Anda di halaman 1dari 16

TUGAS BAHASA INDONESIA

MAKALAH

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN SINGKONG


(Manihot esculenta L.) MENGGUNAKAN VARIETAS UNGGUL
DALAM PEMENUHAN PERMINTAAN PASAR

Oleh :
Nama : Sufiyanti Puji Lestari
NIM : 20180210133

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA

2018
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Peningkatan Produktivitas Tanaman Singkong


(Manihot esculenta) Menggunakan Varietas Unggul
dalam Pemenuhan Permintaan Pasar
2.Tema : Pengembangan Pertanian di Indonesia
3. Topik : Benih Unggul
4. Identitas Penulis
a. Nama Lengkap : Sufiyanti Puji Lestari
b. NIM : 20180210133
c. Jurusan : Agroteknologi
d. Universitas : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Yogyakarta, 30 November 2018

Menyetujui,
Dosen MK Bahasa Indoneia, Penulis,

(Ir. Agung Astuti, M.Si.) (Sufiyanti Puji Lestari)


NIDN : 052309196201 NIM : 20180210133

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
A. Latar Belakang ............................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 6
A. Produktivitas Tanaman Singkong .................................................................. 6
B. Permintaan Pasar ............................................................................................ 6
C. Varietas Tanaman Singkong .......................................................................... 7
III. METODE PENULISAN .................................................................................. 9
A. Jenis Penulisan ............................................................................................... 9
B. Metode Penelusuran Informasi ....................................................................... 9
C. Pengumpulan Data ......................................................................................... 9
D. Metode Pengolahan Data .............................................................................. 10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 11
V. PENUTUP ....................................................................................................... 14
A. Kesimpulan ................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 15

iii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman pangan merupakan tanaman yang mengandung karbohidrat dan protein
yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi bagi manusia, tanaman pangan
menjadi sumber pokok utama sebagian besar penduduk Indonesia. Salah satu tanaman
pangannya yaitu tanaman singkong (manihot esculenta) (Minarni & Warman, 2017).
Menurut Ginting (2002) komoditas tanaman pangan terbesar di Indonesia yang
menempati urutan ketiga merupakan ubi kayu. Tanaman singkong sendiri banyak
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar sebagai kebutuhan pangan maupun non
pangan. Singkong dimanfaatkan untuk non pangan maupun pangan baik secara
langsung (pengolahan tradisional) atau secara tidak langsung (pengolahan industri).
Produksi singkong sendiri di Indonesia mencapai 23,95 juta ton dengan area seluas
1,02 juta ha pada tahun 2015 (Badan Pusat Statistik, 2015). Di Indonesia memiliki
beberapa sentra produksi singkong di Lampung dengan presentase tertinggi diantara
sentra produksi singkong lainnya yaitu (37,39%), selanjutnya Jawa Tengah (16,89%),
Jawa Timur (12,02%), Jawa Barat (9,07%), dan Sumatera Utara (4,46%) (Direrktorat
Jendral_Tanaman Pangan, 2011).

Selain sebagai bahan makanan pokok, singkong juga dapat digunakan sebagai
bahan baku industri dan bahan ternak. Singkong merupakan sumber energi yang lebih
tinggi daripada padi, jagung, ubi jalar, dan sorgum (Pusdatin, 2015) yaitu singkong
yang memiliki kandungan air sekitar 60%, pati 25% - 35%, serta protein, serat, kalsium,
dan fosfat. Dalam perdagangan dunia maupun nasional, jumlah rata-rata produksi per
tahun antara 2005 hingga 2012 adalah 0,4% ton/ha (Badan Pusat Statistik, 2015).
Sedangkan total penggunaan singkong per tahun diperkirakan semakin meningkat,
pada tahun 2018 surplus diperkirakan sekitar 923,85 ton, sedangkan pada tahun 2019
dan 2020 diperkirakan mencapai 462,29 juta ton dan 708,31 juta ton (Pusdatin, 2015).

