lyell. Begitulah
ringkasan perdebatan tersebut, seperti ditulis Hallam (1989, 2000).
Kini, kita melihat bahwa proses-proses dalam sejarah Bumi terjadi baik melalui
uniformitarianisme maupun katastrofisme. Gejala sedimentasi yang kini terjadi di muara
sungai atau pantai membentuk struktur-struktur sedimen yang persis sama yang kita
amati terdapat di batuan-batuan berumur Kapur atau Miosen misalnya. Proses modern
ternyata sama dengan proses puluhan juta tahun yang lalu -uniform atau seragam. Kita
juga melihat proses kompaksi dan litifikasi sedimen menjadi batuan yang lama,
berangsur atau gradual. Tetapi, kita melihat juga bahwa terdapat "directionalism" dalam
perkembangan makhluk hidup dari masa yang lebih lama ke masa yang lebih baru
berdasarkan peninggalan peninggalan Alam tak tinggal tetap steady state. Bencana-
bencana besar yang memunahkan massa fauna dan flora pun rutin terjadi, yang
terbesar misalnya pada akhir Perem dan akhir Kapur. Kombinasi konsep-konsep
uniformists dan catasthropists-lah yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai