Anda di halaman 1dari 2

Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia dan Kehidupan Masyarakat Praaksara

A. Perkembangan Makhluk Hidup


Berdasarkan penelitian, diperkirakan makhluk hidup pertama yang pernah hidup adalah makhluk-
makhluk kecil jenis mikrooorganisme, makhluk bersel satu, seperti protozoa yang diyakini sebagai awal
dari kehidupan yang berbeda dengan sekarang. Makhluk-makhluk kecil ini berkembang menjadi
makhluk-makhluk yang lebih kompleks dalam jutaan tahun. Kemudian, pada perkembangan selanjutnya
mulai muncul makhluk-makhluk lainnya seperti serangga, reptile, ikan, mamalia, dan sebagainya.
Perkembangan bumi menjadi perhatian para ahli geologi (ilmu yang mempelajari terjadinya
bumi). Para ahli tersebut membagi perkembangan bumi menjadi empat babak, yaitu zaman azoikum,
paleozoikum, mesozoikum, dan neozoikum.
1. Zaman Azeoikum (Zaman Tertua)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 2500 juta tahun. Bumi masih belum stabil karena dalam
proses pembentukan . pada saat itu bumi merupakan bola gas sangat panas yang berputar pada porosnya.
Pada zaman ini tidak ada tanda-tanda kehidupan.
2. Zaman Paleozoikum (Zaman Kehidupan)
Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta tahun. Keadaan bumi belum stabil, iklim masih
berubah-ubah dan curah hujan sangat besar. Namun, pada zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan.
Seperti makhluk bersel satu (mikrooagranisme), hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis
ikan dan jenis ganggang atau rumput-rumputan. Adanya tumbuh-tumbuhan di bumi pada zaman ini dapat
diketahui dari sisa-sisanya yang telah membantu dan disebut fosil. Zaman ini disebut pula zaman primer
(zaman pertama).
3. Zaman Mesozoikum (Zaman Kehidupan Pertengahan)
Zaman ini terjadi sekitar 65 sampai 200 juta tahun yang lalu. Saat itu mulai muncul pohon-pohon
besar dan hewan yang hidup di darat. Zaman mesozoikum berlangsung kurang lebih 140 juta tahun. Iklim
semakin membaik dan curah hujan mulai berkurang. Sungai-sungai besar dan danau banyak yang kering
dan berlumpur. Ikan banyak yang mati, tetapi ada beberapa jenis yang dapat bertahan hidup. Ikan itu
dapat bernapas meskipun tidak di air. Siripnya sangat kuat, bisa digunakan untuk berjalan. Mereka mulai
merangkak ke darat dan mulai hidup di darat.
Ikan yang hidup di darat kemudian berubah, siripnya tumbuh menjadi kaki yang kuat. Ekornya
tumbuh semakin panjang. Kepalanya makin besar dan keras. Hewan itu bisa hidup di air dan di darat.
Mereka lebih banyak hidup di darat dan turun ke air jika bertelur.
4. Zaman Neozoikum (Zaman Hidup Baru)
Zaman ini berlangsung sekitar 65 juta tahun yang lalu. Zaman neozoikum dibagi menjadi dua
zaman, yaitu zaman tersier dan zaman kuarter.
a. Zaman Tersier
Zaman ini dibagi menjadi beberapa masa, yaitu pliosen, eosin, miosen, dan palaeosen. Pada
zaman tersier ini binatang menyusul berkembang sangat pesat, sedangkan jenis reptil raksasa lambat laun
lenyap. Makhluk primata (binatang menyusui yang menyerupai kera) mulai nampak pada zaman pliosen.
b. Zaman Kuarter
Zaman kuarter dimulai 600.000 tahu yang lalu. Zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman
pleistosen (dillivium) dan zaman holosen (alluvium).
1) Zaman Pleistosen (Dillivium)
Zaman Pleistosen berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Kala pleistosen sangat penting
Karena pada masa ini mulai mncul manusia purba. Keadaan alam pada masa ini masih liar dan labil
karena silih bergantinya dua zaman, yaitu zaman glasial dan zaman interglasial. Zaman glasial adalah
zaman meluapnya lapisan es di Kutub Utara sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es. Zaman
Interglasial adalah zaman di antara dua zaman es. Temperatur naik hingga lapisan es di Kutub Utara
mencair, akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi banjir besar di berbagai tempat. Hal ini
menyebabkan banyak daratan terpisah oleh laut dan selat.
2) Zaman Holosen (Alluvium)
Pada zaman holosen, sebagian besar es di Kutub Utara sudah lenyap, sehingga permukaan air laut
naik lagi. Tanah-tanah rendah di Paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut transgesi. Dengan
demikian muncullah pulau-pulau di Nusantara. Manusia purba lenyap, kemudian muncul manusia cerdas
(Homo Sapiens) seperti manusia sekarang.

B. Jenis-jenis Manusia Purba


Apa yang kalian ketahui tentang manusia purba? Manusia purba adalah manusia yang hidup jauh
sebelum tulisan ditemukan. Mereka hidup sangat sederhana dalam kelompok-kelompok kecil. Alat-alat
yang digunakan sehari-hari masih sangat sederhana. Karena belum ditemukan peninggalan tertulis maka
gambaran mengenai kehidupan manusia purba dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan tidak
tertulis, seperti fosil dan alat-alat yang digunakan manusia purba.
Beberapa fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Meganthropus Paleojavanicus
Fosil Meganthropus Paleojavanicus merupakan fosil paling tua yang ditemukan di Indonesia.
Fosil ini ditemukan di daerah Sangiran (Jawa Timur) antara tahun 1936-1941. Penemunya adalah seorang
peneliti Belanda G.H.R. Von Koeningswald. Fosil yang ditemukan berupa beberapa bagian rahang bawah
dan atas serta gigi-gigi lepas. Berdasarkan umur lapisan tanah, diperkirakan fosil ini berumur 1-2 juta
tahun.
2. Pithecanthropus
Fosil ini dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti Pithecanthropus Erectus. Pithecanthropus
Mojokertensis, dan Pithecanthropus Soloensis. Berdasarkan umur lapisan tanah, umur Pithecanthropus
bervariasi antara 30.000 sampai 2 juta tahun.
3. Homo Sapiens
Fosil jenis Homo Sapiens yang ditemukan di Indonesia merupakan jenis fosil yang paling muda
dibandingkan fosil-fosil manusia purba jenis lainnya. Para ahli sering menyebut fosil-fosil jenis Homo
Sapiens ini dengan Homo Erectus (manusia berjalan tegak) atau Homo Sapiesn (manusia
cerdas/bijaksana). Para ahli memperkirakan fosil-fosil ini berumur antara 25.000-40.000 tahun.

Anda mungkin juga menyukai