Produktivitas tanaman singkong memiliki potensi permintaan pasar yang cukup


tinggi karena tanaman singkong mudah untuk dikonsumsi dan dijadikan bahan baku

1
2

industri dan bahan dasar industri lanjutan. Berdasarkan data yang diperoleh (Badan
Pusat Statistik, 2016), produktivitas tanaman singkong di Indonesia mengalami
penurunan dengan luas panen yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Dari segi
produktivitas tanaman singkong yang mengalami penurunan, hal itu dikarenakan
minimnya jumlah penggunaan varietas unggul dan kurangnya pemakaian pupuk pada
tanaman singkong. Pada peningkatan produktivitas tanaman singkong, varietas unggul
mempunyai peran penting untuk dapat membuat adanya peningkatan produktivitas dan
produksi tanaman singkong untuk pemenuhan permintaan pasar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka rumusan masalah yang dihadapi adalah :

1. Bagaimana peningkatan produksi tanaman singkong setelah menggunakan


varietas unggul ?
2. Bagaimana perkembangan permintaan pasar terhadap tanaman singkong ?
3. Bagaimana pengaruh yang diberikan setelah pengguanaan varietas unggul ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka
tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Menganalisis produktivitas tanaman singkong per tahunnya.


2. Menganalisis permintaan pasar terhadap produksi singkong.
3. Meningkatkan produksi tanaman singkong menggunakan varietas unggul.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Produktivitas Tanaman Singkong


Tanaman singkong sangat potensial untuk dijadikan sebagai bahan pokok dari segi
pangan (Bantacut, 2016). Pada tahun 2014, luas panen tanaman singkong sekitar
1.003.494 ton/ha (Badan Pusat Statistik, 2016). Di dalam negeri, tanaman singkong
banyak dimanfaatkan untuk non pangan dan pangan. Kebutuhan tanaman singkong
kedepannya akan semakin meningkat dengan seiring meningkatnya laju pertumbuhan
industri maupun pangan. Akan tetapi pada tahun 2015 luas panen tanaman singkong
menjadi menurun sekitar 949.916 ton/ha (Badan Pusat Statistik, 2016), hal ini
menyebabkan melonjaknya permintaan singkong. Produktivitas tanaman singkong
yang menurun juga berpengaruh terhadap permasalahan yang saat ini semakin
kompleks karena potensi meningkatnya singkong sebagai sumber karbohidrat non
beras. Dari segi industri, produktivitas tanaman singkong per tahunnya akan sangat
berdampak pada kebutuhan untuk produksi bahan baku industri. Penyebab dari
turunnya produktivitas tanaman singkong sendiri akibat dari terbatasnya penggunaan
varietas unggul untuk penanaman.

B. Permintaan Pasar
Permintaan tanaman singkong di pasaran terus mengalami peningkatan dengan
presentase per tahun 4,78% per tahunnya (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 2013).
Peningkatan tersebut dalam segi domestik maupun non domestik terbilang mengalami
perubahan yang signifikan dikarenakan saat ini tanaman singkong memiliki peran yang
sangat penting yaitu sebagai bahan baku sumber energi alternatif maupun sebagai
sumber bahan pangan. Dalam kebijakan pemerintah dalam Perpres No. 5/2006 dan UU
Energi No. 30/2007 (UU RI No. 30 tahun 2007 tentang Energi, n.d.) juga menyatakan
tentang pemanfaatan bahan bakar nabati, tanaman singkong sendiri sebagai sumber
protein nabati yang merupakan suatu bentuk kekuatan dimana pemerintah memberikan
dukungan untuk

3
4

mendorong pemasaran produk tanaman singkong di pasaran. Dari segi produksi


Indonesia termasuk produsen singkong keempat terbesar dunia dengan produksi 24 juta
ton pada tahun 2012, tetapi pada tahun 2013 mengalami penurunan produksi yang
mengakibatkan peningkatan permintaan pasar, hasil dari tingkatan produsen di dunia
ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1. Tabel Produsen Singkong Dunia 2010 – 2013 (ribu ton)

