Anda di halaman 1dari 5

1.

Terangkan konsep Muqoddimah AD Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, dan


Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah?

Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip


yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:

1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu
satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia
akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah
kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.
5. Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi.

Kepribadian Muhammadiyah dilatar belakangi oleh kebutuhan persyarikatan akan


adanya rumusan yang dapat dijadikan pedoman bagi persyarikatan Muhammadiyah.
Dalam hal ini Muhammadiyah bermaksud untuk memberikan pemahaman mendalam
tentang Muhammadiyah kepada kader Muhammadiyah. Mengetahui dan memahami
Muhammadiyah bukan hanya sebatas kulitnya saja, tetapi Mengetahui dan memahami
Muhammadiyah harus sampai ke akar-akarnya. Muhammadiyah itu gerakan islam,
gerakan Islam yang dimaksud Muhammadiyah ialah dakwah islam, amar ma’ruf nahi
munkar. Dakwah Islam Muhammadiyah ditujukan kepada dua bidang:

 Bidang pertama perorangan,


 Bidang kedua

Bidang pertama dibagi menjadi dua golongan:

 orang yang sudah Islam dakwahnya bersifat pembaharuan (tajdid)


 orang yang belum Islam dakwahnya bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk
islam

Bidang kedua, kelompok/masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta


peringatan.

Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah, maka Muhammadiyah


memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang terjalin di bawah ini:
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
3. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah
negara yang sah.
6. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan
yang baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan,
sesuai dengan ajaran Islam.
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara
dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai
Allah SWT.
10. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-cita dan
bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah
SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah
Allah di muka bumi.

2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang


diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan
seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan
rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan
hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.

3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:


a. Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang
diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai
dengan jiwa ajaran Islam.

4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi


bidang-bidang:

a. 'Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari
gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip
toleransi menurut ajaran Islam.
b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan
berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi
kepada nilai-nilai ciptaan manusia

c. Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah
SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muamalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat duniawiyah (pengolahan
dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta
menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.

5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah


mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar
pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama
menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT:
"BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR"

2. Terangkan konsep Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, Dakwah Amar Ma'ruf


Nahi Mungkar, dan Tajdid?

Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah, artinya Muhammadiyah


mengajak dan menyeru umat manusia kepada ajaran Islam dan melaksanakannya
dalam kehidupan nyata. Dakwah menurut K.H. Ahmad Dahlan adalah kewajiban
setiap individu, karena dakwah merupakan tuntutan ajaran Islam. dalam pengertian
rekonstruksi sosial meliputi seluruh aspek kehidupan, ekonomi, politik, sosial dan
budaya. Di samping itu dakwah juga dalam pengertian pembebasan, yaitu
membebaskan umat manusia dari berbagai belenggu penjajahan, penjajahan dari
kekafiran, syirik, kebodohan dan kejumudan. Dakwah dalam pengertian ini juga
merupakan hasil dari telaah dan pendalaman KHA. Dahlan terhadap firman Allah
dalam surat Ali Imran ayat 104. Bahkan ayat ini merupakan khittah dan langkah
strategis dasar perjuangannya, yaitu mengajak, menyeru kepada Islam dan
mengajak kepada yang makruf dan mencegah perbuatan yang mungkar.
Oleh karena dakwah Muhammadiyah tidak saja dalam bentuk lisan, tulisan
tetapi juga dalam bentuk dakwah bil hal (perbuatan), maka Muhammadiyah
mendirikan sekolah-sekolah, mulai dari taman-kanak sampai ke Perguruan Tinggi,
mulai dari klinik dan rumah bersalin sampai mendirikan rumah sakit, mulai dari
santunan fakir miskin dan anak yatim sampai mendirikan panti-panti asuhan.
Semuanya itu adalah wujud dan manifestasi dari dakwah Islam dan juga berfungsi
sebagai dakwah.
Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid atau gerakan reformasi, hal ini
dibenarkan oleh Bernard Vlekke dan Wertheim misalnya, yang mengkategorikan
Muhammadiyah sebagai gerakan puritan yang menjadikan fokus utamanya
”Pemurnian atau pembersihan ajaran-ajaran Islam dari sinkritisme dan belenggu
formalisme. Membersihkan pengamalan umat dari syirik dan penyakit TBC
(takhyul, bid’ah dan churafat). Di samping itu, Muhammadiyah juga melakukan
pembaharuan, yaitu pembaharuan dalam pemahaman dan pengamalan Al-Qur an
dan As-Sunnah. Pembaharuan yang dimaksud di sini bukan bukan memperbaharui
substansi, tetapi memperbaharui metode pemahaman dan pengamalan, seperti
penyantunan terhadap fakir miskin, anak yatim, cara pengelolaan zakat,
pengelolaan pendidikan dan rumah sakit, dan lain sebagainya. Untuk membedakan
antara keduanya, tajidid dalam pengertian pemurnian dapat disebut dengan
purifikasi, dan tajdid dalam pengertian pembaharuan disebut dengan reformasi.
Dari uraian di atas dapat dipahami, bahwa tidaklah mengherankan apa yang
dikemukakan oleh A. Mukti Ali bahwa Muhammadiyah adalah organisasi
dzuwujuh (multi dimensi), karena kegiatan-kegiatan Muhammadiyah hampir
meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Di samping itu, Muhammadiyah
Muhammadiyah sampai saat sekarang masih tetap eksis dan tetap berkembang.
Di antara faktor penyebab Muhammadiyah masih tetap berkembang adalah
karena ciri dan sifat Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah amar makruf
nahi mungkar dan tajdid. Tambahan lagi karena pemikiran keagamaan dalam
Muhammadiyah hanya berdasarkan dan berpegang teguh kepada Al-Qur an dan
Sunnah sebagai sumber pokok. Muhammadiyah juga gigih mempertahankan
bahwa pintu ijtihad masih tetap terbuka dan menolak ide tentang taklid, tetapi
bukan pula berarti Muhammadiyah menolak mazhab. Hal ini sesuai dengan apa
yang dikemukakan oleh Deliar Noer, Muhammadiyah tidak membabi buta menolak
pendapat para imam mazhab, tetapi menganggap bahwa fatwa dan pendapat imam
mazhab dan begitu juga ide-ide yang lain merupakan subjek untuk penelitian
selanjutnya. Bagi Muhammdiyah kebenaran dari fatwa, ide dan amalan pada
prinsipnya didasarkan pada Al-Qur an dan Sunnah.

