Anda di halaman 1dari 10

The Human – Nature Relationship an its Impact on Health

Diajukan Sebagai

Tugas Mata Kuliah “Ekosistem Dalam Perspektif Al-Qur’an”

Oleh :

M. Bajik Bijaksana 20180210119

Sefa Falahudin 20180210122

Ahmad Faiq Mahfuzh 20180210124

Elsa Aprilia Putri 20180210131

Hasna Khansa 20180210145

Dosen Pembimbing :

Ir. Titiek Widyastuti, M.S

AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membahas tentang manusia berarti membahas tentang kehidupan sosial


dan budayanya, tentang tatanan nilai-nilai, peradaban, kebudayaan,
lingkungan, sumber alam, dan segala aspek yang menyangkut manusia dan
lingkungannya secara menyeluruh.
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan seterusnya, serta terkait dan
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan
timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Alam adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal
balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama
manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social, dan ekonomis.
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada
pada lingkungan dapat dimanfaatankan oleh manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu
kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya. Lingkungan memiliki hubungan dengan manusia.
Lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia, demikian pula
kehidupan manusia akan mempengaruhi lingkungan tempat hidupnya.
Faktor lingkungan (tanah,iklim,topografi,sumber daya alam) dapat menjadi
pra kondisi bagi sifat dan perilaku manusia. Lingkungan menjadi salah satu
variabel yang mempengaruhi kehidupan manusia. Manusia pun dapat
mempengaruhi lingkungan demi kemajuan dan kesejahteraan hidupny
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana hubungan manusia dan alam terhadap kesehatan?


2. Bagaimana hubungan manusia dan alam dapat mempengaruhi
dalam bidang kesehatan?
3. Bagaimana Al-quran menjelaskan tentang hubungan manusia dan
alam terhadap kesehatan?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai hubungan manusia


dan alam terhadap kesehatan.
2. Untuk mengetahui dampak hubungan manusia dengan kesehatan.
3. Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai dalil di dalam Al-
quran tentang hubungan manusia dan alam terhadap kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN MANUSIA, LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.

1. Manusia

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hokum alam,
pertumbuhan,perkembangan, dan mati dst serta terkait dan berinteraksi
dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik
itu positif maupun negative. Manusia merupakan makhluk sosial, mereka
tidak bisa melakukan suatu hal atau mengerjakan sesuatu secara sendiri.
 MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK RELIGIUS
Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa di muka bumi ini
sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk lain. Di sisi lain, manusia meyakini bahwa dia memiliki
keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu
Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta.
Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa meninggalkan unsur
Ketuhanan. Manusia selalu ingin mencari sesuatu yang sempurna.
Dan sesuatu yang sempurna tersebut adalah Tuhan. Hal itu
merupakan fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan untuk
beribadah kepada Tuhannya.
Oleh karena fitrah manusia yang diciptakan dengan tujuan beribadah
kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk beribadah kepada Tuhan pun
diperlukan suatu ilmu. Ilmu tersebut diperoleh melalui pendidikan.
Dengan pendidikan, manusia dapat mengenal siapa Tuhannya.

2. Lingkungan
Lingkungan adalah tempat dimana suatu makhluk hidup itu tumbuh
dimana meliputi unsur unsur penting seperti tanah, air, dan udara.
Lingkungan sendiri memiliki arti penting dalam kehidupan setiap makhluk
hidup, misalnya lingkungan hutan dimana setiap tumbuhan dan hewan bisa
hidup dengan bebas untuk mencari makan.
Selain itu, ada pula lingkungan perkotaan dimana unsur bangunan sangat
kental di dalamnya, dalam hal ini sikap manusia mengenai lingkungan dan
dampak dari kegiatan manusia sangat tidak terurus dan terpikirkan, saat
lingkungan rusak dan ekosistem hancur maka keseimbangan antara
kehidupan dan dengan kehidupan lainnya akan berubah, hal ini memberikan
dampak negatif bagi setiap makhluk hidup yang ada di sekitarnya.
3. Kesehatan

Kesehatan adalah suatu keadaan yang sangat penting bagi manusia.


Setiap manusia sangat mendambakan kesehatan, mulai dari anak baru lahir
sampai yang sudah berusia tua,kesehatan selalu mereka butuhkan. Oleh
karena itu pencarian Ilmu Kesehatan sudah dimulai sejak manusia purba,
karena manusia sudah diserang oleh penyakit-penyakit sejak ia dilahirkan.
Seperti yang kita lihat, dalam perkembangan hidup manusia, mereka selalu
berusaha untuk mencari ilmu untuk hidup sehat, dan kalau ditimpa penyakit
maka mereka berusahauntuk mengobatinya. Ilmu Kedokteran mulai didapat
oleh sarjana-sarjana Islam seperti IbnuSina dan lain-lain, yang terus
berkembang sampai sekarang ini. Hanya saja mulai abad 16, penemuan-
penemuan Ilmu Kedokteran tersebut beralih ke tangan sarjana-sarjana
Barat. Namun Islam yang merupakan Dinullah juga berisi pokok-pokok
Kedokteran Pencegahan/Ilmu Kesehatan yang sumbernya adalah Al-Qur’an
dan as-Sunnah. Bahkan pencegahan penyakit yang ditunjuki oleh al-Qur’an
itu jauh lebih luas, lengkap dan sempurna karena kesehatan yang dianjurkan
meliputi pencegahan penyakit manusia di dunia dan juga diakhirat nanti.
Sebab arti perkataan Islam sendiri sudah menunjukkan maksudnya
yaituselamat, ini berarti termasuk sehat.