Negara 2010 2011 2012 2013

Nigeria 42.533 52.403 54.000 55.000

Brazil 24.967 25.349 23.414 24.117

Thailand 22.006 21.912 26.601 28.276

Indonesia 23.918 24.044 24.177 23.936

Kongo 15.014 15.024 15.000 14.985

Ghana 13.504 14.241 15.547 15.141

Sumber : FAO, Food Outlook 2013

C. Varietas Tanaman Singkong


Varietas unggul merupakan komponen essensial yang mengupayakan untuk
peningkatan produktivitas tanaman. Pemilihan varietas tanaman singkong harus sesuai
dengan apa yang diperuntukkannya, tanaman singkong yang dikonsumsi secara
langsung untuk bahan pangan itu diperlukan varietas singkong yang memiliki
kandungan HCN rendah dan memiliki rasa
5

yang enak dan pulen. Sedangkan untuk bahan baku industri diperlukan varietas yang
memiliki kadar bahan kering, kadar pati tinggi, dan memiliki potensi untuk bahan baku
indutri yang tinggi.
III. METODE PENULISAN

A. Jenis Penulisan
Makalah ini menggunakan jenis penulisan deskriptif argumentasi yang bersifat
menjelaskan serta memperluas materi dengan jalan melukiskan, membeberkan suatu
objek secara subjektif. Jenis penulisan makalah ini bersifat subjektif dan objektif
dimana makalah ini mengangkat tulisan sesuai dengan sumber informasi dan realita
kejadian di sekitar yang sekiranya memang perlu untuk dibahas secara tindak lanjut.

B. Metode Penelusuran Informasi


Metode penelusuran informasi ini menggunakan :

1. Informasi yang didapatkan melalui jurnal ilmiah edisi online dengan permasalahan
yang terkait apa yang dibahas dalam makalah ini.
2. Informasi yang didapatkan melalui e-book dengan cara mengakses perpustakaan
online di website resmi Universitas maupun website resmi perpustakaan resmi
Republik Indonesia.
3. Informasi untuk penulisan makalah ini diperoleh dari data sekunder yang
bersumber dari instansi yang terkait baik di lingkup Kementerian Pertanian seperti
Food and Agriculture Organization (FAO) maupun di luar lingkup Kementerian
Pertanian seperti Badan Pusat Statistik (BPS).

C. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data untuk penulisan makalah ini bersifat studi pustaka.
Informasi yang didapatkan berasal dari beeerbagai literature, seperti jurnal ilmiah,
jurnal penelitian, e-book, dll. Pengumpulan data ini juga disusun berdasarkan hasil
studi dari informasi yang

6
7

diperoleh. Penulisan makalah ini diupayakan saling terkait antar satu sama lain dan
sesuai dengan apa yang dibahas dimakalah ini dengan topik yang ditentukan.

D. Metode Pengolahan Data


Metode pengolahan data dalam makalah ini sesuai dengan apa yang dibahas, data
yang terkumpul diseleksi dan diurutkan berdasarkan apa yang sesuai dalam topik yang
dibahas dalam penulisan makalah ini. Kemudian sumber yang telah diseleksi dan
dikumpulkan dilakukan penyusunan makalah berdasarkan data yang telah diperoleh
dan dipersiapkan atau dibaca terlebih dahulu setelah itu diolah secara logis dan
sistematis. Teknik pengolahan data ini bersifat deskriptif argumentasi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Permintaan singkong dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, baik untuk


pemenuhan kebutuhan pangan maupun indrustri, sedangkan produksi tiap tahun
singkong tidak menentu. Peningkatan produktivitas tanaman singkong dapat dilakukan
melaui peningkatan luas panen dan penerapan teknik budidaya yang tepat. Dalam
upaya peningkatan produktivitas ada beberapa faktor yang harus diperhatikan seperti
faktor produksi, baik secara botanis maupun ekologis. Di Indonesia sendiri biasanya
mempunyai peluang besar untuk menanam tanaman singgong menggunakan varietas
unggul, tergantung varietas tersebut sesuai dengan pemenuhan kebutuhan pangan atau
pemenuhan kebutuhan industri.

