Anda di halaman 1dari 5

GENERALISASI, KRONOLOGI DAN PERIODERISASI

DALAM SEJARAH

A. Generalisasi
Generalisasi (berasal dari bahasa latin generalis berarti umum) adalah kegiatan
menyimpulkan hal khusus kepada yang umum. Generalisasi atau kesimpulan umum sangat
diperlukan dalam ilmu sejarah. Dalam materi zaman prasejarah Indonesia, generalisasinya
adalah adanya penggunaan alat-alat batu, tulang dan tanduk.
1) Alat-alat dari batu yang ditemukan dibeberapa daerah di Indonesia
a. Chopper atau kapak genggam ditemukan di daerah Pegunungan Sewu- Pacitan,
Parigi-Sulawesi, Gombang-Jawa Tengah, Sukabumi-Jawa Barat, dan Lahat-Sumatra
Selatan.
b. Flakes ditemukan di Ngawi-Jawa Timur dan Sangiran-Jawa Tengah.
c. Chalcedon di temukan di Cabbenge-Sulawesi Selatan.
d. Pebble atau kapak genggam banyak ditemukan di Sumatra.
e. Kapak persegi dan lonjong yang terdapat di Lahat, Palembang, Bogor, Tasikmalaya,
Sukabumi dan Pacitan.
f. Kapak lonjong terdapat di Indonesia bagian Timur yaitu Irian, Seram, Tanimbar dan
Minahasa.

2) Alat-alat dari tulang


Di daerah Ngandong dan Sidoarjo dekat Ngawi banyak ditemukan alat-alat dari
tulang-tulang binatang. Ada alat dari tulang yang menyerupai ujung tombak yang kedua
sisinya bergerigi mungkin untuk menangkap ikan. Alat tulang berbentuk L sebagai alat
pemukul terdapat di goa Lawa Sampung, Ponorgo Jawa Timur, dan di gua-gua di daerah
Lamoncong Sulawesi Selatan.

3) Alat-alat dari tanduk


Tanduk rusa dan alat tulang semacam belati digunakan untuk mengorek tanah
mencari ubi dan keladi, ditemukan di daerah Ngandong, Jawa Timur.

1
B. Kronologi Dan Periodisasi
Arti kronologi menurut Kamus Bahasa Indonesia (Badudu dan Zain, 1994) yaitu
berurutan sesuai dengan waktu kejadian yang sesungguhnya. Sementara, secara umum,
kronologi dapat dimaknai sebagai urutan peristiwa sejarah yang terjadi, dimana terdapat
beberapa tahap menuju terjadinya suatu peristiwa.
Adapun periodisasi merupakan tingkat perkembangan masa dalam sejarah atau
pembabakan masa dalam sejarah yang dapat dibagi atas beberapa babak, zaman, masa, atau
pun periode. Periodisasi sejarah Indonesia, misalnya, dapat dibedakan atas zaman prasejarah
dan zaman sejarah.
Zaman prasejarah terbagi menjadi tiga yaitu zaman pra-sejarah, zaman protosejarah,
dan zaman sejarah.
1. Zaman Prasejarah
Prasejarah berasal dari kata pra artinya sebelum dan sejarah artinya masa yang telah
lampau. Secara umum orang mengartikan prasejarah ialah suatu zaman ketika orang
belum mengenal tulisan.
2. Zaman Protosejarah
Orang mengartikan zaman protosejarah adalah zaman sudah ada tulisan, tetapi sumber
tulisan itu berasal dari luar negeri dan beritanya masih sangat samar – samar.
3. Zaman Sejarah
Zaman sudah mengenal tulisan, yang dapat memberikan keterangan tentang peristiwa –
peristiwa yang terjadi di masa lampau.
Zaman sejarah Indonesia terbagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
a. Zaman kuno, dari abad ke-1 M sampai ke abad ke-14 M, masa berkembangnya
kebudayaan Indonesia yang di pengaruhi agama Hindu dan Budha.
b. Zaman Baru, dari abad ke-15 M sampai abad ke-18 M, yang membicarakan masa
berkembangnya budaya Islam sampai jatuhnya Mataram dan Banten ke tangan
imperialis Belanda.
c. Zaman Modern, dimulai pada masa pemerintah Hindia Belanda (1800) sampai
Indonesia merdeka tahun 1945.

2
INDONESIA ZAMAN PRAAKSARA:
AWAL KEHIDUPAN MANUSIA INDONESIA,

Berdasarkan geologi, maka zaman sejarah awal dibedakan menjadi beberapa zaman sebagai
berikut :
1) Archaekum
Belum ada kehidupan di bumi akibat kondisi bumi yang sangat panas. Kulit bumi pun
masih dalam proses pembentukan. Berlangsung sekitar 2.500 juta tahun lampau.
2) Paleozoikum
Kondisi bumi belum stabil, masih berubah-ubah, dan curah hujan tinggi. Mulai
muncul kehidupan dalam bentuk hewan bersel satu, tumbuhan tingkat rendah
(ganggang). Berlangsung sekitar 340 juta tahun lampau.
3) Mesozoikum
Iklim dan curah hujan di bumi mulai stabil, suhu bumi masih sering berubah. Mulai
muncul makhluk hidup seperti ikan, amfibi, reptil. Bahkan muncul makhluk besar,
seperti Dinosaurus.Masa Mesozoikum dapat dibedakan atas :
a) Masa Trias (245 juta-208 juta tahun lalu)
Pada masa ini, dinosurus dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul
pertama kali. Cynodont, sejenis reptilia mirip mamalia pemakan daging, mulai
berkembang. Mamalia pertama mulai muncul dan reptilia air (penyu dan kura-
kura) semakin banyak.
b) Masa Jura (208 juta-145 juta tahun lalu)
Masa Jura adalah zaman kejayaan Dinosaurus yang menguasai daratan,
sedangkan lautan dikuasai reptilia laut seperti Ichthyosaurus dan Plesiosaurus.
Adapun di angkasa didominasi reptilia terbang, seperti Pterosaurus serta
Pterodactyl
c) Masa Kapur (145 jta-65 juta tahun lalu)
Masa ini merupakan puncak kejayaan Dinosaurus raksasa dan reptilia terbang.
Mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang menjadi berbagai ragam
dan bentuk.
Kepunahan Binatang raksasa
Masa Kapur ditandai oleh kepunahan besar-besaran. Teori yang menerangkan
penyebab kepunahan ini cukup banyak, di antaranya adalah teori tentang jatuhnya meteorit
raksasa yang membentur bumi dengan benturan sangat dahsyat. Benturan meteorit ini
menimbulkan panas dan kebakaran sehingga terjadi penguapan besar-besaran yang

3
menghasilkan asap dan awan tebal. Awan ini menghalangi sinar matahari sehingga terjadi
pendinginan global dan penipisan oksigen yang mengakibatkan sebagian tumbuhan, hewan
pemakan tumbuhan, dan hewan pemakan daging juga mati. Dinosaurus yang merupakan
hewan berdarah panas tidak mampu bertahan hidup pada iklim seperti itu dan akhirnya
punah.
4). Neozoikum
Berlangsung sekitar 60 juta tahun lalu. Keadaan bumi makin membaik dan suhu
bumi pun stabil. Muncul berbagai jenis kehidupan dan binatang besar secara lambat
laun berkurang. Zaman Neozoikum dibedakan atas :
a) Tersier
Muncul jenis hewan menyusui dan primata. Zaman ini terbagi menjadi Palleosen,
Eosen, Oligosen, Miosen, dan Pliosen.

b) Kuarter
Zaman ketika manusia sudah muncul, yakni sekitar 600.000 tahun lalu. Zaman ini
dibedakan atas :

• Plestosen (Diluvium) *
Sekitar 600.000 tahun lalu, es dari Kutub Utara meluas menutupi permukan bumi
(Eropa Utara, Asia Utara, Amerika Utara) sehingga disebut juga ‘zaman glasial’.
Sebaliknya, ketika suhu panas, air menyusut dan permukaan air laut naik. Ini disebut
‘interglasial’.

• *Holosen (Alluvium)
Berlangsung sekitar 20.000 tahun lalu. Sebagian besar lapisan es di kutub mencair,
membentuk dangkalan-dangkalan. Mulai muncul manusia purba Homo sapiens.

Sementara itu, setelah munculnya manusia di bumi, mereka juga sudah mulai belajar
untuk bertahan hidup. Perkembangan kehidupan masyarakat awal Indonesia ini terlihat
dengan adanya perkembangan pada pola kehidupan sosial ekonominya. Agar dapat lebih
mudah memahami dan membandingkan setiap perkembangan kehidupan awal tersebut,
perhatikanlah uraian berikut :

4
1. Masa Berburu dan Meramu
 Bergantung pada alam (food gathering).
 Nomaden mengikuti hewan buruan dan tersedianya makanan
 Gua sebagai tempat tinggal yang dekat mata air.
 Telah ada pembagian kerja, laki-laki berburu dan perempuan meramu.
 Mengenal pemimpin yang dipilih berdasarkan kekuatan fisik .
 Mengenal sistem kepercayaan.
 Mengenal api, beraktivitas hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi (makan).
2. Masa Bercocok Tanam
 Mengenal cara bercocok tanam dan beternak (food producing).
 Semi sedenter.
 Berhuma dan ladang berpindah.
 Mengenal barter.
 Mengenal seorang pemimpin yang disebut kepala suku (Primus Interparest)
 Mengenal sistem kepercayaan.
3. Masa Perundagian
 Pembagian kerja yang terspesialisasi.
 Hidup sedenter (menetap).
 Pemimpin dipilih berdasarkan primus inter pares artinya memilih pemimpin yang
paling pandai di antara mereka.
 Mengenal bertani, berladang, dengan sistem irigasi yang baik. Jenis tanaman pun
makin beragam, seperti umbi, palawija, padi.
 Mengenal teknik pembuatan logam.
 Mengenal konsep kepercayaan animisme dan dinamisme.
 Hubungan antar daerah semakin intensif.

Anda mungkin juga menyukai