Anda di halaman 1dari 5

NAMA : SEFA FALAHUDIN

NIM : 20180210122
KELAS : AGROTEKNOLOGI C

EKOSITEM PERAIRAN

1. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sitem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

2. Komponen Ekosistem
a) Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas bahan-bahan
tidak hidup ( hayati ), seperti tanah, air, matahari, udara, dan energi.
Contoh komponen abiotic diantaranya intesitas cahaya, suhu, air, jenis
tanah, gas, oksigen, karbondioksida, dan oksigen.
b) Komponen Biotik
Komponen ini terdiri dari bahan-bahan yang hidup meliputi
organisme autotrof dan heterotof. Contohnya tumbuhan, hewan, manusia,
dan bakteri.
3. Faktor fisik-kimiawi Perairan
Faktor fisika-kimia perairan yang mempengaruhi produktivitas primer
antara lain :
1) Suhu
Cahaya matahari yang masuk sampai kedalam air tertentu akan
menyebabkan permukaan air menjadi hangat. Lapisan air yang dingin
disebut epilimnion dan lapisan air yang hangat disebut hypolimnion.
Pemisahan dari kedua lapisan disebut metalimnion dan diantara kedua
lapisan tersebut terjadi peningkatan suhu yang tajam disebut termoklin.
Kenaikan suhu akan meningkatkan aktivitas fisiologi organisme. Suhu
ekosistem akuatik dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti cahaya
matahari, pertukaran panas dan kanopi.
2) Penetrasi Cahaya
Penetrasi cahaya merupakan besaran untuk mengetahui sampai
kedalam berapa cahaya matahari dapat menembus lapisan suatu ekosistem
perairan. Kedalam penetrasi cahaya di laut, yang merupakan tempat
produksi fitoplanton masih dapat berlangsung, tapi tergantung oleh
beberapa faktor, antara lain Panjang gelombang cahaya, kecerahan air,
pemantulan cahaya, lintang geografik, dan musim.
3) Salanitas
Salanitas merupakan salah satu parameter perairan yang
berpengaruh pada fitoplanton. Meskipun salanitas mempengaruhi
produktivitas individu fitoplanton tapi perannya tidak begitu besar, namun
di perairan pantai peran salanitas mungkin lebih menentukan terjadinya
suksesi pada produktivitas.
4) pH
Kondisi perairan yang bersifat sangat masam maupun sangat basa
dapat membahayakan kelangsungan hidup organisme karena
menyebabkan gangguan metabolism dan respirasi.
5) Oksigen Terlarut ( Disolved Oxygen )
Oksigen terlarut merupakan banyaknya oksigen yang terlarut
dalam perairan, dan merupakan faktor yang sangat penting di dalam
ekositem perairan, terutama dalam proses respirasi bagi sebagian besar
organisme air.
6) BOD ( Biochemical Oxygen Demand )
BOD merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan
mikroorganisme aerobic dalam proses penguraian senyawa organic.
Proses penguraian bahan organic melalui proses oksidasi oleh
mikroorganisme lingkungan air merupakan proses alamiah yang mudah
terjadi apabila air mengandung oksigen yang cukup.
7) Kandungan Nitrat dan Fosfat
Bahan yang paling adalah nitrat dan fosfat, dan keberadaannya
sangat dipengaruhi oleh buangan industri seperti bahan peledak,
piroteknik, dan pemupukan.

4. Macam-macam Ekositem Perairan


A. Ekositem Air Tawar
a. Zona Ekosistem Air Tawar
 Zona Litoral
Merupakan daerah pinggiran perairan yang masih
bersentuhan dengan daratan. Organisme yang hidup
diantaranya ikan, udang, dan plankton.
 Zona Limnetik
Merupakan daerah air yang terbentang antara zona
litoral.
 Zona Profundal
Merupakan daerah dasar perairan yang lebih dalam
dan menerima sedikit cahaya.
 Zona Sublitoral
Merupakan daerah peralihan antara zona litoral dan
zona profundal.
b. Macam-macam Ekositem Air Tawar
 Ekosistem Perairan Menggenang
Perairan menggenang merupakan perairan dimana
aliran air lambat atau bahkan tidak ada dan massa air
terakumulasi dalam periode waktu yang lama. Contohnya
danau, rawa, dan waduk.
 Ekosistem Perairan Mengalir
Perairan mengalir dicirikan adanya arus sehingga
massa air mengalami perpindahan. Contohnya sungai,
kanal, parit, dll.

B. Ekosistem Air Laut


Ekositem air laut merupakan ekositem yang paling luas di bumi
dan ekosistem air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
a. Zona Ekosistem Air Laut
 Zona Intertidal ( zona pasang surut )
Merupakan area pasang dan surut air laut di
sepanjang garis pantai. Organisme yang ada antara lain
rumput laut, anemone, kepiting,dan bintang laut.
 Zona Neritik ( zona laut dangkal )
Merupakan zona yang berada diantara zona
intertidal dan zona pelagic. Kedalaman zona ini adalah
sekitar 200 m. Ada lebih dari 4000 spesies ikan disini.
 Zona Pelagik ( zona laut terbuka )
Merupakan zona yang memiliki rata-rata
kedalaman 4000 m dan sekitar 75% air laut ini tidak
produktif.
b. Macam-macam Ekositem Air Laut
 Lautan
Lautan merupakan kumpulam air asin dalam
jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan
membagi daratan. Pada hewan dan tumbuhan tingkat
rendah tekanan osmosinya kurang kurang lebih sama
dengan tekanan osmosis laut sehingga tidak terlalu
mengalami kesulitan untuk beradaptasi.
 Pantai
Merupakan ekosistem yang letknya berbatasan
dengan ekositem laut yang dipengaruhi oleh siklus harian
pasang surut. Organisme yang hidup di pantai memiliki
adaptasi structural sehingga dapat melekat erat di substrat
keras.
 Estuari ( muara )
Merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut.
Estuari sering dibatasi oleh lempengan lumpur intertidal.
Organisme yang hidup disini antara lain cacing, kerrang,
kepiting, dan ikan.
 Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan sekumpulan hewan
karang yang bersimbiosis dengana sejenis tumbuhan alga.
Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies
tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut.
Terumbu karang juga memilih hidup pada lingkungan
perairan yang jernih dan tidak berpolusi.
DAFTAR PUSTAKA

Makalah :

https://www.slideshare.net/mobile/fitri1mulyana/makalah-ekositem-laut

Anda mungkin juga menyukai