Anda di halaman 1dari 5

Zama Jura

Selama periode Jurassic awal, superkontinen Pangea pecah menjadi superkontinen Laurasia
dan Gondwana; Teluk Meksiko terbuka karena mengalami keretakan dengan Amerika Utara;
sehingga sekarang dikenal sebagai Semenanjung Yucatán di Meksiko. Samudra atlantik utara
relatif sempit, sedangkan samudra atlantik selatan tidak terbuka sampai periode Cretaceous
ketika Gondwana terbelah.[3] Laut Tethys tertutup, dan Lembah Neotethys muncul. Iklim
menjadi hangat dan ada bukti gletser muncul. Seperti dalam Trias, tampaknya tidak ada tanah
di kedua kutub, dan tidak ada lapisan es yang luas.

Catatan geologi pada periode Jurassic di Eropa barat, di mana sekuens laut yang luas
menunjukkan waktu ketika sebagian besar daratan masa depan itu terendam di bawah laut
tropis yang dangkal; daerah yang terkenal diantaranya ialah Situs Warisan Dunia Pantai Jurassic
di Inggris selatan dan lagerstätten Jurassic terkenal karena penemuannya terlambat dari
Holzmaden dan Solnhofen di Jerman.[4] Sedangkan, catatan periode Jurassic di Amerika Utara
sangatlah sedikit,[5] Meskipun Laut Sundance epikontinental meninggalkan endapan laut di
bagian dataran utara Amerika Serikat dan Kanada selama Jurassic akhir, sedimen yang paling
terbuka dari periode ini adalah benua itu sendiri.

Beberapa batolit besar berada di cordillera Amerika utara dimulai pada pertengahan Jurassic,
menandai orogeni Nevadan.[6] Penemuan penting tentang masa Jurassic juga ditemukan di
Rusia, India, Amerika Selatan, Jepang, Australasia, dan Inggris.

Di Afrika, strata Jurassic Awal didistribusikan mirip dengan lapisan Trias Akhir, dengan
singkapan yang lebih umum di selatan dan lapisan fosil yang kurang umum yang didominasi
oleh jalur ke utara. Ketika periode Jurassic berlanjut, kelompok dinosaurus yang lebih besar dan
lebih ikonik seperti sauropoda dan ornithopoda berkembang biak di Afrika. Strata Jurassic
tengah tidak terwakili dengan baik atau dipelajari dengan baik di Afrika. Strata Jurassic akhir
juga kurang terwakili selain dari Formasi Tendaguru yang spektakuler di Tanzania. Kehidupan
Jurassic Akhir sangat mirip dengan yang ditemukan di Formasi Morrison Amerika Utara bagian
barat.
Zaman Jura menjadi era kejayaan untuk Dinosaurus yang hidup di daratan. Sementara itu,
lautan dikuasai oleh reptilian laut seperti Ichthyosaurus dan Plesiosaurus. Kemudian, udara
didominasi oleh reptilia terbang seperti Pterosaurus dan Pterodactyl.

Sejumlah jenis buaya, Amonit, dan Belemnit juga semakin banyak. Lalu, tumbuhan seperti
Benetit, Sequoia, dan Ginku juga semakin berkembang.
Di sisi lain, benua Pangea juga terpecah pada zaman ini. Amerika Utara terpisah dari Afrika dan
Amerika selatan terpisah dari Antartika serta Australia.
Dalam beberapa sebuah fosil yang telah ditemukan dan hidup pada masa itu, yaitu:

Plesiosaurus, merupakan jenis dinosaurus yang juga hidup di air, dan juga dikenal sebagai laut.
Diplidocus, merupakan jenis dinosaurus ini dengan sebuah bentuk leher yang panjang sampai
30 meter dan tubuh yang memiliki bentuk besar.
Stegosaurus, merupakan terdapat empat kaki dan tulang belakang yang menyerupai seperti
duri, dan hidupnya sangat dominan dalam periode Jurassic ini.
Arcaheopteryx, merupakan jenis burung yang bersifat primitif serta dapat terbang.
Allosaurus, merupakan sebuah predator yang terbesar pada periode Jurassic.
Ichthyosaurus, merupakan seperti jenis lumba-lumba dan hidup di wilayah laut.

