Anda di halaman 1dari 28

Era Paleozoikum

Era Paleozoikum dimulai sejak 570 juta tahun yang lalu dan
berlangsung selama 345 juta tahun. Paleozoikum dapat diartikan masa
tua sejarah bumi, yang masih dibagi lagi menjadi 6 zaman, yaitu:
Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Prem. Paleozoikum ini
adalah era pertama dari tiga era pada eon Fanerozoikum.

Gambar 1. Garis waktu Fanerozoikum

Pertama kali munculnya hewan bertulang belakang adalah pada


masa paleozoik. Hewan bersel banyak seperti kalajengking, serangga dan
amfibi muncul pada zaman ini. Kehidupan awal era paleozoik adalah biota
yang telah hidup di laut, termasuk golongan protista dan jamur berada
pada air tawar. Namun tidak ada fosil yang terekam pada era awal
paleozoik tersebut.
Biota hewan yang memiliki tulang belakang pertama kali
ditemukan pada batuan dari masa Tommotion dengan interval waktu 15
juta tahun yang lalu tepatnya pada akhir Kambrian. Pada saat fosil ini
terekam, hal ini menjadi perhatian bagi para perkumpulan ilmuan di dunia.
Fosil Tommotion kecil telah dapat dilihat oleh semua tetapi sedikit yang
diamati oleh paleontologist, tetapi mereka telah menemukannya pada
beberapa benua di dunia. Beberapa kelompok hewan seperti sponge dan
moluska telah lama hidup di lautan.
Temuan yang dilaporkan dalam edisi terbaru Journal of Vertebrate
Paleontology ini merupakan bukti pertama jejak tertua di Era Paleozoikum
yang berlangsung antara 540 juta tahun hingga 240 juta tahun lalu. Dari

jejak ini, para peneliti berharap dapat mempelajari pola pergerakan


makhluk di zaman tersebut dan mempelajari bagiamana kaki makhluk
darat mulai berkembang. Sebelumnya diyakini bahwa mamalia cenderung
memiliki kaki yang memanjang vertikal dari tulang panggul ke tanah.
Sedangkan pada reptil, perkembangan kaki cenderung dimulai dari
perpanjangan tubuh sebelum berkembang vertikal. Namun, makhluk yang
baru ditemukan memiliki ciri kaki seperti mamalia.
Invertebrata seperti trilobita hidup dari 570 juta hingga 300 juta
tahun yang lalu pada Masa Paleozoikum.

Gambar 2. Binatang pada Era paleozoikum

A. Zaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)


Kambrium berasal dari kata Cambria nama latin untuk
daerah Wales di Inggris, dimana batuan berumur Kambrium pertama
kali dipelajari. Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman
Kambrium. Zaman ini adalah masa geologi di mana semua kelompok
kehidupan dasar (atau filum) yang masih ada hingga hari ini dan
bahkan

juga

yang

punah,

mendadak

muncul.

(Filum

adalah

pengelompokan terbesar setelah kerajaan dalam penggolongan


mahluk hidup. Filum ditentukan menurut jumlah serta keragaman
organ dan jaringan mahluk hidup, simetri tubuh, dan struktur
dalamnya. Jumlah filum saat ini telah ditetapkan sebanyak 35, namun
sekitar 50 filum ada selama Zaman Kambria. )

Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman ini


mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil
yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing,
Sepon, Koral, Moluska, Echinodermata, Brachiopoda dan Artropoda
(Trilobit). Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya
pannotia) merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia,
sebagian Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara,
dan Greenland masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.

Gambar 3. a. Posisi daratan pada zaman Kambria, b. Muluska pada zaman Kambria, c.
Trilobita

B. Zaman Ordovisium (500 - 440 juta tahun lalu)


Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa
rahang (hewan bertulang belakang paling tua) dan beberapa hewan
bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral,
Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili
Laut) dan Bryozona.
Koral dan Alga berkembang membentuk karang, dimana
Trilobit dan Brachiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit
melimpah,

sedangkan

Echinodermata

dan

Brachiopoda

mulai

menyebar. Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian


peristiwa dari zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai
menutup celah samudera yang berada di antaranya.

Gambar 4. Fosil fosil dan posisi daratan pada zaman Ordovicium

C. Zaman Silur (443 417 juta tahun lalu)


Karena suhu naik lagi, gletser meleleh dan membanjiri
beberapa benua. Ada banyak fosil tumbuhan darat yang berasal dari
zaman ini, serta juga ekinoderma yang membatu seperti bakung laut,
artropoda seperti kalajengking laut, aneka spesies ikan tak berahang
dan ikan berkulit keras, serta juga beberapa spesies laba-laba.

Gambar 5. Krinoid pada Zaman Silur

D. Zaman Devon (410-360 juta tahun lalu)


Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besarbesaran jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu
semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan
masih terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang
dan beranjak menuju daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan
muncul serangga untuk pertama kalinya. Samudera menyempit

sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan


Tanah Hijau (Green Land).

Gambar 6. Mammalia pada Zaman Devon

E. Zaman Karbon (360 - 290 juta tahun lalu)


Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan
telurnya di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat
dalam jumlahnya.
Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan paku
ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada zaman ini
benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu masa daratan
yang disebut Pangea, mengalami perubahan lingkungan untuk
berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara, iklim tropis
menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang berisi dan
sekarang tersimpan sebagai batubara.

Gambar 7. Mammalia pada Zaman Karbon

F. Zaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)


Perm adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan
Ural, Rusia. Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu
juga tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi
kurang begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan
micsa dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi
punah. Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai satu
massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika,
Australia dan Afrika, membendung air dan menurunkan muka air laut.
Iklim yang kering dengan kondisi gurun pasir mulai terbentuk di bagian
utara bumi.

