Anda di halaman 1dari 30

JAWABAN NOMOR 2

Era Paleozoikum[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Paleozoikum
Era Paleozoikum (yang berarti era bentuk kehidupan lampau) merupakan era pertama
dan era terpanjang eon Fanerozoikum, dimulai dari542251 juta tahun yang lalu.
[3]

Sepanjang era ini, banyak kelompok kehidupan modern muncul. Kehidupan

mengkolonisasi daratan, diawali dengan tumbuhan, dan diikuti dengan binatang.


Kehidupan perlahan-lahan berevolusi. Pada masa itu, terjadi radiasi adaptif yang
membentuk banyak spesies baru, namun juga terjadi kepunahan massal. Ledakan
evolusi ini sering kali disebabkan oleh perubahan mendadak pada lingkungan yang
terjadi

akibat bencana

alam seperti aktivitas

gunung

berapi, tumbukan

meteor ataupun perubahan iklim.


Benua-benua

yang

terbentuk

eon Proterozoikum perlahan

akibat

lahan

pecahnya Rodinia dan Pannotia pada


bergerak

bersama-sama

lagi

akhir

selama

era Paleozoikum. Pergerakan ini pada akhirnya membetuk benua raksasa Pangea pada
akhir era Paleozoikum.
Letusan Kambrium[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Letusan Kambrium

Trilobit muncul pertama kali pada periode Kambrium dan merupakan organisme di era Paleozoikum
yang paling luas menyebar.

Dari catatan fosil yang ditemukan, tingkat evolusi kehidupan dipercepat pada periode
Kambrium (540488 juta tahun yang lalu).[3] Munculnya banyak spesies, filum, serta
bentuk kehidupan baru secara tiba-tiba pada periode ini disebut letusan Kambrium.

Kecepatan tingkat evolusi ini sangat berbeda dibandingkan masa sebelum dan
sesudahnya.[40]:229 Pada periode Ediakarium bentuk kehidupan masih primitif dan tidak
mudah untuk dimasukkan ke dalam kelompok modern, namun pada akhir periode
Kambrium filum yang paling modern sudah hadir. Perkembangan anggota tubuh yang
keras

seperti

kerang, kerangka,

atau

binatang

bercangkang

luar

seperti moluska, echinodermata, lili laut dan artropoda membuat proses terjadinya fosil
lebih mudah dibandingkan nenek moyangnya dari eon Proterozoikum. Hal ini yang
menyebabkan kehidupan pada periode Kambrium lebih banyak diketahui dibandingkan
kehidupan pada periode sebelumnya.
Selama periode Kambrium, muncul vertebrata pertama, di antaranya ikan.[92]:357 Makhluk
yang bisa jadi merupakan nenek moyang dari ikan, atau mungkin berkaitan erat dengan
ikan adalah pikaia. Pikaia memiliki notokorda primitif, sebuah struktur yang bisa
berkembang

menjadi tulang

punggung.

Ikan

pertama

yang

memiliki rahang (Gnathostomata) muncul pada periode geologi berikutnya, Ordovisium.


Kolonisasi relung baru menyebabkan berkembangnya ukuran tubuh. Dengan cara ini
ikan seperti Dunkleosteus dapat tumbuh sampai sepanjang 7 meter.
Keragaman

bentuk

kehidupan

tidak

meningkat

terus

disebabkan

oleh

serangkaian kepunahan massal.[111] Setelah masing-masing tahap kepunahan tersebut,


paparan benua kembali dipenuhi oleh bentuk kehidupan yang mirip yang kemungkinan
berkembang perlahan-lahan di tempat lain. [112] Pada akhir Kambrium, trilobit telah
mencapai keragaman terbesar dan mendominasi hampir seluruh bentuk fosil. [113]:34
Tektonik, paleogeografi, dan iklim Paleozoikum [sunting | sunting sumber]

Pangea adalah benua raksasa terakhir yang ada pada masa 300180 juta tahun yang lalu. Garisgaris besar benua modern dan daratan lainnya ditunjukkan pada peta ini.

Pada akhir eon Proterozoikum, benua raksasa Pannotia telah terpisah-pisah menjadi
benua kecil Laurentia, Baltica, Siberiadan Gondwana.[114] Selama periode saat benuabenua tersebut bergerak memisah, lebih kerak samudera terbentuk oleh aktivitas
gunung berapi. Karena kerak vulkanik muda relatif lebih panas dan kurang padat
dibandingkan kerak samudera tua, dasar laut akan naik selama periode tersebut. Hal ini
menyebabkan

permukaan

laut

naik.

Oleh

karena

itu,

pada

paruh

pertama

era Paleozoikum, sebagian besar kawasan benua berada di bawah permukaan laut.
Suhu pada awal era Paleozoikum lebih hangat dari iklim saat ini, namun pada akhir
periode Ordovisium mengalami zaman es yang singkat saat gletser menutupi kutub
selatan, tempat benua besar Gondwana. Pada akhir zaman es Ordovisium, terjadi
beberapa kepunahan

massal,

ketika

banyak brachiopoda, trilobit, bryozoa,

dan karang lenyap dari jejak fosil. Spesies laut ini mungkin tidak bisa bertahan
menghadapi penurunan suhu air laut.[115] Setelah kepunahan tersebut, spesies baru
berevolusi, lebih beragam dan lebih mampu beradaptasi.
Benua Laurentia dan Baltica bertabrakan antara 450400 juta tahun yang lalu,
membentuk Laurussia (juga dikenal sebagaiEuramerika).[116] Jejak dari tabrakan ini
dapat

ditemukan

di Skandinavia, Skotlandia dan Appalachia Utara.

Pada

[3]

periodeDevon (416359 juta tahun yang lalu), Gondwana dan Siberia mulai bergerak
menuju Laurussia. Tabrakan Siberia dengan Laurussia menyebabkan orogeni Uralia,

tabrakan Gondwana dengan Laurussia disebut orogeni Varisca atau Hercynia di Eropa,
atau orogeni Alleghenia di Amerika Utara. Tahap kedua berlangsung selama
periode Karbon (359299 juta tahun yang lalu)

[3]

dan mengakibatkan pembentukan

benua raksasa terakhir, Pangea.[117]


Kolonisasi daratan[sunting | sunting sumber]
Oksigen yang terakumulasi dari proses fotosintesis membentuk lapisan ozon yang
menyerap banyak radiasi sinar ultravioletmatahari. Hal ini membuat organisme
uniseluler dapat bertahan hidup lebih baik, dan prokariota mulai bertambah banyak dan
makin mampu beradaptasi untuk hidup di luar air. Keturunan prokariota [118] kemungkinan
sudah

mengkoloni

daratan

sejak

2,6

miliar

tahun

yang

lalu [119] bahkan

sebelumeukariota muncul. Untuk waktu yang lama, daratan tidak di tempati oleh
organisme multiseluler. Benua raksasa Pannotia terbentuk sekitar 600 juta tahun yang
lalu dan kemudian pecah 50 juta tahun kemudian.[120] Ikanvertebrata paling awal
berkembang

di

lautan

sekitar 530

juta tahun

yang

lalu.[92]:354 Sebuah

peristiwa

kepunahan besar terjadi mendekati akhir periode Kambrium,[121] yang berakhir 488
juta tahun yang lalu.[122]
Beberapa ratus juta tahun yang lalu, tanaman (mungkin menyerupai ganggang)
dan jamur mulai tumbuh di tepi air, dan kemudian mulai keluar dari air.[123]:138140 Fosil
jamur tanah dan tanaman tertua yang pernah ditemukan berasal dari masa 480460 juta
tahun yang lalu, meskipun bukti molekuler menunjukkan jamur mungkin telah hidup di
daratan 1000 juta tahun yang lalu, sedangkan tanaman 700 juta tahun yang lalu.
[124]

Pada awalnya mereka tetap dekat dengan tepi air. Akibat mutasi dan variasi,

perlahan-lahan mereka mulai mengkoloni lingkungan baru yang makin jauh dari air.
Kapan hewan pertama meninggalkan lautan belum diketahui secara tepat; bukti tertua
yang paling jelas adalahartropoda dari 450 juta tahun yang lalu. [125] Ada juga bukti lain,
namun belum dikonfirmasi bahwa artropoda mungkin telah muncul di daratan 530 juta
tahun yang lalu.[126]
Evolusi tetrapoda[sunting | sunting sumber]

Ilustrasi Tiktaalik, seekor ikan purba dengan sirip menyerupai anggota badan, leluhur dari tetrapoda.
Rekonstruksi dari fosil berusia sekitar 375 juta tahun.

