Anda di halaman 1dari 8

1.1.

Zaman Jura
Selama periode Jurassic awal, superkontinen Pangea pecah menjadi
superkontinen Laurasia dan Gondwana; Teluk Meksiko terbuka karena
mengalami keretakan dengan Amerika Utara; sehingga sekarang dikenal sebagai
Semenanjung Yucatán di Meksiko. Samudra atlantik utara relatif sempit,
sedangkan samudra atlantik selatan tidak terbuka sampai periode Cretaceous
ketika Gondwana terbelah. Laut Tethys tertutup, dan Lembah Neotethys muncul.
Iklim menjadi hangat dan ada bukti gletser muncul. Seperti dalam Trias,
tampaknya tidak ada tanah di kedua kutub, dan tidak ada lapisan es yang luas.
Catatan geologi pada periode Jurassic di Eropa barat, di mana sekuens laut
yang luas menunjukkan waktu ketika sebagian besar daratan masa depan itu
terendam di bawah laut tropis yang dangkal; daerah yang terkenal diantaranya
ialah Situs Warisan Dunia Pantai Jurassic di Inggris selatan dan lagerstätten
Jurassic terkenal karena penemuannya terlambat dari Holzmaden dan Solnhofen
di Jerman. Sedangkan, catatan periode Jurassic di Amerika Utara sangatlah
sedikit, Meskipun Laut Sundance epikontinental meninggalkan endapan laut di
bagian dataran utara Amerika Serikat dan Kanada selama Jurassic akhir, sedimen
yang paling terbuka dari periode ini adalah benua itu sendiri.

Beberapa batolit besar berada di cordillera Amerika utara dimulai pada


pertengahan Jurassic, menandai orogeni Nevadan. Penemuan penting tentang
masa Jurassic juga ditemukan di Rusia, India, Amerika Selatan, Jepang,
Australasia, dan Inggris.

Di Afrika, strata Jurassic Awal didistribusikan mirip dengan lapisan Trias


Akhir, dengan singkapan yang lebih umum di selatan dan lapisan fosil yang
kurang umum yang didominasi oleh jalur ke utara. Ketika periode Jurassic
berlanjut, kelompok dinosaurus yang lebih besar dan lebih ikonik seperti
sauropoda dan ornithopoda berkembang biak di Afrika. Strata Jurassic tengah
tidak terwakili dengan baik atau dipelajari dengan baik di Afrika. Strata Jurassic
akhir juga kurang terwakili selain dari Formasi Tendaguru yang spektakuler di
Tanzania. Kehidupan Jurassic Akhir sangat mirip dengan yang ditemukan di
Formasi Morrison Amerika Utara bagian barat.
Zaman Jura menjadi era kejayaan untuk Dinosaurus yang hidup di daratan.
Sementara itu, lautan dikuasai oleh reptilian laut seperti Ichthyosaurus dan
Plesiosaurus. Kemudian, udara didominasi oleh reptilia terbang seperti
Pterosaurus dan Pterodactyl. Sejumlah jenis buaya, Amonit, dan Belemnit juga
semakin banyak. Lalu, tumbuhan seperti Benetit, Sequoia, dan Ginku juga
semakin berkembang. Di sisi lain, benua Pangea juga terpecah pada zaman ini.
Amerika Utara terpisah dari Afrika dan Amerika selatan terpisah dari Antartika
serta Australia.

Dalam beberapa sebuah fosil yang telah ditemukan dan hidup pada masa
itu, yaitu:

a) Plesiosaurus, merupakan jenis dinosaurus yang juga hidup di air, dan juga
dikenal sebagai laut.
b) Diplidocus, merupakan jenis dinosaurus ini dengan sebuah bentuk leher
yang panjang sampai 30 meter dan tubuh yang memiliki bentuk besar.
c) Stegosaurus, merupakan terdapat empat kaki dan tulang belakang yang
menyerupai seperti duri, dan hidupnya sangat dominan dalam periode
Jurassic ini.
d) Arcaheopteryx, merupakan jenis burung yang bersifat primitif serta dapat
terbang.
e) Allosaurus, merupakan sebuah predator yang terbesar pada periode
Jurassic.
f) Ichthyosaurus, merupakan seperti jenis lumba-lumba dan hidup di wilayah
laut.

