1. Zaman Arkaikum
Arkaikum adalah zaman tertua
yang berumur kurang lebih 2.500
juta tahun lalu. Pada masa ini
merupakan masa awal dari
pembentukan bumi dari inti
sampai kulit bumi. Keadaan Bumi
belum stabil akibat dari tenaga
yang berasal dari dalam bumi
(endogen) dan dari luar Bumi
(eksogen) yang sangat ekstrim.
Pada saat itu kulit bumi masih
dalam pembentukan. Kondisi
belum stabil, masih menyerupai
bola gas yang berputar, temperatur
sangat tinggi, Sehingga tidak
memungkinkan adanya kehidupan.
2. Zaman Prakambrium
Prakambrium adalah zaman yang lapisan terdiri
atas bantua yang mengandung fosil. Batuan
prakambrium umumnya berhablur, baik yang berasal
dari magma cair, maupun peleburan dan penghabluran
kembali sendimen sendimen dan batuan batuan
lainnya, yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dan
fisis pada sendimen sendimen dan batuan beku.
Pada masa prakabrium dapat diketahui pula
bahwa di beberapa daerah terdapat iklim yang sangat
dingin (endapan terbentuk oleh es darat atau glester),
sedangkan pada saat lain, iklimnya panas dan lembap
(lapisan yang berwarna merah dengan rekah keruh),
tetapi sangat sukar untuk menentukan iklim dari lapisan
lapisan sendimen yang ada. Pada waktu itu permukaan
bumi yang ada di atas muka laut merupakan gurun ,
yang tidak disebabkan karena kekurangan air yang
besar (Sahara), tetapi karena pada waktu itu belum
terdapat tumbuhan tumbuhan darat. Faktor lain adalah
oksigen bebas dalam atmosfer, yang jauh lebih sedikit
daripada sekarang.
3. Zaman Palaeozoikum (zaman primer)
Zaman Palaeozoikum berlangsung kira kira 340 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini sudah mulai
ada tanda tanda kehidupan yaitu binatang binatang terkecil (mikroorganisme), binatang yang tidak
bertulang belakang punggung sampai beberapa jenis ikan, amphibi, dan reptil.
Dalam zaman Palaeozoikum dibagi menjadi enam zaman sebagai berikut.
a. Zaman Kambrium
Kambium berasal dari kata “cambria” nama latin untuk daerah Wales, dimana batuan berumur
cambium pertama kali dipelajari. Pada zaman ini ditandai dengan adanya endapan yang mengandung
jasad fosil yang telah mencapai tingkat tinggi, bila dibandingkan dengan yang dijumpai pada era
Prakrambium. Semua masih hidup terbatas pada air laut, terutama jasad samudera. Banyak hewan
invertebrate mulai muncul pada zaman cambium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan
zaman ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil yang umum dijumpai dan
penyebaran luas adalah alga, cacing, sepon, koral, moluska, ekinodermata, Brakiopoda, dan Arthopoda
(Trilobit). Sebuah daratan yang disebut Gondawana (sebelum pannotia) merupakan cikal bakal
Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika
Utara, dan Tanah hijau masih berupa benua-benua kecil yang terppisah. Pada endapan cambium
dijumpai banyak fosil sehingga memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai kehidupan
cambium. Kehidupannya masih terbatas pada kehidupan lingkungan air terutama kehidupan laut.
Jenis kehidupan :
• - Archeocyatha :
1. Termasuk filum porifera
2. Hidup di lingkungan air laut
3. Dapat membentuk endapan gamping yang cukup tebal
• - Trilobita : termasuk filum Arthopoda
• - Brachiopoda dan Mollusca
fosil-fosil yang mewakili jaman kambrium : (a-c) trilobite ; (df) brachiopoda ; (g)
hyilithid ; (h,i) molluska ; (j-i) echinodermata ; dan (m,n) archaeocyathid.
b. Zaman Ordovisium
Pada zaman kondisi muka laut lebih tinggi daripada pada saat kambrian, yang memungkinkan
terjadinya bertambahnya jumlah dan keanekargaman fauna laut. Dan juga pada zaman ini oksigen
makin bertambah. Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang
belakang paling tua) dan beberapa hewan bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti
Tetrakoral, Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili Laut) dan Bryozona.
Koral dan Alga berkembang membentuk karang, dimana trilobite dan Brakiopoda mencari mangsa.
Graptolit dan Trilobit melimpah, sedangkan Echinodermata dan Brachiopoda mulai menyebar.
Meluapnya samudera dan zaman es merupakan bagian peristiwa dari zaman ini. Gonwana dan benua
benua lainnya mulai menutup celah samudera yang berada di sekitarannya.
4. Dunkleosteus
5. Pliosen (pleion : lebih, kainos : baru), artinya mengandung 50-90% bentuk-bentuk sekarang.
b. Zaman Kuarter
Zaman kuarter diduga berusia 600 ribu tahun yang lalu. Pada era Kuarter muncul dan berkembang
tanda tanda kehidupan dari manusia Praaksara. Zaman kuarter terdiri dari kala plistosen dan kala
holesen. Kala plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu.
Kemudian diikuti oleh kala holosen yang berlangsung sampai sekarang. Pada kala plistosen paling
sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, amerika utara
dan asia bagian utara di tutupi es, begitu pula pegunungn aplen, pegunungan cherpatia dan
pegubungan himalaya. Di antara empat jaman es ini terdapat jaman insra glasial, dimanna iklim bumu
lebih hangat. Manusia purba jawa (Homi erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul
pada kala Plistosen. Manusia modern yang mempunyai peradaban baru muncul pada kala Holosen.
Flora dan fauna yang hidup pada kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup
sekarang.