Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

Bumi yang merupakan planet yang menjadi rumah bagi kita makhluk hidup seisinya ini
ternyata terdiri dari dari beberapa struktur.
Pengetahuan tentang lapisan bumi didapatkan dari penelitian para ahli geologi melalui
pengamatan seismologi, di mana pemetaan lapisan bumi diketahui dengan cara
menghitung arah, kecepatan, bentuk gelombang gempa, yang ditentukan oleh komposisi
dan kerapatan bagian dalam bumi.
Para ahli menjelaskan, bahwa bumi seperti bawang bombay yang terbentuk dari banyak
lapisan. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang ada saat ini memungkinkan
manusia untuk mendeteksi berapa banyak lapisan-lapisan dalam bumi. Secara berurutan,
lapisan-lapisan tersebut terdiri atas kerak, mantel, inti luar, dan inti dalam.
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian dan Struktur Lapisan Bumi


Struktur lapisan bumi dibagi menjadi 3 lapisan utama yang akan dijelaskan dalam ulasan
berikut ini:

1. Kerak bumi; disebut juga dengan crush merupakan lapisan kulit bumi bagian
paling luar dengan tebal mencapai 70 km. Kerak bumi merupakan lapisan batuan
yang terdiri dari batuan basa dan masam, dan menjadi tempat di mana makhluk
hidup melangsungkan kehidupannya.

Kerak bumi adalah lapisan bumi yang selalu bergerak, pergerakan ini mengakibatkan
daratan di atas bumi yang dulunya merupakan satu daratan besar, menjadi lempengan-
lempengan terpisah yang terjadi karena pergerakannya.

2. Selimut bumi; lapisan bumi yang selanjutnya adalah selimut bumi atau disebut
juga dengan mantle. Letak dari selimut bumi ialah berada di bawah kerak bumi
dengan tebal 2.900 km dan berupa lapisan batuan padat.

Selimut bumi sendiri dibagi menjadi 3 bagian, antara lain:

 Litosfer, lapisan terluar selimut bumi dengan ketebalan 50-100 km dan tersusun
dari bahan padat, terutama batuan.
 Astenosfer, terletak di bawah litosfer dengan ketebalan 100-400 km. Di astenosfer
inilah para ilmuwan menduga formasi magma mulai terbentuk.
 Mesosfer, merupakan lapisan yang terletak di bawah astenosfer dengan ketebalan
2400-2700 km dan sebagian besar merupakan campuran besi dan batuan basa.

3.Inti Bumi; lapisan bumi yang paling dalam dinamakan inti bumi, dan dibedakan menjadi
lapisan luar dan inti dalam. Inti luar memiliki tebal 2.000 km dan terdiri dari besi cair yang
memiliki suhu sampai 2.200 derajat Celcius.
Inti bumi bagian dalam terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4500 derajat
Celcius, sedangkan lapisan inti dalam merupakan lapisan yang menjadi pusat bumi dengan
bentuk seperti bola.
Lapisan inti dalam bumi memiliki suhu hingga 6.000 derajat Celcius dengan diameter
2.700 km.

Bumi pada dasarnya terdiri dari empat lapis, yaitu kerak, mantel, inti luar, dan inti dalam.
Lapisan terluar, yaitu kerak Bumi, adalah tempat tinggal bagi makhluk hidup. Di
bawahnya terdapat mantel Bumi yang berfungsi untuk melindungi inti Bumi. Terakhir
adalah inti Bumi yang memiliki suhu sangat tinggi dan tersusun dari campuran logam.

Kerak Bumi

Kerak Bumi merupakan lapisan terluar yang tipis dibandingkan lapisan lainnya. Lapisan
ini terdiri dari unsur-unsur kimia seperti oksigen, silikon, aluminium, besi, kalsium,
natrium, kalium, dan magnesium. Terdapat dua macam lapisan kerak Bumi, yaitu kerak
benua di daratan dan kerak samudera di dasar laut. Kerak benua memiliki ketebalan 30
hingga 70 kilometer, sementara kerak samudera memiliki ketebalan 6 hingga 11 kilometer.

Pada kerak Bumi terdapat proses endogen. Proses endogen adalah proses yang disebabkan
oleh energi di dalam Bumi yang menyebabkan permukaan Bumi tidak rata. Proses
endogenlah yang menyebabkan terbentuknya pegunungan dan bukit-bukit.

Proses endogen terbagi menjadi tiga macam, yaitu tektonisme, vulkanisme, dan gempa
atau seisme. Tektonisme terjadi akibat pergerakan antara lapisan Bumi secara horizontal
maupun vertikal. Pergerakan tersebut dapat menyebabkan retak dan patah. Sementara itu,
vulkanisme disebabkan oleh keluarnya magma dari perut ke permukaan Bumi. Terakhir,
gempa atau seisme adalah getaran yang terjadi di permukaan Bumi karena pergerakan
lempeng tektonik ataupun aktivitas vulkanis di dalam Bumi.