Gambar 8. Insekta yang terfosilkan dalam amber

Berikut ini akan dibahas mengenai awal Era Paleozoikum,


Kehidupan Laut Kambria
Interval waktu Tommotian pada Zaman Kambria diikuti dengan
evolusi dari binatang laut dengan bagian-bagian yang keras.
Pada pertengahan Kambrian, Batuserpih Burgess, yang terdapat
pada pegunungan Rocky, Kolombia. Kemudian kita akan menguji
lingkungan di mana batuserpih burgess dibentuk, tetapi pada titik ini hal
tersebut cukup sebagai catatan bahwa Batuserpih hitam terakumulasi
pada lingkungan laut dalam yang hampir bebas dari oksigen, sehingga
binatang-binatang yang bertubuh lunak terlindungi dan tidak diketahui oleh

pemangsa atau merupakan tipe-tipe dari bakteri yang secara normal


menyebabkan tisu lembut rusak. Kebanyakan dari mereka dilindungi
sebagai pencitraan dan sebagai perubahan dari karbondioksida pada tisutisu lembut. Yang paling mengesankan diantara spesies Batuserpih
burgess adalah kesatuan Arthropoda nontrilobit, yang terdistribusikan
sebanyak 30 jenis atau mungkin lebih dari sekedar dua kali lebih nomor
dari jenis trilobite pada burgess fauna. Variasi kedua pada fauna yang
tidak biasa ini adalah cacing-cacing annelid yang memiliki enam famili.
Dari kesemuanya yang telah diselidiki sampai saat ini, hanya ditemukan
pada batuserpih burgess, sebuah indikasi bahwa cacing-cacing ini
beraneka ragam dan hidup pada masa Kambrian. Faktanya, kelompok
yang sangat penting ini kemungkinan membuat banyak lubang-lubang
galian yang kemudian ditemukan pada batuan pada akhir Zaman
Precambrian.
Pada awal terdapatnya plankton, kebanyakan dari binatangbinatang Kambrian adalah hewan herbivora yang hidup dengan memakan
ganggang. Kelimpahan alga stromatolite di dasar laut belum pernah
terlihat, dan di atas laut alga planktonik bersel satu kesemuanya
merupakan penghasil-penghasil yang penting pada laut kambrian. Bentuk
yang modern dari alga planktonik, bagaimanapun, belum terjadi saat ini;
sebagai gantinya, fitoplankton yang dikenal sebagai acritarchs tumbuh
dengan pesat selama zaman kambrian dan seluruhnya tetap berlaku pada
seluruh interval Paleozoik. Bintil-bintil pada acritarchs yang terbungkus
selama berada dalam tingkatan istirahat merupakan sisa dari semua
organisme yang berada di dalam rekaman fosil. Acritarchs yang menarik
perhatian

pada

akhir

prekambrian

terekam

dengan

baik.

Ini

memungkinkan bahwa tipe yang lain dari fitoplankton selalu memainkan


peranan penting pada awal laut paleozoik tanpa meninggalkan rekaman
fosil.

Pemangsa primitif karnivora-karnivora apa yang ditemukan pada


zaman kambrian? Beberapa hewan yang menyerupai cacing dan
arthropoda dari fauna batuserpih burgess yang dilengkapi dengan capit
kecil atau bagian mulut yang khusus yang dirancang untuk membunuh
atau mengunyah hewan-hewan kecil. Hewan-hewan trilobite dan conodont
selalu mempunyai struktur menyerupai taring kecil yang mampu
menghancurkan mangsa yang kecil. Ubur-ubur menangkap mangsamangsa kecil dengan sel-sel penyengat mereka. Sebuah grup pemangsa
yang muncul sangat terlambat pada periode kambrian seperti nautiloid.
Seperti kerang-kerang saat ini dimana mereka disatukan pada kelas
Cephalopoda. Nautiloid merupakan pemangsa yang menggunakan
tentakelnya

untuk

menggenggam

mangsanya

dan

menggunakan

paruhnya untuk mencabik mangsanya hingga tercerai-berai. Kebanyakan


spesies Nautiloid ditemukan pada lapisan paling akhir Kambrian di Cina,
tetapi di seluruh dunia hanya sedikit yang ditemukan. Nautiloid-nautiloid
Kambrian yang sangat kecil; kebanyakan berukuran antara 2 - 6
centimeter (~ 1.0 sampai 2.5 inci) panjangnya, sama sekali hilang dari
laut-laut Kambrian dan digantikan oleh binatang pemakan daging yang
besar, binatang-binatang yang bisa memecahkan kulit kerang besar atau
mencabik mangsa yang besar seperti kepiting dan ikan berahang di jaman
sekarang. Lempengan-lempengan bertulang dari ikan-ikan yang sangat
kecil baru-baru ini ditemukan pada batuan kambrian, tapi mereka tidak
termasuk ikan-ikan bergigi tajam; mereka adalah sisa dari kebuah
kelompok besar ikan-ikan tak berahang, menggali lubang di lumpur untuk
mencari makanan pada zaman kambrian dan pertengahan paleozoik.
Batu karang yang paling awal pada waktu kambrian adalah
archaeocyathids yang tumbuh dengan pesat. Makhluk-makhluk berbentuk
kerucut dari hubungan biologi yang tidak pasti ini melekat pada lapisan
bawah ujung tulang rangka mereka. Bentuk yang menyerupai vas dan
perilakunya menetap di suatu tempat dari archaeocyathids menyatakan

bahwa binatang ini memakan materi organik yang mati di dalam air dan
mereka pada akhirnya mempunyai bentukyang hampir sama dengan
bunga-bunga karang walaupun tidak sepenuhnya. Archaeocyathids
sebagian bertanggung jawab atas asal-muasal, di dalam waktu kambrian,
dari batukarang organik pertama di dunia. Pembangun kerangka utama
adalah archaeocyathids, tetapi ganggang dan organisme-organisme yang
lain dari hubungan biologi yang tidak diketahui juga mendukung strukturstruktur yang padat. Pada awal batukarang ini, yang berada di atas dasar
laut yang berupa gundukan tanah yang rendah, pembentukannya
dihentikan sebelum akhir dari permulaan waktu kambrian, ketika
Archaeocyathids punah. Semua yang ada sampai pertengahan waktu
Ordovisian menjadi sangat kecil, struktur-struktur menyerupai karang yang
tidak menarik perhatian terbentuk oleh organisme-organisme yang tadinya
penyokong-penyokong sekunder kepada batu karang archaeocyathid.
Pola-pola radiasi adaptif Trilobita-trilobita mulai berkembang dan
dimulai berdekatan dengan akhir waktu tommotian atau segera sesudah
itu dan dengan segera mengalami suatu radiasi adaptif yang luar biasa.
Sebagian dari 140 famili trilobite dikenal pada batuan paleozoik, lebih dari
90 telah ditemukan pada lapisan kambrian.
Banyak dari tipe-tipe hewan laut muncul selama periode kambrian
itu menjadi kelompok asing yang mencakup sedikit genus dan spesies;
sesungguhnya, beberapa digolongkan sebagai kelas yang berbeda atau
filum. Sejarah awal paleozoik dari filum Echinodermata menggambarkan
fenomena ini. Sekarang filum ini termasuk ke dalam kelompok besar yang
jumlahnya sedikit, seperti bintang laut dan bulu babi, tapi banyak dari
kelas echinodermata yang aneh meningkat selama waktu kambrian dan
Ordovisian. Tidak satupun yang termasuk ke dalam spesies atau genus,
dan kebanyakan diselamatkan hanya dalam suatu waktu yang singkat.
Banyak orang merencanakan percobaan pada cara ini, tapi hanya sedikit
yang berhasil. Pola ini kadang-kadang dikenal sebagai evolusiner

