Anda di halaman 1dari 16

TUGAS BIOLOGI

MOLUSCA, ARTHROPODA, DAN ECHINODERMATA

KELOMPOK 7
Nama :
1. Ali Gading
2. Penina Damayanti
3. Ratih Dwi A.
4. Ringga Thia B.
Kelas :
X IPA 3

SMA Negeri 59 Jakarta


Jl. Bulak Timur I/10-11
Jakarta Timur
I. MOLLUSCA
Moluska (filum Mollusca, dari bahasa Latin: molluscus = lunak)
merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Ke dalamnya termasuk semua
hewan lunak dengan maupun tanpa cangkang, seperti berbagai jenis siput, kiton, kerang-
kerangan, serta cumi-cumi dan kerabatnya.
Moluska merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang setelah
filum Arthropoda. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam
bentuk fosil. Moluska hidup di laut, air tawar, payau, dan darat. Dari palung benua di laut sampai
pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita. Moluska dipelajari
dalam cabang zoologi yang disebut malakologi (malacology).
1. Ciri Tubuh Mollusca
a. Ukuran dan bentuk tubuh.
Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi. Misalnya siput yang panjangnya hanya
beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur.Namun ada yang dengan bentuk torpedo
bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa.
b. Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama:
1) Kaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot.Kaki berfungsi untuk
bergerak merayap atau menggali.Pada beberapa molluska kakinya ada yang
termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2) Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak.Massa viseral merupakan
kumpulan sebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
3) Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan.Cairan tersebut merupakan
lubang insang, lubang ekskresi, dan anus.Selain itu, mantel dapat mensekresikan
bahan penyusun cangkang pada mollusca bercangkang.
c. System saraf mollusca terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan serabut
saraf yang melebar Sistem pencernaan mollusca lengkap terdiri dari mulut, esofagus,
lambung, usus, dan anus. Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada mollusca
tertentu. Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula. Radula berfungsi
untuk melumat makanan. Mollusca yang hidup di air bernapas dengan insang. Sedangkan
yang hidup di darat tidak memiliki insang.Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga
mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru.Organ ekskresinya berupa
seoasang nefridia yang berperan sebagai ginjal.

2. Cara hidup dan habitat


Mollusca hidup secar heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa
organisme.Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat.Beberapa juga ada yang hidup sebagai
parasit.
3. Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada
individu lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.Telur
berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.

4. Klasifikasi
Mollusca dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda,
Pelecypoda, dan Cephalopoda.

a. Gastropoda
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan
yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya.Misalnya, siput air (Lymnaea sp.),
remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica).Hewan ini memiliki ciri khas berkaki
lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya.Gastropoda bergerak lambat menggunakan
kakinya. Gastropoda adalah anggota phylum
Mollusca yang menggunakan perut sebagai kaki
atau berjalan dengan menggunakan perutnya.
Semua Gastropoda memiliki cangkang sebagai
pelindung kecuali Vaginulae.

Gastropoda darat terdiri dari sepasang


tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.Pada ujung tentakel panjang terdapat mata
yang berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang.Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi
sebagai alat peraba dan pembau.Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan
Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel. Contoh spesiesnya adalah Achatina
fulica (bekicot). Bekicot merupakan hewan hermafrodit, alat reproduksinya adalah ovotestes.
Alat ini mampu menghasilkan ovum dan sperma, namun dalam fertilisasinya tetap
membutuhkan individu lain.

b. Amphineura
Saat ini sudah dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu:
1) Aplacophora (tidak bercangkang)
2) Monoplacophora (bercangkang tunggal/satu sisi)
3) Polyplacophora.
Hewan ini memiliki ciri-ciri, yaitu cangkangnya memiliki
susunan yang bertumpuk-tumpuk seperti susunan genting,
hidupnya melekat di dasar perairan. Pada mulutnya
dilengkapi dengan lidah parut atau radula. Contohnya
adalah Chiton.
c. Pelecypoda
Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram
mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang
raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus viridis).
Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti
kapak. Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk
melekat atau menggali pasir dan lumpur. Pelecypoda ada yang hidup menetap dan
membenamkan diri di dasar perairan.Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang
hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat.
Pelecypoda memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga
Bivalvia. Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat
(ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengan cara
mengencangkan dan mengendurkan otot. Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum,
prismatik, dan nakreas.Pada tiram mutiara, jika di antara mantel dan cangkangnya masuk
benda asing seperti pasir, lama-kelamaan akan terbentuk mutiara. Mutiara terbentuk karena
benda asing tersebut terbungkus oleh hasil sekresi palisan cangkang nakreas.Pelecypoda
tidak memiliki kepala.Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial
palpus.
Pelecypoda tidak memiliki rahang atau radula.Maka makanannya berupa hewan kecil
seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran
sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella = lembaran,
branchia = insang). Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air
yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong). Sistem saraf Pelecypoda terdiri
dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan. Tiga ganglion tersebut adalah ganglion
anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior. Reproduksi Pelecypoda terjadi secara
seksual.Organ seksual terpisah pada masing-masing individu. Fertilisasi terjadi secara
internal maupun eksternal.Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi
larva.

d. Cephalopoda
Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos
= kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di
kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia offici
nalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)Hidup
Cephalopoda seluruhnya di laut dengan merayap atau
berenang di dasar laut.Makananya berupa kepiting atau
invertebrata lainnya.Sebagai hewan pemangsa, hampir semua
Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang.Kebanyakan Cephalopoda memiliki organ
pertahanan berupa kantong tinta.Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat
atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya.Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini
merasa terancam dengan cara menyemburkannya.Cephalopoda memiliki kaki berupa
tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya.Cephalopoda memiliki sistem saraf
yang berpusat di kepalanya menyerupai otak.Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara
seksual.Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan
berlangsung secra internal dan menghasilkan telur.

5. Peranan / manfaat dari Mollusca :

Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia,namun ada pula yang merugikan.peran


mollusca yang menguntungkan adalah:

a. Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya:tiram batu (Aemaea


sp),kerang (Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi
(logio sp),remis (corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
b. Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
c. Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.
d. Bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna sp

Mollusca yang merugikan antara lain karena merupakan hama tanaman budidaya organisme
perantara penyebab penyakit. Bekicot dan keong adalah hama dari tanaman sawah. Siput air
adalah inang dari perantara cacing Fasciola hepatica, cacing ini merupakan parasit pada organ
hati manusia dan ternak.

II. ARTHROPODA

Artropoda adalah filum yang paling besar dalam


dunia hewan dan mencakup serangga, laba-
laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Artropoda
adalah nama lain hewan berbuku-buku. Artropoda
biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan
udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit.
Artropoda dalam dunia hewan merupakan filum yang
terbesar di dunia. Empat dari lima bagian spesies hewan
adalah arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies
modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai
awal Cambrian. Jumlah spesiesnya yaitu sekitar 900.000
spesies dengan beragam variasi. Jumlah ini kira-kira 80%
dari spesies hewan yang diketahui sekarang. Artropoda
dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua
permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Artropoda
dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya
adalah Peripetus di Afrika Selatan.
1. Ciri-Ciri
Karakteristik yang membedakan artropoda dengan filum yang lain yaitu : Tubuh bersegmen,
segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas, anggota tubuh bersegmen
berpasangan (Asal penamaan Artropoda), simetri bilateral, eksoskeleton berkitin. Secara berkala
mengalir dan diperbaharui sebagai pertumbuhan hewan, kanal alimentari seperti pipa dengan
mulut dan anus, sistem sirkulasi terbuka, hanya pembuluh darah yang biasanya berwujud sebuah
struktur dorsal seperti pipa menuju kanal alimentar dengan bukaan lateral di daerah abdomen,
rongga tubuh; sebuah rongga darah atau hemosol dan selom tereduksi.
Sistem syaraf terdiri atas sebuah ganglion anterior atau otak yang berlokasi di atas kanal
alimentari, sepasang penghubung yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan tali
syaraf ganglion yang berlokasi di bawah kanal alimentary, ekskresi biasanya oleh tubulus
malphigi. Tabung kosong yang masuk kanal alimentari dan material hasil ekskresi melintas
keluar lewat anus, respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada silia atau nefridia.
Sistem saraf anthropoda seperti pada annellida, terdapat bagian ventral tubuh berbentuk seperti
tangga tali.
Artropoda mungkin satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-liang batu terjal di
pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan kerangka
luar yang tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari
sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal dari
tubuhnya.
2. Klasifikasi
A. Myriapoda

Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas
mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat
terutama tempat yang banyak mengandung sampah.

1) Ciri-ciri Myriapoda
A) Struktur dan Fungsi Tubuh
Tubuh terdiri atas kepala (cephalo) dan perut
(abdomen) tanpa dada (toraks), dan beruas-ruas. Terdiri
atas ±10 hingga 200 segmen. Dibagian kepala terdapat
satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata
tunggal (ocellus). Penambahan jumlah segmen terjadi
pada tiap pergantian kulit.
Alat gerak pada kelompok Chilopoda adalah satu
pasang kaki di tiap segmen perut kaki, sedangkan pada
Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen
perut, kecuali segmen terakhirnya. Eksoskeleton terdiri
dari kulit keras dari zat kitin yang berfungsi melindungi alat-alat dalam, tempat
melekatnya otot dan memberi bentuk tubuh. Zat kitin tidak larut dalam air, alkohol,
alkalis, asam maupun getah pencernaan hewan lain. Kulit kitin yang tipis ini terletak pada
perbatasan antara dua segmen, yaitu dibawah kulit kitin yang tebal. Dengan adanya kulit
kitin yang tipis inilah maka hewan ini dapat bergerak leluasa. Kulit kitin ini mengalami
eksdisis.
B) Sistem Organ

Saluran pencernaannya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat


karnivor dengan gigi beracun pada segmen 1, sedangkan Diplopoda bersifat herbivor
pemakan sampah atau daun-daunan. Organ pernapasan berupa satu pasang trakea
berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua
pasang di setiap ruasnya. Sistem peredaran darahnya bersifat terbuka. Organ transportasi
berupa jantung yang panjang dan terletak memanjang di bagian punggung tubuh. Pada
Chilopoda terdapat sepasang ostium disetiap segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat
dua pasang ostium di tiap segmen. Darah tidak berwarna merah karena tidak
mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jantung,
darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung hemosoel (rongga
tubuh yang brperan dalam peredaran darah). Organ ekskresi berupa dua pasang
pembuluh Malphigi yang bertugas mengeluarkan cairan yang mengandung
unsur nitrogen. sistem sarafnya disebut sistem saraf tangga tali dengan alat penerima
rangsang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi
internal). Myriapoda ada yang ovipar dan ovovivipar.

2) Klasifikasi Myriapoda
Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua subkelas, yaitu:
a) Chilopoda
Contoh : Kelabang: Lithobus Forticatus, Scolopendra Morsitans.
- Ciri-ciri tubuh agak gepeng, terdiri dari
kepala dan badan yang beruas-ruas (15-173
ruas), tiap ruas memiliki satu pasang kaki,
kecuali ruas dibelakang kepala dan dua ruas
terakhirnya. Pada ruas belakang kepala
terdapat satu pasang “taring bisa”
(maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepalanya terdapat
dua antenna panjang yang terdiri dari duabelas segmen (ruas), dua kelompok mata
tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insekta, mollusca,
cacing dan binatang kecil lainnya.
- Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat
ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
- Respirasi dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir
setiap ruas.
Habitatnya di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas
ini sering disebut Sentipede.

b) Diplopida
Contoh : Kaki seribu (Julus Nomerensis)
Cirri-ciri diplopoda yatiu tubuh berbentuk silindris
dan beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri atas kepala
dan badan. Setiap segmen mempunyai dua pasang
kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa”
(maksiliped). Pada ruas ketujuh, satu atau kedua kaki
mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
- Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal.
- Hidup di tempat yang lembab dan gelap, banyak mengandung tumbuhan yang telah
membusuk
- Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang
- Alat ekskresi dua buah saluran Malphigi
3) Peranan Myriapoda
Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi manusia, bahkan ada
beberapa yang dikatakan mengganggu meski tidak membahayakan. Namun, Myriapoda
ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organic atau serasah untuk
membentuk humus. Serasah ialah lapisan daun dan ranting-ranting di dasar hutan atau
kebun. Proses penghancuran serasah tidak langsung ditangani mikroorganisme, karena justru
mikroorganisme menguraikan kotoran-kotoran hewan.

B. Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari Arthropoda,
terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan
dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok
ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti
lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip.
Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut,
walaupun ada beberapa yang sudah beradaptasi dengan
lingkungan darat seperti kepiting darat. Kebanyakan
anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup
menumpang dengan inangnya.
1) Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala
dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan
belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks dilindungi oleh
kulit keras yang disebut karapas dan lima pasang kaki
yang terdiri dari satu pasang kaki capit dan empat pasang kaki jalan. Dan juga ada
sepasang antenna, rahang atas dan rahang bawah. Sementara, pada bagian abdomen
terdapat lima pasang kaki renang dan dibagian ujungnya terdapat ekor. Pada udang
betina, pada bagian abdomen ujungnya berfungsi untuk menyimpan telurnya.
System pencernaan Crustacea dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan
anus. Sisa metabolisme akan diekskresikan melalui sel api. System saraf Crustacea
disebut juga system saraf tangga tali, dimana ganglion kepala (otak), terhubung dengan
antenna (indera peraba), mata (pengelihatan) dan statosista (keseimbangan). Crustacea
bernapas dengan insang yang melekat pada anggota tubuhnya dan system peredaran
darah terbuka. Golongan hewan ini bersifat diesis (jantan dan betina) dan pembuahan
berlangsung di dalam tubuh betina (fertilisasi internal). Untuk dapat menjadi dewasa,
larva hewan akan mengalami pergantian kulit (eksidis) berkali-kali.

2) Klasifikasi
Crustacean dibagi menjadi dua subkelas, yaitu:
- Entomostraca:
Umumnya berbentuk kecil, dan merupakan zooplankton
yang banyak ditemukan di perairan laut dan tawar.
Golongan ini biasanya digunakan sebagai makanan ikan,
contohnya adalah ordo Copepoda, Cladocera, Ostracoda,
dan Amphipoda.
- Malacostrata:
Umumnya hidup di laut dan pantai. Yang termasuk
kedalam Malacostrata adalah ordo Depacoda, ispoda.
Contoh spesiesnya adalah udang windu, udang galah,
rajungan, kepiting.
3) Peranan Crustacea
Menguntungkan adalah contohnya protein hewani dari
udang, kepiting, rajungan. Dan ada juga yang
dimanfaatkan sebagai pakan ikan di industry perikanan.
Namun beberapa juga merugikan, contohnya yuyu dapat
merusak tanaman padi di sawah dan ketam kenari perusak
tanaman kelapa di Maluku.
Gambar yuyu
C. Arachnida pada padi
Nama Arachnida berasal dari kata arachne = laba-laba. Anggotanya meliputi
kalajengking, laba-laba dan tungau.
1) Cirri-cirinya tubuh terdiri atas efalotaraks dan abdomen (perut), memiliki empat pasang
kaki pada bagian sefalotoraks. Bagian abdomen tidak memiliki kaki. Memiliki dua
pasang mulut yaitu: -sepasang kelisera, -sepasang pedipalpus. Alat pernapasan berupa
paru-paru buku. Jenis kelamin terpisah dan pembuahan secara internal.
2) Struktur tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan bagian dada (abdomen).
Diantara sefalotoraks dan abdomen terdapat bagian sempit disbut pedisel. Pada bagian
kepala-dada terdapat empat pasang kaki juga terdapat dua alat mulut, yaitu: -alat sengat,
alat cepit.
3) Klasifikasi kelas Archanida dapat dapat dikelompokkan menjadi tiga ordo, yaitu sebagai
berikut:
- Ordo Scorpid
Ordo ini meliputi segala macam
golongan kala.
- Ordo Araneae
Ordo ini meliputi bangsa laba-
laba.
- Ordo Acarima
Ordo ini meliputi jenis laba-laba
yang bersifat parasit dan
merugikan manusia.

4) Peranan Arachnida

a) Bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga


b) sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
c) otodectes cynotis, tungau kudis telinga pada kucing dan anjing
d) dermacentor variabilis, sebagai vektor demam Rocky Mountain.

D. Insecta
Insekta adalah kelompok utama dari Arthropoda yang bertungkai enam. Insekta
merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Ukuran serangga
relative kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi.
1) Ciri-ciri:
- Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks (dada), dan abodemen
(perut)
- Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kaki tiga pasang
dan berfungsi untuk berjalan.
- Kebanyakan insekta memiliki saya pada segmen kedua, dan segmen ketiga di daerah
dada. Pada jenis lain, sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
- Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai
parasit, dan ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain.
- Alat pernapasan berupa trakea
- Alat ekskresi berupa tubuh malphigi yang terlekat melekat pada bagian posterior
saluran pencernaan
- System sirkulasi terbuka
- Organ kelaminnya terpisah, dan terletak pada segmen belakang
- Mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
2) Klasifikasi Insekta
- Subkelas Apterygota
Subkelas Apterygota memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a. Tidak bersayap
b. Tidak mengalami metamorfosis
c. Tipe mulut menggigit
d. Batas antara kepala, dada dan perut tidak jelas
e. Antenanya panjang dan tidak bersegmen
Contoh dari Apterygota adalah Lepisma sacharina.
- Subkelas Pterygota
Subkelas Pterygota memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a. Memiliki sayap
b. Mengalami metamorfosis
c. Tipe mulut bervariasi
Berdasarkan asal tumbuhnya sayap, subkelas Pterygota terbagi dua yaitu:
a. Eksopterygota
Kelompok insekta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh.
Beradasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya Eksopterygota dibedakan
menjadi beberapa ordo sebagai berikut
 Ordo Isoptera
Isoptera berasal dari Bahasa Latin iso=sama, pteron=sayap yang berarti Insekta
bersayap sama. Cirri-cirinya sebagai berikut:
a) Memiliki dua pasang sayap tipis yang tipe dan
ukurannya sama
b) Mengalami metamorfosis tidak sempurna
c) Tipe mulut menggigit
d) Cara hidup membentuk koloni dengan system
pembagian tugas tertentu disebut polimorfisme.
Permbagian tugas itu adalah ratu, prajurit, tentara.
Contoh: Helanithermis sp (rayap)
 Ordo Orthoptera
Orthoptera berasal dari Bahasa Latin, yaitu orthop=lurus, pteron=sapa maka
berari Insekta bersayap lurus. Cirri-ciri:
a) Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan
dan sayap belakang. Sayap bagian depan lurus
dan kaku (permanen). Sayap belakang tipis
seperti selaput.
b) Mengalami metamorfosis tidak sempurna
c) Tipe mulut menggigit
d) Kaki paling belakang (kaki ketiga membesar)
Contoh : Periplaneta Americana (kecoa), Grillus sp (Jangkrik), Tenodora sp
(Belalang sembah)
 Ordo Hemiptera
Cirri-ciri:
a) Memiliki dua pasang sayap, sayap depan
satu pasang seperti berkulit, dan sayap
belakang transparan
b) Mengalami metamorfosis tidak sempurna
c) Tipe mulut penusuk dan penghisap
Contoh : Leptocorisa acuta (Walang sangit)
 Ordo Odonata
Cirri-ciri:
a) Memiliki dua pasang sayap tipis seperti selaput
b) Mengalami metamorfosis tidak sempurna
c) Tipe mulut menggigit
Contoh : Aesha sp (Capung)
b. Endopterygota
Insekta yang tonjolan sayapnya berasal dari tonjolan kearah dalam dinding tubuh.
Berdasarkan tipe sayap, tipe mulut, metamorfosisnya dapat dibedakan sebagai
berikut:
 Ordo Coleoptera
Coleoptera berasal dari Bahasa Latin yaitu Coleos=perisai, pteron=sayap, yang
berarti Insekta Bersayap Perisai dengan cirri-
ciri:
a) Memiliki dua pasang sayap, sayap depan
tebal dan permukaan luarnya halus yang
mengandung zat tanduk sehingga disebut
elytra, sedangkan sayap belakang tipis
seperti selaput.
b) Mengalami metamorfosis sempurna
c) Tipe mulut menggigit
Contoh: Kumbang Kelapa (Oycies Rhinoceros), Kutu gabah (Rhyzoperta
Dominica)
 Ordo Hymenoptera
Cirri-ciri:
a) Mengalami metamorfosis sempurna
b) Tipe mulut menggigit dan ada yang
berkombinasi menggigit-menjilat
Contoh : Lebah madu (apis), tawon (xylocopa latipes), semut hitam
(monomorium sp)
 Ordo Diptera
Cirri-ciri:
a) Memiliki satu pasang sayap depan, dan satu
pasang sayap belakang mengalami redukasi
membentuk halter (alat keseimbangan)
b) Mengalami metamorfosis sempurna
c) Tipe mulut menusuk, menghisap serta menjilat
d) Memiliki tubuh ramping
Contoh: Culex Pipiens (Nyamuk rumah), Anopheles sp (Nyamuk malaria),
Aedes Aegypti (Nyamuk Demam Berdarah), Drosophila Melanogaster (Lalat
buah), Glossina palpalis (lalat tsetse)
 Ordo Lepidoptera
Cirri-ciri:
a) Memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus
b) Mengalami metamorfosis sempurna
c) Tipe mulut pada tahap larva menggigit, sedangkan pada
tahap dewasa menghisap
d) Mata fasetnya besar
Contoh: Kupu-kupu Swallowtail, Kupu-kupu sutera (Bombyx mori), kupu-
kupu elang (Acherontia atropos)
 Ordo Shiponaptera
Cirri-ciri:
a) Mengalami metamorfosis sempurna
b) Tidak bersayap
c) Tipe mulut menusuk dan menghisap
d) Kakinya pipih panjang dan digunakan untuk
meloncat
Contoh: Pulex irritans (kutu manusia), Stenossphalus felic (kutu kucing)
 Ordo Dermaptera
Cirri-ciri:
a) Memiliki dua pasang sayap (satu pasang seperti berkulit
dan satu pasang bermembran)
b) Mengalami metamorfosis sempurna
c) Tipe mulut menggigit
Contoh: Earwig
3) Peranan Insekta
- Menguntungkan:
a) Kupu-kupu atau lalat dapat membantu mempercepat proses penyerbukan pada
tanaman berbuah
b) Penghasil madu, yaitu lebah (Apis indica)
c) Penghasil bahan kain sutera oleh pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)
- Merugikan:
a) Vektor beberapa penyakit manusia, misalnya Plasmodium, penyebab penyakit
demam berdarah
b) Mengimbulkan gangguan pada manusia, misalnya kutu kepala (Pediculus Capitis)
c) Sebagai hama tanaman pangan, misalnya wereng cokelat (Nilapravata Lugens),
dan walang sangit (Leptocorisa acuta)
d) Perusak gabah, oleh kutu gabah (Rhyzoperta dominica)
e) Perusak produk berbahan baku alam, misalnya rayap dapat menghancurkan kayu-
kayu karena didalam ususnya terdapat Protozoa yang bersimbiosis.
III. ECHINODERMATA
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah
sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa
kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini
muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan
13.000 spesies yang sudah punah. Lima atau enam kelas (enam bila Concentricycloidea
dihitung) yang masih hidup sekarang mencakup:
1. Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap
mangsa untuk makanan mereka sendiri

2. Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka


yang unik dan terdiri dari hanya dua spesies yang baru-baru ini
digabungkan ke dalam Asteroidea.

3. Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang


menunggu mangsa.

4. Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri


mereka yang mampu digerakkan; sekitar 1.000 spesies.

5. Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang


menyerupai siput; sekitar 1.000 spesies.

6. Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik


merupakan ekinodermata terbesar; sekitar 1.500 spesies.

Bentuk hewan yang sudah punah dapat diketahui


dari fosil termasuk Blastoidea, Edrioasteriodea, Cystoidea, dan beberapa hewan
Kambrium awal seperti Helicoplacus, Carpoidea, Homalozoa,
dan Eocrinoidea seperti Gogia.
Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup
di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya:
kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima).
Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat
dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya
berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan
yang cukup besar dengan larva Hemichordata.
Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut, terutama
ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan palung laut.
Spesies bintang laut Pisaster ochraceus misalnya, menjadi predator utama di ekosistem
pantai berbatu di pesisir barat Amerika Utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram
biru (Mytilus edulis) sehingga spesies yang lain dapat menghuni pantai tersebut
danbivalvia tersebut tidak mendominansi secara berlebihan. Contoh lain
adalah Acanthaster planci yang memakan polip karang di perairan Indo-Pasifik. Kendati
sering dianggap desktruktif, ada beberapa teori yang mengatakan bahwa A.
planci sebenarnya adalah predator yang penting untuk ekosistem terumbu karang,
sehingga terjadi rekruitmen karang baru yang menggantikan koloni-koloni tua, juga
mengurangi tekanan kompetisi antara satu spesies karang dengan yang lain.
Echinodermata mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian
tubuhnya yang hilang, contohnya timun laut. Apabila timun laut merasa dirinya terancam,
maka timun laut akan menyemprotkan organ tubuhnya agar mendapatkan kesempatan
untuk melarikan diri. Kelak, organ tubuh yang hilang akan tumbuh kembali.
- Ciri-ciri:
1. Memiliki tiga lapisan embrional
2. Simetri tubuh bilateral pada fase larva dan radial pada fase dewasa
3. Terdapat pembagian tubuh anterior dan posterior
4. Tidak memiliki segmen tubuh
5. Sistem pencernaan sempurna, ada beberapa jenis yang tidak memiliki anus
6. Tidak memiliki sistem peredaran darah
7. Sistem pernapasan berupa insang kecil atau papulae dan ada juga yang
menggunakan kaki ambulakral (kaki tabung)
8. Tidak memiliki sistem ekskresi
9. Sistem daraf dibentuk oleh saraf cincin, saraf radial dan saraf jala
10. Reproduksi secara aseksual
11. Penyong tubuh berupa kerangka dalam (endoskleton) berupa pelat dan berada
dibawah kulit.
- Peranan Echinodermata
1. Menguntungkan:
∞ Bulu babi dapat diambil gonadnya untuk dikonsumsi. Jepang memiliki
peternakan bulu babi yang luas. Di wilayah Indonesia, terdapat di Nusa
Tenggara Timur (NTT) dan Kendari.
∞ Holothuria (mentimun laut) diperdagangkan sebagai teripang kering atau
kerupuk teripang. Hongkong merupakan pusat perdagangan teripang di dunia.
Di negeri China mentimun laut dikeringkan dan dimanfaatkan sebagai bahan
obat-obatan
∞ Echinodermata memakan bangkai-bangkai sehingga pantai menjadi bersih.
2. Merugikan:
∞ Bintang laut sering memakan kerang mutiara di tempat budidaya kerang
mutiara
∞ Achanbasther merupakan hama pada terumbu karang karena memakan polip
Coelenterata

Anda mungkin juga menyukai