1.2. Zaman Kapur

Periode Kapur atau Cretaceous adalah salah satu periode pada skala waktu
geologi yang bermula pada akhir periode Jura dan berlangsung hingga awal
Paleosen atau sekitar 145.5 ± 4.0 hingga 65.5 ± 0.3 juta tahun yang lalu, dari
peristiwa kepunahan kecil yang menutup Periode Jura hingga peristiwa
kepunahan Kapur-Paleogen. Periode ini merupakan periode geologi yang paling
lama dan mencakup hampir setengah dari era Mesozoikum. Akhir periode ini
menandai batas antara Mesozoikum dan Kenozoikum.
Periode ini ditandai sebagai suatu periode terpisah pertama kali oleh ahli
geologi Belgia, Jean d'Omalius d'Halloy, pada tahun 1822 dengan menggunakan
stratum di Basin Paris dan mendapat namanya berdasarkan banyaknya lapisan
kapur (kalsium karbonat yang terbentuk oleh cangkang invertebrata laut, terutama
coccolith) yang ditemukan pada periode Kapur Akhir di Eropa daratan dan
Kepulauan Britania.

Pada periode Kapur awal, beberapa benua saat ini masih menjadi bagian
dari benua super Pangaea. Lautan Tethys masih memisahkan benua Laurasia utara
dari Gondwana selatan. Atlantik Tengah mulai terbuka pada akhir Periode Jura,
namun Atlantik Utara dan Selatan masih tertutup. Pada pertengahan periode,
permukaan laut jauh meninggi dan sebagian besar daratan yang ada saat ini masih
berada di bawah permukaan air. Pada akhir periode, benua-benua mulai terlihat
seperti pada konfigurasi modern. Afrika dan Amerika Selatan telah berbentuk
khas mirip seperti sekarang namun anak benua India belum bertabrakan dengan
Asia serta Australia masih menjadi bagian dari Antartika

Peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen (K-Pg) (juga dikenal sebagai


peristiwa kepunahan Kapur-Tersier (K-T) adalah sebuah peristiwa kepunahan
massal mendadak dari tiga perempat spesies tumbuhan dan hewan di Bumi,
sekitar 66 juta tahun yang lalu. Tidak ada hewan tetrapoda dengan berat lebih dari
25 kilogram yang selamat dari peristiwa ini kecuali beberapa spesies ektotermik
seperti penyu dan buaya. Peristiwa ini menandai akhir dari Periode Kapur dan
dengannya, seluruh Era Mesozoikum. Era Kenozoikum bermula setelah peristiwa
ini dan berlanjut hingga hari ini.

Dalam catatan geologi, peristiwa K-Pg ditandai oleh sebuah lapisan


sedimen yang disebut batas K-Pg yang dapat ditemukan di seluruh dunia baik di
batuan di laut maupun darat. Lapisan ini memiliki kadar logam iridium yang
sangat tinggi yang tidak biasa ditemukan di kerak Bumi dan lebih umum
ditemukan di asteroid.

Pemikiran umum saat ini mengenai penyebab peristiwa kepunahan K-Pg


mengungkapkan bahwa peristiwa ini disebabkan oleh jatuhnya sebuah komet atau
asteroid selebar 10 hingga 15 km sekitar 66 juta tahun yang lalu yang kemudian
menghancurkan ekosistem global utamanya melalui musim dingin yang
berkelanjutan akibat tertutupnya sinar Matahari oleh material lontaran yang
kemudian menghambat fotosintesis tumbuhan dan plankton. Pemikiran ini berasal
dari teori yang mulanya dikemukakan oleh sekelompok ilmuwan yang dipimpin
oleh fisikawan Luis Alvarez serta anaknya Walter Alvarez pada tahun 1980.

1.3. Zaman Tersier


Zaman tersier adalah istilah dari cabang ilmu geologi yang menjelaskan
bumi ketika 66 juta hinga 2,58 juta tahun yang lalu. Sebagai salah satu
pembabakan prasejarah, zaman tersier ini terjadi antara zaman sekunder dan
kuarter. Kemudian zaman tersier terdiri dari dua zaman yaitu paleogen atau zaman
tersier awal dan neogen atau zaman tersier akhir. Beberapa ilmuwan juga
menambahkan awal zaman pleistosen atau tahap gelasian sebagai titik akhir
zaman tersier. Di masa ini jugalah dilakukan studi terhadap batu-batu dan ternyata
batuan tersier masih berhubungan kisah-kisah agama abrahamik tentang banjir
besar. Dulunya semua zaman didahului oleh zaman arkaekum.
Istilah zaman tersier pertama kali dipakai oleh Giovanni Arduino di
pertengahan abad kedelapan belas. Berdasarkan pengamatan geologi di Italia
Utara, dia membagi periode geologi menjadi tiga yaitu primer, sekunder dan
tersier. Kemudian ditambahkan pula zaman keempat yaitu kuarter. Meskipun
istilah zaman tersier tidak diakui oleh Komisi Internasional Stratigrafi, tapi dua
kata ini masih sering digunakan oleh literatur sains. Berikut akan kita bahas
zaman tersier.