Penggunaaan varietas unggul untuk pemenuhan kebutuhan pangan harus


disesuaikan dengan varietas yang hasilnya enak, pulen, dan kandungan HCN yang ada
di tanaman singkong rendah. Tanaman singkong yang dibedakan berdasarkan HCN
ada singkong pahit dengan kadar HCN ≥ 50 mg/kg, dan singkong manis/tidak pahit
dengan kadar HCN < 40 mg/kg (Sundari, 2010). Penggunaan varietas untuk
pemenuhan bahan pangantidak boleh terlalu banyak mengandung HCN yang dapat
menyebabkan keracunan bagi manusia. Varietas yang cocok untuk pemenuhan bahan
pangan yaitu varietas lokal yang mempunyai keunggulan seperti Krentil, Adira-1 atau
Mentega. Berikut ini varietas yang cocok untuk pemenuhan bahan pangan beserta
karakteristiknya yang akan tertera pada Gambar 1.

8
9

Gambar 1. Varietas unggul tanaman singkong yang sesuai untuk pangan beserta
karakteristiknya
Sumber : (Litbang Pertanian, 2011)

Sedangkan penggunaan varietas unggul untuk pemenuhan bahan baku industri


jenisnya harus yang memiliki potensi hasil tinggi, kadar bahan kering, dan kadar pati
yang tinggi. Secara umum, jenis singkong yang dianggap memiliki kadar potensi hasil
dan kadar kadar pati tinggi itu yang paling cocok untuk bahan baku indutri. Sebagai
bahan baku indutri, singkong yang memiliki kadar HCN tinggi dianggap tidak menjadi
masalah karena sebagian besar HCN tersebut akan menghilang saat pencucian,
pemanasan dan pengeringan. Sifat fisik varietas seperti ukuran granula pati dan sifat
kimia lainnya seperti kadar amilosa/amilopektin berperan pada proses gelatinisasi dan
sifat amilografi (Sundari, 2010). Pati dengan ukuran kecil granula kecil dilaporkan
memiliki daya serap air yang lebih baik dan lebih mudah dicerna oleh enzim.
Sementara menurut Dea (2012), hasil dari rendaman glukosa dipengaruhi
10

oleh tinggi dan panjang rantau amilosa. Maka dari itu kadar gula total juga
mempengaruhi atau menentukan kesesuaian sebagai bahan baku etanol. Berikut
varietas ungguk yang sesuai untuk pemenuhan bahan baku industri akan ditampilkan
dalam Gambar 2.

Gambar 2. Varietas unggul tanaman singkong yang sesuai untuk bahan baku industri
beserta karakteristiknya
Sumber : (Litbang Pertanian, 2011)
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan informasi yang diperoleh, produktivitas tanaman singkong dari tahun
ke tahun mengalami kenaikan dan penurunan. Data yang diperoleh dari BPS
menjelaskan bahwa produktivitas dan luas panen di tahun 2014 hingga 2015
mengalami penurunan. Dari data tersebut juga menjelaskan adanya peningkatan
permintaan pemenuhan kebutuhan untuk bahan pangan maupun bahan baku industri.
Penyebab dari menurunnya tingkat produksi tanaman singkong terjadi karena kualitas
bibit yang kurang terjamin, dan terbatasnya penggunaan varietas unggul. Pengunaan
varietas juga harus disesuaikan dengan kebutuhan baik itu bahan pangan maupun bahan
baku industri, untuk varietas bahan pangan sendiri cenderung lebih bagus atau hasil
yang akan dihasilkan rasanya enak, pulen dan tidak terlalu mengandung HCN.
Sedangkan varietas untuk bahan baku industri cenderung memiliki potensi hasil tinggi,
kadar bahan kering, dan kadar pati tinggi. Kandungan HCN yang tinggi pada varietas
tanaman singkong untuk bahan baku industri dianggap tidak menjadi pengaruh karena
kandungan HCN tersebut akan larut atau hilang saat pencucian, pemanasan, maupun
pengeringan.

