UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
GEOLOGI SEJARAH
TUGAS
OLEH :
INDRI ANGGRENI
D061191044
GOWA
2021
1. Sejarah singkat pembentukan bumi di mulai dari zaman kambrium, hingga
berakhirnya kenozoikum.
2. Sebutkan fosil-fosil penciri setiap zaman bumi
Jawaban :
1.
Zaman Paleozoikum
Paleozoikum artinya zaman bumi purba, berlangsung sekitar 541 – 252 juta
tahun yang lalu. Paleozoikum berasal dari Bahasa Yunani yang berarti palaio (tua)
dan zolon (hewan) atau kehidupan purba. Masa awal ketika permukaan bumi
sudah memiliki hidrosfer (lapisan air) dan atmosfer (lapisan udara).
Pada masa ini mulai ada tanda-tanda kehidupan. Zaman ini ditandai dengan
kemunculan kehidupan yang berasal dari air. Ditandai dengan munculnya
organisme bersel tunggal yang kemudian berkembang menjadi organisme
multiseluler. Organisme invertebrata mulai muncul pada zaman ini. Contohnya
adalah ubur-ubur, koral, cacing, dan beberapa hewan laut lainnya. Beberapa
tumbuhan paku juga sudah mulai bermunculan di zaman ini. Pada akhir masa
Paleozoikum terjadi kepunahan massal yakni peristiwa Kepunahan Perm-Trias.
Peristiwa ini begitu dahsyat hingga membutuhkan 30 juta tahun hingga masa
Mesozoikum untuk memulihkan kehidupan di bumi. Zaman Paleozoikum dibagi
menjadi 6 periode, diantaranya:
Periode kira-kira mulai 600 juta tahun yang lalu. Pada periode ini para
ilmuwan menemukan fosil-fosil yang melimpah dimana hal ini tidak pernah
dijumpai pada periode lebih tua (Prakambrium). Hal ini disebut dengan Ledakan
Kambrium, dimana jumlah makhluk hidup yang berevolusi terbanyak dalam
sejarah bumi dalam satu periode. Pada masa ini ganggang mulai berkembang dan
sebagian besar wilayah air menjadi daerah kekuasaan hewan arthropoda lapis
baja, seperti trilobita. Diketahui pada zaman ini iklim bumi cenderung hangat.
Archaeocyatha
Binatang
Yang menjadi fosil penunjuk yang terpeting yang pada zaman Kambrium
adalah trilobite yaitu sejenis udang yang berkualitas keras. Batu-batuan pada
zaman Kambrium bercirikan endapan gamping yang mengandung banyak pirit,
sedimen pasir, dan berlempung yang memiliki banyak fosil. Pada masa ini tidak
terdapat batas iklim yang nyata, jasad yang membentuk gamping memerlukan air
yang hangat. Jadi, pada saat iklim sedang atau panas, masa kambrium ditaksir
lamanya 70 juta tahun.
Masa ini sudah terbagi menjadi daerah fauna pasifik dan atlantik. Daerah
atlantik sebagai fosil binatang paradoxides.
Periode ini dimulai 480 juta tahun yang lalu. Pada periode ini fosil ikan tanpa
rahang ditemukan. Fosil ini merupakan hewan vertebrata (bertulang belakang)
tertua. Fosil yang ditemukan berupa rugosa atau trakoral, landak laut (echinoidea),
bintang laut (asteroid), dan lili laut (crinoid). Pada akhir masa ini, bumi
mengalami masa Glasiasi (pembekuan). Iklim yang mendingin ini mengarahkan
bumi kepada kepunahan Ordovisium-Silur dimana 60% invertebrata laut dan 25%
famili punah.
3. Periode Silur (30 juta tahun)
Periode ini dimulai 435 juta tahun lalu. Pada periode ini terlihat mulai
adanya peralihan kehidupan dari air ke darat. Tumbuhan mulai tumbuh di daratan.
Terutama tumbuhan paku (Pteridofita). Tumbuhan yang paling menonjol pada
masa ini adalah tumbuhan vaskular (Cooksonia). Binatang eurypterid
(kalajengking air) yang bisa menghirup udara secara langsung juga ditemukan
pada masa ini.
