Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Patahan (Sesar)

Menurut ilmu geologi, Sesar atau Patahan adalah fraktur planar atau diskontinuitas pada suatu volume batuan, di mana telah terjadi
perpindahan signifikan sebagai hasil dari gerakan massa batuan. Patahan (sesar) yang besar dalam lempeng bumi dihasilkan dari proses
tektonik lempeng. Karena merupakan yang terbesar maka akan membentuk/mempengaruhi batas-batas antar lempeng (contohnya zona
subduksi dan patahan transform). Pelepasan energi yang terjadi akan menghasilkan gerakan yang cepat dan aktif, inilah penyebab utama
terjadinya gempa bumi.

Sebuah patahan akan selalu mempunyai bidang yang disebut dengan "bidang patahan". Bidang patahan adalah bidang yang mewakili
permukaan fraktur patahan. Dalam pembentukannya, patahan meninggalkan jejak yang sering disebut sebagai jejak patahan (jejak
sesar). Diatas peta geologi jejak patahan lebih banyak berupa garis yang disebut sebagai garis patahan (fault line) yang merupakan
perpotongan bidang patahan dengan permukaan tanah. Patahan biasanya tidak berdiri sendiri, sehingga para ahli geologi memunculkan
istilah zona patahan. Zona patahan adalah zona deformasi kompleks yang berhubungan dengan keberadaan bidang patahan.

Gambar patahan dan terminalogi pembentukannya.


Dalam pergerakannya, patahan (sesar) akan memotong sejumlah blok batuan. Proses ini akan menghasilkan hanging wall dan
footwall. Berdasarkan definisinya, "hanging wall" merupakan blok batuan yang berada di atas bidang patahan, sedangkan "footwall"
merupakan blok batuan yang berada dibawah bidang patahan. Terminologi ini tercipta dari dunia pertambangan yaitu ketika
sekelompok penambang yang sedang bekerja di tubuh mineral (ore body) yang berbentuk tabular, mereka berdiri diatas footwall
dibawah kakinya dan hanging wall berada di atasnya.

Mekanisme Pembentukan Patahan (Sesar)

Karena gesekan dan kekakuan batuan, batuan tidak bisa meluncur atau saling melewati satu sama lain dengan mudah. Kadang-
kadang ketika semua gerakan berhenti, tetap akan terjadi penumpukan "stress" di bebatuan dan saat mencapai tingkat yang melebihi
ambang ketegangan, akumulasi energi potensial akan di "dispersikan" oleh pelepasan tegangan. Pelepasan tegangan difokuskan ke
sepanjang bidang dimana gerakan relatif tersebut ditampung.

Tegangan terjadi secara akumulatif atau instan, tergantung pada kekuatan batuan. Kerak bawah dan mantel yang "ductile" mengakumulasi
deformasi secara bertahap melalui gaya geser, sedangkan kerak atas yang "brittle" bereaksi dengan fraktur menghasilkan lepasan tegangan
menyebabkan gerakan sepanjang patahan. Sebuah patahan dalam batuan ductile juga dapat lepas seketika apabila laju regangan terlalu besar. Energi
yang dilepaskan oleh lepasan tegangan inilah yang biasa menyebabkan gempabumi. Gempabumi merupakan fenomena umum di sepanjang batas
patahan transform.

Jenis-jenis Patahan (Sesar)

Tipe atau jenis-jenis patahan pada dasarnya mengacu pada "Slip". "Slip" didefinisikan sebagai gerakan relatif dari fitur geologi yang hadir di kedua
sisi bidang patahan dan merupakan sebuah vektor perpindahan. Gerakan relatif batuan di setiap sisi patahan akan selalu berhubungan dengan bagian
sisi lainnya.

Berdasarkan arah slip, patahan (sesar) secara umum dapat dikategorikan sebagai:

 Strike-Slip ; di mana offset dominan horisontal, sejajar dengan garis patahan.


 Dip-Slip ; dimana offset dominan vertikal, tegak lurus dengan garis patahan.
 Oblique-Slip ; Kombinasi Strike-slip dan Dip-slip.
Berdasarkan arah gerak relatif hanging wall terhadap foot wall:

 Patahan Turun / Sesar Turun (Normal) ; bila hanging wall relatif turun
 Patahan Naik / Sesar Naik ; bila hanging wall relatif naik

Berdasarkan ada tidaknya gerak rotasi :

 Patahan Translasi ; bila masing-masing blok tidak terjadi gerak rotasi


 Patahan Rotasi ; bila ada gerak rotasi blok terhadap blok yang lain

Anda mungkin juga menyukai