B. Saran
Tingkat permintaan pasar terhadap pemenuhan kebutuhan baik untuk bahan pangan
maupun bahan baku industri dari tahun ke tahun semakin meningkat. Dibutuhkan cara
yang efektif agar menghasilkan singkong yang berkualitas dengan masa panen yang
pendek. Penanganan tindak lanjut untuk masalah tersebut dapat menggunakan varietas
unggul untuk bibit penanamannya, diharapkan dengan mengunakan varietas tersebut
dapat menanggulangi adanya peningkatan permintaan pasar terhadap pemenuhan
kebutuhan tanaman singkong

11
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, B. (2015). Badan Pusat Statistik. Retrieved November 30, 2018,
from https://www.bps.go.id/dynamictable/2015/09/09/880/produksi-ubi-kayu-
menurut-provinsi-ton-1993-2015.html
Badan Pusat Statistik, B. (2016). Badan Pusat Statistik. Retrieved November 30, 2018,
from https://www.bps.go.id/dynamictable/2015/09/09/879/luas-panen-ubi-kayu-
menurut-provinsi-ha-1993-2015.html
Bantacut, T. (2016). Kebijakan Pendorong Agroindustri Tepung dalam Prespektif
Ketahanan Pangan. Jurnal Pangan, (November). Retrieved from
http://www.jurnalpangan.com/index.php/pangan/article/view/192
DEA, D. I. Y. (2012). PEMBUATAN PATI TINGGI AMILOSA SECARA
ENZIMATIS DARI PATI UBI KAYU (Manihot esculenta) DAN
APLIKASINYA UNTUK PEMBUATAN MALTOSA. El–Hayah, 1(1).
https://doi.org/10.18860/elha.v1i1.1683
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, D. T. P. (2013). Road map peningkatan produksi
ubi kayu tahun 2010-2-14. Retrieved from
http://lib.bppsdmp.pertanian.go.id/main/index.php?p=show_detail&id=4039&ke
ywords=peningkatan+produksi+ubi+kayu
Direrktorat Jendral_Tanaman Pangan. (2011). full-text, 274.
Litbang Pertanian, B. (2011). AgroinovasI. Tahun XLI. Retrieved from
http://www.litbang.pertanian.go.id/download/one/261/file/Varietas-Unggul-
Ubikayu-un.pdf
Minarni, M., & Warman, I. (2017). Case-Based Reasoning (CBR) Pada Sistem Pakar
Identifikasi Hama dan Penyakit Tanaman Singkong dalam Usaha Meningkatkan
Produktivitas Tanaman Pangan. Ejournal.Itp.Ac.Id ,Mk, 5. Retrieved from
https://ejournal.itp.ac.id/index.php/tinformatika/article/view/634
Pusdatin. (2015). Outlook Ubi Kayu 2015. (L. Nuryati, Noviati, & B. Waryanto, Eds.).
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementrian Pertanian 2015. Retrieved
from http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/epublikasi/outlook/2015/Tanaman
Pangan/Outlook Ubikayu 2015/files/assets/common/downloads/Outlook
Ubikayu 2015.pdf
Sundari, T. (2010). Pengenalan Varietas Unggul dan Teknik Budidaya Ubi kayu
(Materi Pelatihan Agribisnis bagi KMPH), (55).

12
13

UU RI No. 30 tahun 2007 tentang Energi, P. R. (n.d.). P R E S I D E N H E P U B L i


K I N D O N E S I A PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan
PRESIDEN REPURLIK INDONESIA. Retrieved from
http://popea.ebtke.esdm.go.id/regulasi/1396494138.pdf

Anda mungkin juga menyukai