Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH HASIL OBSERVASI

PRAKTIKUM AGROEKOLOGI
KEANEKARAGAMAN DAN ANALISIS AGROEKOLOGI LADANG

Disusun Oleh :
Rahmadhyta FF Riali 20180210136
Rofiq Agiel 20180210137
Achmad Zan Jabiila 20180210138
Rahmad Handoko 20180210139
Ratna Andriani 20180210140
Muhammad Galang Akbar YD 20180210141

PROGRAM STUDI AGROEKOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah membimbing manusia dengan
petunjuk-petunjuk-Nya sebagaimana yang terkandung dalam Al-Quran dan sunnah.
Demikian juga penulis bersyukur kepada-Nya yang telah memberi kemudahan, nikmat,
berkah dan iradat-Nya dalam penulisan makalah Keragaman dan Analisis Agroekosistem
Ladang yang sederhana ini hingga dapat terselesaikan Shalawat serta salam semoga
senantiasa dihaturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan
para pengikutnya sampai di hari kiamat.

Tidak lupa pula kami mengucap terimakasih kepada dosen mata kuliah Agroekologi
yang memberi kesempatan untuk penyelesaian makalah ini, dan terimakasih kami ucapkan
kepada pihak yang telah memberikan sumbangsi demi penyelesaian makalah ini.

Tentunya dalam penulisan makalah ini dengan segala keterbatasan, tidak lepasdari
kekurangan. Oleh sebab itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang mendukung dari para
pembaca demi kesempurnaan penulisan dan penyajian pada masa berikutnya. Semoga
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pertanian di Indonesia menggunakan lahan tanaman berupa lahan tanah


basah dan kering. Lahan basah umumnya digunakan di wilayah selatan garis
khatulistiwa di Indonesia. Sedangkan lahan kering umumnya di gunakan di wilayah
utara garis khatulistiwa di Indonesia. Salah satu contoh lahan kering yaitu ladang.
Perladangan, walaupun namanya beranekaragam akan tetapi secara umum sistem
pertanian ini dapat didefenisikan antara lain sebagai suatu sistem pertanian yang
sifatnya membuka lahan pertanian dengan melakukan pembakaran dan tanami
tanaman secara tidak berkesinambungan (Conclin, 1957).

Pada suatu lahan ladang, lahan umumnya ditanami padi dan jenis-jenis
tanaman lainnya selama satu atau dua tahun, namun setelah padi dan tanaman lain di
panen, lahan ditinggalkan, kemudian lahan tersebuut mengalami suksesi secara almi
membentuk hutan sekunder atau padang rumput tua. Selama lahan itu diistirahatkan
atau di bebarkan, para peladang pindah ke tempat lain membuka lahan baru. Mereka
akan kembali lagi ketempat semula, bila lahan yang ditinggalkan ini telah cukup lama
mengalami masa bera. Masa bera ini bervariasi mulai lima tahun sampai puluhan
tahun (Iskandar, 1992)

Agroekosistem ladang berfungsi untuk sumber resapan, sebagai penghasil


pangan bagi manusia dan ternak melalui penanaman hortikultura, tempat hidup dan
berkembang organisme. Ciri ladang lain yaitu adalah perawatannya tidak terdapat
usaha pelestarian kesuburan lahan, tanah dibiarkan subur dengan sendirinya, tanpa
ditambah pupuk lagi. Ladang ini biasanya terdapat diluar jawa, yaitu sumtra bagian
selatan, lampung dan kalimantan. Dengan adanya lahan ini dapat disimpulan bahwa
usaha ladangmerupakan salah satu usaha pemborosan sumber daya alam tanpa ada
pelestarian yang berkelanjutan.