Zaman Kapur
Periode Kapur atau Cretaceous adalah salah satu periode pada skala waktu geologi yang
bermula pada akhir periode Jura dan berlangsung hingga awal Paleosen atau sekitar 145.5 ± 4.0
hingga 65.5 ± 0.3 juta tahun yang lalu, dari peristiwa kepunahan kecil yang menutup Periode
Jura hingga peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen. Periode ini merupakan periode geologi yang
paling lama dan mencakup hampir setengah dari era Mesozoikum. Akhir periode ini menandai
batas antara Mesozoikum dan Kenozoikum.
Periode ini ditandai sebagai suatu periode terpisah pertama kali oleh ahli geologi Belgia, Jean
d'Omalius d'Halloy, pada tahun 1822 dengan menggunakan stratum di Basin Paris dan
mendapat namanya berdasarkan banyaknya lapisan kapur (kalsium karbonat yang terbentuk
oleh cangkang invertebrata laut, terutama coccolith) yang ditemukan pada periode Kapur Akhir
di Eropa daratan dan Kepulauan Britania.

Pada periode Kapur awal, beberapa benua saat ini masih menjadi bagian dari benua super
Pangaea. Lautan Tethys masih memisahkan benua Laurasia utara dari Gondwana selatan.
Atlantik Tengah mulai terbuka pada akhir Periode Jura, namun Atlantik Utara dan Selatan masih
tertutup. Pada pertengahan periode, permukaan laut jauh meninggi dan sebagian besar
daratan yang ada saat ini masih berada di bawah permukaan air. Pada akhir periode, benua-
benua mulai terlihat seperti pada konfigurasi modern. Afrika dan Amerika Selatan telah
berbentuk khas mirip seperti sekarang namun anak benua India belum bertabrakan dengan
Asia serta Australia masih menjadi bagian dari Antartika
Peristiwa kepunahan Kapur-Paleogen (K-Pg)[a] (juga dikenal sebagai peristiwa kepunahan
Kapur-Tersier [K-T])[b] adalah sebuah peristiwa kepunahan massal mendadak dari tiga
perempat spesies tumbuhan dan hewan di Bumi, sekitar 66 juta tahun yang lalu.[2][3][4] Tidak
ada hewan tetrapoda dengan berat lebih dari 25 kilogram yang selamat dari peristiwa ini
kecuali beberapa spesies ektotermik seperti penyu dan buaya.[5] Peristiwa ini menandai akhir
dari Periode Kapur dan dengannya, seluruh Era Mesozoikum. Era Kenozoikum bermula setelah
peristiwa ini dan berlanjut hingga hari ini.
Dalam catatan geologi, peristiwa K-Pg ditandai oleh sebuah lapisan sedimen yang disebut batas
K-Pg yang dapat ditemukan di seluruh dunia baik di batuan di laut maupun darat. Lapisan ini
memiliki kadar logam iridium yang sangat tinggi yang tidak biasa ditemukan di kerak Bumi dan
lebih umum ditemukan di asteroid.
Pemikiran umum saat ini mengenai penyebab peristiwa kepunahan K-Pg mengungkapkan
bahwa peristiwa ini disebabkan oleh jatuhnya sebuah komet atau asteroid selebar 10 hingga 15
km sekitar 66 juta tahun yang lalu yang kemudian menghancurkan ekosistem global utamanya
melalui musim dingin yang berkelanjutan akibat tertutupnya sinar Matahari oleh material
lontaran yang kemudian menghambat fotosintesis tumbuhan dan plankton.[7][8][9][10]
Pemikiran ini berasal dari teori yang mulanya dikemukakan oleh sekelompok ilmuwan yang
dipimpin oleh fisikawan Luis Alvarez serta anaknya Walter Alvarez pada tahun 1980.
Tersier
Zaman tersier adalah istilah dari cabang ilmu geologi yang menjelaskan bumi ketika 66 juta
hinga 2,58 juta tahun yang lalu. Sebagai salah satu pembabakan prasejarah, zaman tersier ini
terjadi antara zaman sekunder dan kuarter. Kemudian zaman tersier terdiri dari dua zaman
yaitu paleogen atau zaman tersier awal dan neogen atau zaman tersier akhir. Beberapa
ilmuwan juga menambahkan awal zaman pleistosen atau tahap gelasian sebagai titik akhir
zaman tersier. Di masa ini jugalah dilakukan studi terhadap batu-batu dan ternyata batuan
tersier masih berhubungan kisah-kisah agama abrahamik tentang banjir besar. Dulunya semua
zaman didahului oleh zaman arkaekum.
Istilah zaman tersier pertama kali dipakai oleh Giovanni Arduino di pertengahan abad
kedelapan belas. Berdasarkan pengamatan geologi di Italia Utara, dia membagi periode geologi
menjadi tiga yaitu primer, sekunder dan tersier. Kemudian ditambahkan pula zaman keempat
yaitu kuarter. Meskipun istilah zaman tersier tidak diakui oleh Komisi Internasional Stratigrafi,
tapi dua kata ini masih sering digunakan oleh literatur sains. Berikut akan kita bahas zaman
tersier.
Geografi
Benua-benua di zaman neogen mirip dengan kondisi sekarang. India terus mendekat ke Asia
dan membentuk Himalaya. Ketinggian air laut naik dan menciptakan jembatan daratan antara
Afrika dan Eurasia serta Eurasia dan Amerika Utara. Benua pun mulai berubah. Amerika Utara
dan Amerika Selatan mulai terhubung. Tepatnya di akhir zaman pliosen.
Iklim
Iklim global menjadi musiman dan mengalami tren pengeringan dan pendiginan. Ini sudah
dimuali di awal zaman paleogen. Es-es di dua kutub mulai tumbuh dan menebal. Di akhir
neogen inilah dimulai zaman es. Ini mempengaruhi kehangatan aliran air samudera dari Pasifik
ke Atlantik hingga panasnya ditransfer ke Samudera Arktika. Iklim global mendingin dan
menyebabkan rangkaian glasiasi benua di zaman kuarter.
Flora dan Fauna
Flora dan fauna di laut dan daratan sudah berbentuk seperti hewan yang kita kenal sekarang.
Kelompok reptil bernama Choristodera punah di awal zaman Neogen dan amfibi yang dikenal
dengan Allocaudata hilang di akhir zaman. Mamalia dan burung menjadi hewan vertebrata yang
dominan dan penampilan mereka pun sudah berevolusi menyesuaikan berbagai macam
habitat. Manusia purba pertam muncul di Eropa Selatan dan migrasi ke Afrika.

