INDONESIA
Semester ganjil
Hello! I’m...
Nama : Alfi Rizqi Urbaningrum
Nomer : 02
Kelas : X IPS 3
Menelusuri peradaban
awal di kepulauan
Indonesia
A. Sebelum mengenal tulisan
Manusia purba tidak mengenal tulisan dalam kebudayaannya. Periode kehidupan ini dikenal
dengan zaman praaksara. Masa praaksara berlangsung sangat lama jauh melebihi periode
kehidupan manusia yang sudah mengenal tulisan.
Praaksara berasal dari dua kata yakni pra yang berarti sebelum dan aksara tulisan.
Zaman praaksara dimulai sudah tentu sejak manusia ada. Zaman praaksara berakhir setelah
manusia mulai mengenal tulisan.
B. Terbentuknya kepulauan Indonesia
Sangiran pertama kali ditemukan dan diteliti oleh p. E. C. Schemulling 864 dengan laporan
penemuan fosil vertebrata dari kalioso bagian dari wilayah Sangiran. Situs Sangiran menjadi
sangat terkenal berkaitan dengan penemuan-penemuan fosil homo erectus secara sporadis
dan berkesinambungan.
Homo erectus takson paling penting dalam sejarah manusia sebelum masuk pada tahapan
manusia homo sapiens, manusia modern.
2. Trinil, Ngawi Jawa timur
Trinil adalah sebuah desa di pinggiran Bengawan solo termasuk wilayah administrasi
kabupaten Ngawi Jawa timur.
Tengkorak pithecanthropus erectus dari Trinil sangat pendek tapi memanjang ke belakang.
Tengkorak anak homo erectus dari perning Mojokerto ini merupakan individu homo erectus
tertua di Indonesia.
Temuan homo erectus juga ditemukan di gandong yaitu di sebuah desa tepian Bengawan
solo kabupaten Blora Jawa tengah. Tengkorak homo erectus mengandung ukuran besar
dengan volume otak rata-rata 1.100 cc.
Beberapa jenis manusia purba yang pernah hidup di zaman praaksara sebagai berikut:
1. Jenis meganthropus
2. Jenis pithecanthropus
3. Jenis homo
3. Perdebatan antara pithecanthropus ke homo erectus
Pithecanthropus erectus adalah peralihan kera ke manusia. Percepatan itu kemudian
berlanjut hingga ke Eropa ketika dubois mempresentasikan penemuan tersebut dalam
seminar internasional zoologi pada tahun 1895 di leizen Belanda dan dalam pemeran
publik zoologi society di London.
Tahun 1920-an merupakan periode yang sangat luar biasa bagi teori evolusi manusia.
Dubai setelah melakukan penemuan fosil missing link. Dubois dan box kemudian bertemu
dalam jalur evolutif dari headly yang sangat terkenal bahwa filogenesa dan ontogenesis
sama sekali tidak dapat dipisahkan.
Pithecanthropus erectus dan sinanthropus pekinensis dengan genus yang berbeda dengan
manusia modern.
D. Asal usul dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia
Berikut teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia menurut para ahli:
1. Drs. Moh. Ali
Drs. Moh. Ali berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan yang datang secara
bergelombang.Gelombang pertama dari tahun 3000-1500 SM dengan ciri-ciri kebudayaan
Neolitikum menggunakan perahu bercadik satu.Sedangkan gelombang kedua terjadi dari tahun
1500-500 SM dengan menggunakan perahu bercadik dua.
2. Moens
Moens menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol, yang kemudian terdesak
oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. Oleh karena itu, mereka menyebar ke arah selatan hingga
sampai di Indonesia.
3. Prof. H. Kroom
Prof. H. Kroom meyakini asal-usul bangsa Indonesia dari daerah Cina Tengah, karena pada daerah
tersebut terdapat sumber-sumber sungai besar.Mereka kemudian menyebar ke Indonesia sekitar
tahun 2000-1500 SM.
4. Prof. Moh. YaminMenurut Moh Yamin, nenek moyang bangsa indonesia berasal dari
wilayah Indonesia sendiri, bukan dari daerah lain.Pendapat ini didukung alasan bahwa fosil
dan artefak lebih banyak dan lengkap ditemukan di wilayah Indonesia dibandingkan dengan
daerah lainnya di Asia.Misalnya dengan penemuan manusia purba sejenis Homo soloensis
dan Homo wajakensis.