"percobaan", dengan pemahaman bahwa apa yang terjadi bukan suatu


peristiwa yang direncanakan tetapi lebih kepada sesuatu pengembangan
secara membabi buta yang dihasilkan oleh alam. Dari sekian banyak
hewan invertebrata yang tampak selama tommotian dan awal waktu
cambrian, hanya sedikit organisme seperti bungakarang, keong-keong,
brachiopoda (sejenis ubur-ubur), dan trilobite yang berkembang dengan
pesat setelah itu.
Radiasi adaptif Kambrian dari binatang-binatang laut dengan
tulang rangka bukan tanpa gangguan. Selama memasuki bagian akhir dari
waktu kambrian, beberapa pemusnah massal menghancurkan banyak
spesies trilobita di Amerika Utara dan pada akhirnya di beberapa wilayah
lain di dunia. Kita akan membahas tentang kepunahan ini secara lebih
lanjut pada bab ini, dalam konteks paleogeografi.

Radiasi Adaptif Ordovicium


Kepunahan secara menyeluruh di akhir Kambrian, pada periode
Kambrian paling akhir, menghapuskan banyak jenis nautiloid dan trilobita.
Ini merupakan sebuah krisis dimana trilobita-trilobita itu tidak terlindungi
secara penuh. Trilobite ditemukan banyak sekali pada lapisan Ordovician
tapi tidak cukup banyak atau beranekaragam dibandingkan dengan
keterdapatannya di dalam batugamping Kambrian. Periode Ordovisian
sebagai gantinya ditandai oleh radiasi adaptif dari banyaknya binatangbinatang dari kelompok lain. Beberapa di antara mereka hampir bisa
dipastikan

memulai

pada

waktu

Kambrian

tetapi

gagal

untuk

memperbanyak diri dan menganekaragamkan jenis mereka dengan jelas


sampai ordovician, sedangkan yang lainnya mungkin tidak akan muncul
sampai waktu ordovician. Radiasi adaptif Ordovician mendiami lautan
dengan banyak kelas dan golongan binatang yang tetap berkembang
dengan pesat pada periode-periode paleozoic selanjutnya. Sungguh,

sangat mungkin bahwa semua pembagian filum binatang dari interval


geologi berikutnya berasal dari lautan pada akhir waktu Ordovician.
Sebuah aspek yang menarik dari akhir fauna Ordovician adalah
bahwa kebanyakan dari para anggota hewan bertulang rangka adalah
binatang-binatang yang bertahan hidup di permukaan sedimen daripada
berada didalamnya. Hal itu dikarenakan sangat sulit untuk bergerak dan
memperoleh oksigen di dalam sedimen, dan pada waktu ordovician hanya
beberapa macam dari binatang yang telah mengembangkan metodametoda dalam mengatasi permasalahan tersebut, dan itu jumlahnya
sedikit. Marilah kita melihat lebih dekat kehidup di dalam laut-laut zaman
ordovician.
Tiga kelompok, yang mana semua ada pada waktu cambrian
tetapi tidak begitu beranekaragam, menyediakan khususnya fosil indeks
Ordovician

yang

penting:

articulate

brachiopods,

graptolites,

dan

conodonts.
Articulate brachiopods merupakan yang paling menarik perhatian
dari kelompok fosil-fosil yang terawetkan dengan baik dalam batu karang
ordovician dan juga di dalam semua sistem paleozoic yang lebih muda.
Binatang-binatang ini pemberi makan yang bergantung dan tak bergerak
yang beristirahat di sedimen, sebagian terkubur di dalam sedimen, atau
tubuh mereka melekat pada objek yang padat.
Graptolites perenang dan pengapung kecil terutama berasal dari
waktu ordovician dan silurian. Mereka paling sering ditemukan di dalam
shale hitam----sebagian karena mereka terlalu rapuh sehingga mereka
merasa lebih terlindungi dengam berada di dalam pasir dan sebagian
karena banyak di antara mereka adalah plankton laut dimana saat mereka
mati tubuh mereka akan tenggelam ke dasar laut yang berlumpur. Karena
kebanyakan spesies individu hidup kurang dari satu juta tahun fosil
graptolites (seperti fosil trilobita) sangat bermanfaat untuk korelasi.

Distribusi yang luas dari conodonts menyatakan bahwa strukturstruktur yang seperti gigi ini menunjukkan unsur-unsur dari makhlukmakhluk yang mengapung atau berenang. Penemuan yang terbaru jejak
berkarbon dari binatang conodont pertama mengungkapkan kehadiran
dari sirip-sirip, yang menyatakan bahwa mereka adalah perenangperenang. Distribusi yang luas dan kisaran stratigrafi pendek dari spesies
conodont yang individu membuat fosil-fosil ini idealnya cocok untuk
korelasi. Ahli geologi dapat juga memisahkan conodont dari batugamping
dalam jumlah besar dengan hanya menghancurkan batuan dengan cairan
asam-----sebuah proses yang tidak merusak material fosfat yang
terkandung di dalam fosil-fosil tersebut.
Binatang-binatang pelekat menyusul brachiopods sebagai hewan
menetap yang penting dari dasar laut ordovician dimana berupa koralkoral yang berkerut, yang kadang-kadang dikenal sebagai koral tanduk
karena bentuk mereka, dan crinoids, yang kadang-kadang disebut bunga
bakung laut, meskipun mereka sebenarnya binatang dan bukannya
tumbuhan. Koral

primitif dan crinoids telah hidup selama zaman

kambrian, hanya saja tingkat keanekaragamanya rendah seperti mereka


anggota yang tidak penting dalam ekosistem.
Tiga kelompok binatang kolonial dengan tulang rangka yang
kokoh memiliki arti penting pada dasar laut ordovician. Seperti, bryozoans,
atau binatang lumut. Selain itu, stromatoporoids dan tabulate, arti penting
yang dicapai mereka yang terbesar ketika pembentuk batu karang di
dalam pertengahan waktu Paleozoic. Penemuan dari kehidupan tterakhir
dari stromatoporoids mengungkapkan bahwa fosil ini berbentuk bunga
karang dengan tulang;rangka yang tebal. Suatu tabulate juga mempunyai
bunga karang, walaupun kebanyakan dari jenis colenterata. Karena
tabulate berakhir pada akhir Masa Paleozoik, kita mungkin tidak pernah
mengetahui hubungan biologinya.