Di zaman ini, mamalia dan burung terus berevolusi menjadi bentuk modern seperti yang kita
kenal sekarang. Sedangkan spesies yang lain relatif tidak berubah. Manusia purba awal muncul
di Afrika di akhir zaman neogen. Karena iklim yang semakin dingin, tanaman peluruh semakin
berkembang dan padang rumput digantikan oleh pohon. Jenis rumput menjadi semakin
beragam dan mamalia herbivora berevolusi menyesuaikan jenis rumput. Fosil daun dari pohon
Eucalyptus dari zaman miosen ditemukan di Selandia Baru.

Demikian informasi tentang zaman tersier. Zaman tersier ini perlu diketahui karena zaman ini
menerangkan bagaimana proses pembentukan kondisi lingkungan kuarter atau zaman modern
dari zaman tersier. Sehingga tidak mengherankan jika kondisi lingkungan, flora dan fauna, iklim
dan geografinya tidak berbeda jauh dengan zaman kita. Kemudian masuklah ke zaman
prasejarah yang setara dengan zaman kuarter. Pembagiannya bisa dilihat di prasejarah
berdasarkan arkeologi dan prasejarah berdasarkan geologi.
Kuarter
Zaman Kuarter adalah sebuah zaman dimana merupakan sebuah kehidupan manusia yang lebih
sempurna dibandingkan sebelumnya. Zaman Kuarter merupakan sebuah zaman yang paling
penting, dimana mulai adanya kehidupan manusia yang lebih sempurna, layaknya kehidupan
kita saat ini. Dan zaman berikut terjadi jauh sebelum peristiwa bubat pada zaman kerajaan
majapahit. Zaman ini dimulai kira-kira 600 ribu tahun yang lalu, dimana pada Zaman Kuarter ini
telah terbagi menjadi 2 periode, yakni zaman Pleistosen (Dilluvium) serta zaman Holosen
(Alluvium). Untuk kala Plistosen ini dimulai sekira 1.8 juta tahun yang lalu, dan berakhir sekitar
10.000 tahun yang lalu. Setelah itu, dilanjutkan oleh Kala Holosen yang berlangsung hingga saat
ini. Ciri-Ciri manusia di Zaman Kuarter:
Sudah adanya manusia modern (Homo Sapiens)
Keadaam alam saat itu masih liar dan juga labil.
Zaman Kuarter ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu
Daratan di Bumi masih diselimuti es dan mencair pada akhir kala pleitosen
Daratan di Bumi mulai terpecah dikarenakan es yang mencair
Manusia pada zaman ini sudah punah
Zaman Kuarter dibagi menjadi 2 masa, yakni zaman Holocen (Holosin) dan zaman Plesitosen
Periode Pembagian Zaman Kuarter Untuk mengetahui lebih jauh mengenai dua periode dalam
Zaman Kuarter kali ini, anda bisa menyimak ulasan selengkapnya dibawah ini:
Kala Pleistosen
Kala Pleistosen ini maksudnya adalah sebagian besar kehidupan sama dengan yang hidup saat
ini. Dalam periodenya sendiri, kala ini belangsung sejak 1,8 hingga 0,01 juta tahun yang lalu.
Sejumlah fosil pada kala ini yang paling banyak diperagakan diantaranya:

Anda mungkin juga menyukai