Kaolin
d. Zeolite, mineral ini mempunyai warna putih atau abu-abu dan bentuk
pecahan tidak rata. Terbentuk dari proses hidrotermal yang pada tuf
e. Montmorillonite, termasuk mineral yang terbentuk di daerah beriklim
tropis dan hasil dari alterasi tuf Berwarna putih hingga abu-abu dengan
sistem kristal monoklin.
f. Alofan, termasuk mineral bukan kristal dan merupakan tanah umum yang
terdapat pada bahan vulkanik. Kumpulan alofan membentuk alumunium
silikat berair serta imogalit di dalam aluminosilikat. Alofan terbentuk dari
susunan tanah liat dan paling umum pada selang iklim yang luas.
g. Gibsit, mineral pembentuk tanah ultisol dan oksisol dan masih mengalami
pelapukan di daerah tropis dan subtropis. Tahap awal pelapukan mika
akan menghasilkan vermikulit untuk kemudian menjadi smektit, dengan
tahap pedogenik terbentuklah klorit untuk berubah lagi menjadi kaolinit.
Tahap terakhir akan menghasilkan gibsit.
Zeolit
Monmorilonit
h. Klorit
Klorit umumnya ditemukan dalam batuan beku sebagai produk alterasi
dari mineral mafik seperti piroksen, amfibol, dan biotit.
Klorit adalah mineral umum yang terkait dengan deposit bijih
hidrotermal dan biasanya berasosiasi dengan mineral epidote,
serisit, adularia, dan sulfida.
Klorit juga merupakan mineral metamorf yang umum, biasanya
merupakan indikasi metamorfisme tingkat rendah.
i. Serpentin
Mineral serpentin terbentuk ketika peridotite, dunite, dan batuan
ultramafik lainnya mengalami metamorfisme hidrotermal.
Mineral asalnya adalah olivin dan piroksen yang mengalami
ubahan akibat larutan hidrotermal.
Chlorite
Serpentin
Reaksi kimia pembentukan kaolinit
Reaksi kimia pembentukan chlorite dan serisit
Reaksi kimia pembentukan serpentin