Bottom Dwellers That Flourish Today. Sebagai tambahan


terhadap trilobita, epifauna yang gesit dari waktu ordovisium mencakup
variasi-variasi baru yang berasal dari keong-keong (gastropoda) seperti
yang pertama adalah echinodes (bulu babi), yang berbeda dari echinoida
yang modern,

mereka mempunyai tubuh yang fleksibel. Ostracoda di

seafloors dalam Ordovisium juga lebih berbeda dibandingkan ketika


zaman kambria.
Moluska yang mempunyai cangkang setangkup, yang mana
diwakili oleh sedikit jenis yang kecil selama Zaman kambrian, menyebar
selama waktu Ordovisium untuk mengembangkan varietas dari wujudwujudnya untuk menyesuaikan diri dengan gaya-gaya tentang kehidupan
di atau di dalam lapisan bawah. Selama waktu Ordovisium, bivalvia
mencapai posisi yang baik dan mampu mebuat koloni dan berkembang.
Para pemangsa Ordovisium mencari ikan dari Kambria hingga
Ordovisium , tetapi tetap kontinyu, hanya sisa fosil yang tidak lengkap
atau terpisah-pisah yang megendap dalam batuan, jadi kita mengetahui
sebagian kecil tentang bentuk-bentuk mereka. Selama awal waktu
Paleozoic, sebelum ikan-ikan memperoleh rahang-rahang, hanya hewan
tak bertulang belakang memburu hewan untuk dimakan binatang yang
besar. Seperti gambar 10-13 mengindikasikan bahwa, dua kelompok
terlihat sudah mendominasi diwaktu ini yaitu golongan bintang laut dan
nautiloid. Sebanyak lima jenis bintang laut yang hidup telah hadir di waktu
Ordovisium.

Tingkatan baru dari Biological Diversity.


Kecepatan radiasi adaptif selama periode kedua,

Masa

Paleozoikum, digambarkan oleh awal sejarah dari bryozoans. Sangat


sedikit dari beberapa bryozoans ditemukan di dalam batu karang dibawah
waktu Ordovisium, namun pertengahan Ordovician menunjukkan masa

sebagian orang 20 juta tahun, merekam perkembangan cepat dari faunafauna bryozoans yang berbeda. Di dalam Simpson Group dari Oklahoma,
sebagai contoh, awal strata pertengahan Ordovician berisi hanya lima
hingga enam jenis bryozoans. Radiasi adaptif dari kelompok hewan laut
tidak bertulang belakang selama Periode Ordovisium ditunjukkan di dalam
gambar 10-21, di mana banyak keluarga hewan laut tidak bertulang
belakang ini mengisi kehidupan dalam waktu ini. Bagian yang paling gelap
dari grafik menunjukkan keluarga-keluarga yang termasuk dalam kelaskelas yang terbatas kepada Sistim Kambria .
Pada Zaman Kambrian telah ada sekitar 150 family. Kita dapat
menggambarkan dua pengamatan tersebut menjadi suatu kesimpulan
berikut: pertama, radiasi adaptif yang besar pada periode Ordovisium
sangat menambah keanekaragaman ekosistem laut, dan yang kedua,
beberapa family yang tua telah lenyap dan yang baru nampak kemudian
di dalam Masa Paleozoikum, family-family tersebut merupakan family
penciri waktu Ordovisium sampai akhir zaman. Sedikitnya tiga faktor
mungkin telah mempengaruhi hal ini: (1) lingkungan baru telah diisi
dengan organisme yang baru tetapi tidak dapat dikembangkan; (2) evolusi
dari predator meningkat efektif dan telah melahirkan wujud yang baru; (3)
kebanyakan dari organisme berevolusi menjadi bentuk yang baru. Kita
tidak bisa menilai faktor-faktor arti penting yang relatif ini.

Tipe Baru dari Batukarang.


Ketika waktu pertengahan Ordovisium, radiasi adaptif telah
menghasilkan sejumlah binatang-binatang pembentuk batu karang yang
baru. Jadi, dengan demikian, sekitar 40 juta tahun setelah batukarang
archaeocyathid

dari

zaman

Kambria

telah

berhenti

tumbuh

dan

berkembang, maka mulai muncul suatu zaman yang baru dari pembentuk
batukarang. Sebagian dari batukarang pertengahan Ordovisium yang

pertama

di

Amerika

bagian

utara

dibangun

oleh

Bryozoans

Stromatoporoids dan tabulatel juga ikut dalam menyusun pembentukan


batu karang, dan kemudian pembentukan ini diperluas sehingga
mendominasi dari pembentukan batukarang organic waktu Devon dan
Silur. Namun masih banyak batu karang yang berukuran kecil yang
berumur Ordovisium ada di daerah ini.
Kehidupan hewan dan kemunduran dari stromatolit-stromatolit
dari semua periode fanerozoik, hanya pada Ordovisium dan Kambria
dicirikan oleh stromatolit-stromatolit yang berkelimpahan. Sedikit area
dimana stromatolit berkembang dalam dunia yang modern, menawarkan
beberapa petunjuk dari stromatolit pada periode Ordovisium. Jenis dari
sianobakteria yang membentuk stromatolis yang luas di dalam laut waktu
sekarang, namun biasanya di area zona pasang naik atau laguna.
Eksperimen-eksperimen sudah menunjukkan bahwa ketika binatangbinatang dikeluarkan dari area yang kecil dari dasar laut di dalam cuaca
tropis, Itu kelihatan jelas bahwa radiasi adaptif yang besar dalam
kehidupan Ordovisium, menghasilkan bermacam binatang-binatang yang
cenderung untuk mencegah stromatolit-stromatolit berkembang di dalam
tempat yang tidak biasa. Sebagai hasilnya, karakter dari dasar laut yang
dangkal selamanya diubah.

Pemusnahan Massal Terminal Ordovisium


Pada Periode Ordovisium menyimpulkan bahwa adanya salah
satu pemusnahan massal yang terbesar di dalam waktu fanerozoik. Lebih
dari separuh dari jenis ubur-ubur dan Bryozoans di Amerika Utara hilang
lenyap, dan skala ilmu bumi lebih luas, 100 family dari binatang-binatang
laut yang hidup dalam waktu Ordovisium tidak dapat bertahan hidup pada
Zaman Silur. Suatu pemusnahan massal adalah suatu peristiwa pada
bumi/biota yang mencolok. Untuk alasan ini, akan menguji penyebab

pemusnahan

massa

terminal

Ordovisium

bersama-sama

dengan

penyebab massa Kambria .