Pada akhir periode Ordovisium, 443 juta tahun yang lalu,[3] terjadi lagi kepunahan masal,
mungkin

disebabkan

oleh zaman

es.[115] Sekitar

380375

juta

tahun

yang

lalu, tetrapoda pertama berevolusi dari ikan.[127] Diperkirakan bahwa sirip berevolusi
menjadi anggota badan yang memungkinkan tetrapoda pertama yang mengangkat
kepala mereka keluar dari air untuk menghirup udara. Hal ini memungkinkan mereka
untuk hidup di air yang miskin oksigen atau mengejar mangsa kecil di perairan dangkal.
[127]

Kemudian mereka berkelana di darat untuk waktu yang singkat. Beberapa dari

mereka dapat beradaptasi dengan keadaan di darat dan menghabiskan hidup mereka di
darat saat dewasa, meskipun mereka menetas di dalam air dan kembali untuk bertelur.
Inilah asal mula amfibi. Sekitar 365 juta tahun yang lalu, periode kepunahan
massal lainnya terjadi, yang kemungkinan disebabkan oleh pendinginan global.
[128]

Tanaman berevolusi dengan menghasilkan biji, yang secara dramatis mempercepat

penyebaran mereka di darat, pada sekitar waktu ini (kira-kira 360 juta tahun yang lalu).
[129][130]

Sekitar 20 juta tahun kemudian (340 juta tahun yang lalu [92]:293296), telur dengan
cangkang keras mulai berkembang, yang dapat diletakkan di tanah, memberikan
manfaat kelangsungan hidup bagi embrio tetrapoda. Hal ini mengakibatkan perbedaan
antara amniota dengan amfibi. 30 juta tahun kemudian (310 juta tahun yang lalu [92]:254256)
terlihat perbedaan antara synapsida (termasuk mamalia) dengan sauropsida (termasuk
burung dan reptil). Kelompok-kelompok lain organisme terus berkembang, dan garis
penyimpangan pada ikan, serangga, bakteri, dan sebagainya, meskipun secara detail
tidak dikenali.

Era Mesozoikum[sunting | sunting sumber]


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Mesozoikum

Dinosaurus merupakan
waktuMesozoikum.

vertebrata

terestrial

dominan

pada

sebagian

besar

rentang

Era Mesozoikum ("kehidupan pertengahan") berlangsung dari 251 juta tahun lalu hingga
66 juta tahun lalu.[3] Era ini terbagi menjadi periode Trias, Jura, dan Kapur. Era tersebut
diawali oleh peristiwa kepunahan Perm-Trias, peristiwa kepunahan paling parah yang
terekam dalam jejak fosil; 95% spesies di Bumi binasa. [131] Era tersebut di akhiri
oleh peristiwa kepunahan Kapur-Tersier yang membinasakan dinosaurus dari muka
Bumi. Peristiwa kepunahan Perm-Trias dapat disebabkan oleh kombinasi letusan
gunung berapi di Trap Siberia, tumbukan asteroid, gasifikasi metana hidrat, fluktuasi
permukaan air laut, dan peristiwa anoksik besar. Kawah Wilkes[132] di Antarktika
atau struktur Bedout di barat daya pesisir Australia dapat mengindikasikan hubungan
antara tumbukan benda langit dengan kepunahan Perm-Trias. Namun masih belum
dapat dipastikan apakah fitur geologis tersebut dan kawah-kawah lainnya merupakan
kawah tumbukan yang sebenarnya atau sezaman dengan peristiwa kepunahan PermTrias. Kehidupan masih bertahan, dan sekitar 230 juta tahun lalu, dinosaurus diturunkan
dari nenek moyang reptil.[133] Peristiwa kepunahan Trias-Jura saat 200 juta tahun lalu
menyisakan banyak dinosaurus,[3][134] dan akhirnya mereka menjadi yang dominan di
antara vertebrata. Meskipun beberapa garis keturunan mamalia mulai bercabang pada
periode ini, mamalia yang ada boleh jadi berukuran kecil menyerupai tupai.[92]:169
Pada masa 180 juta tahun lalu, Pangea pecah menjadi Laurasia dan Gondwana. Batas
antara dinosaurus avian dan non-avian tidak jelas, namun Archaeopteryx dianggap
sebagai salah satu burung pertama di dunia, hidup sekitar 150 juta tahun lalu.[135]Bukti
keberadaan angiosperma berbunga tertua di dunia berasal dari periode Kapur, sekitar
20 juta

tahun

kemudian

sebuah asteroidberukuran

(132 juta

10-kilometre

tahun
(6.2 mil)

lalu).[136] 66 juta
menumbuk

Bumi,

tahun

lalu,

tepatnya

di

pesisir semenanjung Yucatn, lokasi kawah Chicxulub yang dikenal saat ini. Tumbukan
tersebut menyebabkan materi dan uap air terhempas ke udara sehingga menutupi
cahaya matahari, menghambat fotosintesis. Sebagian besar hewan raksasa, termasuk
dinosaurus non-avian, akhirnya binasa,[137] menandai akhir periode Kapur dan era
Mesozoikum.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/widihastuti.ratna/sejarah-perkembangan-makhlukhidup_551c18a18133116b6c9de25a

Berdasarkan Sejarah melalui penelitian Geologi (Penelitian tentang lapisan kulit bumi)
,berjuta juta tahun yang lalu dijelaskan perkembangan makhluk hidup dan
lingkungannya ,dari awal terbentuknya permukaan bumi , munculnya makhluk makhluk
kecil (microorganism)seperti protozoa yang kemudian berkembang menjadi makhluk
yang lebih komplek, dan kemudian munculah makhluk makhluk raksasa, dan muncul
makhluk lainnya seperti serangga, reptile, ikan, mamalia dan sebagainya.
Perkembangan makhluk hidup diBumi dapat dijelaskan dengan Pembagian Jaman
Berdasarkan Geologi :
(1) Zaman Arkaekum / Azoikum (ZAMAN TERTUA) Zaman Arkaekum 2500 juta tahun,
bumi masih berbentuk bola pijar berputar pada porosnya, suhu udara panas, iklim dan
cuaca tidak stabil, dan belum ada tanda tanda kehidupan.
(2) Zaman Paleozoikum (ZAMAN KEHIDUPAN TUA) Zaman paleozoikum 340 juta
tahun, iklim dan cuaca masih berubah rubah, curah hujan sangat tinggi, keadaan
lingkungan di bumi belum stabil. Hujan yang terus menerus membanjiri permukaan bumi
yang panas, mendinginkan, dan membentuk genangan air. Pada Zaman ini mulai
muncul tanda tanda kehidupan dengan munculnya makhluk pertama di bumi makhluk
bersel satu (microorganisme) seperti protozoa, dan berkembang hewan yang tidak
bertulang punggung seperti jenis ikan dan jenis ganggang atau rumput rumputan
Sebagai bukti ditemukannya fosil hewan dan tumbuhan yang berusia berjuta juta
tahun, Zamanini merupakan ZAMAN PERTAMA
(3) Zaman Mesozoikum (ZAMAN KEHIDUPAN PERTENGAHAN) Zaman Mesozoikum
140 juta tahun , keadaan iklim dan cuaca berangsur angsur membaik, makhluk hidup
yang muncul pada zaman ini adalah binatang binatang reptile yang mempunyai ukuran
badan sangat besar. Zaman mesozoikum disebut juga zaman reptile atau ZAMAN
KEDUA
(4) Zaman Neozoikum / Kaenozoikum Zaman Neozoikum 60 juta tahun, kedaan bumi
semakin membaik , cuaca dan iklim semakin stabil dan kehidupan semakin berkembang
dengan pesat. Zaman Neozoikum dibedakan menjadi dua,yaitu
4.1 Zaman Tersier merupakan ZAMAN KETIGA Pada Zaman ini binatang purba yang
raksasa mulai berkurang jumlahnya, sedikit demi sedikit ,lama kelamaan punah karena
tidak dapat lagi beradaptasi dengan lingkungan yang ganas dan digantikan dengan
munculnya binatang yang manis dan lucu antara lain binatang menyusui, kera ,monyet,
orang hutan dan Gigantropus (Manusia Kera Raksasa). Giganthropus ditemukan di Bukit
Siwalik di kaki pegunungan Himalaya dan didekat Simia (India Utara).

4.2 Zaman Kuarter merupakan ZAMAN KEEMPAT Pada zaman ini munculah tanda
tanda kehidupan manusia purba , zaman ini dibedakan menjadi: 4.2.1 Kala Pleistosen
(DILUVIUM) Zaman ini dinamakan juga zaman Es atau zaman Glasial. Keadaan
permukaan bumi semakin membaik ,daerah yang jauh dari Kutup terjadi hujan lebat
yang terus menerus sepanjang tahun . Es dari kutup Utara mencair hingga menutupi
sebagian Eropa Utara,Asia Utara, dan Amerika 4.2.2 Kala Holosen (ALLUVIUM)
Sebagian Es di kutub Utara sudah mencair mengakibatkan permukaan air laut naik.
Muncul pulau pulau di Nusantara dan dataran rendah di paparan Sunda dan paparan
Sahul tergenang air dan menjadi laut Transgresi. Pada Zaman ini mulai hidup jenis
manusia Homo Sapiens yaitu jenis manusia seperti sekarang. SEMOGA BERMANFAAT
INDRAMAYU, 12 SEPTEMBER 2012
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/widihastuti.ratna/sejarah-perkembanganmakhluk-hidup_551c18a18133116b6c9de25a