2.2. Hubungan Manusia dan Alam

 Kesehatan Lingkungan dan Ekologi Manusia

Kemampuan manusia untuk mengubah atau memodifikasi kualitas


lingkungannya tergantung sekali pada taraf sosial budayanya. Masyarakat
yang masih primitif hanya mampu membuka hutan secukupnya untuk
memberikan perlindungan pada masyarakat tersebut. Sebaliknya,
masyarakat yang sudah maju, social budayanya dapat mengubah
lingkungan hidup sampai ke taraf yang irreversible.
Modifikasi lingkungan hidup dengan tujuan memperbaiki nasib manusia
tidak selalu berhasil dengan baik bila tidak diperhatikan proses-proses yang
terjadi di dalam ekosistem yang mengikuti perubahan tersebut. Apabila
modifikasi lingkungan dilakukan sedemikian rupa sehingga alam tidak
dapat lagi mempertahankan keseimbangannya, maka akan terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan. Manusia sebagai makhluk hidup selain
mendayagunakan unsur dari alam, ia juga membuang kembali segala
sesuatu yang tidak dipergunakannya lagi kembali ke alam.
Tindakan tersebut akan berakibat buruk terhadap manusia apabila
jumlah buangan sudah terlampaui banyak sehingga alam tidak dapat lagi
membersihkan keseluruhannya (proses self purification terlampaui).
Dengan demikian, terjadi pengotoran lingkungan dan sumber daya alam
yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Sebagai akibatnya
manusia akan mengalami gangguan kesehatan. Kelangsungan hidup
masyarakat sangat tergantung pada pengetahuan dan pengertian tentang
proses interaksi dalam ekosistem. Pengetahuan ekologi manusia perlu
diteliti dan dipahami dengan lebih mnedalam agar dapat dimanfaatkan
dalam proses pengendalian lingkungan hidup.
Hubungan ekologi manusia dengan kesehatan lingkungan dapat
dianalogkan dengan hubungan antara ekologi dengan pertanian, kehutanan,
dan sebagainya. Contohnya :
1.Dalam ilmu kedokteran pencegahan, meningkatkan daya tahan manusia
terhadap faktor disgenik.
2.Dalam ilmu kedokteran pengobatan membantu meningkatkan kekuatan
manusia dalam melawan faktor disgenik.

 Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan


Perkembangan epidemiologi menggambarkan secara spesifik peran
lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah. Orang memperkirakan
bahwa lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya penyakit sudah sejak
lama. Sebagai contoh nama “Malaria” yang berarti udara jelek. Nama ini
diberikan pada penyakit yang mempunyai gejala seperti demam, menggigil,
berkeringat, demam lagi, menggigil lagi, dan seterusnya serta didapatkan
diantara masyarakat yang bertempat tinggal disekitar rawa. Udara disekitar
rawa-rawa memang tidak segar dan orang saat itu beranggapan bahwa udara
itulah yang menyebabkan penyakit tersebut. Sekarang diketahui bahwa
nyamuk- nyamuk yang bersarang di rawa-rawa itulah yang menyebarkan
penyakit malaria. Namun demikian, pendapat seperti itu merupakan suatu
kemajuan pada jamannya, karena penyakit saat itu diasosiasikan dengan
dosa dan kekuatan supranatural. Seorang tokoh di dunia kedokteran,
Hipocrates (460-377 SM), adalah tokoh yang pertama kali berpendapat
bahwa penyakit itu ada hubungannya dengan fenomena alam dan
lingkungan. Dilihat dari ilmu kesehatan lingkungan, penyakit yang terjadi
karena adanya interaksi dengan lingkungan hidupnya.
Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu
proses yang wajar dan terlaksana sejak manusi itu lahir sampai meninggal
dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung
unsure-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Akan tetapi dalam
proses interaksi manusia dengan lingkungannya tidak selalu mendapatkan
keuntungan. Terkadang manusia bahkan mendapatkan kerugian, misalnya
seseorang makan minum untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga
tetapi ia dapat menjadi sakit karenanya. Jumlah makanan dan minuman
yang terlalu banyak dan terlalu sedikit dapat menimbulkan kelainan
nutrisi.
Hal tersebut merupakan akibat hubungan timbale balik antara aktivitas
manusia dengan lingkungannya. Jadi di dalam lingkungan terdapat
beberapa faktor yang dapat menguntungkan manusia atau eugenic adapula
yang merugikan manusia atau disgenik. Usaha di bidang kesehatan
lingkungan ditunjukkan untuk meningkatkan daya guna faktor eugenik dan
mengurangi peran atau mengendalikan faktor disgenik. Secara naluriah
manusia selalu berusaha untuk memperbaiki keadaan sekitarnya sesuai
dengan kemampuan.