Dikarenakan

batuan

pada

zaman

Kambrian

sangat

luas

penyebarannya dan banyak ditemukan pada daratan, sehingga seorang


geologist mempunyai gambaran yang lebih jelas dari zaman Kambrian
daripada dunia Proteroikum Akhir.

Daratan pada Dunia Kambrian


Seperti yang kita lihat pada baba 9, batuan magmatisme dan
bukti-bukti kuat geologi lainnya yang memberikan kesan bahwa Kratons
melebur menjadi daratan yang luas yang terjadi pada akhir Prekambrian.
Posisi dari daratan terakhir pada zaman Kambrian ini berbeda-beda,
Gondwanaland dan beberapa daratan kecil bertempat pada zona
khatulistiwa dan tidak ada daratan yang terletak dekat dengan kutub.
Posisi daratan ini membantu menjelaskan mengapa batugamping
Kambrian terletak pada Kratons. Kebanyakan endapan laut dangkal dari
umur Kambrian terakumulasi pada zona iklim tropis atau dekat dengan
iklim tropis.
Periode Kambrian terkenal dengan masa genang laut, sehingga
daratan tergenang air laut. Trend ini terjadi pada akhir Prekambrian, ketika
kebanyakan Kratons bumi tersingkap besar-besaran di atas muka air laut.
Pada kenyataannya, laut mungkin lebih rendah daripada Kratons selama
akhir Prekambrian daripada waktu-waktu lain selama Masa Paleozoikum.
Sebagai hasilnya, hanya tersebar pada area lokal di daratan modern hasil
pencatatan secara terus menerus dari endapan laut dangkal yang
melintang batas antara Prekambrian Kambrian.
Sebagai peningkatan periode Kambrian, banyak bagian dari
Gondwanaland tersisa di atas muka air laut, bagian tersebut sebagai hasil

dari penganggkatan regional yang dikarenakan oleh aktifitas orogenik


anatara 800 dan 400 juta tahun lalu. Beberapa Kratons yang lebih kecil
menunjukkan bukti dari keterusan batas air laut Kambrian sampai yang
paling kecil dari total area yang tersisa dan tersingkap pada akhir
Kambrian.
Banjir ini memperlihatkan salah satu dari yang terbesar dengan
paling

persistent

dari

kenaikkan

muka

air

laut

pada

seluruh

Phanerozoikum Eon. Hal ini menginterupsikan pada Amerika Utara hanya


terjadi oleh regresi modest pada Kambrian Tengah dan oleh yang lainnya
selama zaman Kambrian.

Karakteristik Deposit
Mengentengkan

sebelum

permulaan

Kambrian,

laut

mulai

mengganggu daratan yang tersingkap luas, sedimen silisiklastik tererosi di


daratan dan terakumulasi sekitar pinggiran daratan. Contoh dari pola ini
digambarkan pada Formasi Windermer, sebelah barat Amerika Utara,
batupasir serta shale, bentuk tersebut merupakan siklus tektonik pertama
di timur Appalachian.
Ketika laut terganggu, jauh di daratan selama pertengahan dan
akhir Kambrian, karakteristik pola sedimen muncul, untuk memahami pola
alami ini kita bahas geografi dari Laurentia, massa daratan termasuk
Amerika Utara, Greenland dan Skotlandia.
Selama pertengangan-Akhir Kambrian, beberapa bagian dari
Laurentia tengah tertutupi air laut. Disekeliling pinggir pulau, sabuk deposit
laut diatur pada pusat fashion. Sedimen silisiklastik berasal dari Kratons
yang terdeposit pada sabuk dalam. Sabuk ini pada dasarnya sama
dengan sabuk pinggir silisiklastik yang mengelilingi daratan selama awal
zaman Kambrian, tetapi sabuk ini digantikan dipedalaman sepanjang garis

pantai. Seaward dari sabuk ini diperluas oleh podium dari karbonat yang
sering kali dipinggirkan oleh karang atau stromatolites, yang dapat kita
lihat di timur Amerika Utara, berakhir sepanjang lereng curam. Mud dan
breksi berasal dari akumulasi podium pada laut dalam dekat dengan base
dari lereng curam dan zona penunjaman yang terletak dekatdari kontribusi
batuan vulkanik Kratons menuju laut dalam, sabuk dari arah berlawanan.
Trilobita binatang skeletonized yang paling dominan di laut pada
pertengahan dan akhir Kambrian yang terdistribusi sekitar daratan dengan
pola kesesuaian urutan dari sabuk sedimen. Kelompok khusus dari
trilobita ditemukan di endapan laut dalam. Mereka mempunyai ciri-ciri
kecil, bentuk yang tidak jelas yang secara nyata hidup sebagai plankton
dan juga termasuk genus Paradoxides, dimana mempunyai karakteristik
blok yang eksotik dari tirani vulkanik laut yang menjadi melekat di timur
Amerika Utara awal masa Paleozoikum. Kelompok lainnya yang luas
dibatasi oleh karbonat yang luas-dasar laut dangkal dari daratan, trilobita
dari tipe ini ditemukan pada daerah yang luas di Kratons Amerika Utaradaratan rendah yang secara ektensif tergenangi oleh laut tropis yang
panas selama akhir zaman Kambrian.

Periode Masa Kepunahan Trilobita


Spesiens trilobita mempunyai habitat di laut tropis, termasuk
beberapa species kecil yang menjadi planktonik-salah satu terulang
kepunahan dari periode Kambrian. Tiap masa kepunahan diikuti oleh
radiasi adaptif yang mengembalikan perbedaan dari trilobita laut dangkal
samapai laut dalam. Event ini terekam pada Amerika Utara tetapi juga
terekam jauh hanya di Australia.
Tiap radiasi adaptif dari trilobita Kambrian bertempat beberapa
juta tahun tapi kepunahan dapat terjadi secara tiba-tiba. Fosil terekam
menyatakan bahwa tiap kepunahan terletak selama deposisi pada lapisan