Graptolit adalah ciri fosil penunjuk pada masa Silur dan merupakan
kumpulan atau kalori hewan kecil yang disebut Rabdosoma. Sedimen pasir
gamping mayoritas diendapkan pada daerah yang terangkat di dekatnya. Banyak
hewan karang berkembang biak dengan baik sehingga jasadnya meninggalkan
lapisan batu gamping yang tebal. Di Indonesia, zaman Silur merupakan zaman
tertua yang diketahui. Fosil Silur berupa koral bulat bernama Halisites yang telah
ditemukan pada suatu sungai di Papua. Air hujan di Niagara juga terjadi endapan-
endapan Silur. Adanya sisa evaporit menunjukkan adanya iklim yang kering dan
mungkin terdapat suasana gurun.
Periode ini dikenal juga dengan nama “Zaman Ikan”, dimulai 405 juta
tahun yang lalu. Perkembangan besar-besaran jenis ikan dan tumbuhan darat
terjadi pada masa ini, contohnya ikan lapis baja Dunkleosteus dan ikan lobus-
bersirip yang berkembang menjadi tetrapoda pertama. Hewan-hewan amfibi pada
periode ini mulai berkembang. Di darat, terjadi Ledakan Devonian, dimana pohon
berevolusi dan juga biji-bijian. Pada menjelang akhir masa ini, 70% spesies
punah, dikenal sebagai peristiwa Kepunahan Devon Akhir.
Periode ini dimulai 345 juta tahun yang lalu. Periode ini ditandai oleh
menyatunya benua-benua membentuk masa daratan yang disebut pangea.
Ganggang tumbuh melimpah dan tumbuhan lumut muncul untuk pertama kalinya
pada masa ini. Hewan reptil mulai berevolusi dan bumi dipenuhi hutan-hutan
berawa. Pohon-pohon itu menciptakan banyak karbon untuk bahan pembuatan
batubara yang digunakan saat ini.
Periode ini dimulai 275 juta tahun yang lalu. Daratan raksasa Pangaea
dengan satu samudra besar yang disebut Panthalassa sudah terbentuk. Pada masa
ini terjadi perubahan iklim yang sangat keras di permukaan bumi. Daratan
Pangaea sangat kering dengan hampir tidak adanya danau dan sungai. Makhluk
seperti Dimetrodon dan Edaphosaurus menguasai benua ini. Akhir periode ini
ditandai dengan kepunahan ketiga yang terjadi dalam sejarah bumi, disebut
dengan Kepunahan Perm-Trias. 95% makhluk hidup punah pada masa ini karena
kekeringan hebat, kekurangan oksigen, hujan asam dan aktivitas vulkanik yang
sangat aktif.
Ciri-ciri perm adalah letak lapisan yang di skor dan di atas karbon
mengandung batu bara dan juga penyimpangan fauna laut dari dua karbon fosil
pada zaman paleozoikum akhir. Di Indonesia, peninggalan perm ditemukan di
Timor pada lembah sungai Noil, besi di Miaffo Timor Barat Daya berupa lapisan
lava-lava bantal. Di Sumatra berupa gamping dan koral disertai dengan batuan
dari gunung berapi. Lapisan perm mengandung minyak, kalium, lempung
keramik, besi, dan batu bara. Pada umumnya dalam sejarah bumi ditemukan
kaidah-kaidah sebagai berikut:
Periode ini mulai pada 225 juta tahun yang lalu. Periode ini ditandai oleh
munculnya dinosaurus dan reptilian raksasa untuk pertama kalinya. Periode ini
pun menjadi masa transisi dari peristiwa Kepunahan Perm-Trias yang gersang
menuju periode Jura yang subur. Trias Awal masih didominasi dengan gurun.
Superbenua Pangaea belum terpecah menjadikan iklim pada masa ini masih
cenderung panas. Beberapa makhluk seperti Lystrosaurus, Labyrinthodont, dan
Euparkeria berhasil bertahan hidup.
Trias Tengah merupakan masa awal pecahnya Pangaea dan awal mula
terbentuk Laut Tethys. Ekosistem telah pulih dari kehancurannya. Fitoplankton,
karang dan terutama reptil tumbuh semakin besar. Sementara di daratan, hutan
pinus mulai berkembang, bersama dengan serangga nyamuk dan lalat. Buaya
kuno mulai berevolusi pada masa ini. Pada masa Trias Akhir, perubahan lempeng
tektonik mulai terjadi menyebabkan aktivitas gunung berapi semakin meningkat.
