Anda di halaman 1dari 11

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan pengolahan tanah merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk memperbaiki kondisi tanah atau lahan sebelum
dilakukan penanaman. Pengolahan tanah dilakukan dengan
beberapa tahapan yang harus dilakukan sebagai usaha untuk
merubah sifat-sifat yang dimiliki oleh tanah agar sesuai dengan
kebutuhan yang diinginkan manusia. Kegiatan pengolahan tanah
dilakukan untuk menggemburkan dan melunakkan tanah agar
mudah ditanami. Pengelolaan tanah akan berpengaruh terhadap
hasil pengolahan dan dapat menentukan kualitas produk tanaman
sehingga harus diupayakan secara efektif dan efisien. Kegiatan ini
dilakukan dengan memecah, memotong dan membalik-balikkan
tanah yang bertujuan merombak kembali unsur-unsur dalam
tanah yang sebelumnya tertimbun.
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi,
kegiatan yang biasanya dikerjakan oleh manusia dan hewan kini
dipermudah dengan adanya alat-alat atau mesin-mesin baru
termasuk kegiatan pengolahan tanah. Alat yang umumnya
digunakan dalam proses pengolahan tanah yaitu traktor. Traktor
befungsi sebagai pengganti tenaga hewan seperti sapi untuk
mempermudah proses pengolahan tanah sawah. Traktor terbagi
menjadi tiga macam yaitu traktor besar, traktor mini, dan traktor
tangan (hand treaktor). Namun, dengan luas lahan yang terbatas
maka petani banyak menggunakan traktor tangan (hand traktor)
dengan sumber penggerak dari implemen (peralatan) pertanian.
Traktor tangan (hand traktor) memiliki fungsi lain disamping
untuk mengolah tanah yaitu penggerak implemen pompa air, alat
processing, trailer, dan yang lainnya.
Peningkatan kualitas pertanian harus diikuti dengan
perbaikan dalam sektor-sektor yang mendukung bidang pertanian
itu sendiri. Salah satu hal terpenting yaitu produktivitas lahan
pertanian yng semakin menurun dikarenakan penggunaannya
yang secara terus menerus. Untuk itu, maka perlu dilakukan
perbaikan tanah dengan pengolahan tanah agar dapat
memperbaiki kondisi tanah sehingga berdampak pada
produktivitas lahan. Penggunaan alsintan yang baik dan benar
maupun tenaga pengolah lain juga harus memperhatikan etika
lingkungan agar produktivitas yang dihasilkan optimal.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan pengolahan tanah
2. Untuk mengetahui spesifikasi mesin dan alat pertanian
3. Untuk mengetahui cara kerja trakto dan alat pertanian
4. Untuk mengetahui luas petak dan pola yang digunakan
5. Untuk mengetahui waktu pengolahan tanah
6. Untuk mengetahui data sekunder ( sewa alat dan upah )

C. Waktu dan Tempat


Hari dan Tanggal :
Tempat :
II. PEMBAHASAN

A. Media Tanam
B. Pengolahan Tanah
PEKERJAAN PENGOLAH TANAH

1. Pencangkulan

1. Tahap pekerjaan
 Pencangkulan dilakukan diarea sawah yang tidak
tergenang oleh air.
 Pencangkulan dilakukan pada area yang tidak
terkena tractor.

2. Pengamatan hasil

 Tanah menjadi lunak dan tidak keras lagi

2. Pembajakan

1. Tahap Pekerjaan

 Pada lahan yang basah menggunakan Tractor


Quick G1000 Boxer
 Pada lahan yang kering menggunakan Kultivator
Cakar Baja/GX200T2 QTBC/BLADE B (KIT)
2. Pengamatan Hasil
 Pertama kondisi tanah masih dalam keadaan utuh
masih banyak bekas-bakas tanaman padi kemudia di
bajak maenggunakan singkal, setelah dibajak
menggunakan singkal tanah menjadi tergenang oleh
air.
 Setelah tergenang oleh air kemudian lahan sawah
digaru sehingga tanah menjadi rata.

