Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

A. Zaman Paleozoikum

Zaman Paleozoikum atau zaman kehidupan tertua adalah suatu zaman


yang berlangsung kurang lebih 340 juta tahun (542 - 251 juta tahun yang lalu).
Kata Paleozoikum berasal dari bahasa Yunani: palaio, "tua" dan zoion,
"hewan", berarti "kehidupan purba"
Zaman Paleozoikum adalah era pertama dari tiga era pada eon
Fanerozoikum. Era ini dibagi menjadi enam periode, berturut-turut dari yang
paling tua: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm. Pada
saat itu keadaan bumi belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan
sangat besar. Pada zaman inilah dimulainya tanda-tanda kehidupan dimulai
dengan makhluk-makhluk bersel satu (mikroorganisme) dan hewan-hewan tak
bertulang punggung, jenis-jenis ikan, ganggang, serta rumput-rumputan.
Semua ini diketahui dari sisa-sisanya yang disebut fosil. Zaman ini disebut juga
zaman primer (zaman pertama).

1. Kambrium

Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada
sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) dan berakhir pada sekitar 488,3 ± 1,7 juta
tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum.
Kelimpahan makhluk hidup yang di temukan pada periode ini kemungkinan
berhubungan dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut di tunjukan oleh
fosil hewan ditemukan yang mempunyai skleton pelindung di sebelah luar.
Dalam era Paleozoik mulai terjadi penguasaan daratan oleh makhluk hidup.

2. OrdovisiumOrdovisium

adalah suatu periode pada era Paleozoikum yang berlangsung antara 488,3
± 1,7 hingga 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu. Periode ini melanjutkan periode
Kambrium dan diikuti oleh periode Silur. Periode yang mendapat namanya dari
salah satu suku di Wales, Ordovices, ini didefinisikan oleh Charles Lapworth
pada tahun 1879 untuk menyelesaikan persengketaan antara pengikut Adam
Sedgwick dan Roderick Murchison yang masing-masing mengelompokkan
lapisan batuan yang sama di Wales utara masuk dalam periode Kambrium dan
Silur.

3. Silur

Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai
akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu, hingga awal
periode Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi
lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini
teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian
sebesar 5-10 juta tahun. Awal Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan
besar (peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60% spesies laut
musnah
.
4. Devon

Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk dalam era
Paleozoikum dan berlangsung antara 416 ± 2,8 hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun
yang lalu. Namanya berasal dari Devon, Inggris, tempat pertama kalinya
batuan Exmor yang berasal dari periode ini dipelajari. Pada masa Devonian,
antropoda dan vertebrata awal melanjutkan kolonisasi di daratan. Binatang-
binatang ini memiliki problem yang sama dengan tanaman ketika pertama kali
berkolonisasi di daratan, seperti mengurangi kehilangan air dan
memaksimalkan penghirupan oksigen. Kemajuan paling evolusioner dari
masalah ini tidak hanya memungkinkan binatang dapat menginvasi daratan,
tapi juga menyebar ke seluruh benua.

Zaman Devon merupakan zaman perkembangan secara besar-besaran jenis


ikan berahang dan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di lautan. Migrasi ke
daratan terus berlanjut, hewan amfibi mulai berkembang dan beranjak ke
daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan mulai muncul serangga untuk
pertama kalinya. Semasa periode Devon, ikan pertama kali berevolusi dan
memiliki kaki serta mulai berjalan di darat sebagai tetrapoda sekitar 365 juta
tahun yang lalu.Tumbuhan berbiji pertama tersebar di daratan kering dan
membentuk hutan yang luas. Di laut, hiu primitif berkembang lebih banyak
dibanding periode Silur dan Ordovisium akhir. Ikan bersirip-cuping (lobe-
finned, Sarcopterygii), ikan bertulang (bony fish, Osteichthyes) serta moluska
amonite muncul untuk pertama kalinya. Trilobit, brachiopoda mirip moluska,
dan terumbu karang besar juga masih sering ditemukan. Kepunahan Devon
Akhir sangat mempengaruhi kehidupan laut.

Selama periode Devonian, bumi saat itu terdiri dari tiga benua utama
besar: Amerika Utara dan Eropa tergabung menjadi satu terletak di dekat
daerah equator di mana pada saat ini sebagian besar daratan ini tenggelam di
dasar laut. Di sebelah utara terhampar sebagian dari Siberia modern. Dan
sebuah gabungan benua Amerika Selatan, Afrika, Antartika, India dan
Australia, yang lebih dikenal dengan Daratan Gondwana, mendominasi sebelah
selatan belahan bumi.