Hal ini menjadikan kadar karbon dioksida di bumi semaikin tinggi yang
menyebabkan 80% makhluk hidup punah. Kepunahan ini dikenal dengan
peristiwa Kepunahan Trias-Jura.
Periode ini berlangsung kira-kira 200 – 145 juta tahun yang lalu. Pada
periode ini bumi cenderung memiliki iklim lembab. Periode Jura Awal
berlangsung kira-kira 200 – 175 juta tahun yang lalu. Iklim sudah berubah
menjadi iklim tropis. Di daratan, dinosaurus jenis reptil menjadi spesies dominan.
Sedangkan di lautan, ichthyosaurus, plesiosaurus, dan ammonoidea menjadi
spesies dominan. Mamalia sudah mulai muncul pada masa ini walaupun tubuhnya
masih berukuran kecil.
Jura Tengah adalah masa puncak kehidupan reptil. Reptil berukuran besar
banyak ditemukan pada masa ini. Reptil Diplodocus dan Brachiosaurus
berkembang. Di daratan tumbuhan konifer tumbuh subur hingga membentuk
hutan-hutan konifer. Pada masa Jura Akhir, Pangaea terpecah menjadi benua
Laurasia (ke Utara) dan Gondwana (ke Selatan). Masa ini menampilkan
kepunahan besar-besaran jenis sauropoda dan Ichthyosaurus. Peristiwa kepunahan
ini disebut Kepunahan Jura-Kreta.
Kreta Akhir, berlangsung kira-kira 100 – 65 juta tahun yang lalu. Iklim
pada masa ini cenderung dingin dan ekstrim dengan hanya menyisakan bagian
khatulistiwa yang memiliki iklim tropis. Walaupun begitu masih ada spesies baru
yang muncul pada periode ini seperti, Tyrannosaurus, Ankylosaurus, Triceratops
dan Hadrosauria yang mendominasi rantai makanan. Di lautan, mosasaurus
menguasai lautan. Pada akhir masa ini terjadi kepunahan tercepat. Kepunahan ini
hanya terjadi dalam rentang waktu 2,5 hingga kurang dari 1 juta tahun. Peristiwa
kepunahan ini dikenal dengan Kepunahan Kreta-Tertier, menjadi peristiwa
kepunahan terpopuler karena berbarengan dengan punahnya dinosaurus. Namun,
muncul kehidupan lain di bumi yaitu dari spesies mamalia dan burung.
Ketiga zaman tersebut disebut tingkat kehidupan pertengahan. Suasana
iklim pada waktu itu adalah panas dan basah. Hal ini diketahui dari adanya
pertumbuhan dan perkembangan flora dan fauna yang ada pada saat itu. Pada
zaman ini mulai berkembang tumbuh-tumbuhan berdaun lebar, binatang melata,
amfibi, dan ikan. Kehidupan flora dan fauna penyebarannya terbatas.
Zaman Neozoikum
1. Periode Tersier
Kala ini dimulai 65 juta tahun yang lalu. Menjadi masa transisi dari kepunahan di
zaman sebelumnya menuju zaman baru. Daratan mulai membentuk seperti daratan
yang sekarang. Di lautan hiu mulai menguasai setelah reptil raksasa punah. Zaman
baru ditandai dengan melimpahnya tumbuhan berbunga serta lazimnya binatang
tak bertulang belakang, ikan, amfibi, dan mamalia kecil.
Kala ini dimulai 55 juta tahun yang lalu. Ditandai dengan mulai berkembangnya
buah, biji-bijian, dan rerumputan. Rantai makanan tertinggi dikuasai oleh burung
Paracrax. Zaman eosen sekitar 35,5 juta tahun – 56,7 juta yang lalu, daerah Afrika
menabrak daerah Eropa dan daerah India masih bergerak menuju daerah Asia
mengangkat pegunungan Alpen serta pegunungan Himalaya. Tekanan antara
benua membentuk cekungan samudra yang melebar serta menyebabkan
permukaan air laut merendah.