Pembahasan :

1) Proses pencangkulan adalah pembajakan manual menggunakan cangkul


pada area yang belum terbajak oleh traktor. Pada umumnya daerah yang
belum tersentuh oleh traktor adalah bagian tepi maupun sudut sawah.
Pada pengamatan hasil diperoleh bahwa meskipun pencangkulan
dibutuhkan waktu yang cukup lama anmun hasil pencangkulan sudah
dapat dikatakan baik. Kondisi tanahnya sudah dikatakan lunak dan berair.
2) Proses pembajakan dilakukan dengan cara membajak area sawah dengan
menggunakan mesin traktor. Pembajakan menggunakan mesin traktor
dinilai lebih efisien dan cepat. Hasil tanahnya pun lebih sempurna dan
maksimal. Proses pembajakan agar dapat maksimal kontur tanahnya
sebaiknya dilakukan sebanyak dua kali. Hasil pengamatan yang diperoleh
hasil bajakan sudah rapi dan baik.
C. Alat dan Tenaga Yang Digunakan

Sesuai dengan macam dan cara pengolahan tanah yang


telah diterangkan diatas, secara garis besar alat dan mesin
pengolahan tanah juga dibedakan menjadi dua macam:

1. Alat dan mesin pengolahan tanah pertama (primary tillage


equipment), yang digunakan untuk melakukan kegiatan
pengolahan tanah pertama. Peralatan pengolahan tanah ini
biasanya berupa bajak (plow), dengan segala jenisnya.
2. Alat dan mesin pengolahan tanah kedua (secondary tillage
equipment), yang digunakan untuk melakukan pengolahan
tanah kedua. Peralatan pengolahan tanah ini biasanya garu
(harrow) dengan segala jenisnya.

a) Bajak Singkal
Pada saat melakukan praktikum kemarin bajak singkal
sendiri ditenagai oleh Tractor Quick G1000 Boxer. Bagian-bagian
bajak singkal yang aktif untuk mengolah tanah sebagai berikut :
 Pisau bajak (share) berfungsi untuk memotong
tanah secara horizontal. Oleh karenanya biasanya
bajak ini terbuat dari logam yang berbentuk tajam.
 Singkal (moldboard) berfungsi untuk mengangkat,
menghancurkan dan membalik tanah yang telah
dipotong oleh pisau bajak. Karena bentuknya yang
melengkung, pada waktu ajak bergerak maju,
tanah yang telah terpotong akan terangkat ke atas
kemudian akan balik dan dilempar sesuai dengan
arah pembalikan bajak.
 Penstabil bajak (land side) , berfungsi untuk
mempertahankan gerakan maju bajak agar tetap
lurus. Bagian penstabil bajak ini akan selalu
bergerak sejajar dan menempel pada dinding alur
pembajakan.
b) Garu Bergigi Paku (spikes tooth harrow)

Garu bergigi paku atau biasa disebut sebagai garu


sisir, adalah jenis garu yang sudah umum digunakan
petani di Indonesia. Garu bergigi paku yang ditarik oleh
tractor gigi-giginya terbuat dari bahan logam.

c) Cangkul
Cangkul atau Pacul adalah satu jenis alat pertanian
tradisional yang digunakan dalam proses pengolahan
tanah pada lahan pertanian. Cangkul digunakan untuk
menggali, mencungkil, ataupun untuk meratakan tanah.
Cangkul masih digunakan sehingga masa ini untuk
menjalankan kerja-kerja menggali yang ringan di kebun
ataupun di sawah. Alat ini merupakan elemen penting
dalam bidang pertanian terutama pertanian ladang kering.
Fungsi tangkai cangkul : Untuk memegang dan
mengayunkan mata cangkul sewaktu digunakan dalam
bekerja. Bagian-bagian cangkul : Bagian tangkai dari kayu
bentuk tangkai lurus dan bengkok, bagian mata cangkul
dari besi. Fungsi mata cangkul : membalik tanah,
menghaluskan tanah, mencampur pupuk. Ukuran dan
bentuk cangkul bervariasi hal ini tergantung pada kondisi
dan jenis tanah setempat.
D. Cara Menjalankan
Traktor Quick G1000 Boxer
1) Cara Menghidupkan
V-Belt dalam posisi kendor/tidak bekerja (meneruskan
tenaga/putaran), kemudian hidupkan disel dengan diputar
dengan sekuat tenaga sampai purannya benar-benar kuat.
2) Cara Menjalankan
Setelah disel dihidupkan dan gas sudah diatur sedemikian
rupa, tractor dapat dijlankan dengan diubah posisi Tension
Hendle ke posisi jalan (ditarik kebelakang). Jika
diperlukan, pengaturan gas dapat diatur kembali untuk
memperoleh putaran yang sesuai.
3) Cara Berbelok
Tractor dapat dibelokan dengan cara ditarik Clutch
Handle. Tarik Clutch Hendle ke kiri jika ingin kekiri, dan
sebaliknya Tarik Clutch Handel ke kanan jika ingin belok
kekanan.
4) Cara Menghentikan
Untuk menghentikan tractor lepaskan Tension Hendle
sampai pada posisi paling depan (posisi berhenti).