1. Geografi
Benua-benua di zaman neogen mirip dengan kondisi sekarang. India terus
mendekat ke Asia dan membentuk Himalaya. Ketinggian air laut naik dan
menciptakan jembatan daratan antara Afrika dan Eurasia serta Eurasia dan
Amerika Utara. Benua pun mulai berubah. Amerika Utara dan Amerika Selatan
mulai terhubung. Tepatnya di akhir zaman pliosen.
2. Iklim
Iklim global menjadi musiman dan mengalami tren pengeringan dan
pendiginan. Ini sudah dimuali di awal zaman paleogen. Es-es di dua kutub
mulai tumbuh dan menebal. Di akhir neogen inilah dimulai zaman es. Ini
mempengaruhi kehangatan aliran air samudera dari Pasifik ke Atlantik hingga
panasnya ditransfer ke Samudera Arktika. Iklim global mendingin dan
menyebabkan rangkaian glasiasi benua di zaman kuarter.
3. Flora dan Fauna
Flora dan fauna di laut dan daratan sudah berbentuk seperti hewan yang kita
kenal sekarang. Kelompok reptil bernama Choristodera punah di awal zaman
Neogen dan amfibi yang dikenal dengan Allocaudata hilang di akhir zaman.
Mamalia dan burung menjadi hewan vertebrata yang dominan dan penampilan
mereka pun sudah berevolusi menyesuaikan berbagai macam habitat. Manusia
purba pertam muncul di Eropa Selatan dan migrasi ke Afrika.

Di zaman ini, mamalia dan burung terus berevolusi menjadi bentuk


modern seperti yang kita kenal sekarang. Sedangkan spesies yang lain relatif tidak
berubah. Manusia purba awal muncul di Afrika di akhir zaman neogen. Karena
iklim yang semakin dingin, tanaman peluruh semakin berkembang dan padang
rumput digantikan oleh pohon. Jenis rumput menjadi semakin beragam dan
mamalia herbivora berevolusi menyesuaikan jenis rumput. Fosil daun dari pohon
Eucalyptus dari zaman miosen ditemukan di Selandia Baru.

Demikian informasi tentang zaman tersier. Zaman tersier ini perlu


diketahui karena zaman ini menerangkan bagaimana proses pembentukan kondisi
lingkungan kuarter atau zaman modern dari zaman tersier. Sehingga tidak
mengherankan jika kondisi lingkungan, flora dan fauna, iklim dan geografinya
tidak berbeda jauh dengan zaman kita. Kemudian masuklah ke zaman prasejarah
yang setara dengan zaman kuarter. Pembagiannya bisa dilihat di prasejarah
berdasarkan arkeologi dan prasejarah berdasarkan geologi.

1.4. Zaman Kuarter


Zaman Kuarter adalah sebuah zaman dimana merupakan sebuah
kehidupan manusia yang lebih sempurna dibandingkan sebelumnya. Zaman
Kuarter merupakan sebuah zaman yang paling penting, dimana mulai adanya
kehidupan manusia yang lebih sempurna, layaknya kehidupan kita saat ini. Dan
zaman berikut terjadi jauh sebelum peristiwa bubat pada zaman kerajaan
majapahit. Zaman ini dimulai kira-kira 600 ribu tahun yang lalu, dimana pada
Zaman Kuarter ini telah terbagi menjadi 2 periode, yakni zaman Pleistosen
(Dilluvium) serta zaman Holosen (Alluvium). Untuk kala Plistosen ini dimulai
sekira 1.8 juta tahun yang lalu, dan berakhir sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Setelah itu, dilanjutkan oleh Kala Holosen yang berlangsung hingga saat ini. Ciri-
Ciri manusia di Zaman Kuarter:
a) Sudah adanya manusia modern (Homo Sapiens)
b) Keadaam alam saat itu masih liar dan juga labil.
c) Zaman Kuarter ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu.
d) Daratan di Bumi masih diselimuti es dan mencair pada akhir kala pleitosen
e) Daratan di Bumi mulai terpecah dikarenakan es yang mencair
f) Manusia pada zaman ini sudah punah

Periode Pembagian Zaman Kuarter Untuk mengetahui lebih jauh mengenai


dua periode dalam Zaman Kuarter kali ini, anda bisa menyimak ulasan
selengkapnya dibawah ini:

1. Kala Pleistosen
Kala Pleistosen ini maksudnya adalah sebagian besar kehidupan sama dengan
yang hidup saat ini. Dalam periodenya sendiri, kala ini belangsung sejak 1,8
hingga 0,01 juta tahun yang lalu. Sejumlah fosil pada kala ini yang paling
banyak diperagakan diantaranya:
a) Fosil gajah (Stegodon trigonocephalus MARTIN)
b) Kerbau (Bulbalus palaeokerabau FALCONER)
c) Banteng (Bibos sp.) dari Rembang
d) Harimau (Felis sp.) dari Watualang yang berbentuk fragmen
e) Fosil manusia purba Homo erectus dari Sangiran