Kala ini mulai 40 juta tahun yang lalu. Ditandai dengan munculnya kera
primitif dan berkembangnya berbagai binatang pengerat. Melimpahnya jenis
rerumputan mendorong beberapa spesies hewan berevolusi. Tubuh mamalia mulai
membesar.
Zaman oligosen terjadi sekitar 35,5 juta-24 juta tahun yang lalu dan zaman
pliosen terjadi sekitar 5 juta-1,8 juta tahun yang lalu, dimana sejumlah tumbuhan
habis karena cuaca yang semakin dingin. Pada zaman tersier tumbuh-tumbuhan
berkembang biak dan meluas ke seluruh wilayah kontinen, demikian juga mulai
timbul dan berkembang tumbuhan berbunga. Hewan menyusui dan burung-
burung mulai meluas pada zaman tersier. Keadaan iklim tidak begitu berbeda
dengan zaman sekunder. Pada zaman tersier pula batu bara muda mulai terbentuk.
Kala ini mulai pada 26 juta tahun yang lalu. Ditandai dengan kemunculan
kera di daratan Asia dan Eropa. 95% tanaman berbiji berevolusi pada masa ini.
Kala ini dimulai pada 14 juta tahun yang lalu. Ditandai dengan kehidupan
laut yang mirip dengan yang ada sekarang dan kemunculan manusia purba pada
akhir Kala Pliosen ini.
2. Periode Kuarter
Zaman kwartir terdiri atas zaman pleistosen atau dikenal dengan zaman
diluvium dan zaman hollosen atau alluvium. Zaman Pleistosen sekitar 1,8 juta
hingga 0,01 juta tahun yang lalu di mana dikenal sebagai zaman es karena pada
zaman ini terjadi beberapa kali glasisasi. Pada zaman ini sebagian besar daerah
Eropa, Amerika Utara, Asia Utara ditutupi oleh es. Begitu pula pegunungan
Alpen, Himalaya, dan Carpathia. Kemudian di anatara empat zaman es, terdapat
zaman intra glasial yang ditandai dengan iklim bumi yang lebih hangat. Zaman
diluvium dan aluvium ini kurang lebih berumur tiga juta tahun yang lalu di mana
pada zaman kwartir telah muncul manusia purba pertama (homo erectus yang
zaman dahulu disebut Pithecanthropus erectus). Flora dan fauna yang hidup masa
itu sangat mirip dengan yang hidup di zaman sekarang.
a. Kala Pleistosen
Disebut juga dengan zaman Dilluvium atau zaman es. Dimulai pada 1,75
juta tahun yang lalu. Pada masa ini muncul manusia purba, Mammoth, badak
berbulu, harimau taring pedang, dan hewan lainnya. Namun dengan iklim yang
lama kelamaan mendingin kehidupan pun kembali musnah. Terjadi perubahan
iklim yang drastis pada daerah kutub, sehingga laut-laut dangkal menjadi kering.
b. Kala Holosen
Disebut juga dengan zaman Alluvium atau zaman banjir. Daratan kering
mulai menjadi lautan kembali karena es mencair. Zaman ini menjadi awal
munculnya nenek moyang manusia modern jenis Homo Sapiens.
2. Sebutkan fosil-fosil penciri setiap zaman bumi
Zaman Devon, Clubmosses, ekor kuda, dan pakis pertama muncul, seperti
halnya tanaman berbiji pertama (progymnospermae), pohon pertama
(archaeopteris pohon-pakis), dan serangga pertama (tidak bersayap). Brachiopoda
strophomenid dan atrypid, karang rugose dan tabulate, dan crinoid semuanya
berlimpah di lautan. Amonoid goniatite berlimpah, sedangkan coleoid mirip cumi-
cumi muncul. Trilobita dan agnath lapis baja menurun, sementara ikan berahang
(plakoderm, ikan bersirip lobus dan pari, dan hiu purba) menguasai lautan. Amfibi
pertama masih akuatik. "Benua Merah Tua" dari Euramerica
Masa Mesozoikum
Zaman Paleogen
Kala oligosen, Iklim hangat; Evolusi dan diversifikasi pada fauna pesat,
terutama mamalia. Evolusi dan penyebaran utama berbagai jenis tumbuhan
berbunga modern.
Zaman Neogen