Dosen Pengampu :
Prof.Dr.Wanjat Kastolani,M.Pd
Disusun Oleh :
Zaman Paleozoikum
Paleozoikum (atau Palaeozoikum) (/ˌ p eɪ l i ə z oʊ ɪ k, ˌ p æ - /; dari palaios Yunani
(παλαιός), "tua" dan zoe (ζωή), "hidup", yang berarti "kehidupan purba" adalah awal dari tiga
era geologi pada zaman Fanerozoikum, mulai dari 541 sampai 252,17 juta tahun yang lalu.
Era ini merupakan yang terlama dari era Fanerozoikum, dan dibagi menjadi enam periode
geologi (dari yang terlama ke termuda): Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Carbonivera,
dan Permia. Paleozoikum datang setelah Era Neoproterozoikum dari zaman Proterozoikum,
dan diikuti oleh Era Mesozoikum.
Periode Kambrium berlangsung sejak 541 hingga 485 juta tahun yang lalu dan
merupakan periode pertama dari era Paleozoikum. Kambrium memicu ledakan evolusi
kehidupan dalam suatu peristiwa yang dikenal sebagai Ledakan Kambrium, dimana
jumlah makhluk hidup yang berevolusi terbanyak sepanjang sejarah bumi dalam satu
periode. Makhluk seperti ganggang mulai berkembang, tetapi sebagian besar wilayah air
dihuni oleh arthropoda lapis baja, seperti trilobit. Hampir semua filum laut berevolusi
dalam periode ini. Selama ini, benua raksasa Rodinia mulai memecah, yang sebagian
besar menjadi benua raksasa Gondwana.
Kambrium “Cambria” nama latin untuk daerah Wales, daerah dimana batuan
kambrium pertama kali dipelajari.
Banyak hewan invertebrata mulai muncul
Hampir seluruh kehidupan berada di lautan
Hewan zaman ini mempunyai rangka luar/cangkang sebagai pelindung
Fosil yang umum dijumpai dan penyebarannya luas :
- Alga, Cacing, Koral, Moluska.
- Echinodermata, Brachiopoda, dan Atropoda (Trilobit)
Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya Pannotia) merupakan
cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika
Selatan.
Sedangkan Eropa =, Amerika Utara, dan Tanah Hijau masih berupa benua-
benua kecil yang terpisah.
Zaman Mesozoikum
Zaman Mesozoikum berlangsung sejak tahun 252 hingga 66 juta tahun yang
lalu. Zaman ini juga disebut sebagai zaman reptil, sebab menurut ahli paleontologi
Gideon Mantell pada abad ke-19, diperkiraan periode ini didominasi oleh reptil
seperti Iguanodon, Megalosaurus, Plesiosaurus, serta yang sekarang disebut
Pseudosuchia.
Zaman ini merupakan zaman dimana hewan reptiia khususnya dinosaurus dan
berkembangnya amonit serta tumbuhan berbiji masa purba. Zaman Mesozoikum
berlangsung selama 186 juta tahun lalu ketika Era Kenozoikum dimulai. Pada masa
ini dibagi menjadi tiga periode geologi, dari yang telama hingga ke yang termuda.
a. Zaman Trias (245 juta-208 juta tahun lalu)
Zaman trias merupakan zaman dimana para hewan reptil dan juga dinosaurus
raksasa mulai bermunculan. Adanya amonit semakin banyak, gastropoda dan bivalvia
juga semakin meningkat. Selain itu, Cynodont sejenis reptilia yang mirip dengan
mamalia si pemakan daging juga mulai berkembang. Mamalia pertama mulai
bermunculan serta reptilia air seperti kura-kura dan penyu juga semakin banyak. Pada
zaman ini benua Pangea bergerak menuju utara serta membentuk gurun disana.
Lapisan es disisi selatan mencair serta celah-celah mulai terbentuk di Pangea.
b. Zaman Jura (208 juta-145 juta tahun lalu)
Zaman jura merupakan zaman kejayaan untuk Dinosaurus yang menguasai
daratan. Sementara lautan dikuasai oleh reptilia laut seperti Ichthyosaurus dan
Plesiosaurus. Dan di udara dikuasai oleh reptilia terbang seperti Pterosaurus dan
Pterodactyl. Archaeopteryx merupakan burung pertama yang muncul di muka bumi.
Beberapa jenis buaya juga teruse berkembang diikuti dengan Amonit dan Belemnit
yang semakin meluas. Tumbuhan seperti Ginko, Benetit dan Sequoia melimpah ruah,
serta keberadaan konifer menjadi umum.