B. Rumusan Masalah

Banyaknya komponen yang terdapat dalam sebuah ekosistem ladang, seperti


komponen biotik maupun abiotik yang saling berinteraksi dalam sebuah ekosistem,
maka dari itu perlu diketahui apa saja komponen dan tipe apa saja yang terdapat
dalam agroekosistem ladang.
C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas,
maka tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui jenis dan fungsi agroekosistem ladang


2. Untuk mengetahui komponen agroekosistem ladang
II. HASIL OBSERVASI LADANG

A. Tempat dan Waktu Observasi


a. Tempat : Jl. Tamantirto dusun ngrame, Desa Tamantirta, Kecamatan Kasihan,
kabupaten Bantul, DIY
b. Wktu : Selasa, 12Maret 2019
B. Hasil Observasi
Pada pengamatan yang kami amati ladang saat itu di tanamai cabai, tebu , dan
juga tanaman lainyya dengan kondisi tanah yang kering tidak terlalu lembab. Untuk
perairannya lading tersebut menggunakan sumber air yang ada di sebelahnya yaitu
kali. Kali tersebut juga di gunakan untuk irigasi sawah yang ada di sekitarnya.
Ladang yang kami amati di desa Taman Tirta memiliki komponen yang saling
berinteraksi yaitu ;
1. Abiotik
a. Air
Air dalam kehidupan tumbuhan merupakan hsesuatu yang sangat penting dan
harus ada karena sebagai pelarut unsur hara maupun nutrisi yang akan di serap
oleh akar. Air yang ada di ladang desa Taman Tirta berasal dari air hujan yang
kemudian di salurkan melalui kali yang ada di dekat ladang dengan system
irigasi untuk persawahan. Ladang tersebut memanfaatkan kali tersebut.
b. Tanah
Tanah merupakan pendukung tersedianya unsur hara dan air untuk
mendukung berlangsungnya hidup tumbuhan. Selain itu juga untuk tempat
hidup organisme pengurai. Berdasarkan hasil observasi dari kami kondisi
tanah ladang sebagian kering dengan di tumbuhi rumput-rumput liar dan juga
sedikit keras. Walaupun saat kami melakukan observasi masih dalam musim
penghujan tanah terlihat kering. Kelompok kami berpendapat bahwa kondisi
tersebut di karenakan tanah ladang lebih tinggi dari tanah di sekitarnya.
c. Batu
Saat kami melakukan observasi kami hanya menemukan sedikit batu-batuan
yang ada di ladang dan batuan tersebut berukuran kecil seprti batu kerikil.
Batu tersebut tidak berpengaruh banyak terhadap kondisi lingkungan karena
jumlahnya yang sedikit
d. Sampah bekas
Sampah yang terdapat di sekitar ladang berupa sampah organic dan sampah
anorganik. Sampah anorganik seperti plastic molsa bekas untuk menanam
cabai dan plastic sisa kemasan benih. Sedangkan sampah organic merupakan
dari sisa tumbuhan yang bersifat menguntungkan karena bias menambah
kesuburan tanah.
e. Cahaya Matahari
Sinar matahari berfungsi sebagai sumber energi fotosintesis untuk
menghasailkan sumber makanan bagi tanaman sekaligus penyambung rantai
makanan karena konsumen mendapat makanan utama dari produsen.
2. Biotik
a. Tanaman cabai
Tanaman yang paling banyak ditanam di perladangan di Desa Tamantirto
adalah tanaman cabai. Tanaman ini sangat mudah beradaptasi dengan
lingkungan yang memiliki kandungan air rendah seperti pada lahan kering.
Tanaman cabai adalah tanaman musiman (annual) yang mampu bertahan pada
suhu yang relatif timggi. Pengelolaan dan perawatan tanaman cabai cukup
sederhana, sehingga petani lebih tertarik untuk menanam tanaman cabai. Nilai
ekonomis cabai juga relatif tinggi sehingga keuntungan penanaman cabai yang
didapatkan petani pun lebih tinggi daripada menanam tanaman padi di ladang
yang lebih sulit dalam pengelolaannya di lahan kering.
b. Tanaman tebu
Selain tanaman cabai terdapat tanaman tebu di lahan perladangan ini.
Tanaman tebu tumbuh di daerah tropis dan sub tropis. Tanaman ini
membutuhkan kondisi tanah yang tidak terlalu kering namun kelembabannya
cukup. Akar tanaman tebu juga sangat sensitif jika kekurangan udara dalam
tanah, sehingga pengairan dan drainase harus sangat diperhatikan. Hal ini yang
menyebabkan tanaman tebu tidak mendominasi di perladangan ini.
c. Tanaman pendukung
Di lahan ladang ini terdapat beberapa tanaman pendukung yaitu tanaman
pisang dan bambu. Tanaman pendukung merupakan tanaman sampingan yang
tidak begitu mendominasi dan akan memberikan keuntungan. Pemanfaatan
tanaman pendukung harus dipilih dengan tepat. Ketika tanaman tersebut
memiliki permintaan yang tinggi, maka harga yang diperoleh juga tinggi.
d. Hama
Binatang pengganggu di ladang ini yaitu belalang, ulat bulu dan kupu-kupu.
Binatang-binatang tersebut memakan dedaunan tanaman palawija di ladang
milik warga yang menyebabkan proses fotosintesis yang terjadi di daun
terhambat. Hal ini mengakibatkan produksi pertanian mengalami penurunan
dan petani mengalami kerugian.
e. Gulma
Tumbuhan pengganggu yang terdapat di ladang ini yaitu rumput liar (teki,
alang-alang, putrimalu, dll). Rumput liar memakan unsur hara dan air yang
terkandung dalam tanah, sehingga terjadi kompetisi antara tanaman palawija
dengan rumput liar tersebut. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan tanaman
palawija terhambat karena kurangnya unsur hara yang mampu diserap oleh
tanaman.
f. Musuh alami
Musuh alami adalah suatu organisme yang fungsinya sebagai pengendali OPT
(hama) secara alami. Musuh alami yang ada pada ladang ini yaitu lebah dan
capung, Musuh alami ini sangat diperlukan keberadaannya didalam suatu
ekosistem atau agroekosistem, oleh karena itu perlu dijaga kelestariannya dan
ditingkatkan perannya.