2.3 Dalil di dalam Al-quran Tentang Hubungan Manusia dan Alam Terhadap
Kesehatan.

Manusia dapat hidup di bumi karena Allah telah menetapkan


keadaan bumi yang ada pada posisi sekarang. Pemikiran yang murni yang
berdasarkan kenyataan dan tanpa prasangka dapat dengan mudah
memahami alam semesta diciptakan dan dikendalikan oleh Allah yang
semuanya diperuntukkan pada manusia.9
Untuk memperoleh informasi lebih jauh mengenai penciptaan alam,
berikut akan dikemukakan beberapa ayat Al-Quran:10
1. Surah Shad ayat 27:
َ َ‫اط اًل ۚ َٰذَلِك‬
َ‫ظ ُّن الَّذِينَ َكفَ ُروا ۚ فَ َو ْي ٌل ِللَّذِينَ َكفَ ُروا ِمن‬ َ ‫س َما َء َو ْاْل َ ْر‬
ِ َ‫ض َو َما بَ ْينَ ُه َما ب‬ َّ ‫َو َما َخلَ ْقنَا ال‬
﴾٢٧﴿‫ار‬ ِ َّ‫الن‬

Artinya:
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang
kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk
neraka.”
2. Surah Yâsin
َ ‫َو ِإ ْن نَشَأ ْ نُ ْغ ِر ْق ُه ْم فَ ًَل‬
﴾٤٣﴿ َ‫ص ِري َخ لَ ُه ْم َو ََل ُه ْم يُ ْنقَذُون‬
Artinya:
“Dan Kami ciptakan untuk mereka (apa) yang mereka kendarai seperti
bahtera itu.”
3. Surah Ad-Dukhân ayat 38.
﴾٣٨﴿ َ‫ض َو َما بَ ْي َن ُه َما ََل ِع ِبين‬ َ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬
ِ ‫س َم َاوا‬َّ ‫َو َما َخلَ ْقنَا ال‬
Artinya:
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya dengan bermain-main.”
4. Surah An-Nahl ayat 5 dan 81.
﴾٥﴿ َ‫ِف ٌء َو َمنَافِ ُع َو ِم ْن َها تَأ ْ ُكلُون‬ َ ‫َو ْاْل َ ْن َع‬
ْ ‫ام َخلَقَ َها ۗ لَ ُك ْم فِي َها د‬
Artinya:
“Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada
(bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan
sebahagiannya kamu makan ”.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Manusia adalah makhluk paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan


Allah lainnya. Kesempurnaan tersebut dimiliki manusia karena manusia
dianugerahi akal dan nafsu. Dengan dua unsur tersebut, maka akan terdapat
beberapa identitas yang melekat pada diri manusia, di antaranya yaitu sebagai
hamba (hubungan manusia dengan Allah), sebagai makhluk sosial (hubungan
manusia dengan sesama), serta sebagai khalifah (hubungan manusia dengan alam.

Hubungan manusia dengan Allah, yaitu sebagai hamba, maka manusia


wajib beribadah kepada Allah sepanjang hidupnya, karena semua yang dilakukan
manusia akan dipertanggungjawabkan di kemudian hari. Dalam hal ini ibadah
memiliki dua dimensi yaitu itu ibadah yang bersifat mahdhah (vertikal), maupun
ibadah yang bersifat ghairu mahdhah (horizontal).

Demikian pula dengan alam, selain menjalin hubungan baik dengan Sang
Pencipta dan sesama manusia, manusia juga memiliki amanah sebagai khalifah di
bumi, dimana manusia diberi kemuliaan untuk mengelola dan memanfaatkan segala
fasilitas yang ada di bumi, tentu dengan tidak mengabaikan kaidah-kaidah
pemanfaatan sumber daya. Wallahu’alam.
DAFTAR PUSTAKA

 http://ulilamrin.blogspot.com/2016/02/makalah-hubungan-manusia-
dengan.html?m=1
 https://ummisamanm.wordpress.com/2013/01/31/hubungan-manusia-
dengan-tuhan-sesama-dan-alam/
 http://azzakatulistiwa-fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-76732-
Umum-Hubungan manusia, lingkungan, dan kesehatan.html
 Muthahhari, Murtadha. Januari 2002. “Manusia dan Alam
Semesta”. Jakarta. PT LENTERA BASRITAMA

Anda mungkin juga menyukai