Di zaman ini, benua Pangea terpecah. Amerika Utara terpisah dari afrika,
sedangkan Amerika Selatan melepaskan diri dari antartika dan juga australia. Di
Indonesia sendiri sempat ditemukan fosil dari gigi Ichthyosaurus ( sejenis reptil laut
yang hidup sezaman dengan Dinosaurus) di daerah pulau seram (dimana dulunya
masih berupa lautan).
c. Zaman Kapur (145 jta-65 juta tahun lalu)
Zaman kapur merupakan zaman kejayaan bagi dinosaurus dan reptilia terbang.
Disini, mamalia dan jga tumbuhan yang berbunga mulai berkembang menjadi
berbagai macam dan bentuk. Disini juga menjadi zaman dimana mamalia berplasenta
muncul pertama kali. Dan pada zaman ini pula iklim atau cuaca juga mulai muncul.
Pada zaman ini pula, negara India terlepas jauh dari Afrika serta bergerak menuju
Asia.
Kepunahan
Peristiwa kepunahan besar-besaran terjadi pda tahap kedua di akhir periode kapur
sekitar 65 juta tahun lalu yang menjadi tanda berakhirnya masa mesozoikum
sekaligus awal dari masa kenozoikum. Pada peristiwa tersebut terdapat beberapa jenis
kehidupan yang punah, diantaranya yakni: Dinosaurus, Pterosaurus, Ichthyosaurus,
Plesiosaurus serta kelompok binatang moluska (Amonit dan Belemnit) dan sebagian
besar dari Brakiopoda.
Zaman Neozoikum
Zaman Neozoikum adalah salah satu zaman yang dilalui oleh kehidupan di Bumi
menurut pembagian berdasarkan ilmu geologi, dan merupakan zaman terakhir dari tiga masa
klasik dalam ilmu geologi purba. Pada zaman ini, binatang menyusui dan reptil raksasa mulai
punah. Diperkirakan zaman Neozoikum berlangsung sekitar 60 – 65 juta tahun yang lalu
sejak berakhirnya masa Mesozoikum yang ditandai dengan kepunahan massal dinosaurus,
dimana saat itu kondisi bumi semakin mendukung untuk kemunculan makhluk hidup lain
seperti binatang mamalia contohnya kera dan monyet.
Zaman ini juga disebut dengan zaman kehidupan baru karena pada saat inilah
dimulainya kehidupan manusia, seiring dengan layaknya kondisi bumi untuk dihuni oleh
homo sapiens yang pada masa kini sering dianggap sebagai nenek moyang manusia modern.
Istilsh Neozoikum atau Kenozoikum atau Senozoikum berasal dari bahasa Yunani, yaitu
‘Kainos’ yang artinya ‘Baru’ dan ‘Zoe’ yang artinya ‘Kehidupan’, sehingga dalam pengertian
utuh berarti suatu zaman bumi baru dimana kondisi bumi sudah membaik secara keseluruhan.
Pada zaman ini nenek moyang manusia mulai muncul dan sejak itu mengalami
perkembangan yang pesat. Zaman neozoikum terbagi menjadi dua zaman yakni Zaman
Tersier dan Zaman Kwarter.
1. Zaman Tersier
Pada Zaman Tersier yang terjadi 65 sampai 1,5 juta tahun yang lalu dibagi menjadi
lima kala yakni Kala Palaeosen (munculnya hewan pemakan rumput), Kala Eosen
(punahnya mamalia purba), Kala Oligosen (lautan menyempit), Kala Meosen (padang
rumput semakin meluas), dan Kala Pliosen (suhu bumi semakin dingin).
A. Zaman Paleosen
Paleosen atau yang berarti ‘Awal fajar masa kini’ berasal dari bahasa Yunani
‘Palaios’ atau ‘Lebih tua’ dan ‘Kainos’ atau ‘Baru’, berlangsung sekitar 65,5 hingga 55,8
juta tahun yang lalu. Zaman ini dimulai langsung setelah terjadinya kepunahan massal
pada periode akhir Kapur yang juga dikenal dengan nama batas Kapur Tersier (K-T), dan
merupakan masa dimana dinosaurus punah. Akibatnya, di bumi timbul kekosongan
ekologi, namun pada zaman neozoikum tersier ini terdapat kemunculan mamalia
pemakan rumput, primata, burung dan dicoaster( ganggang laut), ditandai oleh kegiatan
intensif magma, besarnya penyusutan laut dan juga terjadinya hujan meteorit. zaman
Paleosen: muncul hewan menyusui seperti kera (primata).