C. Interaksi antar Komponen


Komponen biotik dan abiotik dalam agroekosistem di ladang membentuk suatu
hubungan interaksi yang saling mempengaruhi. Tanaman cabai merupakan tanaman
utama yang ditanam pada lahan ini.
1. Interaksi Netral
Interaksi yang tidak berhubungan dan tidak saling mempengaruhi maupun
menggangu antar makhluk hidup dalam suatu ekosistem. Batu granit dan kapur
dalam ekesistem tidak mempengaruhi dalam pertumbuhan cabai. Interaksi netral
terjadi pada manusia dengan tanaman, dimana manusia berhubungan dengan
tanaman hanya pada saat masa tanam dan masa panen, tidak terdapat masa
pemupukan dan penyiangan. Pemupukan alami dihubungkan dengan bahan
organik berupa daun-daun yang gugur maupun kotoran hewan.
2. Interaksi Kompetisi
Interaksi berupa persaingan untuk memperoleh kebutuhan hidup. Tanaman cabai
bersaing dengan gulma dalam mencari unsur-unsur hara dan air dari dalam tanah,
karena tumbuh dalam satu lahan diantara tanaman cabai. Semakin banyak rumput
liar yang tumbuh di sekitar tanaman maka semakin sedikit unsur hara yang ada
dalam tanah, sehingga produk tanaman yang dihasilkan kurang berkualitas.
3. Interaksi Parasitisme
Interaksi yang didalamnya terdapat pihak yang dirugikan dan pihak yang
diuntungkan. Belalang, ulat bulu dan kupu-kupu yang memperoleh makanan dari
daun-daun tanaman palawija. Daun adalah tempat untuk fotosintesis bagi
tumbuhan. Jika daun banyak dimakan oleh hama-hama tersebut, maka proses
fotosintesis tanaman akan terhambat. Hal ini menyebabkan kerugian bagi petani.
4. Interaksi Mutualisme
Interaksi yang saling menguntungkan dari berbagai pihak, yaitu tanaman cabai
dengan musuh alami seperti lebah. Cabai mengalami penyerbukan dari aktivitas
serangga, sedangkan serangga (lebah) memperoleh makanan dari nectar bunga
tanaman palawija. Serangga membantu proses penyerbukan dengan membawa
serbuk sari yang telah dihinggapi ke kepala putik.
III. ANALISIS AROEKOSISTEM LADANG

Dalam suatu sistem agroekologo, terdapat indikator sistem pertanian itu dikatakan
berjalan secara baik, layak, maupun kurang baik. Indikator tersebut terdiri dari empat
komponen antara lain sebagai berikut.