ASAL MULA MAKHLUK HIDUP DI BUMI


09:57 Tugas Kuliah No comments
A. SEJARAH KEHIDUPAN DI BUMI
Berdasarkan Sejarah melalui penelitian Geologi (Penelitian tentang lapisan kulit bumi)
,berjuta juta tahun yang lalu dijelaskan perkembangan makhluk hidup dan lingkungannya ,dari awal
terbentuknya permukaan bumi , munculnya makhluk makhluk kecil (microorganismE)seperti protozoa
yang kemudian berkembang menjadi makhluk yang lebih komplek, dan kemudian munculah makhluk
makhluk raksasa, dan muncul makhluk lainnya seperti serangga, reptile, ikan, mamalia dan
sebagainya.
Perkembangan makhluk hidup di bumi dapat dijelaskan dengan pembagian jaman
berdasarkan geologi :
1. Zaman Arkaekum / Azoikum (ZAMAN TERTUA)
Zaman Arkaekum 2500 juta tahun, bumi masih berbentuk bola pijar berputar pada porosnya, suhu
udara panas, iklim dan cuaca tidak stabil, dan belum ada tanda tanda kehidupan.
2. Zaman Paleozoikum (ZAMAN KEHIDUPAN TUA)
Zaman paleozoikum 340 juta tahun, iklim dan cuaca masih berubah rubah, curah hujan sangat
tinggi, keadaan lingkungan di bumi belum stabil.Hujan yang terus menerus membanjiri permukaan
bumi yang panas, mendinginkan, dan membentuk genangan air. Pada Zaman ini mulai muncul tanda

tanda kehidupan dengan munculnya makhluk pertama di bumi makhluk bersel satu (microorganisme)
seperti protozoa, dan berkembang hewan yang tidak bertulang punggung seperti jenis ikan dan jenis
ganggang atau rumput rumputanSebagai bukti ditemukannya fosil hewan dan tumbuhan yang
berusia berjuta juta tahun, Zamanini merupakan ZAMAN PERTAMA
3. Zaman Mesozoikum (ZAMAN KEHIDUPAN PERTENGAHAN)
Zaman Mesozoikum 140 juta tahun , keadaan iklim dan cuaca berangsur angsur membaik, makhluk
hidup yang muncul pada zaman ini adalah binatang binatang reptile yang mempunyai ukuran badan
sangat besar. Zaman mesozoikum disebut juga zaman reptile atau ZAMAN KEDUA
4. Zaman Neozoikum / Kaenozoikum
Zaman Neozoikum 60 juta tahun, kedaan bumi semakin membaik , cuaca dan iklim semakin stabil
dan kehidupan semakin berkembang dengan pesat. Zaman Neozoikum dibedakan menjadi
dua,yaitu :
4.1 Zaman Tersier merupakan ZAMAN KETIGA
Pada Zaman ini binatang purba yang raksasa mulai berkurang jumlahnya, sedikit demi sedikit ,lama
kelamaan punah karena tidak dapat lagi beradaptasi dengan lingkungan yang ganas dan digantikan
dengan munculnya binatang yang manis dan lucu antara lain binatang menyusui, kera ,monyet, orang
hutan dan Gigantropus (Manusia Kera Raksasa). Giganthropus ditemukan di Bukit Siwalik di kaki
pegunungan Himalaya dan didekat Simia (India Utara).
4.2 Zaman Kuarter merupakan ZAMAN KEEMPAT
Pada zaman ini munculah tanda tanda kehidupan manusia purba , zaman ini dibedakan menjadi:
4.2.1 Kala Pleistosen (DILUVIUM)
Zaman ini dinamakan juga zaman Es atau zaman Glasial. Keadaan permukaan bumi semakin
membaik ,daerah yang jauh dari Kutup terjadi hujan lebat yang terus menerus sepanjang tahun . Es
dari kutup Utara mencair hingga menutupi sebagian Eropa Utara,Asia Utara, dan Amerika
4.2.2 Kala Holosen (ALLUVIUM)
Sebagian Es di kutub Utara sudah mencair mengakibatkan permukaan air laut naik.Muncul pulau
pulau di Nusantara dan dataran rendah di paparan Sunda dan paparan Sahul tergenang air dan
menjadi laut Transgresi. Pada Zaman ini mulai hidup jenis manusia Homo Sapiens yaitu jenis
manusia seperti sekarang.
B. TEORI ASAL MULA MAHLUK HIDUP
Asal-usul makhluk hidup mungkin adalah salah satu persoalan terbesar di bidang sains yang
belum mampu terjawab secara jelas.Sudah sejak berabad-abad lalu pertanyaan ini muncul, namun
hingga saat ini belum ada yang mampu memberikan penjelasan yang meyakinkan.Spekulasi akhirnya
banyak bermunculan. Beberapa
(biologimediacentre.com):

teori

yang

muncul

diantaranya

adalah

sebagai

berikut

1.

Teori Kreasi Khas (Special Creation) : menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh suatu zat
supranatural

2.

Teori Mantap : menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal-usul (keadaan mantap)

3.

Teori Kosmozoan : menyatakan bahwa kehidupan berasal dari spora kehidupan yang datangnya dari
luar angkasa

4.

Teori Generatio Spontanea : menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta secara mendadak (spontan).

5.

Teori Abiogenesis : menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda tak hidup. (Teori ini sering
rancu dengan Generatio Spontanea, sehingga sering dikatakan bahwa menurut teori Abiogenesis
makhluk hidup berasal dari benda tak hidup yang terjadi secara spontan. Sebenarnya ini dua teori
yang berbeda)

6.

Teori Biogenesis : menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.

7.

Teori Naturalistik/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik : menyatakan bahwa kehidupan


tercipta melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologiberdasarkan pada konsep biologi modern.

8.

Teori Biogenesis : menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya

9.

Teori Naturalistik/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik : menyatakan bahwa kehidupan


tercipta melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologi berdasarkan pada konsep biologi modern.

10. Teori Cozmozoa ,menyatakan bahwa makhluk hidup dating di Bumi dari bagian lain alam semesta
ini.Diperkirakan bahwa suatu benda berat telah menyebarkan benda benda hidup dan benda hidup
itu merupakan partikel-partikel kecil .Teori ini berdasarkan dari asumsi :
a.

Benda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini.

b.

Hidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antara benda angkasa ke Bumi.

11. Teori Pfluger , menyatakan bahwa bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas. kemudian dari
bahan itu mengandung karbon dan Nitrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN).Selanjutnya tersebut
dapat terjadi pada suhu yang sangat tinggi dan selanjutnya terbentuk zat protein pembentuk
protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.
12. Teori Moore ,menyatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisinyang cocok dari bahan
anorganikmpada saat Bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam
larutan yang labil.Bila fase keadaan kompleks itui tercapai akan munculah hidup.
13. Teori Allen ,menyatakan bahwa pada saat keadaan fisis Bumi ini seperti keadaan sekarang,beberapa
reaksi terjadi yaitu energy yang dating dari Sinar Matahari diserap oleh zat besi lembab dan
menimbulkan pengaturan atom dan materi-materi.Interaksi antara nitrogen ,karbon,hydrogen,oksigen
dan sulfur dalam genangan air dimuka bumi akan membentuk zat-zat yang difus yang akhirnya
membentuk protoplasma benda hidup.
14. Teori Trasedental atau Teori ciptaan yang merupakan jawaban secara religi bahwa benda hidup itu
diciptakan oleh Super Nature atau Tuhan Yang Mahakuasa di luar jangkuan Sains.
15. Teori Evolusi :

Lamarck berpendapat banwa Evolusi ,disebabkn karena adanya adaptasi.Contoh :leher jerapah

menjadi panjang.
Darwin ,Evolusi disebabkan oleh seleksi alam.Contoh : Karena seleksi alam ,jerapah leher pendek

dan men jadi punah.


Weismann , Evolusi adalah masalah genetika,jadi evolusi adalah seleksi alam tyerhadap faktor

genetika .
De Vries ,evoludi disebabkan karena adanya mutasi gen,

Dari beberapa teori tersebut, kemudian dibagi menjadi dua berdasarkan konsep utamanya antara lain
:
Pertama adalah makhluk hidup berasal dari benda mati (yang berangsur-angsur secara spontan
membentuk makhluk hidup) dan yang kedua adalah makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain

(sebagai keturunan ataupun dirancang secara khusus).


Kedua konsep tersebut sampai saat ini masih berstatus sebagai hipotesis, karena sama-sama
belum bisa dijelaskan dan dibuktikan secara ilmiah tentang kebenarannya. Oleh karena itu,
pembahasan tema ini sejauh ini dilakukan sebatas dengan logika sederhanya saja. Apakah bisa

diterima atau tidak dilakukan dengan hitung-hitungan sederhana mana yang paling memungkinkan
terjadi.
Analisis peluang terjadinya konsep pertama, yaitu makhluk hidup berasal dari benda mati.
Eksperimen tentang hal ini telah dilakukan berkali-kali tanpa memberikan hasil yang signifikan. Hal
mendasar yang sulit dibuktikan adalah bagaimana bisa benda mati berubah bentuk menciptakan
kehidupan secara spontan, tanpa adanya kecerdasan, lantas kemudian membentuk kompleksitas.
Bahkan, manusia sebagai makhluk tercerdas di bumi pun belum mampu menciptakan satu selpun
makhluk hidup dalam eksperimennya.