tipis dari sedimen, jadi hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa trilobita
harus mempunyai tempat diluar interval dan tidak lebih dari beberapa ribu
tahun. Transisi dari satu radiasi adaptif ke lainnya diikuti pola
kharakteristik yang diilustrasikan pada gambar, masa kepunahan direkam
pada lapisan batugamping, shale yang hanya mempunyai ketebalan
berapa centimeter. Di atas lapisan ini, pada dasar sedimen hanya setebal
1 meter atau lebih, varietas baru dari trilobita genera merupakan spesies
yang bertahan dari masa kepunahan. Dasar ini mengakumulasikan
selama brief tmie dari penyesuaian bioticpada spesies untuk waktu yang
pendek dan kemudian dwindled pada muka dari kompetesi yang baru,
menjadi bentuk yang lebih bagus. Dasar ini berisi hewan yang berbeda
yang konsisten berisi setengah daari beberapa spesies. Dari hewan ini,
isu dari radiasi adaptif baru yang terakhir beberapa juta tahun samapai
siklus masa kepunahan lian dimulai lagi.
Apa led to periode masa kepunahan dari trilobita? Eliminasi dari
habitat laut dangkal oleh penurunan level muka iar laut dapat diatur
kembali, karena kepunahan tidak semua bertepatan dengan regresi laut
dari kebanyakan area di Laurentia. Pada kenyataanya, ukuran regresi
terjadi pada akhir zaman Kambrian, antara 2 masa kepunahan, karena
radiasi adaptif yang didahului tiap masa kepunahan, bertempat pada
asosiasi dengan deposisi dari batugamping tropikal, hal ini tersugesti tibatiba, secara temporari laut mendingin adalah agen dari periode masif
kematian trilobita. Ide ini didukung dari bukti bahwa radiasi adaptif
mengikuti tiap masa kepunahan, isu dari kelompok trilobita yang hidup di
laut dingin, pinggir laut sampai daratan. Pada lepas pantai ini, trilobita
tidak

menderita

pada

masa

kepunahan.

Beberapa

bukti

hanya

sirkumstansial, walaupun temperatur sebagai agen dari masa kepunahan


tersisa tidak terbukti.

Paleografi Dunia Ordovician


Setelah hal ini timbul secara global selama periode Kambrian,
muka air laut naik selama lebih zaman Ordovician, banjir yang luas
menutupi Cratons. Penyebaran luas regresi selama periode ini tidak
muncul ke beberapa efek mayor pada kehidupan laut. Berikut ini adalah
bukti,

walaupun kontribusi iklim dingin sampai kepunahan laut mayor

ditutup dari periode Ordovician. Sebelum berdiskusi tentang kemungkinan


penyebab kepunahan, mari kita bahas konsekuensi penemuan iklim lokal
dari pergerakan dua daratan utama, gondwanaland dan Baltica.

Baltica Bergerak ke Northward


Pada akhir pertengahan ordovician, daerah tengah Baltica
terletak jauh dari selatan khatulistiwa. Gradient temperatur Ordovician
yaitu dari khatulistiwa sampai ke kutub, namun demikian hal ini dapat
memberikan bermacam-macam hewan laut untuk hidup di laut dangkal
dari Baltica. Selama setengah periode Ordovician, Baltica bergerak
menuju equator, bermigrasi sepanjang utara dengan Baltica, Inggris dan
selatan Irlandia. Tiap daratan tersebut akan terikat pada Afrika Utara,
daerah pinggir dari Gondwanaland atau yang lainnya mendekat pada
Afrika Utara ini. Pergerakkan ini membuat Baltica dekat dengan pinggir
timur Laurentia. Ketika siklus tektonik Paleozoic pertama dari daerah
Appalachian berakhir dengan orogenik dan deposisi dari flyseh dan besi
klastik, Baltica dan Inggris bergerak menuju Laurentia, Brachiopoda,
Trilobita dan Graptolites dari dua Northward yang bergerak landmasses
menjadi bertambah sesuai dengan Laurentia.

Glasial pada Gondwanaland dan Kepunahan Masa Laut


Kepunahan masal pada akhir masa Ordovician adalah salah satu
jenis yang paling strike life yang pernah hidup di laut, membunuh sekitar
ratusan ratusan binatang laut. Hal itu menghancurkan komunitas karang
tropis yang

saat ini

didominasi

oleh

bryozoans,

tabulates, dan

stromatoporoids. Hal ini juga berdampak buruk terhadap trilobita,


nautoloids, brachiopods, crinoids dan Bryzoans. Pergeseran lempeng
terlihat menggerakan massa krisis.
Ketika Baltica bergerak terhadap ekuator , Gondwaland bergerak
poleward, ketika Baltica memanas bagian Gondwaland letak tanah tegak
lurus terhadap ekuator di massa Cambrian (Figure 10-25). Tetapi, pada
pertengahan massa Ordovician, only its nothern margin was equent.
Beberapa juta tahun sebelum akhir dari periode Ordivician Glasial ini
berakhir, episode glasial mencapai puncak klimaks seiring dengan
kepunahan masal di laut.
Karena meluasnya daerah glasiasi disebagian besar daerah
mempengaruhi daerah Gurun Pasir di Afrika Utara, ini tidak bisa
ditemukan sampai akhir tahun 1970an.pada tahun ketiga dan keempat
bentukan glasial memiliki variasi yang bagus, masih termasuk kedalam
zaman kuno(P.54), ditemukan di Sahara Desert bersamaan dengan
scratch marks batuan Ordovician teratas dan masa es(Figure10-30).
Bentukan ini sedikit berkurang daripada benua yang lainnya pada glasial
yang lebar dan luas di masa Ordovician. Kemungkinan di Amerika Utara
dan Selatan berumur Silurian. Konfirmasi umur dan kealamian glasial ini
diindikasi dengan episode glasial masa lampau. Di suatu waktu, episode
ini kelihatannya merupakan akhir dari massa Ordovician yang disebabkan
oleh peningkatan dan penurunan laut yang cepat.
Tanpa