5. Karbon

Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung
sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal
periode Perm sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu. Seperti halnya periode
geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir
periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki
ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun.

Nama "karbon" diberikan karena adanya lapisan tebal kapur pada periode
ini yang ditemukan di Eropa Barat. Pada masa Karboniferus, benua-benua
bergabung membentuk kelompok-kelompok kecil daratan luas dengan
jembatan-jembatan darat dari Eropa ke Amerika Utara, dan dari Afrika ke
Amerika Selatan, Antartika, dan Australia. Tabrakan antarbenua menghasilkan
sabuk Pegunungan Appalachian di sebelah timur Amerika Utara dan
Pegunungan Hercynian di Inggris. Tumbukan lebih lanjut antara Siberia dan
Eropa Timur membentuk Pegunungan Ural. Dua pertiga masa awal periode ini
disebut subperiode Mississippian dan sisanya disebut subperiode
Pennsylvanian. Pohon-pohon konifer muncul pada periode yang penting ini.

Zaman ini merupakan zaman perkembangan amfibi dan tumbuhan hutan.


Reptilia dan serangga raksasa muncul pertama kali. Pohon pertama yang
muncul adalah jamur klab, tumbuhan fern paku ekor kuda yang tumbuh di
rawa-rawa. Saat itu benua-benua mulai menyatu membentuk satu masa daratan
yang sangat luas disebut Pangea. Bumi mulai mengalami perubahan
lingkungan serta berbagai bentuk kehidupannya. Iklim tropis menghasilkan
secara besar-besaran rawa-rawa yang terisi pepohonan dan sekarang tersimpan
sebagai batubara. Pada masa ini, kondisi sangat mendukung pembentukan awal
batu-bara (karbon), perkembangan biologis, geologis, dan iklim bumi.

Salah satu dari penemuan evolusioner terbesar dari periode Karboniferus


adalah amniotic egg di mana hal ini membuat reptil-reptil awal dari habitat air
dan mengolonisasi daratan. Amniotic egg membuat leluhur burung, mamalia,
dan reptil untuk bereproduksi di daratan dengan jalan mencegah embrio
kekeringan dengan adanya cangkang, sehingga pada masa ini telur dapat
disimpan jauh dari air.

6. Perm

Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang
berlangsung antara 299,0 ± 0,8 hingga 251,0 ± 0,4 juta tahun yang lalu. Periode
ini merupakan periode terakhir dalam era Paleozoikum. Perm dibagi menjadi
tiga kala yaitu Lopongian, Guadalupian, dan Cisuralian. Pada periode Permian,
benua-benua bergerak lebih mendekat dibandingkan masa Karboniferus, di
mana bagian utara dan bagian selatan superbenua Laurasia dan Gondwana
mulai menyatu dan membentuk sebuah benua mahaluas yang disebut Pangaea.
Periode Permian merupakan periode final dari masa Paleozoikum dan diberi
nama sesuai nama sebuah provinsi, Perm, di Rusia, tempat di mana batu pada
periode ini dipelajari.
Pada zaman ini perkembangan reptilia yang mirip mamalia mulai meningkat
dan munculnya serangga modern, begitu juga tumbuhan Konifer dan Ginkgoc
primitive. Zaman ini diakhiri dengan kepunahan massal.
B. Zaman Mesozoikum (Zaman Sekunder)

1. Zaman Mesozoikum (Zaman Sekunder)


diperkirakan berumur kurang lebih 150 juta tahun yang lalu. Kemunculan
makhluk hidup telah mulai beraneka ragam, dan pada masa ini telah hidup
binatang bertubuh besar seperti halnya reptil besar (dinosaurus) seperti
Tyrannosaurus, Spinosaurus, Stegosaurus dan reptil besar lainnya pun mulai
muncul, berkembang dan menyebar hingga ke seluruh dunia.
Zaman Mesozoikum berlangsung kurang lebih 150 juta tahun yang
laluIklim sudah lebin bersahabat, dan hujan mulai mereda. Pada zaman
Mesozoikum, keadaan alam mulai berubah dengan tanah yang semakin kering.
Ada beberapa binatang yang tetap bertahan hidup walau ada juga yang punah.
Kehidupan hewan seperti ikan banyak yang berubah tetapi, ada jenis yang tetap
bisa bertahan hidup walau berada di tanah.
Beberapa hewan amphibi menjelma menjadi besar, kulit telurnya
mengeras dan hewan ini sudah mulai berada di darat. Inilah permulaan
munculnya binatang reptil. Jenis reptil yang ada pada zaman Mesozoikum
bentuknya besar-besar, contohnya dinosaurus, brontosaurus. dan
tyrannosaurus.
Di samping reptil berbentuk besar yang hidup di darat, beberapa jenis burung
juga sudah ada di zaman ini. Pada zaman itu ada corak kehidupan yang unik
yaitu “jokken moddinger” merupakan timbunan sampah dapur yang terdapat di
sepanjang pantai timur Sumatra berupa sampah dari kulit siput dan kerang.
C. Zaman Neozoikum (Zaman Kenozoikum)

