Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Pembentukan Bumi (Prakambrium, Paleozoikum,

Mesozoikum, Kenozoikum)

Bumi muncul melalui sejarah panjang. Sejarah pembentukan bumi berlangsung sangat
lama hingga terbentuk seperti sekarang ini. Para ilmuwan terus mempelajari tentang proses
pembentukan bumi ini dan menyatakan bahwa proses ini telah berlangsung selama bermiliar-
miliar tahun silam. Kira-kira, pembentukan bumi telah dimulai sejak 4.600.000.000 tahun lalu
dan terus mengalami proses perkembangan hingga saat ini. Secara umum, zaman sejarah
pembentukan bumi terbagi dalam 4 zaman, meliputi Zaman Prakambrium, Zaman
Paleozoikum, Zaman Mesozoikum dan Zaman Kenozoikum. Pada masing-masing zamannya,
terdapat beberapa periode lagi. Secara lebih terperinci, berikut adalah empat zaman
pembentukan bumi :

1. Zaman Prakambrium (4,5 Milyar – 290 juta tahun lalu)


Zaman Prakambrium adalah zaman paling awal dalam sejarah pembentukan bumi,
berlangsung pada 4,5 Milyar sampai 290 juta tahun yang lalu. Zaman ini dibagi lagi dalam
dua periode, yakni Zaman Arkeozoikum (4,5-2,5 milyar tahun lalu) dan Proterozoikum (2,5
milyar-290 juta tahun lalu).
a. Zaman Arkeozoikum (4,5 milyar – 2,5 milyar tahun lalu)
Arkeozoikum berarti Masa Kehidupan Purba. Pada masa ini, terjadi pembentukan
batuan kerak bumi yang paling awal. Kerak bumi ini terbentuk melalui pendinginan yang
terjadi di bagian tepi “balon bumi” atau bakal calon bumi.
Selanjutnya, barulah batuan ini mengalami perkembangan menjadi protokontinen.
Batuan yang terbentuk pada masa ini banyak ditemukan di bagian dunia yang disebut
kraton/ perisai benua.
Batuan tertua yang ditemukan tercatat memiliki usia sekitar 3.800.000.000 tahun.
Pada masa ini pula, terbentuk plate tectonic atau Lempeng tektonik yang saat ini dikenal
sering menyebabkan gempa.
Pada masa tersebut, lingkungan hidup yang ada menyerupai lingkungan di sekitar
mata-air panas. Masa ini juga merupakan masa awal terbentuknya Indrosfer dan
Atmosfer. Pada masa ini pula, kehidupan primitif mulai muncl di dalam samudera yang
berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang).
Fosil tertua dari masa ini yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan
Cyanobacteria yang diperkirakan memiliki umur 3.500.000.000 tahun.
b. Proterozoikum (2,5 milyar – 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum berarti masa kehidupan awal. Pada Masa Proterozoikum terjadi
pembentukan hidrosfer dan atmosfer. Kehidupan mulai berkembang di masa ini, yang
semula berupa organisme bersel tunggal, berkembang menjadi organisme bersel banyak
(enkaryotes dan prokaryotes).
Enkaryotes inilah yang kemudian berkembang menjadi tumbuhan, sementara
prokaryotes kemudian berkembang menjadi binatang. Pada akhir masa di zaman
Proterozoikum, organisme berkembang menjadi lebih kompleks.
Beberapa organisme yang muncul pada masa ini seperti jenis invertebrata bertubuh
lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral yang berada di laut-laut dangkal. Hal ini
dibuktikan dari penemuan fosil sejati pertama yang diperkirakan berasal dari masa
tersebut.

2. Zaman Paleozoikum
Zaman Paleozoikum berlangsung cukup panjang dan terdiri dari beberapa bagian
periode, meliputi :
a. Zaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)
Zaman kambrium berlangsung kira-kira selama 70 juta tahun sejak zaman
Prakambium. Kata Kambrium sendiri berasal dari kata “Cambria”, yang merupakan
nama latin untuk daerah Wales di Inggris. Tempat inilah yang merupakan tempat
ditemukannya batuan berumur kambrium yang pertama kali dipelajari.
Pada zaman kambrium, banyak terbentuk endapan yang mengandung jasad-jasad
fosil. Hal ini membuat para ilmuwan lebih mudah mendapat gambaran kehidupan masa
tersebut. Ditemukan jasad-jasad fosil yang berasal dari masa itu dan diketahui telah
mencapai tingkat perkembangan lebih tinggi dibandingkan pada masa prakambrium.
Ada banyak hewan invertebrata yang hidup pada masa ini.Akan tetapi, jasad-jasad
makhluk hidup tersebut masih sebagian besar berada di lautan, seperti archaecyata dan
binatang Trilobit Olenellus.
Archaecyatha adalah binatang yang sejenis binatang karang. Jenis fosil ini banyak
ditemukan di wilayah dengan endapan gamping di laut-laut daerah tropika di California,
Spanyol, Siberia, Tiongkok, New Foundland, New York, Antartika dan Australia.
Sedangkan Trilobit Olenellus dalah binatang yang menyerupai udang dengan kulit
yang sangat keras. Fosil hewan ini menjadi petunjuk penting guna mendapat gambaran
kehidupan di masa kambrium.
Hewan yang hidup pada zaman ini memiliki ciri khas berupa kerangka luar dan
cangkang sebagai pelindung. Beberapa fosil yang banyak ditemukan adalah Spon, Alga,
Cacing, Koral, Moluska, Brakiopoda Ekinodermata, dan Artropoda (Trilobit).
Pada masa Kambrium, terdapat sebuah daratan luas yang disebut Gondwana
(sebelumnya pannotia). Daratan inilah yang merupakan cikal bakal Antartika, Afrika,
India, Australia, serta sebagian Asia dan Amerika Selatan. Adapun benua kecil-kecil
terpisah merupakan cikal bakal Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau.
Fauna pada zaman kambrium secara umum terdiri dari tiga macam yakni fauna
kambrium bawah, fauna kambrium tengah dan fauna kambrium atas.
Fauna kambrium bawah terdiri dari hewan yang sifatnya kosmopolit, dan terdapat di
berbagai tempat di dunia. Contohnya adalah trilobita dicieikan Olenellus thompsoni,
Bathynotus holopyga dan Eudiscus speciosus.
Fauna kambrium tengah terdiri dari dua bagian, yaitu fauna daerah pasifik (dicirikan
Olenoides, Bathyuriscus dan Dorypyge) serta fauna daerah atlantik (dicirikan
Paradoxides). Contoh dari fauna kambrium tengah seperti Bathyriscus rotundatus,
Agnostus interstrictus, Albertella helena, Paradoxides harlani dan Olenoides curticei.
Fauna kambrium atas terdiri dari Diclocephalus dan Tricrepicephalus texanus yang
berada di wilayah Eropa, Tiongkok, Tibet hingga wilayah Spanyol. Sedangkan daerah
fauna Atlantik bercirikan Olenus.
b. Zaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, terjadi pencairan zaman es sehingga air samudra mulai meluap.
Kemudian, Gondwana dan benua-benua lain mulai menutup celah samudera yang
terdapat di antaranya.
Zaman ordovisium ditandai dengan munculnya beberapa hewan bertulang belakang
atau vertebrata, seperti landak laut (Ekinoid), bintang laut (Asteroid), Bryozona,
Tetrakoral, Krinoid (Lili Laut) dan Graptolit. Ada juga jenis ikan tanpa rahang.
Di zaman ini pula, koral dan Alga mengalami perkembangan dan membentuk karang.
Terdapat trilobit dan Brakiopoda yang mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit
berkembang dalam jumlah besar, sementara Ekinodermata dan Brakiopoda mulai
menyebar.
c. Zaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu)
Zaman silur adalah masa peralihan kehidupan dari air ke darat. Di zaman ini, terjadi
persebaran fauna secara luas. Pergerakan peralihan kehidupan juga mulai berlangsung
dari laut menuju darat.
Terdapat beberapa kelompok binatang yang diperkirakan muncul seperti hewan
vertebrata berupa kalajengkin raksasa (Eurypterid), ikan berahang dan tumbuhan paku
(Pteridofita). Tumbuhan paku ini adalah tumbuhan darat yang pertama kali muncul.
Sedangkan Kalajengking raksasa masih hidup berburu di dalam lautan. Di lautan juga
banyak bermunculan jenis ikan berahang dan ikan dengan perisai tulang sebagai
pelindung.
Selama zaman Silur ini, mulai terbentuk pula deretan pegunungan yang melintasi
Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara
d. Zaman Devon (410-360 juta tahun lalu)
Pada Zaman Devon berlangsung perkembangan pesat pada jenis ikan dan tumbuhan
darat. Ikan berahang dan ikan hiu menjadi pemangsa utama yang sangat aktif di dalam
lautan. Dari lautan, hewan-hewan melakukan perjalanan menuju daratan. Salah satunya
adalah hewan amfibi yang mengalami perkembangan pesat dan beralih ke daratan.
Di darat, tumbuhan darat juga muncul dengan pesat disertai kemunculan serangga
untuk pertama kalinya. Samudera kian mengalami penyempitan, dan benua Gondwana
menutupi wilayah Eropa, Amerika Utara dan Tanah Hijau (Green Land).
e. Zaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)
Pada zaman Karbon, untuk pertama kalinya muncul jenis reptilia. Reptilia ini pun
mulai meletakkan telur-telurnya di daratan. Selain itu, bermunculan pula serangga
raksasa serta jumlah ampibi meningkat pesat.
Di jaman ini, pohon muncul untuk pertama kalinya. Terdapat pula jamur Klab,
tumbuhan ferm dan paku ekor kuda yang mulai banyak tumbuh di rawa-rawa pembentuk
batubara. Daratan atau benua-benua di muka bumi mulai menyatu, dan membentuk satu
masa daratan yang dikenal sebagai Pangea.
Terjadi pula perubahan lingkungan bafi berbagai bentuk kehidupan masa itu. Di
belahan bumi utara, iklim tropis menghasilkan rawa-rawa secara masif dan sekarang
tersimpan sebagai batubara.
f. Zaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)
Kata “Perm” merupakan nama dari sebuah propinsi tua yang ada di dekat pegunungan
Ural, Rusia. Di zaman ini, terjadi peningkatan jumlah reptilia secara besar-besaran.
Muncul pula berbagai jenis serangga modern serta tumbuhan konifer dan Grikgo primitif.
Sementara hewan Amfibi yang semakin banyak, menjadi kurang begitu berperan di
zaman ini.
Akan tetapi, zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa dalam skala besar, serta
Tribolit, aneka koral dan ikan. Kemudian, Benua Pangea mulai bergabung bersama dan
bergerak menjadi satu massa daratan, lalu lapisan es menutupi Amerika Selatan,
Antartika, Australia dan Afrika.
Ini membuat air terbendung dan membuat muka air laut menurun. Iklim kering
muncul disertai kondisi gurun pasir yang mulai terbentuk di bagian utara bumi.