B. Zaman Eosen
Zaman ini berlangsung antara 55,8 hingga 33,9 juta tahun yang lampau dan
berlangsung dari mulai akhir masa Paleosen sampai awal masa Oligosen. Eosen berasal
dari kata ‘Eos’ atau ‘Fajar’ dan ‘Ceno ‘ atau ‘Baru’, menandai kemunculan mamalia
modern pada zaman ini bagian Eosen, seperti kuda, binatang pengerat, juga nenek
moyang hewan modern misalnya unta, badak, juga hiu raksasa atau basilosaurus, burung
raksasa atau Diatryma. Zaman ini juga menjadi saat dimana terjadi pecahnya
benua Pangea yang dimulai oleh pergerakan lempeng ketika Afrika menabrak Eropa dan
membentuk Alpen, juga india yang menabrak Asia dan membentuk Himalaya.
Awal zaman ini ditandai dengan munculnya mamalia modern pertama, dan diakhiri
dengan kepunahan massal yang dikenal dengan nama Grande Coupure, dan mungkin saja
diduga berhubungan dengan satu atau lebih meteor besar yang fosilnya ditemukan di
Siberia dan Chesapeake Bay. Walaupun lapisan batuannya juga dapat diidentifikasi
dengan jelas seperti zaman lainnya, namun waktu tepatnya zaman ini berlangsung tidak
dapat dipastikan juga.
Kala Eosen akhirnya ditemukan fosil hewan vertebrata yaitu Anthracotherium dan
Choeromous (sebangsa babi purba yang juga ditemukan di Asia Daratan, Penemuan fosil
hewan tersebut menjadi bukti bahwa pada kala Eosen Akhir, Kalimantan Barat bergabung
dengan daratan Asia.
C. Zaman Oligosen
Oligosen berlangsung dari 34 hingga 23 juta tahun lampau. Arti nama Oligosen
adalah Oligos atau ‘Beberapa’ dan Ceno atau ‘Baru’, yang artinya penambahan mamalia
modern pada masa ini hanya berjumlah sedikit. Zaman ini terjadi setelah zaman Eosen
dan awalnya ditandai dengan kepunahan massal. Kepunahan ini dicurigai berhubungan
dengan jatuhnya objek luar angkasa berupa meteor yang fosilnya ditemukan di Siberia
dan di dekat Chesapeake Bay. Batas antara zaman Oligosen dan Miosen sayangnya tidak
dapat ditentukan dengan mudah berdasarkan suatu peristiwa, walaupun penemuan lapisan
batuan dari masa ini dapat diidentifikasi dengan akurat, sebagaimana zaman yang lainnya.
Zaman ini sering dianggap sebagai masa transisi yang penting, berupa penghubung
antara masa Eosen yang lebih kuno dengan masa Miosen yang ekosistemnya lebih
modern. Mamalia pada zaman ini ukurannya semakin bertambah besar, termasuk
kemunculan gajah pertama, nenek moyang kucing, anjing, marsupial (hewan berkantong)
dan beruang. Kehidupan laut juga ditandai dengan kemunculan hewan jenis baru seperti
kepiting, kerang serta siput. Iklim juga menjadi agak dingin, hutan mulai berkurang dan
padang rumput meluas dengan pesat seiring dengan kemunculan hewan pemakan rumput.
D. Zaman Miosen
Zaman ini berlangsung antara 23, 03 hingga 5,332 juta tahun lalu, dan diberi nama
oleh Sir Charles Lyell dari kata dalam bahasa Yunani Meioon atau ‘Kurang’ dan Kainos
atau ‘Baru’. Artinya kurang lebih mengacu pada ‘kurang baru’ karena pada zaman ini
hanya ada 18% invertebrata laut modern, tidak seperti pada zaman Pliosen. Sama seperti
Pliosen, penemuan lapisan batuan yang akan membedakan masa awal dan akhirnya dapat
diidentifikasi, namun waktu persisnya tidak dapat dipastikan juga. Pada saat ini muncul
orang utan, dan benua Afrika masih bersatu dengan Arab. Pada zaman miosen munculnya
orang utan.
E. Zaman Pliosen
Pliosen merupakan suatu masa dalam skala waktu menurut ilmu geologi yang
berlangsung pada masa 5,332 sampai 1,806 juta tahun lalu. Nama Pliosen diberikan oleh
Sir Charles Lyell dan asalnya dari kata – kata dalam bahasa Yunani Pleion dan Kainos,
yang kurang lebih artinya ‘kelanjutan dari sekarang’, merujuk pada fauna laut moluska
yang hidup di zaman ini. Sayangnya, waktu pasti awal dan akhir zaman ini tidak dapat
diketahui, karena batasannya tidak ditentukan oleh peristiwa tertentu namun hanya berupa
batasan antara Miosen yang beriklim lebih hangat dan Pliosen yang lebih sejuk.