Mantel Bumi

Lapisan di bawah kerak adalah mantel. Mantel Bumi merupakan lapisan yang paling tebal
dengan ketebalan mencapai 2.900 kilometer. Mantel Bumi juga disebut sebagai lapisan
astenosfer karena berfungsi untuk melindungi inti Bumi.
Berdasarkan materi penyusunnya, mantel Bumi dikategorikan menjadi dua, yaitu mantel
luar dan mantel dalam. Mantel luar lebih tipis dari mantel dalam dan berada sekitar 10
sampai 300 kilometer di bawah permukaan Bumi. Temperaturnya berada pada rentang
1.400 hingga 3.000 Kelvin, sehingga logam-logam di dalamnya sudah mengeras.
Sementara itu, mantel dalam berada pada kedalaman 300 sampai 2.890 kilometer di bawah
permukaan Bumi. Suhunya dapat mencapai 3.000 derajat Kelvin, karenanya mantel dalam
tersusun atas logam cair.

Inti Bumi

Inti Bumi merupakan lapisan yang paling dalam. Inti Bumi dibagi menjadi dua, yaitu
lapisan inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar terletak di kedalaman 2.890
hingga 5.150 kilometer di bawah permukaan Bumi. Unsur penyusun utamanya adalah besi
dan nikel. Suhu di inti luar sekitar 4.000 hingga 5.000 derajat Kelvin.

Sementara itu, lapisan inti dalam berada di pusat dan merupakan bagian terpanas dari
planet yang kita tinggali ini. Lapisan ini terdapat di kedalaman 5.150 hingga 6.370
kilometer. Inti dalam juga tersusun atas besi dan nikel, tapi disertai belerang, karbon,
oksigen, silikon, dan kalium dalam persentase kecil. Suhunya dapat mencapai 5.500
derajat Kelvin.

Susunan Kimia

Selain lapisan-lapisan yang disebut di atas, Bumi juga terdiri dari empat susunan kimia,
yaitu atmosfer, hidrosfer, litosfer, dan biosfer.

Atmosfer

Lapisan atmosfer adalah lapisan udara yang membungkus planet ini dengan ketebalan
lebih dari 650 kilometer. Lapisan ini disusun dari nitrogen sebesar 78 persen dan oksigen
sebesar 21 persen. Atmosfer juga dibagi menjadi lima lapisan, yaitu troposfer, stratosfer,
mesosfer, termosfer, dan eksosfer.

Troposfer adalah lapisan yang paling dekat dengan permukaan Bumi. Jaraknya sekitar 0
hingga 15 kilometer. Fenomena cuaca seperti hujan dan petir terjadi di troposfer. Di
lapisan selanjutnya ada stratosfer yang berada di atas troposfer. Jaraknya sekitar 15 sampai
40 kilometer dari permukaan Bumi. Lapisan ini berfungsi untuk menyerap dan
menyebarkan radiasi ultraviolet dari Matahari.

Di atas stratosfer terdapat mesosfer pada ketinggian 40 sampai 70 kilometer di atas


permukaan Bumi. Kemudian ada termosfer yang berjarak 70 sampai 400 kilometer dari
permukaan Bumi. Termosfer juga disebut sebagai ionosfer karena terjadi proses ionisasi
pada atom-atom dan molekul yang berinteraksi dengan plasma Matahari.

Terakhir, ada eksosfer sebagai pelindung dan lapisan terluar yang menyelimuti planet ini.
Ini terletak 800 sampai 3.260 kilometer dari permukaan Bumi. Satelit yang mengitari
Bumi terdapat di eksosfer.

Hidrosfer

Seperti namanya, hidrosfer merujuk kepada lapisan air yang berada di permukaan Bumi.
Artinya, lapisan hidrosfer meliputi samudera, lautan, danau, sungai, air tanah, serta uap air.

Litosfer

Litosfer adalah lapisan kerak paling luar yang terdiri dari batuan. Litosfer adalah lempeng
yang bergerak, sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.

Biosfer

Biosfer memiliki arti ‘lapisan hidup,’ yang merujuk kepada lapisan yang dapat dihuni oleh
makhluk hidup. Biosfer mencakup daratan, air, udara, dan interaksi antara makhluk hidup
dengan lingkungannya.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Bumi terdiri dari 4 (empat) lapisan, yaitu kerak (crust), mantel (mantle), inti luar (outer
core), dan inti dalam (inner core). Kerak bumi merupakan lapisan terluar bumi dan
lapiran tertipis dibandingkan lapisan lainnya. Lapisan ini disebut juga lapisan sial dan
terdiri dari kerak benua dan kerak samudera. Kerak bumi sebagai tempat tinggal bagi
makhluk hidup. Lapisan ini terdapat proses endogen. Proses endogen adalah proses yang
disebabkan oleh energi dalam bumi dan menyebabkan terbentuknya pegunungan dan
perbukitan. 

Mantel bumi adalah lapisan yang paling tebal mencapai 2.900 kilometer. Mantel bumi
disebut juga lapisan astenosfer karena  berfungsi untuk melindungi inti bumi. Berdasarkan
materi penyusunnya, mantel bumi terbagi menjadi dua, yaitu mantel luar dan mantel
dalam.

Inti bumi adalah lapisan yang paling dalam. Lapisan inti luar memiliki unsur penyusun
utama berupa besi dan nikel dengan suhu sekitar 4.000 - 5.000 derajat Kelvin. Sedangkan
lapisan inti dalam memiliki unsur penyusun utama berupa besi, nikel, belerang, karbon,
oksigen, silikon, dan kalium dalam persentase kecil.  

Anda mungkin juga menyukai