Zaman Glasial merupakan zaman dimana lapisan es di Kutub Utara telah


meluas hingga wilayah Eropa dan Amerika Bagian Utara tertutup oleh es tersebut.
Sementara daerah yang letaknya jauh dari Kutub mengalami hujan yang sangat
lebat selama bertahun-tahun. Permukaan laut saat itu mengalami penurunan
diiringi dengan permukan Bumi yang naik disejumlah tempat. Dan peristiwa
tersebut terjadi setelah kejadian alam besar yang bisa ditemukan dalam ciri zaman
mesozoikum. Hal ini bisa terjadi lantaran pada saat itu pegeseran Bumi serta
adanya aktivitas dari Gunung berapi, banyaknya hutan, dan menjadikan negara
kita Indonesia saat itu mengalami kekeringan. Akibatnya, hal ini memunculkan
Paparan Sunda (Sunda Plat) dan juga Paparan Sahul (Sahul Plat). Sementara
untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, serta Malayia Barat bergabung
dengan Filipina dan Formossa, Taiwan, serta kemudian ke Benua Asia. Begitu
pun dengan Sulawesi melalui Minahasa, Pula Sangir dilanjutkan ke negara
Filipina. Lalu antara wilayah Jawa Timur dan Sulawesi Selatan ini pun saling
berhubungan melalui Nusa Tenggara. Pada permulaan Zaman Kuarter ini,
muncullah zaman es pertama, dan saat itu suhu bumi menurun dengan sangat
drastis dan gletser telah menutupi sebagian besar daratan yang ada di Asia, hal ini
pun mengakibatkan banyak air laut yang terambil serta permukaan air laut
menjadi turun. Ciri-Ciri Kala Pleitosen :

a) Zaman ini berlangsung sekitar 18.000.0000 tahun yang lalu


b) Mulai munculnya kehidupan
c) Pada masa ini, silih berganti zaman interglasial dan glasial. Untuk zaman
glasial ini adalah meluasnya lapisan es di kutub utara dan juga daerah yang
jauh mengalami hujan yang lebat dengan kurun waktu yang lama,
permukaan air laut saat itu turun di iringi dengan naiknya daratan.
Sementara untuk zaman interglasial ini berada di antara zaman gasial,
yakni temperature naik sehingga menjadikan laipsan di kutub utara jadi
cair
d) Terjadi perpindahan manusia purba dari Asia ke Indonesia
e) Hewan dengan bulu tebal yang bisa bertahan dalam masa ini, sementara
hewan berbulu tipis berpindah ke daerah tropis.
2. Kala Holosen
Selanjutnya ada Kala Holosen yang meripakan jaman generasi kedua dalam
Zaman Kuarter kali ini. Kala ini dalam skala waktu geologi berlangsung mulai
sekitar 10.000 tahun radiokarbon, kurang lebih 11.430 atau setara 130 tahun
kalender yang lalu (antara 9560 sampai dengan 9300 SM). Perlu kalian
ketahui, jika Holosen merupakan Kala keempat dan juga terakhir dalam
periode Neozoikum. Kala Holosen atau Alluviym, merupakan kala dimana
manusia telah resmi merajai dunia, dimana hal ini dimulai 0,01 juta (10 ribu)
tahun silam. dan dari kala inilah mulai diperagakan sejarah budaya manusia,
seperti zaman Paleolitikum (Zaman Batu Purba) hingga Zaman Neolitikum
(Zaman Batu Baru) yang telah berhasil ditemukan di Punung (Pacitan, Jawa
Timur) serta Dago (Bandung, Jawa Barat). Ada beberapa barang peninggalan
zaman neolitikum yang masih bisa dinikmati bentuknya sampai sekarang pada
museum di Indonesia ataupun dunia. Dalam masa ini, sebagan besar es di
kutub utara telah lenyap, dan hal ini menyebabkan permukaan air laut naik lagi.
berbagai daratan rendah yang ada di Paparan Sunda serta Paparan Sahul pun
mulai tergenang air. Manusia Purba lenyap, dan muncullah manusia cerdas
seperti manusia pada saat ini. Ciri-Ciri Kala Holosen :
a) Sebagian besar es yang berada di Kutub ini lenyap, serta permukaan air
laut pun naik.
b) Hewan-hewan besar sepeti Sabre-tooth, Mammoth, Mastodon, Bdak
Berbulu, Glyptodon, serta Giant Sloth telah menghilang.
c) Daerah dataran rendah mulai tergenang air, lau mulai teragresi, hingga
munculah pulau-pulau yang ada di Nusantara.

Anda mungkin juga menyukai