Pada zaman Pliosen, yaitu sekitar 10 juta tahun yang lalu, hidup hewan yang lebih
besar daripada gorilla yang disebut Gigantrophus (kera manusia raksasa). Fosil hewan
tersebut ditemukan di bukit Siwalik di kaki Himalaya, dan di dekat Simla (India Utara).
Gigantrophus adalah binatang yang hidupnya berkelompok sehingga mereka bisa
berkembang biak dan menyebar dari Afrika ke Asia Selatan dan Asia Tenggara. Namun
akhirnya Gigantrophus punah karena sebab yang tidak jelas.
Selain Gigantrophus, dari masa yang sama hidup makhluk lain yang disebut
Australopithecus (kera manusia dari selatan) yang ditemukan di Afrika selatan dan Afrika
Timur. salah satu hewan di zaman tersier adalah pachystrutio dmanisensis yang
menyerupai burung unta, kemunculan ikan, molusca, enchinodermata.
Berakhirnya Zaman Neozoikum Tersier dan peralihan kepada zaman Kuarter agak
sulit untuk ditentukan, karena itu seorang astronom dari Universitas John Hopkins
Amerika yang bernama Narciso Benitez mengemukakan suatu teori bahwa jatuhnya
supernova bisa jadi merupakan penyebab utama terjadinya kepunahan hewan laut,
sehingga dengan demikian menjadi tanda pada batas masa Pliosen dan memasuki masa
Pleistosen pada zaman Kuarter. Sebagai akibat dari kejatuhan supernova ini, terjadi
kerusakan cukup parah pada lapisan ozon.
2. Zaman Kwarter
Kemudian masuk pada Zaman Kwarter yang terjadi 1,5 juta tahun yang lalu sampai
saat ini terbagi menjadi dua yakni Kala Pleitosen (Zaman Es) dan Kala Holosen. Pada
Kala Pleitosen ini iklim di bumi menjadi hangat dan muncul manusia purba. Memasuki
Kala Holosen, pada masa ini manusia modern muncul sampai saat ini.
A. Kala Pleitosen
Kala pleitosen berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Kala Pleistosen menjadi
sangat penting karena pada masa ini mulai muncul kehidupan manusia purba. Keadaan
alam kala ini masih liar dan labil karena silih bergantinya dua zaman, yaitu zaman Glasial
dan zaman Interglasial.
Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan es di kutub utara yang menyebabkan
wilayah daratan Eropa dan Amerika Utara tertutup es, sedangkan daerah yang jauh dari
kutub terjadi hujan lebat bertahun-tahun. Permukaan air laut turun disertai dengan
naiknya daratan di berbagai tempat karena adanya pergeseran bumi dan kerja gunung-
gunung berapi sehingga banyak lautan, termasuk di Indonesia menjadi kering, maka
muncullah dangkalan sunda dan dangkalan sahul.
Zaman Interglasial adalah zaman di anatara dua zaman es, temperatur naik sehingga
lapisan es di kutup utara mencair, akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi banjir
besar-besaran di berbagai tempat, hal ini menyebabkan banyak daratan terpisah-pisah
oleh lautan dan selat.
Pada kala Pleistosen ini, hanya hewan-hewan yang berbulu tebal yang mampu
bertahan hidup. Salah satunya adalah Mammouth (gaja berbulu tebal). Hewan yang
berbulu tipis pindah ke daerah tropis. Perpindahan binatang dari Asia Daratan ke Jawa,
Sulawesi dan Filiphina ada yang melalui Malaysia ke Jawa (Jalan Barat) dan ada pula
yang melalui Formosa, Filiphina ke Kalimantan, Jawa dan Sulawesi (Jalan Timur).
Selain itu, juga terjadi perpindahan manusia purba dari Asia ke Indonesia. Hal ini
terbukti dengan ditemukannya dalam jumlah besar Sinantrophus Pekinensis di Peking,
Cina yang sejenis dengan Pithecantrophus Erectus dari Trinil Ngawi. Demikian pula alat-
alat Pacitan yang ditemukan pula di Cina, Burma dan Malayasia.
Homo Wajakensis yang merupakan nenek moyang bangsa Australoid pada kala
Pleistosen Tengah dan Pleistosen Atas menyebar dari Asia ke selatan. Sebagian besar dari
mereka sampai ke benua Australia dan menurunkan penduduk asli Australia (Aborigin).
B. Kala Holosen
DAFTAR PUSTAKA