1. Produktivitas
Produktivitas merupakan pengukuran kemampuan lahan untuk menghasilkan produk
persatuan lahan. Ladang memiliki produktivitas yang lebih rendah dibanding dengan
sawah padi dengan luas lahan yang sama. Hal ini disebabkan tidak terdapat
penanganan pasca tanaman dan pratanam dikarenakan kurangnya tenaga kerja
pengolah lahan dari dalam maupun keluarga petani. Penanganan OPT (organisme
pengganggu tanaman), maupun penumpukan pra tanam dan saat tanam. Pelakuan
tersebut merupakan ciri ekologi perladangan yang dilakukan masyarakat desa ngrame
tamantirta.
2. Stabilitas
Merupakan indicator untuk memprediksi system pertanian yang bberguna untuk
menentukan kebijakan pertanian yang dibutuhkanuntuk memenuhi kebutuhan petani
pemilik ladang. Kestabilan ladang ditentukan oleh presentase atau jumlah musim
penanaman, Biasanya suatu ladang ditanamani padi dan palawija atau lainnya secara
singkat kurang lebih 1-2 TAHUN. Lalu diistirahatkan dengan waktu yang Panjang
sekitar 3-5 tahun. Hal tersebut membuat kestabilan produksi ditentukan oleh tanaman
yang ditanam, musim tanam serta masa istirahat lahan.
3. Keberlanjutan
Merupakan kemampuan suatu lahan untuk bertahan pada jangka waktu Panjang.
Ekoosistem ladang desa ngrame tamantirta meniliki keberlanjutan yang mungkin
masih berlanjut dikarenakan kemampuan lahan dalam menghasilkan produksi
tanaman dinilai masih tinggi biasanya 2-3 tahun.
4. Kemerataan
Merupakan komponen yang menunjukan distribusi hasil produksi suatu luasan lahan
tertentu antara produsen dan konsumen. Pertanian ladang merupakan salah satu
pemanfaatan lahan kosong masyarakat dalam menambah pemenuhan kebutuhan
petani khususnya. dari hasil produksi ladang di desa ngrame tamantirta, penanaman
ditunjukan untuk melengkapi hasil pertanian yang lain yaitu palawija, dari ladang
yang kami amati yaitu cabai.
5. Perbandingan antar agrosistem pertanian
Dalam penanganan lahan, perawatan, sampai hasil panen, pertanian system ladang
memberikan kemudahan bagi petani. Kelompok kami membandingkan dengan system
pertanian sawah.

PEMBEDA SAWAH LADANG


Pengairan Irigai/sungai Sumur tadah hujan
Perawatan Intensif dilakukan Tanpa perawatan yang
intansif
Tanaman Umumnya padi dan Kebanyakan palawija
holtikulltura
Asal lahan Lahan yang memang Lahan hasil pembukaan
dijadikan lahan pertanian hutan
Dengan perbedaan yang disebutkan diatas, lahan sawah terliahat lebih menjanjikan
daripada lahan ladang jaminan hasil produksi dibandingkan dengan ladang,
dikarenakan pengairan yang terjamin, perawatan dan pemupukan yang intensif, selain
itu pemanenan dilakukan lebih cepat dan sawah cenderung lebih efisien waktu. Selain
itu hasil produksi sawah secara ekonomi memiliki ekonomi yang tinggi daripada
ladang.
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari hasil observasi yang telah di lakukan di ladang desa Taman tirta maka dapat di
simpulkan :

1. Agroekosistem ladang berfungsi untuk sumber resapan, sebagai penghasil pangan


bagi manusia dan ternak melalui penanaman hortikultura, tempat hidup dan
berkembang organisme.
2. Komponen abiotik agroekosistem ladang meliputi air, tanah , batu, udara, sampah,
sedangkan komponen biotik meliputi tanaman cabai, tebu, tanaman pendukung,
gulma dan musuh alami
DAFTAR PUSTAKA

Conklin. 1957. Shifting Cultivation and Biodiversity Conservation in Bhutan. Philipina.

Iskandar, johan. 1992. Ekologi Perladangan Indonesia : Studi Kasus dari Daerah Baduy
Banten Selatan, Penerbit Djembatan, Jakarta

Mulyoutami, Elok. 2010. Perubahan Pola Perladangan. World Agroforestry center. Bogor.
lampiran

Gambar persemaian benih cabai.

Gambar lahan siap ditanami tanaman.

Gambar aliran irigasi.


Gambar tanaman cabai sebagai tanaman utama.

Gambar tanaman tebu sebagai tanaman utama.

Gambar pada saat observasi dilahan ladang.

Anda mungkin juga menyukai