Dari beberapa teori tersebut, saya kemudian membaginya menjadi dua berdasarkan
konsep utamanya.Pertama adalah makhluk hidup berasal dari benda mati (yang berangsurangsur secara spontan membentuk makhluk hidup) dan yang kedua adalah makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup lain (sebagai keturunan ataupun dirancang secara khusus).Kedua
konsep tersebut sampai saat ini masih berstatus sebagai hipotesis, karena sama-sama belum
bisa dijelaskan dan dibuktikan secara ilmiah tentang kebenarannya.Oleh karena itu,
pembahasan tema ini sejauh ini dilakukan sebatas dengan logika sederhanya saja.Apakah bisa
diterima atau tidak dilakukan dengan hitung-hitungan sederhana mana yang paling
memungkinkan terjadi.
Pertama, mari kita analisis peluang terjadinya konsep pertama, yaitu makhluk hidup
berasal dari benda mati. Eksperimen tentang hal ini telah dilakukan berkali-kali tanpa
memberikan hasil yang signifikan.Hal mendasar yang sulit dibuktikan disini adalah
bagaimana bisa benda mati berubah bentuk menciptakan kehidupan secara spontan, tanpa
adanya kecerdasan, lantas kemudian membentuk kompleksitas.Bahkan, manusia sebagai
makhluk tercerdas di bumi pun belum mampu menciptakan satu selpun makhluk hidup dalam
eksperimennya.Lantas, bagaimana mungkin kita dapat membayangkan benda mati secara
spontan dan tanpa kecerdasan mampu membentuk satu sel sederhana?
Beberapa peneliti mencoba menghitung peluang terjadinya hal tersebut secara statistik.
Hasilnya sedikit mengecewakan, karena ternyata berdasarkan hasil hitung-hitungan hanya
sebesar 1:1.000.000. Tentu peluangnya ada, meskipun sangat sangat kecil.
C. PENDAPAT PARA AHLI TENTANG ASAL MULA MAKHLUK HIDUP

Asal mula kehidupan di bumi banyak persepsi menurut para ahli yang berbeda. Menurut
Francesco Redi (1626-1697), ahli Biologi dari Italia.Ia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai
berasal dari telur lalat, yang meletakkan telurnya dengan sengaja. Dari berbagai percobaan,
mendapat peristiwa yang serupa.Ia mengemukakan pendapat bahwa kehidupan berasal dari telur
atau comne vivum ex ovo. Sedangkan menurut Lazzaro Spallanzani (1729-1799), ahli Biologi dari
Italia Dengan eksperimen terhadap kaldu mambuktikan bahwa jasad renik yang mencemari kaldu
dapat membusukkan kaldu itu.Bila kaldu ditutup rapat setelah mendidih, maka tak terjadi
pembusukkan.Ia mengambil kesimpulan, bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup, atau
omne ovum ex vivum. Dan menurut Louis Pasteur (1822-1895), sarjana Perancis Melanjutkan teori
Spallanzani, dengan eksperimen berbagai jasad renik.Ia mendukungnya, meskipun banyak yang
menentang.Kemudian menarik kesimpulan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya agar tumbuh
kehidupan baru atau omne vivum ex vivum.Timbullah teori biogenesis, sedangkan teori abiogenesis
rupa-rupanya telah terkalahkan. Hamper semua para ahli biologi sependapat bahwa semua
kehidupan terjadi di muka bumi ini tidak terjadi di luar bumi. Mereka menemukan mahluk hidup ber sel
satu sebagai pemula kehidupan, kemudian terjadi evolusi organic menjadi organism bersel banyak.
Sebelum abad ke-17, para ahli mangangaap bahwa mahkluk hidup terjadi dengan sendirinya
dari makhluk tak hidup.Anggapan ini disebut teori generatio atau abiogenesis.
Dengan adanya renaissance, maka timbul paham baru:
1.

Francesco Redi (1626-1697), ahli Biologi dari Italia


Ia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai berasal dari telur lalat, yang meletakkan telurnya
dengan sengaja. Dari berbagai percobaan, mendapat peristiwa yang serupa.Ia mengemukakan
pendapat bahwa kehidupan berasal dari telur atau comne vivum ex ovo.

2.

Lazzaro Spallanzani (1729-1799), ahli Biologi dari Italia


Dengan eksperimen terhadap kaldu mambuktikan bahwa jasad renik yang mencemari kaldu dapat
membusukkan kaldu itu.Bila kaldu ditutup rapat setelah mendidih, maka tak terjadi pembusukkan.Ia
mengambil kesimpulan, bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup, atau omne ovum ex vivum.

3.

Louis Pasteur (1822-1895), sarjana Perancis


Melanjutkan teori Spallanzani, dengan eksperimen berbagai jasad renik.Ia mendukungnya, meskipun
banyak yang menentang.Kemudian menarik kesimpulan bahwa harus ada kehidupan sebelumnya
agar tumbuh kehidupan baru atau omne vivum ex vivum.Timbullah teori biogenesis, sedangkan teori
abiogenesis rupa-rupanya telah terkalahkan.

4.

Oparin (1938) sarjana Rusia


Mengemukakan hipotesis bahwa ada makhluk peralihan dari makhluk tak hidup ke makhluk
hidup.Seorang ahli kimia Harold Urey (1893) di Amerika Serikat mengemukakan pendapat bahwa
atmosfer bumi suatu waktu pernah mengndung banyak CH 4 (metana), NH3 (ammonia), H2(hydrogen),
dan H2O (air) dalam bentuk gas.Zat tersebut sangat mungkin bergabung membentuk ikatan organic,
dimana kehidupan biasanya berlangsung.

5.

Weisz (1961)

Ia melanjutkan hipotesis Operin disertai bekal teori Urey yang telah diuji kebenarannya oleh Miller.
Menurut Weisz, penggabungan senyawa kimia itu terus bergabung menjadi molekul-molekul yang
lebih besar dan kompleks.

D. SEJARAH PERKEMBANGAN MAKHLUK HIDUP


Menurut suatu teori, organism sekarang yang beraneka ragam macamnya adalah hasil dari
proses evolusi kehidupan. Yang dimaksud dengan evolusi kehidupan yaitu suatu perubahan
kehidupan menjadi bentuk kehidupan lainnya melalui suatu proses yang perlahan-lahan dan mungkin
memakan waktu ribuan bahkan jutaan tahun. Teori tersebut menyatakan bahwa organism yang mulamula ada didunia berupa organism bersel tunggal, dan organism ini bersel dari agregasi molekulmolekul yang ada.
Yang menjadi persoalan kemudian adalah bagaimana mekanisme dasar sehingga organism
bersel tunggal tersebut sekarang berkembang menjadi organism bersel banyak.Salah satu dugaan
menyatakan bahwa biosfer yaitu suatu dunia kehidupan dibumi kita ini merupakan sebuah system,
sedang organism yang merupakan komponennya menjadi suatu subsistem.Sebagai suatu subsistem
organism itu dibentuk oleh materi dan energy yang tersedia dalam biosfer pula.
Karena dalam biosfer berlaku hukum Termodinamika I dan II, maka organism itu akan
mengalami perlakuan hukum tersebut.
Hukum Termodinamika I
Didalam biosfer tak ada energy yang hilang, jumlah energy itu tetap, yang berubah hanya bentuknya.
Contoh: dari energi listrik menjadi energi mekanik, energi mekanik berubah menjadi energi panas.
Hukum Termodinamika II
Bila suatu sistem di biarkan berdiri sendiri, maka sistem tersebut cenderung untuk mengalami
penguraian ke arah yang paling tidak teratur. Bertalian dengan Hukum Termodinamika I dan II
tersebut organism akan menjadi suatu jalur arus energi. Dalam tubuh organism energi akan
mengalami perubahan bentuk dari satu macam ke bentuk lain. Dan selanjutnya sebagai suatu sistem
kalau dibiarkan begitu saja maka organism akan cenderung kearah kerusakan yang paling parah.
Tetapi sebaliknya organisme sebagai suatu sistem akan mempertahankan diri dari perlakuan
hukum tersebut. Organisme dapat mempertahankan diri dengan adanya kemampuan pelestarian diri
atau self perpetuation. Dan kemampuan ini adalah bagian dari proses evolusi.
Perkembangan yang lain yaitu danya suatu kerja sama antara organisme sehingga akan
membentuk koloni. Dengan alasan yang sama pula terjadilah gejala perkembangan menuju ke arah
pembentukan organisme bersel banyak. Hal ini di tambah pula dengan beradaptasi terhadap
lingkungannya. Kemudian berkembanglah apa yang di namakan organisme bersel banyak yang
seperti halnya organism uniseluler, organisme multi seluler ini berkembanmg menjadi beraneka
ragam organisme lainnya

E. PERBEDAAN MAKHLUK HIDUP DENGAN BENDA MATI


Sifat-sifat umum yang dapat di pakai untuk membedakan antara makhluk hidup dan benda mati yaitu:
a)

Bentuk dan ukuran. Makhluk hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu sedangkan benda mati
tidak. Contoh : batu ada yang terbesar butir pasir, tetapi ada pula sebesar gunung, sedang kucing
misalnya bentuk dan ukurannya tertentu.

b)

Komposisi kimia. Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu yaitu terdiri dari unsureunsur karbon (c), hydrogen, oksigen, nitrogen, belerang atau sulfur, pospor dan sedikit mineral.
Sedangkan benda mati komposisi kimianya tidak tertentu.

c)

Organisasi. Makhluk ini terdiri dari sel-sel, sel-sel ini membentuk jaringan, dan jaringan membentuk
organ. Sedangkan pada benda mati susunanya sedemikian rupa, merupakan hasil dari unsur
pokoknya.

d) Metabolisme. Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan makanan, pernapasan
sekresi dan ekskresi. Sedangkan benda mati tidak mengalami hal tersebut.
e)

Iritabilitas. Makhluk hidup memberikan reaksi terhadap perubahan sekitanya. Misalnya cahaya,
gerakan, kelembaban dan suhu. Besarnya reaksi tidak seimbang dengan besarnya aksi. Sebagai
contoh, besi yang kena panas akan memuai dengan panas yang diterima.

f)

Reproduksi. Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat majhluk itu menjadi banyak,
sedangkan benda mati tidak.

g)

Tumbuh dan mempunyai daur hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai proses pertumbuhan dan
mempunyai daur hidup. Artinya mempunyai proses kelahiran, tumbuh, dewasa dan mati. Benda mati
membesar karena pengaruh luar seperti halnya pada Kristal.

F. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP DAN BENDA MATI


Makhluk hidup merupakan suatu substansi zat yang dapat menjalankan proses kehidupan.
1.

Ciri-ciri mahkluk hidup

1.1 Bergerak. Makhluk hidup dapat bergerak, baik pindah tempat maupun pergerakan dari bagianbagian tubuhnya sebagai contoh : Kuda dapat berlari, burung dapat terbang, sedang ikan dapat
berenang. Tetapi gerakan yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan sangat terbatas, misalnya gerakan
daun Mimosa pudica kalau tersinggung, gerakan membuka dan menutupnya stomata, gerakan
rotasi dan sirkulasi plasma sel.
1.2 Metabolisme.Di dalam tubuh organisme terjadi proses reaksi kimia yang di bantu oleh enzim. Reaksi
tersebut di namakna metabolisme. Proses metabolisme merupakan proses penyusunan misalnya
pembentukan lemak ,protein dan zat organic kompleks. Makhluk hidup melakukan metabolisme yang
meliputi:
a.

Nutrisi yaitu pengambilan zat-zat makanan dan sumber energy lain dari lingkungannya.

b.

Respirasi yaitu menguraikan zat-zat nutrisi, sehingga memperoleh energy.

c.

Sintesis, yaitu pembuatan zat-zat baru yang penting bagi kelangsungan hidup.

d.

Ekpresi yaitu pengeluaran zat-zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh.
1.3 Mempertahankan

jenisnya

atau

hidupnya.Makhluk

hidup

selalu

berusaha

untuk

mempertahankan jenisnya supaya tidak punah dari bumi. Usaha tersebut meliputi:
a) Regulasi yaitu fungsi mengatur keserasian proses yang berlangsung di dalam tubuh

makhluk

hidup.
b) Reproduksi yaitu kegiatan untuk tumbuh dari muda menjadi dewasa selanjutnya menjadi tua, dan
kemampuan untuk berkembang biak dari jumlah sedikit menjadi banyak.
c) Adaptasi yaitu usaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan tujuan selalu dapat mengikuti
perubahan yang terjadi di lingkungan hidupmya.
d) Evolusi yaitu suatu perubahan kehidupan menjadi bentuk kehidupan lainnya melalui proses yang
memakan waktu yang sangat panjang.
1.4 Tanggap terhadap rangsang.Makhluk hidup mampu memberikan tanggapan terhadap rangsang
yang di terimanya. Sebagai contohnya: sewaktu mata terkena cahaya yang menyilaukan maka di
pejamkan lah mata itu di sini cahaya merupakan rangsang sedangkan mata yang di pejamkan
merupakan tanggapannya.

2.

Benda Mati dan Ciri-cirinya :


Benda mati merupakan substansi yang tidak menjalankan proses kehidupan. Ciri-ciri benda
mati tentunya berlawanan dengan cirri-ciri makhluk hidup seperti yang telah dikemukakan diatas. Jadi
cirri-ciri benda mati antara lain adalah :

1)

Tidak dapat bergerak.Benda mati tidak dapat bergerak, kecuali jika ada pengaruh luar.misalnya
batu yang bergerak bukan bergerak sendiri tetapi ada pengaruh luar atau tenaga luar yang mengenai
batu tersebut.

2)

Tidak mengadakan metabolism.Benda mati tidak mengadakan kegiatan nutrisi, respirasi sintesa
maupun ekskresi

3)

Tidak

mempertahankan

jenisnya.Benda

mati

tidak

ada

usaha

untuk

mempertahankan

keberadaannya. Jadi benda mati tidak memiliki kegiatan regulasi, reproduksi, adaptasi maupun
evolusi.
4)

Tidak ada tanggapan terhadap rangsang.Benda mati tidak mempunyai tanggapan terhadap
rangsang yang diterimanya. Jadi benda mati akan diam saja jika menerima rangsan,meskipun
rangsangan itu bertubi-tubi dari luar.

REFERENSI
Drs. Abdullah Ally dan Ir. Eny Rahma.2001.Ilmu Alamiah Dasar.Jakarta : Bumi
Aksara Indonesia, Dirjen Dikti.2002.Ilmu Alamiah Dasar.

http://sejarah.kompasiana.com/2012/09/12/sejarah-perkembangan-makhluk-hidup492336.html
http://edukasi.kompasiana.com/2013/01/16/kontroversi-tiada-akhir-asal-usul-makhluk-hidup525185.html

Zaman Paleozoikum, Zaman Mesozoikum, Zaman


Kenozoikum
Zaman Paleozoikum
Zaman Paleozoikum atau zaman kehidupan tertua adalah suatu zaman
yang berlangsung kurang lebih 340 juta tahun (542 - 251 juta tahun yang lalu).
Kata Paleozoikum berasal dari bahasa Yunani: palaio, "tua" dan zoion,
"hewan", berarti "kehidupan purba"

Zaman Paleozoikum adalah era pertama dari tiga era pada eon Fanerozoikum.
Era ini dibagi menjadi enam periode, berturut-turut dari yang paling
tua: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm. Pada saat itu
keadaan bumi belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan sangat
besar. Pada zaman inilah dimulainya tanda-tanda kehidupan dimulai dengan
makhluk-makhluk bersel satu (mikroorganisme) dan hewan-hewan tak bertulang
punggung, jenis-jenis ikan, ganggang, serta rumput-rumputan. Semua ini
diketahui dari sisa-sisanya yang disebut fosil. Zaman ini disebut juga zaman
primer (zaman pertama).

1. Kambrium
Kambrium adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar
542 1,0 jtl (juta tahun lalu) dan berakhir pada sekitar 488,3 1,7 juta tahun
yang lalu. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum. Kelimpahan
makhluk hidup yang di temukan pada periode ini kemungkinan berhubungan
dengan evolusi skeleton (rangka). Hal tersebut di tunjukan oleh fosil hewan

ditemukan yang mempunyai skleton pelindung di sebelah luar. Dalam era


Paleozoik mulai terjadi penguasaan daratan oleh makhluk hidup.

2. OrdovisiumOrdovisium

adalah suatu periode pada era Paleozoikum yang berlangsung antara 488,3
1,7 hingga 443,7 1,5 juta tahun lalu. Periode ini melanjutkan periode
Kambrium dan diikuti oleh periode Silur. Periode yang mendapat namanya dari
salah satu suku di Wales, Ordovices, ini didefinisikan oleh Charles Lapworth pada
tahun 1879 untuk menyelesaikan persengketaan antara pengikut Adam
Sedgwick dan Roderick Murchison yang masing-masing mengelompokkan lapisan
batuan yang sama di Wales utara masuk dalam periode Kambrium dan Silur.

3. Silur
Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir
periode Ordovisium, sekitar 443,7 1,5 juta tahun lalu, hingga awal periode
Devon, sekitar 416,0 2,8 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi lainnya,
lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi
dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sebesar 5-10 juta
tahun. Awal Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan besar (peristiwa
kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60% spesies laut musnah.
4. Devon

Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk dalam era
Paleozoikum dan berlangsung antara 416 2,8 hingga 359,2 2,5 juta tahun
yang lalu. Namanya berasal dari Devon, Inggris, tempat pertama kalinya batuan
Exmor yang berasal dari periode ini dipelajari. Pada masa Devonian, antropoda
dan vertebrata awal melanjutkan kolonisasi di daratan. Binatang-binatang ini
memiliki problem yang sama dengan tanaman ketika pertama kali berkolonisasi
di daratan, seperti mengurangi kehilangan air dan memaksimalkan penghirupan
oksigen. Kemajuan paling evolusioner dari masalah ini tidak hanya
memungkinkan binatang dapat menginvasi daratan, tapi juga menyebar ke
seluruh benua.
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan secara besar-besaran jenis ikan
berahang dan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di lautan. Migrasi ke daratan
terus berlanjut, hewan amfibi mulai berkembang dan beranjak ke daratan.

Tumbuhan darat semakin umum dan mulai muncul serangga untuk pertama
kalinya. Semasa periode Devon, ikan pertama kali berevolusi dan memiliki kaki
serta mulai berjalan di darat sebagai tetrapoda sekitar 365 juta tahun yang
lalu.Tumbuhan berbiji pertama tersebar di daratan kering dan membentuk hutan
yang luas. Di laut, hiu primitif berkembang lebih banyak dibanding periode Silur
dan Ordovisium akhir. Ikan bersirip-cuping (lobe-finned, Sarcopterygii), ikan
bertulang (bony fish, Osteichthyes) serta moluska amonite muncul untuk
pertama kalinya. Trilobit, brachiopoda mirip moluska, dan terumbu karang besar
juga masih sering ditemukan. Kepunahan Devon Akhir sangat mempengaruhi
kehidupan laut.
Selama periode Devonian, bumi saat itu terdiri dari tiga benua utama besar:
Amerika Utara dan Eropa tergabung menjadi satu terletak di dekat daerah
equator di mana pada saat ini sebagian besar daratan ini tenggelam di dasar
laut. Di sebelah utara terhampar sebagian dari Siberia modern. Dan sebuah
gabungan benua Amerika Selatan, Afrika, Antartika, India dan Australia, yang
lebih dikenal dengan Daratan Gondwana, mendominasi sebelah selatan belahan
bumi.
5. Karbon
Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung sejak
akhir periode Devon sekitar 359,2 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal
periode Perm sekitar 299,0 0,8 juta tahun yang lalu. Seperti halnya periode
geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir
periode ini teridentifikasi dengan baik, tapi tanggal tepatnya memiliki
ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun.