1. Zaman Neozoikum diperkirakan berusia 60 juta tahun yang lalu. Saat itu
keadaan bumi sudah semakin memungkinkan untuk mendorong
munculnya makhluk hidup lainnya seperti binatang menyusui, sejenis kera
dan monyet.
Zaman ini terbagi menjadi dua zaman, yaitu zaman tersier dan
zaman kuarter. Zaman Tersier berlangsung sekitar 60 juta tahun yang
ditandai dengan munculnya beragam jenis binatang menyusui (mamalia).
Zaman tersier terbagi menjadi zaman Pliosen, Miosen, Oligosen. Eosen,
2. Paleosen.
Zaman Kuarter berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu, yang ditandai
dengan munculnya manusia purba. Zaman kuarter sendiri juga terbagi
menjadi zaman Holocen (Holosin) dan zaman pleistocen. Era Pleitosen
(deluvium) atau Zaman Es berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang
ditandai dengan adanya manusia purba.
Zaman pleistosen ditandai dengan meluasnya lapisan es di kedua kutub
Bumi (zaman glacial) dan zaman ketika es kembali mencair (zaman
interglacial). Zaman pleistosin berakhir sekitar 10.000 tahun Sebelum
Masehi kemudian diiringi Zaman Holosen atau Zaman Alluvium yang
berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu
Perbedaan antara masa Paleozoikum dan Mesozoikum terjadi pada periode
akhir Permian yang ditandai dengan kepunahan besar-besaran yang pernah
tercatat di bumi. Hal tersebut memengaruhi banyak kelompok binatang di
banyak lingkungan dan ekosistem. Namun yang paling terpengaruh dari
kepunahan massal tersebut dirasakan oleh komunitas laut yang
menyebabkan kepunahan sampai 90-95% dari spesies laut. Di daratan
kepunahan membuka jalan bagi bentuk lain untuk mendominasi, dan
membawa ke dalam masa yang dikenal sebagai “Masa Dinosaurus”. Meski
sebab dari kepunahan masal pada periode Permian masih diperdebatkan,
beberapa kemungkinan diformulasikan untuk menjelaskan tahapan
kejadian kepunahan. Peng-es-an, perubahan formasi Pangaea, dan aktivitas
gunung berapi merupakan beberapa teori di samping kemungkinan teori
dari luar angkasa, yaitu tumbukan meteor dan asteroid ke bumi.

D. Zaman Kenozoikum

Zaman Kenozoikum atau di sebut juga zaman Neozoikum terdiri atas


zaman Tersier dan Kuarter serta merupakan tingkat kehidupan baru.
1. Masa Tersier terbagi menjadi kurun Eosen, Oligosen, dan Pleistosen. Pada
masa Tersier tumbuh-tumbuhan berkembang dan meluas keseluruh
wilayah kontinen, tumbuhan berbunga juga mulai muncul dan
berkembang. Hewan menyusui dan burung-burung mulai penyebaran pada
zaman ini. Keadaan iklim tidak begitu berbeda dengan zaman sebelumnya.
Pada saat itu, batu bara muda mulai terbentuk.
2. Masa Kuarter terdiri ataskurun Pleistosen atau Diluvium dan kurun
Holosen atau Aluvium. Kedua kurun ini berumur kurang lebih 2 juta tahun
yang lalu. Masa Kuarter merupakan permulaan era baru dengan
munculnya manusia di bumi. Penyebaran flora dan fauna meluas serta
telah berkembang dengan baik.