5. Von Heine-GeldernNama ahli yang berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia
berasal dari daerah Campa, Cochinchina, dan Kamboja adalah Von Heine-Geldern.Ia
berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia.Pendapat ini didukung oleh
artefak-artefak yang ditemukannya di Indonesia memiliki banyak persamaan dengan yang
ditemukan di daratan Asia. Sementara itu, Von Heine-Geldern meyakini kelompok ras
dominan yang datang ke Indonesia adalah ras yang berpostur tubuh besar dengan tinggi
sekitar 155 sentimeter.Ras ini mempunyai ciri-ciri berkulit hitam, berambut keriting, matanya
bercorak ke dalam, dan alisnya agak menonjol ke depan.Ras aslinya banyak berada di
Srilanka dan dikenal sebagai ras Wedoid.Ahli sejarah menyatakan ras Wedoid melakukan
migrasi ke Indonesia sekitar tahun 6000 SM.
1. Proto Melayu
Proto Melayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu polinesia yang tersebar di
Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur di Pasifik.
2. Deutero Melayu
Deutro Melayu merupakan ras yang datang dari Indocina bagian utara
Ras deutero Melayu juga mempunyai peradaban pelayaran yang lebih maju dari
pendahulunya.
Kedatangan ras deutro Melayu di kepulauan Indonesia makin lama makin banyak.
3. Melanesoid
Pada mulanya kedatangan bangsa melanesoid di kepulauan Indonesia berawal saat zaman es
berakhir yaitu tahun 70.000 SM.
Bagi mereka, dengan bercocok tanam dirasakan persediaan makanan akan tercukupi sepanjang tahun tanpa
harus membuka ladang lagi. Selain bercocok tanam juga mereka mengembangkan hewan ternak untuk
dipelihara. Manusia yang hidup pada masa ini diperkirakan satu masa dengan zaman neolitikum. Secara
geografis, pada zaman ini sangat menggantungkan iklim dan cuaca alam. Hal ini sangat dibutuhkan untuk
bercocok tanam. Hasil dari panen juga sangat dipengaruhi oleh kondisi tekstur tanah yang digunakan.
Peralatan pertama yang digunakan oleh manusia purba adalah alat-alat dari bahan batu dan tulang.Teknologi sederhana
ini berkembang pada Zaman Paleolitikum, yang berlangsung sekitar 600.000 tahun lalu.Pada periode ini, alat-alat batu
dan tulang yang digunakan manusia purba masih sangat sederhana dan kasar.Peralatan itulah yang menemani mereka
memenuhi kebutuhan hidup, yang masih dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan atau food gathering.Hasil
kebudayaan manusia purba pada periode ini secara umum dapat dibagi menjadi dua, yakni Kebudayaan Pacitan dan
Kebudayaan Ngandong. Sebab, peninggalan mereka banyak ditemukan di dua wilayah tersebut. Hasil Kebudayaan
Pacitan meliputi kapak genggam, kapak perimbas, dan alat-alat serpih (flakes). Sedangkan peralatan yang termasuk
Kebudayaan Ngandong adalah kapak genggam, alat-alat dari tulang hewan, ujung tombak, dan flakes.
Perkembangan teknologi mengenal api merupakan proses yang sangat penting bagi manusia purba.Sebab, dengan kehadiran
api, mereka akhirnya dapat mengolah atau memasak bahan makanan sebelum dikonsumsi.Selain itu, api dapat digunakan
sebagai penghangat tubuh ketika cuaca dingin, sumber penerangan, dan senjata untuk mengusir binatang buas.Manusia purba
membuat api dengan cara membenturkan batu atau menggosokkan kayu.
4. Revolusi teknologi
Setelah mengenal api, manusia purba mengalami revolusi dari gaya hidup berburu dan meramu menjadi memproduksi makanan
sendiri dengan bercocok tanam.Periode ini digambarkan sebagai revolusi untuk menunjukkan pentingnya dan tingkat perubahan
yang memengaruhi masyarakat di mana praktik pertanian baru diadopsi dan disempurnakan secara bertahap.Pada masa ini,
manusia mulai meninggalkan hidup nomaden dan mengenal teknik pertanian sederhana.Selain itu, mereka telah mengenal
tradisi pertukaran barang dan mampu membangun tempat tinggal permanen.Manusia purba yang hidup pada periode ini juga
telah mengenal teknologi untuk menghaluskan batu.Oleh karena itu, alat-alat yang digunakan seperti kapak lonjong, kapak
bahu, kapak persegi, dan mata panah telah dihaluskan.
Sharing is caring!
NOT to be sold as is or modified!
Read FAQ on slidesmania.com
Do not remove the slidesmania.com text on the sides.