MAKALAH
Oleh:
Firda Kartika Wening 20180210107
Aswin Bahtiar Ramadhan 20180210112
Muhammad Bajik Bijaksana 20180210119
Sefa Falahudin 20180210122
Claudia Bintania Ayu Lestari 20180210134
YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam kita curahkan kepada
baginda Muhammad SAW yang telah menunjukan kepada kita jalan yang lurus
berupa ajaran agama yang sempurna dengan bahasa yang sangat indah yaitu
agama Islam.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR…………………………………………………...………………ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….iii
I. PENDAHULUAN…………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1. Apa saja fungsi dari hutan pinus? ........................................................................... 2
2. Apa saja komponen yang ada dihutan pinus? ......................................................... 2
3. Bagaimana interaksi antar komponen yang ada dihutan pinus? ............................. 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
1. Mengetahui fungsi dari hutan pinus. ....................................................................... 2
2. Mengetahui komponen yang ada di hutan pinus. .................................................... 2
3. Menjelaskan interaksi antar komponen yang ada dihutan pinus. ............................ 2
D. Waktu dan Tempat Observasi ................................................................................. 2
II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………….3
A. Hutan Pinus ............................................................................................................. 3
1. Pengertian ........................................................................................................... 3
2. Fungsi .................................................................................................................. 3
B. Komponen ............................................................................................................... 4
1. Komponen Biotik ................................................................................................ 4
2. Komponen Abiotik.............................................................................................. 5
C. Jaring-jaring Makanan............................................................................................. 7
D. Interaksi Antar Komponen .................................................................................. 8
III. PENUTUP…………………………………………………………………………...9
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 9
B. Saran ....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...10
LAMPIRAN……………………………………………………………………………..11
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan pinus adalah salah satu destinasi wisata yang terkenal dan paling
menarik untuk didatangi jika berkunjung ke Yogyakarta. Hutan pinus Mangunan
adalah salah satu hutan pinus yang sangat terkenal dengan keindahannya. Hutan
pinus Mmangunan terletak di dusun Sudimoro, desa Muntuk, kecamatan Dlingo,
kabupaten Bantul, Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta. Hutan pinus Ini
merupakan kawasan hutan lindung di kabupaten Bantul yang dikelola RPH
Mangunan. Di sana terdapat banyak spot untuk berfoto yang menjadi daya pikat
tersendiri bagi para wisatawan Ekosistem di hutan pinus Mangunan masih terjaga
dengan baik karena letaknya yang jauh dari perkotaan sehingga tumbuhan
maupun hewan dapat hidup dan berinteraksi satu dengan yang lainnya serta
membentuk suatu ekosistem disana. Hasil riset menunjukkan bahwa dengan
berjalan-jalan dibawah pohon pinus selama kurang lebih 15 menit dapat
menurunkan tingkat stres pada manusia. Hutan pinus Mangunan tak pernah sepi
dari pengunjung. Pengunjung yang ada disana pun tidak hanya dari kota
Yogyakarta itu sendiri melainkan pengunjung dari berbagai kota di Indonesia
bahkan dari berbagai negara di dunia. Pengunjung yang berwisata di Hutan Pinus
Mangunan tidak dibebankan retribusi masuk atau gratis. Mereka hanya
dibebankan biaya parkir kendaraan sesuai kendaraan yang meraka tumpangi.
Fasilitas pendukung wisata di Hutan Pinus Mangunan terbilang cukup walaupun
belum lengkap. Saat ini telah tersedia kamar mandi umum, warung, dan area
parkir. Selain itu di dalam kawasan hutan pinus telah dilengkapi dengan bangku
duduk, ayunan, jungkat-jungkit, hingga gasebo buat bersantai. Kondisinya cukup
terawat dengan baik dan aman untuk digunakan. Pengunjung dapat memanfaatkan
fasilitas hiburan tersebut secara cuma-cuma.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Hutan Pinus
1. Pengertian
Pohon pinus adalah tumbuhan yang semuanya tergabung dalam
marga Pinus. Hutan pinus merupakan hutan ekosistem yang pohonnya
memiliki daun berbentuk jarum, Hutan pinus merupakan jenis hutan
dengan tanaman yang bersifat homogen. Hutan ini hidup pada daerah yang
mempunyai kondisi iklim sedang. Pohon pinus tidak mampu bertahan
hidup pada daerah resapan air, karena pohon pinus memiliki daun yang
berbentuk jarum serta banyak memiliki stomata, sehingga akan banyak
menyerap dan air. Suasana di hutan pinus ini sangat sejuk, bahkan
cenderung bersuhu lembab. Hal ini disebabkan oleh rindangnya daun-
daunan dari pohon pinus yang menutupi area hutan, sehingga tidak heran
jika tanahnya menjadi cukup basah.
2. Fungsi
3
B. Komponen
1. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen-komponen penyusun
ekosistem yang berupa makhluk hidup. Komponen biotik terdiri dari 3
penyusun, yakni produsen, konsumen, dan pengurai. Beberapa contoh
komponen biotik adalah hewan, tumbuhan, monera, fungi, virus, bakteri,
dan manusia. Komponen biotik berkembang biak dan bertahan hidup
dalam lingkungan abiotik. Dari hasil observasi kami di Hutan Pinus
Mangunan kami menemui beberapa komponen biotik seperti:
a) Produsen
Produsen adalah mahluk hidup yang dapat menghasilkan makanan
sendiri melalui proses fotosintesis atau yang biasa disebut dengan
organisme autotrof, dengan demikian kelompok produsen ditempati
tumbuhan yang berklorofil. Berdasarkan hasil observasi kami di hutan
pinus Mangunan, terdapat beberapa produsen seperti pohon pinus dan
bunga-bunga.
b) Konsumen
Komponen heterotrof terdiri dari organisme yang memanfaatkan
bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai
makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro
(fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang
tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
Berdasarkan hasil observasi kami di hutan pinus Mangunan, terdapat
cukup banyak konsumen seperti tupai, belalang, kumbang badak, kupu-
kupu, laba-laba, semut, rayap, dan elang.
c) Dekomposer (pengurai)
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan
bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga
konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran
lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian
tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat
digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri
4
dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan
pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu
kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
-aerobik : oksigen adalah penerima elektron atau oksidan
-anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima
elektron /oksidan
-fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga
sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat
dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang teratur.
Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan
sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen autotrof,
plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan
yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan
oksigen yang terlarut dalam air.
2. Komponen Abiotik
komponen abiotik adalah komponen fisik dan kimiawi yang terdapat
pada suatu ekosistem sebagai medium atau substrak untuk berlangsungnya
suatu kehidupan. Beberapa contoh komponen abiotik misalnya tanah,
suhu, sinar matahari, air, udara, dan lain sebagainya. Komponen abiotik
sangat mempengaruhi jenis dan pola hidup komponen biotik dalam suatu
satuan ekosistem. Dari hasil observasi kami di Hutan Pinus Mangunan
kami menemukan beberapa komponen seperti:
a) Sinar Matahari
Sinar matahari adalah sumber energi dari seluruh kehidupan yang
ada dibumi. Di dalam ekosistem, energi yang dialirkan dari suatu
tingkat trofik ke tingkat trofik yang berikutnya dalam bentuk
transformasi energi. Sinar yang mencapai permukaan bumi
dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis dan diubah
menjadi energi potensial dalam bentuk karbohidrat. Energi potensial
yang dihasilkan oleh tumbuhan akan menjadi energi kinetik oleh
hewan dan manusia.
5
b) Tanah
Tanah terbentuk karena proses destruktif (pelapukan batuan,
pembusukan senyawa organik) dan sintesis (pembentukan mineral).
Komponen tanah yang utama, yaitu bahan organik, air, bahan mineral,
dan udara. Tumbuhan mengambil air dan garam-garam mineral yang
ada di dalam tanah.
c) Suhu
Suhu adalah derajat energi panas yang berasal dari radiasi sinar,
terutama yang bersumber dari matahari. Suhu udara berbeda-beda
disetiap ekosistem yang bergantung pada garis lintang (latitude) dan
ketinggian tempat (altitude). Makin dekat kutub, suhu udara pun
makin dingin dan kering. Suhu merupakan faktor pembatas bagi
kehidupan dan memengaruhi keanekaragaman hayati disuatu
ekosistem. Umumnya, makhluk hidup dapat bertahan hidup
dilingkungan yang memiliki suhu 0°C-40°C. Pada suhu
rendah,beberapa jenis makhluk hidup akan melakukan hibernasi (tidak
aktif), namun akan aktif jika suhu kembali normal.
d) Air
Air mengandung berbagai jenis unsur atau senyawa kimia dalam
jumlah bervariasi, contohnya natrium, fosfat, kalsium, nitrit, amonium.
Jumlah unsur yang terkandung dalam air bergantung dengan kualitas
udara dan tanah yang dilalui air. Air dapat berubah wujud menjadi
bentuk uap, cairan atau es; yang bergantung pada suhu lingkungan
disekitarnya. Volume air yang ada dibumi mencapai 1.400.000.000 km
kubik, yang dirinci sekitar 97% berupa air laut, 2% berupa gunung es
yang ada dikedua kutub bumi, 0,75% yang berupa air tawar (mata air,
sungai, danau, air tanah), dan selebihnya itu berupa uap air.
6
C. Jaring-jaring Makanan
Penjelasan:
7
sumber makanan bagi rayap bahkan pohonnya sendiri dijadikan sebagai tempat
hidup tupai, semut, burung , dan laba-laba. Selain pohon pinus di hutan pinus juga
ada terdapat banyak macam-macam Bunga selain indah untuk dilihat Bunga juga
sangat bermanfaat bagi ekosistem sekitar, seperti halnya bunga menjadi sumber
makanan bagi para kumbang, belalang, kupu-kupu, dan semut. Sehingga di hutan
pinus sendiri terdapat banyak bermacam-macam serangga. Kita juga tak perlu
risau akan wabah meledaknya pertumbuhan serangga karena disitu juga terdapat
hewan yang suka makan serangga seperti laba-laba, dan burung merpati.
8
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekosistem yang terdapat di hutan pinus Mangunan terjaga dengan baik karena,
lingkungan di hutan pinus Mangunan masih asri dan dikelola sangat baik
sehingga, komponen biotik dan abiotik yang terdapat di dalam ekosistem itupun
saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Meskipun banyak wisatawan yang
berkunjung, tetapi mereka tidak mengganggu ekosistem yang ada disana
sehingga, manusia dan ekosistem yang terjadi di hutan pinus itupun saling
berdampingan.
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
www.ebiologi.net/2016/03/komponen-biotik-dan-abiotik-pengertian.html.
Diakses pada
10 Desember 2018
https://bagus-on.blogspot.com/2016/03/pengertian-biotik-dan-abiotik-beserta.html
Diakses pada 10 Desember 2018
Ary, Susatyo. Tria, Anis. dan Maria, Ulfah. 2015. Analisis keanekaragaman jenis
tumbuhan berbuah di hutan lindung Surokonto, Kendal, Jawa Tengah dan
potensinya sebagai kawasan konservasi burung. Jurnal Penelitian 1:(3)
472-476.
10
LAMPIRAN
Kupu-kupu Tupai
Semut Laba-laba
11
Burung Merpati
12