Nama "karbon" diberikan karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini
yang ditemukan di Eropa Barat. Pada masa Karboniferus, benua-benua
bergabung membentuk kelompok-kelompok kecil daratan luas dengan jembatanjembatan darat dari Eropa ke Amerika Utara, dan dari Afrika ke Amerika Selatan,
Antartika, dan Australia. Tabrakan antarbenua menghasilkan sabuk Pegunungan
Appalachian di sebelah timur Amerika Utara dan Pegunungan Hercynian di
Inggris. Tumbukan lebih lanjut antara Siberia dan Eropa Timur membentuk
Pegunungan Ural. Dua pertiga masa awal periode ini disebut subperiode
Mississippian dan sisanya disebut subperiode Pennsylvanian. Pohon-pohon
konifer muncul pada periode yang penting ini.
Zaman ini merupakan zaman perkembangan amfibi dan tumbuhan hutan.
Reptilia dan serangga raksasa muncul pertama kali. Pohon pertama yang muncul
adalah jamur klab, tumbuhan fern paku ekor kuda yang tumbuh di rawa-rawa.
Saat itu benua-benua mulai menyatu membentuk satu masa daratan yang
sangat luas disebut Pangea. Bumi mulai mengalami perubahan lingkungan serta

berbagai bentuk kehidupannya. Iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran


rawa-rawa yang terisi pepohonan dan sekarang tersimpan sebagai batubara.
Pada masa ini, kondisi sangat mendukung pembentukan awal batu-bara
(karbon), perkembangan biologis, geologis, dan iklim bumi.

Salah satu dari penemuan evolusioner terbesar dari periode Karboniferus adalah
amniotic egg di mana hal ini membuat reptil-reptil awal dari habitat air dan
mengolonisasi daratan. Amniotic egg membuat leluhur burung, mamalia, dan
reptil untuk bereproduksi di daratan dengan jalan mencegah embrio kekeringan
dengan adanya cangkang, sehingga pada masa ini telur dapat disimpan jauh dari
air.
6. Perm
Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung
antara 299,0 0,8 hingga 251,0 0,4 juta tahun yang lalu. Periode ini
merupakan periode terakhir dalam era Paleozoikum. Perm dibagi menjadi tiga
kala yaitu Lopongian, Guadalupian, dan Cisuralian. Pada periode Permian, benuabenua bergerak lebih mendekat dibandingkan masa Karboniferus, di mana
bagian utara dan bagian selatan superbenua Laurasia dan Gondwana mulai
menyatu dan membentuk sebuah benua mahaluas yang disebut Pangaea.
Periode Permian merupakan periode final dari masa Paleozoikum dan diberi
nama sesuai nama sebuah provinsi, Perm, di Rusia, tempat di mana batu pada
periode ini dipelajari.

Pada zaman ini perkembangan reptilia yang mirip mamalia mulai meningkat dan
munculnya serangga modern, begitu juga tumbuhan Konifer dan Ginkgoc
primitive.
Zaman
ini
diakhiri
dengan
kepunahan
massal.

Zaman Mesozoikum (Zaman Sekunder)

Zaman Mesozoikum (Zaman Sekunder) diperkirakan berumur kurang lebih


150 juta tahun yang lalu. Kemunculan makhluk hidup telah mulai beraneka
ragam, dan pada masa ini telah hidup binatang bertubuh besar seperti halnya

reptil besar (dinosaurus) seperti Tyrannosaurus, Spinosaurus, Stegosaurus dan


reptil besar lainnya pun mulai muncul, berkembang dan menyebar hingga ke
seluruh dunia.
Zaman Mesozoikum berlangsung kurang lebih 150 juta tahun yang lalu. Iklim
sudah lebin bersahabat, dan hujan mulai mereda. Pada zaman Mesozoikum,
keadaan alam mulai berubah dengan tanah yang semakin kering. Ada beberapa
binatang yang tetap bertahan hidup walau ada juga yang punah. Kehidupan
hewan seperti ikan banyak yang berubah tetapi, ada jenis yang tetap bisa
bertahan hidup walau berada di tanah.
Beberapa hewan amphibi menjelma menjadi besar, kulit telurnya mengeras dan
hewan ini sudah mulai berada di darat. Inilah permulaan munculnya binatang
reptil. Jenis reptil yang ada pada zaman Mesozoikum bentuknya besar-besar,
contohnya

dinosaurus,

brontosaurus.

dan

tyrannosaurus.

Di samping reptil berbentuk besar yang hidup di darat, beberapa jenis burung
juga sudah ada di zaman ini. Pada zaman itu ada corak kehidupan yang unik
yaitu jokken moddinger merupakan timbunan sampah dapur yang terdapat di
sepanjang pantai timur Sumatra berupa sampah dari kulit siput dan kerang.
Zaman Neozoikum (Zaman Kenozoikum)
Zaman Neozoikum diperkirakan berusia 60 juta tahun yang lalu. Saat itu
keadaan bumi sudah semakin memungkinkan untuk mendorong munculnya
makhluk hidup lainnya seperti binatang menyusui, sejenis kera dan monyet.

Zaman ini terbagi menjadi dua zaman, yaitu zaman tersier dan zaman kuarter.
Zaman Tersier berlangsung sekitar 60 juta tahun yang ditandai dengan
munculnya beragam jenis binatang menyusui (mamalia). Zaman tersier terbagi
menjadi zaman Pliosen, Miosen, Oligosen. Eosen,
Paleosen.
Zaman Kuarter berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu, yang ditandai
dengan munculnya manusia purba. Zaman kuarter sendiri juga terbagi menjadi
zaman Holocen (Holosin) dan zaman pleistocen. Era Pleitosen (deluvium) atau
Zaman Es berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya
manusia purba.

Zaman pleistosen ditandai dengan meluasnya lapisan es di kedua kutub Bumi


(zaman glacial) dan zaman ketika es kembali mencair (zaman interglacial).

Zaman pleistosin berakhir sekitar 10.000 tahun Sebelum Masehi kemudian


diiringi Zaman Holosen atau Zaman Alluvium yang berlangsung sekitar 20.000
tahun yang lalu

Perbedaan antara masa Paleozoikum dan Mesozoikum terjadi pada periode akhir
Permian yang ditandai dengan kepunahan besar-besaran yang pernah tercatat di
bumi. Hal tersebut memengaruhi banyak kelompok binatang di banyak
lingkungan dan ekosistem. Namun yang paling terpengaruh dari kepunahan
massal tersebut dirasakan oleh komunitas laut yang menyebabkan kepunahan
sampai 90-95% dari spesies laut. Di daratan kepunahan membuka jalan bagi
bentuk lain untuk mendominasi, dan membawa ke dalam masa yang dikenal
sebagai Masa Dinosaurus. Meski sebab dari kepunahan masal pada periode
Permian masih diperdebatkan, beberapa kemungkinan diformulasikan untuk
menjelaskan tahapan kejadian kepunahan. Peng-es-an, perubahan formasi
Pangaea, dan aktivitas gunung berapi merupakan beberapa teori di samping
kemungkinan teori dari luar angkasa, yaitu tumbukan meteor dan asteroid ke
bumi.

Zaman Kenozoikum
Zaman Kenozoikum atau di sebut juga zaman Neozoikum terdiri atas zaman
Tersier dan Kuarter serta merupakan tingkat kehidupan baru.

1.

Masa Tersier terbagi menjadi kurun Eosen, Oligosen, dan Pleistosen. Pada
masa Tersier tumbuh-tumbuhan berkembang dan meluas keseluruh wilayah
kontinen, tumbuhan berbunga juga mulai muncul dan berkembang. Hewan
menyusui dan burung-burung mulai penyebaran pada zaman ini. Keadaan iklim
tidak begitu berbeda dengan zaman sebelumnya. Pada saat itu, batu bara muda
mulai terbentuk.

2.

Masa Kuarter terdiri ataskurun Pleistosen atau Diluvium dan kurun Holosen
atau Aluvium. Kedua kurun ini berumur kurang lebih 2 juta tahun yang lalu. Masa
Kuarter merupakan permulaan era baru dengan munculnya manusia di bumi.
Penyebaran flora dan fauna meluas serta telah berkembang dengan baik.
Zaman kwarter itu sendiri juga dibagi menjadi dua kala, yaitu kala pleistosen dan
holosen.
Kala Pleistosen
Pleistosen adalah suatu kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara
1.808.000 hingga 11.500 tahun yang lalu. Pleistosen asal kata pleistos =
terlebih lebih, dan Koinos = baru, mengandung 90-100% bentuk-bentuk
sekarang. Pleistosen dibagi menjadi Pleistosen Awal, Pleistosen Tengah, dan
Pleistosen Akhir, dan beberapa tahap fauna. Pleistosen awalnya dikenal
dengan diluvium, yakni formasi sekarang (holosen atau aluvium); bermula dari
1.750.000 tahun lalu dan berakhir sampai 10000 tahun lalu. kala pertama dalam
zaman kuarter, dibawah satuan waktu geologi ini terdapat kalapliosen, dan
diatasnya kala holosen. Pada kala pleistosen bumi mengalami beberapa zaman
es.
Plestosen awalnya dikenal dengan diluvium, yakni formasi sekarang (holosen
atau aluvium); bermula dari 1.750.000 tahun lalu dan berakhir sampai 10000
tahun lalu. kala pertama dalam zaman kuarter, dibawah satuan waktu geologi ini
terdapat kala pliosen, dan diatasnya kala holosen. Pada kala plestosen bumi
mengalami beberapa zaman es. Kala ini menyaksikan kelahiran homo sapiens