3. Zaman Mesozoikum
Sejarah pembentukan bumi di periode ketiga adalah Zaman Mesozoikum, yang terbagi
lagi dalam beberapa periode atau zaman, meliputi :
a. Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, terjadi peningkatan terhadap populasi gastropoda dan bivalvia serta
amonit. Mulai bermunculan hewan-hewan berukuran besar seperti dinosaurus dan reptil
laut yang pertama kali muncul di zaman ini.
Hewan reptil yang banyak bermunculan di air adalah kura-kura dan penyu. Ada juga
reptilia menyerupai mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont. Selain itu, muncul
pula mamalia pertama di dunia.
Terjadi penyebaran tumbuhan sikada mirip tumbuhan palem dan Konifer.
Sedangkan benua pangea menunjukkan adanya pergerakan menuju arah utara sehingga
mengakibatkan es di bagian selatan mencair dan munculkan celah-celah.
b. Zaman Jura (210-140 juta tahun lalu)
Amonit dan Belemnit menjadi sangat umum, sementara jumlah reptilia menngalami
peningkatan signifikan. Banyak dinosaurus tumbuh dengan ukuran luar biasa besar.
Hewan-hewan besar mulai mendominasi bumi.
Dinosaurus merajai wilayah daratan, Ichtiyosaurus menguasai perburuan di dalam
lautan dan Pterosaurus menguasai angkasa. Di zaman ini, burung sejati pertama
(Archeopterya) mengalami evolusi dan jenis buaya baru banyak berkembang.
Tumbuhan Konifer semakin umum, Bennefit dan Sequola jumlahnya meningkat
drastis. Sementara itu, kondisi Pangea terpecah. Amerika Utara memisahkan diri dari
Afrika, dan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika serta Australia.
Ini adalah zaman yang dianggap paling menarik dan sering mengundang perhatian,
terlebih setelah zaman ini dibuat versi film berupa Jurrasic Park.
c. Zaman Kapur (140-65 juta tahun lalu)
Zaman kapur ditandai dengan penguasaan dinosaurus dan reptilia atas wilayah bumi.
Lalu, muncul untuk pertama kalinya mamalia beari-ari mulai ada. Mamalia dan
tumbuhan yang mempunyai bunga juga mulai berkembang dengan pesat.
Iklim sedang mulai muncul. India mulai memisahkan diri dari benua Afrika dan
menuju ke Asia. Pada akhir zaman ini ditandai dengan kepunahan hewan-hewan
berukuran besar seperti Dinosaurus, Ichtiyosaurus, Pterosaurus, Plesiosaurus, Amonit
dan Belemnit.

