DI KEPULAUAN INDONESIA
A. Permukaan Bumi
1. Archeikum
Zaman ini merupakan zaman yang stabil, kondisi Bumi dan
Udara masih panas, kulit Bumi masih dalam pembentukan.
Ada pula jenis reftil yang memiliki sayap dan dapat terbang selama
berjam-jam , jenis ini dinamakan dengan pteranodon . jaman ini
dinamakan jaman sekunder (kehidupan ke-2) , adapula yang
menyebut jaman ini dengan istilah jaman reftil , karena jenis hewan
di dominasi oleh reftil , karena jenis hewan didominasi oleh reftil
dengan bentuk yang sangat besar . pada akhir jaman ini mulai
muncul jenis mamalia .
4. Zaman neozoikum atau Kainozoikum (kehidupan muda)
a. Zaman tersier
b. Zaman quarter
B. Kepulauan Indonesia
Secara astronomis, Indonesia terletak diantara 60 Lintang Utara dan 110 Lintang
Selatan serta antara 950 Bujut Timur sampai 1410 Bujur Timur. Pada zaman dahulu,
terbentuknya kepulauan Indonesia dipengaruhi oleh proses alam, seperti orogenesa.
Pada masa Pleistosen juga terjadi perubahan bentuk daratan karena prpgenesa dan
kegiatan gunung api. Manusia purba di Indonesia juga mulai muncul pada zaman ini.
C. Kemunculan Manusia
Sebelum masa Austronesia dating, telah ada manusia yang tinggal di wilayah
Indonesia. Sisa-sisa fosilnya dapat kita jumpai sekarang, yaitu :
1. Pitechanthropus erectus
2. Pitechanthropus mojokertensis
(pithecanthropus soloensis)
3. Meganthropus Paleojavanicus
4. Homo soloensis
(Phitecanthropus soloensis)
5. Homo wajakensis
a. Zaman Batu
c. Masa Perundagian
Meganthropus Paleojavanicus
Artinya manusia jawa tertua yang berbadan besar , yang hidup di jawa
sekitar 2-1 juta tahun silam . manusia ini mempunyai cirri biologis
berbadan besar , kening menonjol , tulang pipi tebal, rahang besar dan
kuat , makanan utamanya adalah tumbuhan dan buah-buahan , hidup
dengan cara food gathering (mengumpulkan makanan ) . Ralph von
koenigswald menemukan fosil dari tulang rahang bawah nya lebih dan
lebih besar dar pada pithecanthropus manusia jenis ini di sangiran
(lembah bengawan solo )pada 1941.
PITECHANTHROPUS
HOMO
JAMAN BATU
Ciri dari jaman ini adalah peralatan buat dari batu masih kasar dan
belum di asah . alat dari batu ini di buat dengan cara membenturkan
batu yang satu dengan yang lainnya , pecahan batu yang menyerupai
kapak kemudian mereka gunakan sebagai alat.
Cirri dari jaman ini adalah peralatan dari batu yang telah di asah
bagian yang tajam nya . jaman ini merupakan peralihan dari
palleolithikum ke neolithikum . yang menarik dari jaman messolithikum
adalah di temukannya tumpukan sampah dapur yang kemudian di beri
istilah kjokkenmoddinger dan abris sous roche oleh penelitinya yaitu
callenfels (dijuluki bapak pra sejarah ).
Fleks culture , peralatan berupa alat serpih yang telah ada jamna
palleolithikum , menjadi sangat penting pada jaman messolithikum ,
sehingga memunculkan corak tersendiri . terutama setelah
mendapatkan pengaruh dari budya daratan . dua orang peneliti
berkebangsaan swiss (fritz sarasin dan paul sarasin ) antara 1893-
1896, melakukan penelitian di sulsel , dan berhasil menemukan fleks .
peralatan sejenis juga di temukan di daerah lain yaitu bandung (fleks
dari obsidian yaitu batu hitam yang indah) , flores, NTT dan timor.
Flakes culture merupakan pengaruh dari asia daratan yang masuk ke
Indonesia melalui jalur timur yaitu jepang, Taiwan, Philipina, sulawesi.
JAMAN LOGAM
Jaman perunggu
Menhir, tugu batu yang terbuat dari batu tunggal , yang berfungsi
sebagai tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang
sehingga menjadi benda pemujaan , menhir banyak di temukan di
pasemah , lahat , sungai talang koto (sumatera) , nagada (flores)
Dolmen , meja batu tempat sesaji, ada dolmen yang di sngga oleh
menhir dan ada pula yang digunakan sebagai penutup keranda atau
sarchopagus, yang demikian dinamakan dengan pandhusa .
sarcophagus (keranda) , peti mati tempat penyimpanan mayat yang
berbentuk lesung terbuat dari batu utuh yang diberi tutp . di bali di
temukannya keranda yang berisi tulang belulang manusia, barang
perunggu serta manik-manik.