3. Bagaimana pemahaman saudara terkait Muhammadiyah, sebelum dan sesudah


mengikuti proses perkuliahan?

Sebelum mengikuti perkuliah saya kira Muhammadiyah itu menyeleneh


atau menyimpang dari ajaran agama islam seperti yang kita ketahui bacaan
sholatnya ajah sangat berbeda dengan yang biasa say abaca, tapi ternyata setelah
saya mengikuti perkuliahan kemuhammadiayah ternyata yang berbeda itu dari segi
luarnya saja maksud dan tujuannya pun sama yaitu membimbing manusia untuk
menuju jalan alloh atau jalan kebenaran.
4. Pilih link berita berikut, kemudian analisis apa kegiatan di Muhammadiyah yang
dilakukan? bagaimana prosesnya? apa tujuan kegiatan tersebut? dan bagaimana
tanggapan saudara terhadap berita kegiatan tersebut bila dikaitkan dengan nilai-
nilai Muhammadiyah yang sudah didapatkan di kelas?
 http://www.muhammadiyah.or.id/id/news-15696-detail-muhammadiyah-
purworejo-bangun-pusat-edukasi-keilmuan-dan-keagamaan.html
Kegiatan yang dilakukan oleh Muhammadiyah adalah tasyakuran peresmian gedung
baru pada Sabtu (29/12). Gedung tersebut diperuntukkan sebagai Komplek Perguruan
Muhammadiyah Loano yakni PAUD Terpadu Aisyiyah yakni Taman Kanak-Kanak (TK),
Kelompok Bermain (KB) dan Tempat Penitipan Anak (TPA).
Proses kegiatan pada agenda tasyakuran perguruan muhammadiyah ini diisi dengan
hiburan dari anak asuh TK Aisyiyah Loano dan dilanjutkan pengajian oleh Ustadz
Muhammad Wujud dari Magelang. Dalam pembahasannya, disampaikan guna refleksi diri
terhadap terjadi macam kebencanaan di berbagai tempat akhir-akhir ini. Selanjutnya Ketua
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Purworejo Pujiono menyambut baik dan mengapresiasi
terhadap peresmian perguruan Muhammadiyah di Loano ini.
Tujuan kegiatan tersebut adalah upaya memakmurkan masjid yang telah ada
sebelumnya, serta mengenalkan masjid secara dekat sebagai pusat kegiatan
Muhammadiyah.
Tanggapan saya adalah ternyata benar Muhammadiyah ini sangat focus terhadap
masyarakat terutama terhadap masa depan generasi bangsa ini salah satunya dengan
pembangunan Gedung tersebut yang diperuntukan bagi anak-anak sehingga anak-anak
dapat memperoleh ilmu agama sedini mungkin hal tersebut tentunya sangat baik bagi masa
depan generasi bangsa Indonesia ini.

Anda mungkin juga menyukai