bertanya-tanya,

pergeseran

Gondwanaland

lebih

berkontribusi kearah Selatan Pole pada episode Galsial Ordovician. Pada

umumnya, dearah laut yang sisa dari pemanasan lebih dingin tanahnya,
sebagian karena merupakan gambaran dari cahaya matahari, yang
biasanya lebih tinggi dari tanah dan air(p.31). Bagaimanapun, air laut lebih
dingin yang biasanya bercampur dengan air dari daerah pemanasan. Jadi,
glasier mungkin mengakumulasi tanah sebagian besar di daerah dingin
ketika laut berada disekitar wilayah bebas es.
Ini terkesan lebih rendah lautnya diakhir periode Ordovician pada
masa kehidupan di pantai berkurang oleh daerah dangkal laut, tetapi ini
batru prediksi. Sebagian besar hidup lebih lama pada daerah pesisir.laut
dangkal di kepulauan Hawai saat itu dikelilingi oleh spesies Moluska.
Bagaimanapun, episode laut dangkal.
Menuju utara pada britis Columbia kontinental rise pada dasar
karbonat merupakan setting deposisi dari Burgess shale dimana hewan
lunak ini bertahan. Binatang ini ditemukan secara kebetulan. Pada 1909
Charles Walcout sekretaris dari Smith Sonia Institution dan ahli dari fosil
Kambrian melakukan perjalanan sepanjang jalan setapak di bumi, ketika
kudanya tersandung blok slae, Walcout melihat sepintas fosil yang
terawetkan secara spektakuler. Lapisan yang teruji secara hati-hati ini
diatasnya terdapat jejak pada lapisan tersebut dengan ketebalan 2 meter
atau 7 feat . Walcout mengatur operasi penggalian di dekat fosil tersebut
jatuh.
Pada

kenyataannya

bintang

ini

terindikasi

terkubur

pada

lingkungan terbuk, bakteri perusak dan binatang pemakan tidak


mempengaruhi binatang ini. Fakta stratigrafi mengindentifikasikan bahwa
Burgess shale terdeposisi pada kaki lereng karbonat. Pada kenyataannya
tebing yang curam tetap bertahan pada persilangan digunung pada
ketinggian 200 meter ( 650 feat ) di atas fosil yang bertahan. Kiranya
tumpukan karbonat berdekatan dengan muka laut, kira-kira 200 meter
kedalamnnya dimana Burgess fauna bertahan. Bugess fauna terdapat

didasar turbidit dengan tiapa dasarnya berupa Calcareous siltstone great


yang maju ke fine grained mudstone. Dasar tersebut secara nyata
terbentuk ketika aliran turbit turun dari tebing yang curam dari satu atau
lebih channel pada karbonat bank. Kebanyakan binatang ditemukan pada
burger cell, kemungkinan hidup disepanjang continental margin dan
tersapu kebawah dari lereng kontinental oleh aliran turbit. Hal ini mungkin
terjadi karena mereka ditahan pada daerah yang tanpa oksigen karena
mereka

terkubur

sangat

cepat,

tetapi

karena

beberapa

aliran

menghasilkan hasil yang sama hal ini terlihat lebih seperti bagian yang
terkena oksigen ( lembah bebas dekat kontinental slope ), depresi terisi
dengan air yang tetap dari oksigen yang menjadi habis. Lembah Santa
Barbara, pantai dari California mungkin merepresentasikan analogi yang
modern.
Berikut ini merupakan kesan-kesan atau hal-hal yang hanya
terjadi pada awal Paleozoikum pada tiap zamannya.
1. Kesan kehidupan zaman Kambrian.
Pada endapan Kambium dijumpai banyak fosil sehingga
memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai kehidupan
selama Kambrium. Kehidupan pada saat itu masih terbatas pada
lingkungan air, terutama kehidupan laut. Beberapa kehidupan yang
memegang peranan penting dalam zaman ini antara lain:
1. Archeosyatha
Golongan ini termasuk dalam phylum Porifera, hidup dalam
lingkungan laut. Golongan ini membentuk endapan gamping yang
tebal terutama khas pada zaman Kambrium.
Batugamping yang banyak mengandung dari fosil ini banyak
terdapat di California, Labrador, Sibheria, Tiongkok, Australia, dan
Australia.

Di Australia binatang pada zaman ini telah membentuk


terumbu penghalang sepanjang 600 meter dengan tebal 70 meter,
yang letaknya sejajar dengan pantai timur Australia sekarang.
2. Trilobita
Golongan

ini

termasuk

dalam

filum

Aerthoproda

dan

merupakan fosil yang penting dalam petunjuk zaman Kambrium.


Perkembangannya sangat6 khas sehingga didasarkan atas fosil ini
Kambrium dibagi dalam 3 kala yaitu: Kambrium bawah, tengah, dan
atas.
Kambrium bawah kehidupan masih bersifat kosmopolit artinya
binatang tersebut masih terdapat dimana- amna di dunia, sedang
trilobita diwakili oleh Ollenelus thompsoni, Bathyonus holophyga,
eudiscus speciocus.
Kambrium

tengah

dicirikan

oleh

Barthcus

Rotundatus,

Paradoxides harlani, dll. Disamping itu pada Kambrium tengah


sudah dikenal adanya daerah fauna , yaitu daerah yang dicirikan
oleh kumpulan oleh kehidupan tertentu. Daerah fauna tersebut
adalah daerah fauna Atlantik dengan Paradoxides sebagai penciri
dan fauna Pasifik dengan Olenoides, dan Dorphyge.
Kambrium atas dicirikan oleh Dikhelocephalus minositensis
dan Tricrepicephalus texanus sedang Olenus sebagi penciri fauna
Atlantik dan Dikelopcephalus sebagai penciri daerah fauna Pasifik.
3. Brachiopodha dan mollusca
Kedua hewan ini penciri untuk daerah tropis, selain itu Ottia
prolifica, canadia satigera penciri Kambrium tengah.

2. Kesan kehidupan zaman Devon


Telah diuraikan bahwa zaman Devon dicirikan dengan
munculnya tumbuhan darat yang pertama dan binatang vertebrata, di
samping itu filum Colenterata, Brachiopoda, dan golongan Ammonit
memiliki perkembangan yang sangat baik.
Brachiopda yang sudah ada sejak zaman Silur terus
berkembang hingga zaman Devon. Diantara anggota Braciopoda yang
terkhususkan yaitu Spiriferoida, dan punah pada akhir paleozoikum.
Karena mempunyai perkembangan yang khusus maka zaman Devon
dapat dibagi dalam beberapa

jenjang : Devon bawah, atas, dan

tengah.
Devon bawah dicirikan oleh Spiriifer mercurri, S.dheceni, S.
Elegans,dll. Sedangkan Devon tengah dicirikan oleh Spirifer ostealitus,
S. Anossofi. Sedangkan Devon atas dicirikan oleh Spirifer varneuilli,
S.archiaci.
Filum Colenterata diwakili oleh Tetracoral. Tang terkenal
diantaranya adalah Caceola sandalina yang dijumpai diseluruh benua
Erasia. Jenis lain yang sering didapatkan antara lain Pleurodyctum
Problematicum,

Phyllipsastracea

pentagona,

sedang

yang

terkhususkan adalah Zonophylum, Kereophyllum, Dohmophyllum,


Diagonophyllum, dan Campophyllum.
Disamping golongan binatang tersebut, beberapa anggota dari
Mollusca dan Arthoproda mampu berkembang dengan baik, bahkan
beberapa diantaranya terkhususkan oleh zaman Devon. Demikian juga
golongan Vertebrata antara lain ikan dan amphibia.
Golongan

tumbuhan

sudah

dikenal

pada

zaman

Devon,diantaranya Rhynea yang didapatkan pada batupasir merah tua


di Skotlandia, Archeoperis yang dijumpai di pulau Bear Arktika pada

batuan umur Devon atas, Protolepidodhendon yang didapatkan


didaerah New York umur Devon tengah, dan Ateroxylon mackie
berumur Devon bawah.