Kulivator Cakar Baja/GX200T2

1) Menghidupkan Mesin
Traktor yang menggunakan enjin diesel dihidupkan dengan
engkol. Mula-mula engkol dipasang pada poros engkol
(cranksaft). Setelah gas dibesarkan sedikit, engkol diputar
bebrapa kali sampai putarannya cukup untuk menghidupkan
enjin. Sewaktu pemutaran, jangan lupa menarik alat
penghilang kompresi (dekompresi lever). Penting : Sebelum
kita mengengkol mesin, gigi/ persnelingharus dalam posisi
netral.
2) Memajukan Traktor
Traktor baru dapat maju setelah enjin dihidupkan. Setelah itu
periksalah apakah gigi/persnelingsudah netral dan kopling
pada posisi OFF. Kemudian masukkan gigi/persnelingdengan
menggunakan tongkat persnelingke gigi maju (1,2,3, atau 4)
dan lepaskan atau ”ON”- kan pelan-pelan.
3) Menghentikan Traktor
Traktor dihentikan cukup dengan menarik tongkat kopling ke
belakang, yaitu ke posisi OFF. Kalau dalam posisi OFF traktor
belum berhenti, itu berarti penyetelan kopling tidak baik atau
pringannya sudah aus. Setelah traktor berhenti, segera
netralkan gigi kembali dan turunkan gas (idle).
4) Membelokan Traktor
Membelokkan traktor sewaktu bekerja dilakukan dengan
menggunakan steering clutch/kopling pembelok kiri dan
kanan. Sewaktu membelok, jangan lupa menurunkan gas dan
mengangkat sedikit bagian belakang traktor agar
pembelokannya lebih mudah dilaksanakan. Hal ini perlu
dilakukan terutama kalau bekerja di tanah yang lembek dan
basah. Jika tidak ada kemungkinan traktor terbenam, tekanlah
kopling pembelok kiri bila hendak membelok ke kiri dan
tekanlah yang sebelah kanan kalau hendak membelok ke
kanan.
5) Memundurkan Traktor
Kopling pada posisi OFF. Setelah itu, masukkan gigi ke gigi
mundur (ada tanda R) kemudian lepaskan kopling dan gas
jangan terlalu besar.Perhatian : Melepaskan kopling harus
pelan-pelan/ jangan sekaligus, hal ini untuk mencegah
kecelakaan yang mungkin akan terjadi.

E. Spesifikasi Traktor

Model Quick G1000 Boxer

Steering Cluth
Type
Bear Chain
Trasmisi
8.5-10.5
HP
1 maju ( 2 ganti Jalur Puly)
Kecepatan
Kombinasi ( Gear-Chain )/ 4
Sistem Transmisi
Tingkat

Casting Dual Part System


Gear Case

(Kopling Utama) : V-Belt ( 2


Sistem Penggerak
buah ) dan Tension

Panjang 2750/2750 mm
Dimensi Traktor
Lebar 1130/860 mm
Tinggi 1390/1255 mm

191/155
Berat tanpa diesel (kg)
Lahan Basah ± 11.40 jam/ha
Kapasiras diesel
Lahan Kering ±11.01 ja,/ha

 Berat Traktor dengan bajak tanpa diesel penggerak =


212 kg/dengan roda besi, 176 kg dengan roda karet
 Berat Traktor tanpa bajak tanpa diesel penggerak =
191 kg (dengan roda besi), 155 kg (dengan roda karet)

Model GX200T2

Jenis Motor 4 Langkah, Horisontal

Max Power 6.5 HP/3600 rpm

Volume Silinder 196 cc

Kecepatan 2 maju 1 mundur

Transmisi Kombinasi rantai dan gear

Kopling Utama Sabuk dan pulley penegang

Lebar Kerja 385 mm


F. Biaya Pengolahan
1. Pengolahan Tanah Manual

Anda mungkin juga menyukai