yang pertama dan kepunahan berbagai jenis yang mendahuluinya, seperti


pithecanthropus erectus. Di pulau Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara, dan Sulawesi,
kala ini dicirikan dengan kegiatan gunung berapi yang berlangsung hingga
sekarang. Dari masa ini juga dikenal sebagai megaloceros (rusa besar),
coelodonta antiquitatis (badak berbulu wol), mammuthus primigenius (mamut),
ursus spelaeus (beruang yang hidup dalam gua), smilodon (semacam kucing
besar), rusa kutub, bison, dll.
Kala Holosen
Kala Holosen dimulai dari 10.000 tahun yang lalu hingga sekarang. Nama
holosen berasal dari bahasa Yunani (holos) yang berarti keseluruhan dan (kaine) yang berarti baru atau terakhir. Kala ini kadang disebut juga sebagai Kala
Alluvium.Dari kala ini diperagakan sejarah budaya manusia Zaman Paleolitikum
(Zaman Batu purba) sampai Zaman Neolitikum (Zaman Batu baru) yang
ditemukan di Punung (Pacitan, Jawa Timur) dan Dago (Bandung, Jawa Barat).
Dengan adanya kehidupan manusia serta perkembangan flora dan fauna dapat
di perkirakan bahwa variasi iklim pada zaman Kenozoikum lebih banyak dari
zaman-zaman sebelumnya.
Penelitian mengenai manusia praakara/ manusia purba di Indonesia telah
dilakukan. Para peneliti tersebut adalah Eugene Dubois, G.H.R Von Koeningswald,
dan Franz Wedenreich.
1. Meganthropus Palaeojavanicus
Penemu

Von

Koeningswald

tahun

1941

Lokasi Penemuan : Sangiran, daerah Surakarta


Manusia purba jenis ini memiliki tulang rawan bawah yang lebih besar dan kuat.
Geraham-gerahamnya menunjukkan corak kemanusiaan namun tetap ada sifat
keranya. Von Koeningswald menganggap manusia purba ini lebih tua dari
Pithecanthropus, sehingga ia memberi nama ini Meganthropus Palaeojavanicus
(Mega berarti besar). Von koeningswald memberi nama ini karena bentuk tubuh
manusia purba ini lebih besar. Meganthropus Palaeojavanicus termasuk dalam
jenis Pithecanthropus, namun tingkat kehidupannya lebih primitif.
2. Pithecanthropus Erectus
Penemu

Eugene

Dubois

Lokasi Penemuan : Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur

tahun

1890

Pithecanthtopus Erectus diambil dari kata pithekos (kera), anthropus (manusia),


dan erectus (berjalan tegak). Jadi Pithecanthropus Erectus berarti manusia kera
yang berjalan tegak. Jenis manusia purba ini memiliki kemampuan berfikir
rendah karena volume otaknya hanya 900 cc, sedangkan volume otak manusia
modern 1000 cc. Hidup pada 1 juta 600.000 tahun yang lalu pada zaman
Palaeolithikum (zaman batu tua.

3. Homo Soloensis
Penemu

Ter

Haar

dan

Ir.

Openoorth,

tahun

1931-1934

Lokasi penemuan : Desa Ngandong, Solo


Von Koeningswald meneliti bahwa Homo Soloensis memiliki tingkatan yang lebih
tinggi dari Pithecanthropus. Oleh sebab itu, ia memberi nama Homo Soloensis
yang artinya manusia dari Solo
4. Homo Wajakensis
Penemu

Eugene

Dubois

tahun

1889

Lokasi penemuan : Desa wajak dekat Tulungagung, Jawa Timur


Diberi nama Homo Wajakensis, yang berarti manusia dari Wajak. Tingkatannya
lebih tinggi dari pada Pithecanthropus erectus. Homo Wajakensis merupakan
manusia purba termaju dan terakhir di antara manusia purba yang ada di
Indonesia

JAWABAN NOMOR 3
PEMBAGIAN JAMAN MENURUT GEOLOGI
PEMBAGIAN

JAMAN

MENURUT

GEOLOGI

Bumi tempat segenap makhluk hidup termasuk manusia telah terbentuk kira-kira 4 600 000
000 tahun lalu bersamaan dengan planet-planet lain yang membentuk tatasurya dengan
matahari sebagai pusatnya.
Sejarah kehidupan di bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya
micro-organisme sederhana yaitu bakteri dan ganggang. Kemudian pada 1.000.000.000 tahun
lalu baru muncul organisme bersel banyak.
Pada sekitar 540.000.000 tahun lalu secara bertahap kehidupan yang lebih komplek mulai
berevolusi.Perkembangan perubahan tetumbuhan diawali oleh Pteridofita (tumbuhan paku),
Gimnosperma
(tumbuhan
berujung)
dan
terakhir
Angiosperma
(tumbuhan
berbunga). Sedangkan perkembangan dan perubahan hewan dimulai dari invertebrata, ikan,
amfibia, reptilia, burung dan terakhir mamalia, kemudian terakhir kali muncul manusia.
.. dibawah Kalender Geologi dapat dilihat seperti ini :Masa Arkeozoikum dan
Paleozoikum/Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.

Masa
Arkeozoikum
Arkeozpoikum artinya Masa Kehidupan Purba.berlansung kira-kira 4,5 2,5 milyar tahun
lalu. Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi
yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini ditemukan di beberapa
bagian dunia yang lazim disebut kraton/perisai benua. Coba perhatikan, masa ini adalah masa
pembentukan kerakbumi. Jadi kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari
balon bumi (bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng tektonik yang menyebabkan
gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup mas itu tentunya mirip dengan
lingkungan disekitar mata-air panas. Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000
tahun. Masa ini juga merupakan awal terbentuknya Indrosfer dan Atmosfer serta awal muncul
kehidupan primitif di dalam samudera berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil
tertua yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan Cyanobacteria dengan umur kirakira 3.500.000.000 tahun.
Masa Paleozoikum
Paleozoikum (Bahasa Yunani: palaio, "tua" dan zoion, "hewan", berarti "kehidupan purba")
adalah era pertama dari tiga era pada eon Fanerozoikum. Paleozoikum atau sering pula
disebut sebagai zaman primer atau zaman hidup tua berlangsung selama 340 juta tahun yaitu
kurang lebih 590 sampai 250 juta tahun yang lalu, dan dibagi menjadi enam periode,
berturut-turut dari yang paling tua: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm.
Paleozoikum dilanjutkan dengan era Mesozoikum. Secara geologis, Paleozoic dimulai tidak
lama setelah pecahnya sebuah superbenua disebut Pannotia pada akhir global zaman es.
Sepanjang awal Paleozoic, daratan bumi dipecah menjadi benua - benua yang relatif kecil.
Dan menjelang akhir zaman, benua-benua berkumpul bersama-sama ke superbenua yang
disebut Pangea, yang mencakup sebagian besar wilayah daratan Bumi. Masa Proterozoikum
merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai
berkembang dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan
prokaryotes). Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan,
ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung. Masa Arkeozoikum dan
Proterozoikum bersama-sama dikenal sebagai masa Pra-Kambrium.

Jaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)


Kambrium berasal dari kata Cambria nama latin untuk daerah Wales di Inggeris sana,
dimana batuan berumur kambrium pertama kali dipelajari. Banyak hewan invertebrata mulai
muncul pada zaman Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman
ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum dijumpai
dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing, Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata,
Brakiopoda dan Artropoda (Trilobit). Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya
pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan
Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benuabenua kecil yang terpisah.
Jaman Ordovisium (500 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang
paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti
Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut)
dan Bryozona. Koral dan Alaga berkembang membentuk karang, dimana trilobit dan
Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Ekinodermata dan

Brakiopoda mulai menyebar. Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian


peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah samudera
yang berada di antaranya.
Jaman Silur (440 410 juta tahun lalu)
Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan darat mulai
muncul pertama kalinya termasuk Pteridofita (tumbuhan paku). Sedangkan Kalajengking
raksasa (Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul pada zaman
ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai pelindung. Selama zaman Silur,
deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika
Utara.
Jaman Devon (410-360 juta tahun lalu)
Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan
darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan
ke daratan masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan beranjak
menuju daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan muncul serangga untuk pertama
kalinya. Samudera menyempit sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara
dan Tanah Hijau (Green Land).
Jaman Karbon (360 290 juta tahun lalu)
Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga
raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam jumlahnya. Pohon pertama muncul, jamur Klab,
tumbuhan ferm dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman
ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan yang disebut Pangea,
mengalami perubahan lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara,
iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan sekarang
tersimpan sebagai batubara.
Jaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)
Perm adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia. Reptilia
meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif.
Hewan Ampibi menjadi kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan
micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah. Benua Pangea
bergabung bersama dan bergerak sebagai satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika
Selatan, Antartika, Australia dan Afrika, membendung air d
Masa Mesozoikum
(Bahasa Yunani: , meso, "antara" dan , zoon, "hewan" atau berarti "hewan
pertengahan") adalah salah satu dari tiga era geologi pada eon Fanerozoikum. Mesozoikum
atau sering pula disebut sebagai zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan berlangsung
kurang lebih selama 180 juta tahun, antara 251 hingga 65 juta tahun yang lalu. Era ini dibagi
menjadi tiga periode: Trias, Jura, dan Kapur. Pembagian waktu menjadi era ini diawali oleh
Giovanni Arduino pada abad ke-18, walaupun nama asli yang diberikannya untuk
Mesozoikum adalah Sekunder (menjadikan era modern menjadi Tersier). Era yang
berlangsung antara Paleozoikum dan Kenozoikum ini sering pula disebut Zaman Kehidupan
Pertengahan atau Zaman Dinosaurus / reptil, mengikuti nama fauna yang dominan pada masa
itu. Mesozoikum ditandai dengan aktivitas tektonik, iklim, dan evolusi. Benua-benua secara
perlahan mengalami pergeseran dari saling menyatu satu sama lain menjadi seperti
keadaannya saat ini. Pergeseran ini menimbulkan spesiasi dan berbagai perkembangan
evolusi penting lainnya. Iklim hangat yang terjadi sepanjang periode juga memegang peranan