3. Kesan Kehidupan Zaman Ordovicium


Nama Ordovisium pertama kali diusulkan oleh Charles Lapworth
seorang ahli Geologi berkebangsaan Inggris pada tahun 1879. Semula
oleh Sedgwick Ordovisium diusulkan merupakan Kambrium Atas,
sedang oleh Murchison disebut sebaagi Silur bawah.
Di Eropa pada umumnya oarang hanya mengenal satu zaman
ini di Amerika dibagi menjadi 2 zaman yaitu zaman Ordovisium = Silur
Bawah dan Silurian =Silur Atas =Gothlandian di Eropa.
Dalam hal ini akan diikuti pembagian yang lazim dipergunakan
di Eropa. Dengan demikian dipergunakan satu zaman yang dibagi
menjadi dua kala yaitu Kala Silur Bawah = Ordovisium dan Silur Atas =
Silurian=Gothlandian.

4. Kesan pada Zaman Silur


Sistem Silur disusun oleh Murchison di Wales bersamaan
dengan Kambrium (1830-1840). Di Eropa padab umumnya orang
hanya mengenal satu Zaman, yaitu Zaman Silur, tetapi zaman ini di
Amerika terbagi menjadi dua Zaman, yaitu Ordivician (Silur Bawah)
dan Silurian(Silur atas atau Gothalandian di Eropa).
Disini kita akan mengikuti kebiasan di Eropa dan menggunakan
hanya satu zaman yang terdiri daripada dua Kala, yaitu Kala Silur
Bawah dan Silur Atas.

Pada sisi bawahnya zaman Silur berbatasan dengan Kambrium,


karena diantara kedua Sistem ini terdapat suatu rumpang yang disusul
oleh suatu susut laut. Selanjutnya lapisan-lapisan Salur bercirikan
adanya fauna yang lebih meluas jika dibandingkan dengan Kambrium.
Silur Bawah dan Silur Atas terpisahkan lagi oleh susut laut dan di
berbagi daerah geosinklin oleh pembentukan pegunungan dalam
waktu yang singkat. Oleh karena itu maka lapisan-lapisan silur atas
letaknya diatas lapisan Silur Bawah dengan diskordinasi-sudut.
Pada sisi atasnya Sistem Silur terpisahkan dari sistem yang
berikutnya (yaitu Devon) oleh suatu orogenesis yang penting yang
disertai oleh suatu susut laut yang besar. Oleh sebab itu maka semua
batuan-batuan yang terbentu kemudian, terletak diatas Silur dengan
suatu diskordinasi-sudut ataupun dengan suatu rumpang.
Perkembangan Hidup pada zaman Silur
Banyak kelompok baru muncul dalam zaman Silur. Diantaranya
ada yang sangat penting, yaitu vertebrata (binatang-binatang bertulang
punggung). Manusia termasuk kelompok itu pula. Suatu ikhtisar
mengenai binatang-binatang zaman Silur tercantum pada daftar yang
berikut. Binatang-binatang yang telah ada pada zaman Kambrium.
Fosil Penunjuk Pada Zaman Silur
Semenjak zaman Kambrium ada suatu kelompok binatang yang
muncul, kemudian kelompok binatang itu Silur mecapai perkembangan
yang luas dan punah sama sekali pada achir Silur yakni : Graptolit.
Itulah nama yang diberikan orang kepada binatang-binatang tadi, yaitu
koloni binatang-binatang kecil yang diliputi oleh suatu rangka berzattanduk. Koloni itu dalam hal ini dinamakan rabdosoma.
Rabdosoma ini terdiri dari individu - individu (satuan-satuan
binatang) yang tersusun menjadi bentuk memanjang. Yang kadang-

kadang terhimpun dengan pertolongan sebuah poros tengah (virgula)


dan kadang-kadang tidak. Yang pertama termasuk Graptolit golongan
Axonophora yang kedua golongan Axonolipa. Axonolipa itu yang
tertua. Dari golongan itu berkembang axonophora.
Dengan pertolongan binatang-binatang itu orang telah dapat
membagi Silur di Wales menjadi sejum lah besar jenjang-jenjang.
Selanjutnya telah ternyata, bahwa pemabgian ini dapat pula dipakai di
daerah-daerah yang letaknya jauh, seperti Amerika, Tiongkok,
Norwegia,dst. Penyebaran ini disebabkan karena cara hidup Graptolit
yang bersifat plangton-Pelagos. Binatang-binatang itu bergantungan
pada benda-benda yang mengapung seperti ganggang laut, potonganpotongan kayu dan sebagainya, ataupun pada gelembung-gelembung
pengapung buatan sendiri. Oleh sebab itu binatang-binatang itu dapat
tersebar ke temapt yang jauh, terbawa oleh angin dan arus. Binatangbiantang itu tidak tergantung pada dalamnya air. Karena iklim yang
sama mak penyebaran itu terbatas oleh bats-batas iklim dankarena
genangan laut yang besar pada zaman Silur, tidak terdapat banyak
pengahalng berupa daratan. Oleh sebab itu maka Graptolit adalah
contoh fosil penunjuk masa allu yang sanagt baik.
Dengan pertolongan Graptolit-garptolit ini maka dapatlah
dibeda-bedakan

zona

dalam

Ordovicium.Llamdovery

dengan

axonophora uniserial, sebuah bentuk yang khas bagi Silur Atas.


Rasrites dan Monograptus turricuklatus sanagtlah khas bagi jenjang
ini.
Wenlock dengan Monograptus jenis dengan theca melengkung :
Monograptus sederhana yang lurus. Setelah jenjang ini punahlah
graptolit=garpyolit itu, kecuali Dendroidea yang terus hidup hingga
Paleozoikum Atas (Karbon)

Anda mungkin juga menyukai