Zaman kwarter itu sendiri juga dibagi menjadi dua kala, yaitu kala
pleistosen dan holosen.
a. Kala Pleistosen
Pleistosen adalah suatu kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung
antara 1.808.000 hingga 11.500 tahun yang lalu. Pleistosen à asal kata pleistos
= terlebih –lebih, dan Koinos = baru, mengandung 90-100% bentuk-bentuk
sekarang. Pleistosen dibagi menjadi Pleistosen Awal, Pleistosen Tengah, dan
Pleistosen Akhir, dan beberapa tahap fauna. Pleistosen awalnya dikenal dengan
diluvium, yakni formasi sekarang (holosen atau aluvium); bermula dari
1.750.000 tahun lalu dan berakhir sampai 10000 tahun lalu. kala pertama dalam
zaman kuarter, dibawah satuan waktu geologi ini terdapat kala pliosen, dan
diatasnya kala holosen. Pada kala pleistosen bumi mengalami beberapa zaman
es.
Plestosen awalnya dikenal dengan diluvium, yakni formasi sekarang
(holosen atau aluvium); bermula dari 1.750.000 tahun lalu dan berakhir sampai
10000 tahun lalu. kala pertama dalam zaman kuarter, dibawah satuan waktu
geologi ini terdapat kala pliosen, dan diatasnya kala holosen. Pada kala
plestosen bumi mengalami beberapa zaman es. Kala ini menyaksikan kelahiran
homo sapiens yang pertama dan kepunahan berbagai jenis yang
mendahuluinya, seperti pithecanthropus erectus. Di pulau Jawa, Sumatra, Nusa
Tenggara, dan Sulawesi, kala ini dicirikan dengan kegiatan gunung berapi yang
berlangsung hingga sekarang. Dari masa ini juga dikenal sebagai megaloceros
(rusa besar), coelodonta antiquitatis (badak berbulu wol), mammuthus
primigenius (mamut), ursus spelaeus (beruang yang hidup dalam gua),
smilodon (semacam kucing besar), rusa kutub, bison, dll.
b. Kala Holosen
Kala Holosen dimulai dari 10.000 tahun yang lalu hingga sekarang.
Nama holosen berasal dari bahasa Yunani (“holos“) yang berarti
keseluruhan dan (“kai-ne“) yang berarti baru atau terakhir. Kala ini kadang
disebut juga sebagai “Kala Alluvium”.Dari kala ini diperagakan sejarah
budaya manusia Zaman Paleolitikum (Zaman Batu purba) sampai Zaman
Neolitikum (Zaman Batu baru) yang ditemukan di Punung (Pacitan, Jawa
Timur) dan Dago (Bandung, Jawa Barat).
Dengan adanya kehidupan manusia serta perkembangan flora dan
fauna dapat di perkirakan bahwa variasi iklim pada zaman Kenozoikum
lebih banyak dari zaman-zaman sebelumnya.

Penelitian mengenai manusia praakara/ manusia purba di Indonesia telah


dilakukan. Para peneliti tersebut adalah Eugene Dubois, G.H.R Von
Koeningswald, dan Franz Wedenreich.
 Meganthropus Palaeojavanicus
Penemu : Von Koeningswald tahun 1941 Lokasi Penemuan : Sangiran,
daerah Surakarta
Manusia purba jenis ini memiliki tulang rawan bawah yang lebih besar
dan kuat. Geraham-gerahamnya menunjukkan corak kemanusiaan namun
tetap ada sifat keranya. Von Koeningswald menganggap manusia purba ini
lebih tua dari Pithecanthropus, sehingga ia memberi nama ini
Meganthropus Palaeojavanicus (Mega berarti besar). Von koeningswald
memberi nama ini karena bentuk tubuh manusia purba ini lebih besar.
Meganthropus Palaeojavanicus termasuk dalam jenis Pithecanthropus,
namun tingkat kehidupannya lebih primitif.
 Pithecanthropus Erectus
Penemu : Eugene Dubois tahun 1890 Lokasi Penemuan : Trinil,
Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
Pithecanthtopus Erectus diambil dari kata pithekos (kera), anthropus
(manusia), dan erectus (berjalan tegak). Jadi Pithecanthropus Erectus
berarti manusia kera yang berjalan tegak. Jenis manusia purba ini memiliki
kemampuan berfikir rendah karena volume otaknya hanya 900 cc,
sedangkan volume otak manusia modern 1000 cc. Hidup pada 1 juta –
600.000 tahun yang lalu pada zaman Palaeolithikum (zaman batu tua.
 Homo Soloensis
Penemu : Ter Haar dan Ir. Openoorth, tahun 1931-1934
Lokasi penemuan : Desa Ngandong, Solo
Von Koeningswald meneliti bahwa Homo Soloensis memiliki tingkatan
yang lebih tinggi dari Pithecanthropus. Oleh sebab itu, ia memberi nama
Homo Soloensis yang artinya manusia dari Solo
 Homo Wajakensis
Penemu : Eugene Dubois tahun 1889
Lokasi penemuan : Desa wajak dekat Tulungagung, Jawa Timur
Diberi nama Homo Wajakensis, yang berarti manusia dari Wajak.
Tingkatannya lebih tinggi dari pada Pithecanthropus erectus. Homo
Wajakensis merupakan manusia purba termaju dan terakhir di antara
manusia purba yang ada di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai