KELOMPOK 7
Nama :
1. Ali Gading
2. Penina Damayanti
3. Ratih Dwi A.
4. Ringga Thia B.
Kelas :
X IPA 3
4. Klasifikasi
Mollusca dibedakan menurut tipe kaki, posisi kaki, dan tipe cangkang, yaitu Gastropoda,
Pelecypoda, dan Cephalopoda.
a. Gastropoda
Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan
yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya.Misalnya, siput air (Lymnaea sp.),
remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatia fulica).Hewan ini memiliki ciri khas berkaki
lebar dan pipih pada bagian ventrel tubuhnya.Gastropoda bergerak lambat menggunakan
kakinya. Gastropoda adalah anggota phylum
Mollusca yang menggunakan perut sebagai kaki
atau berjalan dengan menggunakan perutnya.
Semua Gastropoda memiliki cangkang sebagai
pelindung kecuali Vaginulae.
b. Amphineura
Saat ini sudah dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu:
1) Aplacophora (tidak bercangkang)
2) Monoplacophora (bercangkang tunggal/satu sisi)
3) Polyplacophora.
Hewan ini memiliki ciri-ciri, yaitu cangkangnya memiliki
susunan yang bertumpuk-tumpuk seperti susunan genting,
hidupnya melekat di dasar perairan. Pada mulutnya
dilengkapi dengan lidah parut atau radula. Contohnya
adalah Chiton.
c. Pelecypoda
Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram
mutiara (Pinctada margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang
raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus viridis).
Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti
kapak. Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk
melekat atau menggali pasir dan lumpur. Pelecypoda ada yang hidup menetap dan
membenamkan diri di dasar perairan.Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang
hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat.
Pelecypoda memiliki dua buah cangkang pipih yang setangkup sehingga disebut juga
Bivalvia. Kedua cangkang pada bagian tengah dorsal dihubungkan oleh jaringan ikat
(ligamen) yang berfungsi seperti engsel untuk membuka dan menutup cangkang dengan cara
mengencangkan dan mengendurkan otot. Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum,
prismatik, dan nakreas.Pada tiram mutiara, jika di antara mantel dan cangkangnya masuk
benda asing seperti pasir, lama-kelamaan akan terbentuk mutiara. Mutiara terbentuk karena
benda asing tersebut terbungkus oleh hasil sekresi palisan cangkang nakreas.Pelecypoda
tidak memiliki kepala.Mulutnya terdapat pada rongga mantel, dilengkapi dengan labial
palpus.
Pelecypoda tidak memiliki rahang atau radula.Maka makanannya berupa hewan kecil
seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya.Insang Pelecypoda berbentuk lembaran
sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata (dalam bahasa latin, lamella = lembaran,
branchia = insang). Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air
yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong). Sistem saraf Pelecypoda terdiri
dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan. Tiga ganglion tersebut adalah ganglion
anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior. Reproduksi Pelecypoda terjadi secara
seksual.Organ seksual terpisah pada masing-masing individu. Fertilisasi terjadi secara
internal maupun eksternal.Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi
larva.
d. Cephalopoda
Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo = kepala, podos
= kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di
kepala.Anggota Cephalopoda misalnya sotong (Sepia offici
nalis), cumi-cumi (loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.)Hidup
Cephalopoda seluruhnya di laut dengan merayap atau
berenang di dasar laut.Makananya berupa kepiting atau
invertebrata lainnya.Sebagai hewan pemangsa, hampir semua
Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang.Kebanyakan Cephalopoda memiliki organ
pertahanan berupa kantong tinta.Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat
atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya.Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini
merasa terancam dengan cara menyemburkannya.Cephalopoda memiliki kaki berupa
tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya.Cephalopoda memiliki sistem saraf
yang berpusat di kepalanya menyerupai otak.Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara
seksual.Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan
berlangsung secra internal dan menghasilkan telur.
Mollusca yang merugikan antara lain karena merupakan hama tanaman budidaya organisme
perantara penyebab penyakit. Bekicot dan keong adalah hama dari tanaman sawah. Siput air
adalah inang dari perantara cacing Fasciola hepatica, cacing ini merupakan parasit pada organ
hati manusia dan ternak.
II. ARTHROPODA
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas
mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat
terutama tempat yang banyak mengandung sampah.
1) Ciri-ciri Myriapoda
A) Struktur dan Fungsi Tubuh
Tubuh terdiri atas kepala (cephalo) dan perut
(abdomen) tanpa dada (toraks), dan beruas-ruas. Terdiri
atas ±10 hingga 200 segmen. Dibagian kepala terdapat
satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata
tunggal (ocellus). Penambahan jumlah segmen terjadi
pada tiap pergantian kulit.
Alat gerak pada kelompok Chilopoda adalah satu
pasang kaki di tiap segmen perut kaki, sedangkan pada
Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen
perut, kecuali segmen terakhirnya. Eksoskeleton terdiri
dari kulit keras dari zat kitin yang berfungsi melindungi alat-alat dalam, tempat
melekatnya otot dan memberi bentuk tubuh. Zat kitin tidak larut dalam air, alkohol,
alkalis, asam maupun getah pencernaan hewan lain. Kulit kitin yang tipis ini terletak pada
perbatasan antara dua segmen, yaitu dibawah kulit kitin yang tebal. Dengan adanya kulit
kitin yang tipis inilah maka hewan ini dapat bergerak leluasa. Kulit kitin ini mengalami
eksdisis.
B) Sistem Organ
2) Klasifikasi Myriapoda
Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua subkelas, yaitu:
a) Chilopoda
Contoh : Kelabang: Lithobus Forticatus, Scolopendra Morsitans.
- Ciri-ciri tubuh agak gepeng, terdiri dari
kepala dan badan yang beruas-ruas (15-173
ruas), tiap ruas memiliki satu pasang kaki,
kecuali ruas dibelakang kepala dan dua ruas
terakhirnya. Pada ruas belakang kepala
terdapat satu pasang “taring bisa”
(maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepalanya terdapat
dua antenna panjang yang terdiri dari duabelas segmen (ruas), dua kelompok mata
tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insekta, mollusca,
cacing dan binatang kecil lainnya.
- Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat
ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
- Respirasi dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir
setiap ruas.
Habitatnya di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas
ini sering disebut Sentipede.
b) Diplopida
Contoh : Kaki seribu (Julus Nomerensis)
Cirri-ciri diplopoda yatiu tubuh berbentuk silindris
dan beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri atas kepala
dan badan. Setiap segmen mempunyai dua pasang
kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa”
(maksiliped). Pada ruas ketujuh, satu atau kedua kaki
mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
- Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal.
- Hidup di tempat yang lembab dan gelap, banyak mengandung tumbuhan yang telah
membusuk
- Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang
- Alat ekskresi dua buah saluran Malphigi
3) Peranan Myriapoda
Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi manusia, bahkan ada
beberapa yang dikatakan mengganggu meski tidak membahayakan. Namun, Myriapoda
ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organic atau serasah untuk
membentuk humus. Serasah ialah lapisan daun dan ranting-ranting di dasar hutan atau
kebun. Proses penghancuran serasah tidak langsung ditangani mikroorganisme, karena justru
mikroorganisme menguraikan kotoran-kotoran hewan.
B. Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari Arthropoda,
terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan
dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok
ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti
lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip.
Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut,
walaupun ada beberapa yang sudah beradaptasi dengan
lingkungan darat seperti kepiting darat. Kebanyakan
anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup
menumpang dengan inangnya.
1) Struktur dan fungsi tubuh
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala
dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan
belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks dilindungi oleh
kulit keras yang disebut karapas dan lima pasang kaki
yang terdiri dari satu pasang kaki capit dan empat pasang kaki jalan. Dan juga ada
sepasang antenna, rahang atas dan rahang bawah. Sementara, pada bagian abdomen
terdapat lima pasang kaki renang dan dibagian ujungnya terdapat ekor. Pada udang
betina, pada bagian abdomen ujungnya berfungsi untuk menyimpan telurnya.
System pencernaan Crustacea dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan
anus. Sisa metabolisme akan diekskresikan melalui sel api. System saraf Crustacea
disebut juga system saraf tangga tali, dimana ganglion kepala (otak), terhubung dengan
antenna (indera peraba), mata (pengelihatan) dan statosista (keseimbangan). Crustacea
bernapas dengan insang yang melekat pada anggota tubuhnya dan system peredaran
darah terbuka. Golongan hewan ini bersifat diesis (jantan dan betina) dan pembuahan
berlangsung di dalam tubuh betina (fertilisasi internal). Untuk dapat menjadi dewasa,
larva hewan akan mengalami pergantian kulit (eksidis) berkali-kali.
2) Klasifikasi
Crustacean dibagi menjadi dua subkelas, yaitu:
- Entomostraca:
Umumnya berbentuk kecil, dan merupakan zooplankton
yang banyak ditemukan di perairan laut dan tawar.
Golongan ini biasanya digunakan sebagai makanan ikan,
contohnya adalah ordo Copepoda, Cladocera, Ostracoda,
dan Amphipoda.
- Malacostrata:
Umumnya hidup di laut dan pantai. Yang termasuk
kedalam Malacostrata adalah ordo Depacoda, ispoda.
Contoh spesiesnya adalah udang windu, udang galah,
rajungan, kepiting.
3) Peranan Crustacea
Menguntungkan adalah contohnya protein hewani dari
udang, kepiting, rajungan. Dan ada juga yang
dimanfaatkan sebagai pakan ikan di industry perikanan.
Namun beberapa juga merugikan, contohnya yuyu dapat
merusak tanaman padi di sawah dan ketam kenari perusak
tanaman kelapa di Maluku.
Gambar yuyu
C. Arachnida pada padi
Nama Arachnida berasal dari kata arachne = laba-laba. Anggotanya meliputi
kalajengking, laba-laba dan tungau.
1) Cirri-cirinya tubuh terdiri atas efalotaraks dan abdomen (perut), memiliki empat pasang
kaki pada bagian sefalotoraks. Bagian abdomen tidak memiliki kaki. Memiliki dua
pasang mulut yaitu: -sepasang kelisera, -sepasang pedipalpus. Alat pernapasan berupa
paru-paru buku. Jenis kelamin terpisah dan pembuahan secara internal.
2) Struktur tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan bagian dada (abdomen).
Diantara sefalotoraks dan abdomen terdapat bagian sempit disbut pedisel. Pada bagian
kepala-dada terdapat empat pasang kaki juga terdapat dua alat mulut, yaitu: -alat sengat,
alat cepit.
3) Klasifikasi kelas Archanida dapat dapat dikelompokkan menjadi tiga ordo, yaitu sebagai
berikut:
- Ordo Scorpid
Ordo ini meliputi segala macam
golongan kala.
- Ordo Araneae
Ordo ini meliputi bangsa laba-
laba.
- Ordo Acarima
Ordo ini meliputi jenis laba-laba
yang bersifat parasit dan
merugikan manusia.
4) Peranan Arachnida
D. Insecta
Insekta adalah kelompok utama dari Arthropoda yang bertungkai enam. Insekta
merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Ukuran serangga
relative kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi.
1) Ciri-ciri:
- Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks (dada), dan abodemen
(perut)
- Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kaki tiga pasang
dan berfungsi untuk berjalan.
- Kebanyakan insekta memiliki saya pada segmen kedua, dan segmen ketiga di daerah
dada. Pada jenis lain, sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
- Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai
parasit, dan ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain.
- Alat pernapasan berupa trakea
- Alat ekskresi berupa tubuh malphigi yang terlekat melekat pada bagian posterior
saluran pencernaan
- System sirkulasi terbuka
- Organ kelaminnya terpisah, dan terletak pada segmen belakang
- Mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
2) Klasifikasi Insekta
- Subkelas Apterygota
Subkelas Apterygota memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a. Tidak bersayap
b. Tidak mengalami metamorfosis
c. Tipe mulut menggigit
d. Batas antara kepala, dada dan perut tidak jelas
e. Antenanya panjang dan tidak bersegmen
Contoh dari Apterygota adalah Lepisma sacharina.
- Subkelas Pterygota
Subkelas Pterygota memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a. Memiliki sayap
b. Mengalami metamorfosis
c. Tipe mulut bervariasi
Berdasarkan asal tumbuhnya sayap, subkelas Pterygota terbagi dua yaitu:
a. Eksopterygota
Kelompok insekta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh.
Beradasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya Eksopterygota dibedakan
menjadi beberapa ordo sebagai berikut
Ordo Isoptera
Isoptera berasal dari Bahasa Latin iso=sama, pteron=sayap yang berarti Insekta
bersayap sama. Cirri-cirinya sebagai berikut:
a) Memiliki dua pasang sayap tipis yang tipe dan
ukurannya sama
b) Mengalami metamorfosis tidak sempurna
c) Tipe mulut menggigit
d) Cara hidup membentuk koloni dengan system
pembagian tugas tertentu disebut polimorfisme.
Permbagian tugas itu adalah ratu, prajurit, tentara.
Contoh: Helanithermis sp (rayap)
Ordo Orthoptera
Orthoptera berasal dari Bahasa Latin, yaitu orthop=lurus, pteron=sapa maka
berari Insekta bersayap lurus. Cirri-ciri:
a) Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan
dan sayap belakang. Sayap bagian depan lurus
dan kaku (permanen). Sayap belakang tipis
seperti selaput.
b) Mengalami metamorfosis tidak sempurna
c) Tipe mulut menggigit
d) Kaki paling belakang (kaki ketiga membesar)
Contoh : Periplaneta Americana (kecoa), Grillus sp (Jangkrik), Tenodora sp
(Belalang sembah)
Ordo Hemiptera
Cirri-ciri:
a) Memiliki dua pasang sayap, sayap depan
satu pasang seperti berkulit, dan sayap
belakang transparan
b) Mengalami metamorfosis tidak sempurna
c) Tipe mulut penusuk dan penghisap
Contoh : Leptocorisa acuta (Walang sangit)
Ordo Odonata
Cirri-ciri:
a) Memiliki dua pasang sayap tipis seperti selaput
b) Mengalami metamorfosis tidak sempurna
c) Tipe mulut menggigit
Contoh : Aesha sp (Capung)
b. Endopterygota
Insekta yang tonjolan sayapnya berasal dari tonjolan kearah dalam dinding tubuh.
Berdasarkan tipe sayap, tipe mulut, metamorfosisnya dapat dibedakan sebagai
berikut:
Ordo Coleoptera
Coleoptera berasal dari Bahasa Latin yaitu Coleos=perisai, pteron=sayap, yang
berarti Insekta Bersayap Perisai dengan cirri-
ciri:
a) Memiliki dua pasang sayap, sayap depan
tebal dan permukaan luarnya halus yang
mengandung zat tanduk sehingga disebut
elytra, sedangkan sayap belakang tipis
seperti selaput.
b) Mengalami metamorfosis sempurna
c) Tipe mulut menggigit
Contoh: Kumbang Kelapa (Oycies Rhinoceros), Kutu gabah (Rhyzoperta
Dominica)
Ordo Hymenoptera
Cirri-ciri:
a) Mengalami metamorfosis sempurna
b) Tipe mulut menggigit dan ada yang
berkombinasi menggigit-menjilat
Contoh : Lebah madu (apis), tawon (xylocopa latipes), semut hitam
(monomorium sp)
Ordo Diptera
Cirri-ciri:
a) Memiliki satu pasang sayap depan, dan satu
pasang sayap belakang mengalami redukasi
membentuk halter (alat keseimbangan)
b) Mengalami metamorfosis sempurna
c) Tipe mulut menusuk, menghisap serta menjilat
d) Memiliki tubuh ramping
Contoh: Culex Pipiens (Nyamuk rumah), Anopheles sp (Nyamuk malaria),
Aedes Aegypti (Nyamuk Demam Berdarah), Drosophila Melanogaster (Lalat
buah), Glossina palpalis (lalat tsetse)
Ordo Lepidoptera
Cirri-ciri:
a) Memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus
b) Mengalami metamorfosis sempurna
c) Tipe mulut pada tahap larva menggigit, sedangkan pada
tahap dewasa menghisap
d) Mata fasetnya besar
Contoh: Kupu-kupu Swallowtail, Kupu-kupu sutera (Bombyx mori), kupu-
kupu elang (Acherontia atropos)
Ordo Shiponaptera
Cirri-ciri:
a) Mengalami metamorfosis sempurna
b) Tidak bersayap
c) Tipe mulut menusuk dan menghisap
d) Kakinya pipih panjang dan digunakan untuk
meloncat
Contoh: Pulex irritans (kutu manusia), Stenossphalus felic (kutu kucing)
Ordo Dermaptera
Cirri-ciri:
a) Memiliki dua pasang sayap (satu pasang seperti berkulit
dan satu pasang bermembran)
b) Mengalami metamorfosis sempurna
c) Tipe mulut menggigit
Contoh: Earwig
3) Peranan Insekta
- Menguntungkan:
a) Kupu-kupu atau lalat dapat membantu mempercepat proses penyerbukan pada
tanaman berbuah
b) Penghasil madu, yaitu lebah (Apis indica)
c) Penghasil bahan kain sutera oleh pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)
- Merugikan:
a) Vektor beberapa penyakit manusia, misalnya Plasmodium, penyebab penyakit
demam berdarah
b) Mengimbulkan gangguan pada manusia, misalnya kutu kepala (Pediculus Capitis)
c) Sebagai hama tanaman pangan, misalnya wereng cokelat (Nilapravata Lugens),
dan walang sangit (Leptocorisa acuta)
d) Perusak gabah, oleh kutu gabah (Rhyzoperta dominica)
e) Perusak produk berbahan baku alam, misalnya rayap dapat menghancurkan kayu-
kayu karena didalam ususnya terdapat Protozoa yang bersimbiosis.
III. ECHINODERMATA
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah
sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa
kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini
muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan
13.000 spesies yang sudah punah. Lima atau enam kelas (enam bila Concentricycloidea
dihitung) yang masih hidup sekarang mencakup:
1. Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap
mangsa untuk makanan mereka sendiri