4. Zaman Kenozoikum atau Neozoikum


Sejarah pembentukan bumi di periode terakhir adalah zaman Zaman Kenozoikum atau
yang juga disebut sebagai Neozoikum. Zaman ini merupakan zaman baru yang terdiri dari
beberapa era, meliputi :
a. Zaman Tersier (65 – 1,7 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, untuk pertama kalinya muncul kehidupan dari spesies jenis primata
dan burung tak bergigi. Burung-burung berukuran besar ini menyerupai burung unta. Ada
juga fauna laut yang muncul seperti ikan, moluska dan echinodermata yang sangat mirip
dengan fauna laut yang sekarang hidup.
Pada zaman Tersier, tumbuhan berbunga mengalami evolusi hingga menghasilkan
banyak variasi tumbuhan, seperti semak belukar, tumbuhan merambat dan rumput. Pada
zaman Tersier – Kuarter, hewan dan tumbuhan terus mengalami kemunculan dan
kepunahan seiring dengan adanya perubahan cuaca secara global.
b. Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu – sekarang)
Pada zaman Kuarter masih dapat dibagi lagi menjadi dua kala, yakni kala Plistosen
dan Kala Holosen. Kala Plistosen dimulai kurang lebih 1,8 juta tahun lalu hingga 10.000
tahun lalu. Lalu Kala Holosen berlangsung setelah Kala Plistosen sampai sekarang.
Pada Kala Plistosen terjadi lima kali jaman es (jaman glasial). Di zaman es, sebagian
besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara tertutup oleh es, termasuk wilayah
Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan Himalaya. Lalu, di antara 4
jaman es, terdapat zaman Intra Glasial, yakni ditandai dengan iklim bumi yang lebih
hangat.
Pada jaman inilah, manusia purba jawa (Homo erectus yang dulu
disebut Pithecanthropus erectus) pertama kali muncul. Flora dan fauna yang hidup kala
itu sangat mirip dengan yang hidup di masa sekarang.
Pada Kala Holosen, Manusia modern mulai muncul dengan peradaban barunya. Ilmu
pengetahuan manusia mengalami peningkatan cukup pesat. Kala Holosen inilah yang
mengawali sejarah perkembangan manusia modern hingga saat ini.

Demikianlah, keempat periode besar dari sejarah pembentukan bumi yang telah
diuraikan ke dalam periode-periode kecil dengan berbagai karakteristik atau cirinya. Sejarah
ini memberikan informasi mengenai bagaimana kehidupan bisa terbentuk di bumi, mulai dari
yang paling awal ketika pertama kali ada kehidupan hingga terbentuk peradaban modern
manusia sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai