miliar tahun yang lalu dan berakhir sekitar 540 juta tahun yang lalu. Meskipun
sebagian besar batuan Prakambrium terkubur dari pandangan, di setiap benua
terdapat "area inti" batuan Prakambrium yang disebut perisai. Pada waktu itu,
atmosfer Bumi terdiri dari gas-gas seperti uap air, karbon dioksida, nitrogen, dan
beberapa jejak gas hasil dari emisi gunung berapi. Kehidupan pertama di Bumi tidak
membutuhkan oksigen dan mungkin berupa bakteri anaerobik. Namun, seiring
berkembangnya kehidupan, tanaman yang melalui fotosintesis mulai melepaskan
oksigen ke atmosfer. Setelah besi yang tersedia di Bumi teroksidasi, oksigen mulai
mengakumulasi di atmosfer. Catatan fosil menunjukkan adanya organisme penghuni
lautan yang membutuhkan oksigen sekitar 4 miliar tahun setelah Bumi terbentuk.
Fosil Prakambrium yang paling umum adalah stromatolit, yang ditemukan di Afrika
Selatan dan dekat Danau Superior. Mikrofosil bakteri dan ganggang biru-hijau juga
ditemukan. Eukariota, organisme dengan sel yang mengandung inti terorganisir, juga
ada dalam fosil berusia miliaran tahun yang ditemukan di Australia. Fosil tumbuhan
berasal dari Prakambrium tengah, sedangkan fosil hewan muncul sedikit lebih
lambat. Banyak fosil ini adalah fosil jejak, bukan hewan itu sendiri.
● Era Kenozoikum, juga dikenal sebagai "era kehidupan terkini", dimulai sekitar 65
juta tahun yang lalu dan masih berlangsung hingga sekarang. Pada zaman ini,
mamalia, termasuk manusia, menjadi dominan di Bumi. Formasi batuan yang ada
pada era ini memberikan catatan geologi yang kaya dan banyak tersebar di berbagai
wilayah. Di Amerika Utara, sebagian besar wilayahnya berada di atas permukaan
laut selama era Kenozoikum. Tepian timur dan barat benua Amerika Utara
mengalami peristiwa yang berbeda karena hubungannya dengan batas lempeng
tektonik. Tepian timur yang stabil mengalami sedimentasi yang melimpah, sementara
di tepian barat terjadi pembentukan Pegunungan Rocky, terbentuknya Provinsi Basin
dan Pegunungan, serta aktivitas gunung berapi yang meluas. Mamalia menjadi
dominan pada era Kenozoikum, terutama kelompok mamalia marsupial dan plasenta
yang berevolusi dan berkembang. Namun, pada akhir masa Pleistosen, kepunahan
massal terjadi dan beberapa ilmuwan percaya bahwa manusia berperan dalam
mempercepat kepunahan mamalia besar dengan memburu spesies yang selektif.
Selain itu, era Kenozoikum juga dikenal sebagai "zaman tanaman berbunga" karena
tanaman berbunga memiliki pengaruh besar terhadap evolusi burung dan mamalia
herbivora selama era ini.