penting bagi evolusi dan diversifikasi spesies hewan baru. Pada akhir zaman ini, dasar-dasar
kehidupan modern terbentuk.
Jaman Trias (250-210 juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum.
Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kalinya selama zaman
ini. Reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai
berkembang. Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis reptilia yang
hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan sikada mirip palem berkembang dan
Konifer menyebar. Benua Pangea bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di
bagian selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.
Jaman Jura (210-140 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya.
Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus
merajai angkasa. Banyak dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati
pertama (Archeopterya) berevolusi dan banyak jenis buaya berkembang. Tumbuhan Konifer
menjadi umum, sementara Bennefit dan Sequola melimpah pada waktu ini.Pangea terpecah
dimana Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika Selatan melepaskan
diri dari Antartika dan Australia. Jaman ini merupakan jaman yang paling menarik anak-anak
setelah difilmkannya Jurrasic Park.
Jaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)
Banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang hidup pada zaman ini.Mamalia berari-ari
muncul pertama kalinya. Pada akhir zaman ini Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus,
Plesiosaurus, Amonit dan Belemnit punah. Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai
berkembang menjadi banyak bentuk yang berlainan.Iklim sedang mulai muncul. India
terlepas jauh dari Afrika menuju Asia.Jaman ini adalah jaman akhir dari kehidupan biantangbinatang raksasa.
Masa Kenozoikum / Neozoikum
The Kenozoikum (juga Cnozoic atau Cainozoic) (yang berarti "kehidupan baru" (Yunani
(kainos), "baru", dan (Zoe), "hidup"). Neozoikum atau zaman hidup pertengahan
dibagi menjadi menjadi dua zaman, yaitu zaman Tersier dan zaman Kuartier. Zaman Tersier
berlangsung sekitar 60 juta tahun. Zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang
menyusui. Sementara itu, Zaman Kuartier ditandai dengan munculnya manusia sehingga
merupakan zaman terpenting. Zaman ini kemudian dibagi lagi menjadi dua zaman, yaitu
zaman Pleitosen dan Holosin. Zaman Pleitosen (Dilluvium) berlangsung kira-kira 600.000
tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba.
Zaman Tersier (65 1,7 juta tahun lalu)
Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan seperti munculnya primata dan
burung tak bergigi berukuran besar yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut
sepert ikan, moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang hidup sekarang.
Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus berevolusi menghasilkan banyak variasi
tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput.
Pada zaman Tersier Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling
berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global
Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu sekarang)
Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen.
Zaman Pleitocen/Dilluvium

Berlangsung kira-kira 600.000 tahun yaitu mulai sekitar 1,7 juta tahun yang lalu dan
berakhir pada 10.000 tahun yang lalu Zaman pleistosen ditandai dengan meluasnya lapisan es
di kedua kutub Bumi (zaman glacial) dan diseling dengan zaman ketika es kembali mencair
(zaman interglacial). Keadaan ini silih berganti selama zaman pleistosin sampai empat kali.
Di daerah tropika zaman glacial ini berupa zaman hujan (zaman pluvial) yang diseling
dengan zaman kering (interpluvial). Pada zaman glacial permukaan air laut telah menurun
dengan drastis sehingga hanyak dasar laut yang kering menjadi daratan. sebagian besar
Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen,
Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya. Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman
Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat. Di Indonesia bagian barat dasar laut yang
mengering itu disebut Dataran Sunda, sedangkan di Indonesia bagian timur disebut Dataran
Sahul. Dataran Sunda telah menyebabkan kepulauan Indonesia bagian barat menjadi satu
dengan Benua Asia, sedangkan Dataran Sahul telah pula menghubungkan kepulauan
Indonesia bagian timur dengan Benua Australia. Itulah sebabnya fauna dan flora Indonesia
barat mirip dengan fauna dan flora Asia dan sebaliknya fauna dan flora Indonesia timur mirip
dengan Australia. Manusia yang hidup zaman pleistosin adalah spesies homo erectus, yang
menjadi pendukung kebudayaan batu tua (Palaeolithicum).
Zaman Holocen/Alluvium
Berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini.
Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciriciri seperti manusia sekarang (Manusia yang cerdas serta Modern yang mempunyai
peradaban baru).
Perkembangan zaman-zaman tersebut berhubungan dengan perkembangan kepulauan
di Indonesia.
- Sebelum zaman es, wilayah Indonesia bagian barat bersatu dengan daratan Asia, wilayah
Indonesia bagian timur bersatu dengan daratan Australia
- Pada zaman es, wilayah Indonesia dipisahkan oleh lautan dengan Asia ataupun Australia.
- Bekas daratan yang menghubungkan Indonesia Barat dan Asia dinamakan Paparan
Sunda(Sunda Plat).
- Bekas daratan yang menghubungkan Indonesia Timur dan Australia dinamkan Paparan
Sahul (Sahul Plat).
- Daerah lautan yang memisahkan kedua paparan tersebut disebut Zona Wallace.

Catatan kaki
1. Ahli paleontologi sering lebih merujuk pada tahapan fauna daripada periode geologi.
Tatanama tahapan cukup rumit, lihat The Paleobiology Database.
2. Perakitan Pangea menciptakan keringan yang besar didaerah pedalaman. turunnya
permukaan air laut, peningkatan karbon dioksida dan memburuknya iklim umum,,berpuncak
pada kehancuran yang biasa disebut dengan kepunahan Permian.
3. Tanggal-tanggal agak tidak pasti dengan perbedaan beberapa persen antara beberapa
sumber. Hal ini terutama disebabkan oleh ketidakpastian dalam penanggalan radiometri dan
masalah bahwa kandungan bahan yang layak untuk bahan penanggalan radiometri sangat
sedikit tersedia pada lokasi kolom geologi yang sesuai, yang membuat kandungan tersebut
sangat berguna. Waktu dan galat yang dikutip di tabel ini didasarkan pada skala waktu
International Commission on Stratigraphy tahun 2004. Waktu yang ditandai dengan *
menunjukkan suatu batas Global Boundary Stratotype Section and Point yang telah
disepakati secara internasional.

4. Pada awalnya Kenozoikum dibagi menjadi sub-era Kuarter dan Tersier serta periode
Neogen dan Paleogen. Namun, International Commission on Stratigraphy belakangan
memutuskan untuk menghentikan pengajuan istilah Kuarter dan Tersier dalam tatanama
formal.
5. Waktu awal kala Holosen di sini dinyatakan sebagai 11,430 tahun yang lalu 130 tahun
(yaitu, antara 9610 SM dan 9350 SM).
6. Prakambrium juga dikenal dengan nama Kriptozoikum.
7. Proterozoikum, Arkean, dan Hadean secara kolektif sering disebut Proterozoikum atau
Kriptozoikum.
8. Walaupun umum digunakan, Hadean bukanlah suatu eon formal dan tidak ada batas bawah
Arkean yang telah disepakati. Hadean kadang juga disebut Priscoan atau Azoikum. Kadang,
Hadean juga dibagi menurut skala waktu geologi bulan. Era-era ini termasuk Cryptic

Daftar pustaka
Integrated science concepts
^ "Pamela JW Gore, "The Precambrian". Retrieved on 12/3/12." .
http://gpc.edu/~pgore/geology/geo102/precamb.htm . ^ "Pamela JW Gore," The
Prakambrium ". Diakses pada 12/3/2012.".
Http://gpc.edu/ ~ pgore/geology/geo102/precamb.html.
http://www.geology.wisc.edu/zircon/zircon_home.html ^ Zircons adalah Forever "Zircons
adalah Forever". Http://www.geology.wisc.edu/zircon/zircon_home.html
^ Geological Society of America's "2009 GSA Geologic Time Scale." ^ Geological Society of
America's "2009 GSA geologi Sisa Skala."
Bleeker, W. [2004]. "Toward a "natural" Precambrian time scale", in Felix M. Gradstein,
James G. Ogg, and Alan G. Smith: A Geologic Time Scale 2004. Cambridge University
Press. ISBN 0-521-78673-8.
James Monroe and Reed Wicander, The Changing Earth, 2nd ed, (Belmont: Wadsworth
Publishing Company, 1997)
Semua artikel ini dilindungi oleh Hak Cipta, boleh anda copy paste asalkan disertai dengan
sumber
dengan
meminta
ijin
terlebih
dahulu
SUMBER:
<a href="http://kris-smile.blogspot.com/2012/04/sejarah-bumidoc.html" target="_blank">Sejarah Bumi.doc</a>

Anda mungkin juga menyukai