Anda di halaman 1dari 20

SEJARAH

INDONESIA
Semester ganjil
Hello! I’m...
Nama : Alfi Rizqi Urbaningrum
Nomer : 02
Kelas : X IPS 3
Menelusuri peradaban
awal di kepulauan
Indonesia
A. Sebelum mengenal tulisan
Manusia purba tidak mengenal tulisan dalam kebudayaannya. Periode kehidupan ini dikenal
dengan zaman praaksara. Masa praaksara berlangsung sangat lama jauh melebihi periode
kehidupan manusia yang sudah mengenal tulisan.

Praaksara adalah istilah untuk menggantikan istilah prasejarah.


Pra berarti sebelum dan sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lalu yang
berhubungan dengan aktivitas dan perilaku manusia sehingga prasejarah berarti sebelum ada
sejarah.

Praaksara berasal dari dua kata yakni pra yang berarti sebelum dan aksara tulisan.
Zaman praaksara dimulai sudah tentu sejak manusia ada. Zaman praaksara berakhir setelah
manusia mulai mengenal tulisan.
B. Terbentuknya kepulauan Indonesia

Proses evolusi bumi dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut:


1. Azoikum ( Yunani: a = tidak: zoom = hewan ), yaitu zaman sebelum adanya
kehidupan. Waktu ini lebih dari satu miliar tahun lalu.
2. Paleozoikum, yaitu zaman purba tertua. Berlangsung kira-kira 350 juta tahun.
3. Mesozoikum, yaitu zaman purba tengah. Lamanya kira-kira 140 juta tahun.
4. Neozoikum, yaitu zaman purba baru yang dimulai sejak 60 juta tahun yang lalu.
Zaman ini dapat dibagi lagi menjadi dua tahap (Tersier
dan kuarter).
C. Mengenal manusia purba
1. Sangiran
lokasi tersebut merupakan pusat perkembangan manusia dunia yang memberikan petunjuk
tentang keberadaan manusia sejak 150.000 tahun yang lalu.

Sangiran pertama kali ditemukan dan diteliti oleh p. E. C. Schemulling 864 dengan laporan
penemuan fosil vertebrata dari kalioso bagian dari wilayah Sangiran. Situs Sangiran menjadi
sangat terkenal berkaitan dengan penemuan-penemuan fosil homo erectus secara sporadis
dan berkesinambungan.

Homo erectus takson paling penting dalam sejarah manusia sebelum masuk pada tahapan
manusia homo sapiens, manusia modern.
2. Trinil, Ngawi Jawa timur
Trinil adalah sebuah desa di pinggiran Bengawan solo termasuk wilayah administrasi
kabupaten Ngawi Jawa timur.

Tengkorak pithecanthropus erectus dari Trinil sangat pendek tapi memanjang ke belakang.
Tengkorak anak homo erectus dari perning Mojokerto ini merupakan individu homo erectus
tertua di Indonesia.

Temuan homo erectus juga ditemukan di gandong yaitu di sebuah desa tepian Bengawan
solo kabupaten Blora Jawa tengah. Tengkorak homo erectus mengandung ukuran besar
dengan volume otak rata-rata 1.100 cc.

Beberapa jenis manusia purba yang pernah hidup di zaman praaksara sebagai berikut:
1. Jenis meganthropus
2. Jenis pithecanthropus
3. Jenis homo
3. Perdebatan antara pithecanthropus ke homo erectus
Pithecanthropus erectus adalah peralihan kera ke manusia. Percepatan itu kemudian
berlanjut hingga ke Eropa ketika dubois mempresentasikan penemuan tersebut dalam
seminar internasional zoologi pada tahun 1895 di leizen Belanda dan dalam pemeran
publik zoologi society di London.

Tahun 1920-an merupakan periode yang sangat luar biasa bagi teori evolusi manusia.
Dubai setelah melakukan penemuan fosil missing link. Dubois dan box kemudian bertemu
dalam jalur evolutif dari headly yang sangat terkenal bahwa filogenesa dan ontogenesis
sama sekali tidak dapat dipisahkan.

Penemuan situs zookodian di dekat Beijing menghasilkan sejumlah besar fosil-fosil


manusia yang diberi nama sinanthropus pekinensis.

Pithecanthropus erectus dan sinanthropus pekinensis dengan genus yang berbeda dengan
manusia modern.
D. Asal usul dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia
Berikut teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia menurut para ahli:
1. Drs. Moh. Ali
Drs. Moh. Ali berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan yang datang secara
bergelombang.Gelombang pertama dari tahun 3000-1500 SM dengan ciri-ciri kebudayaan
Neolitikum menggunakan perahu bercadik satu.Sedangkan gelombang kedua terjadi dari tahun
1500-500 SM dengan menggunakan perahu bercadik dua.
2. Moens
Moens menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol, yang kemudian terdesak
oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. Oleh karena itu, mereka menyebar ke arah selatan hingga
sampai di Indonesia.
3. Prof. H. Kroom
Prof. H. Kroom meyakini asal-usul bangsa Indonesia dari daerah Cina Tengah, karena pada daerah
tersebut terdapat sumber-sumber sungai besar.Mereka kemudian menyebar ke Indonesia sekitar
tahun 2000-1500 SM.
4. Prof. Moh. YaminMenurut Moh Yamin, nenek moyang bangsa indonesia berasal dari
wilayah Indonesia sendiri, bukan dari daerah lain.Pendapat ini didukung alasan bahwa fosil
dan artefak lebih banyak dan lengkap ditemukan di wilayah Indonesia dibandingkan dengan
daerah lainnya di Asia.Misalnya dengan penemuan manusia purba sejenis Homo soloensis
dan Homo wajakensis.
5. Von Heine-GeldernNama ahli yang berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia
berasal dari daerah Campa, Cochinchina, dan Kamboja adalah Von Heine-Geldern.Ia
berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia.Pendapat ini didukung oleh
artefak-artefak yang ditemukannya di Indonesia memiliki banyak persamaan dengan yang
ditemukan di daratan Asia. Sementara itu, Von Heine-Geldern meyakini kelompok ras
dominan yang datang ke Indonesia adalah ras yang berpostur tubuh besar dengan tinggi
sekitar 155 sentimeter.Ras ini mempunyai ciri-ciri berkulit hitam, berambut keriting, matanya
bercorak ke dalam, dan alisnya agak menonjol ke depan.Ras aslinya banyak berada di
Srilanka dan dikenal sebagai ras Wedoid.Ahli sejarah menyatakan ras Wedoid melakukan
migrasi ke Indonesia sekitar tahun 6000 SM.
1. Proto Melayu
Proto Melayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu polinesia yang tersebar di
Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur di Pasifik.

2. Deutero Melayu
Deutro Melayu merupakan ras yang datang dari Indocina bagian utara
Ras deutero Melayu juga mempunyai peradaban pelayaran yang lebih maju dari
pendahulunya.
Kedatangan ras deutro Melayu di kepulauan Indonesia makin lama makin banyak.

3. Melanesoid
Pada mulanya kedatangan bangsa melanesoid di kepulauan Indonesia berawal saat zaman es
berakhir yaitu tahun 70.000 SM.

4. Negrito dan Weddid


Sebutan negrito diberikan oleh orang-orang Spanyol karena yang mereka jumpai itu berkulit
hitam mirip dengan jenis-jenis negro.
E. Corak hidup manusia zaman praaksara
1. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
● Masa berburu dan mengumpulkan makanan bergantung pada alam sekitar. Wilayah-wilayah yang ditempati
manusia praaksara adalah wilayah yang banyak menyediakan bahan makanan dalam jumlah yang cukup dan
mudah memperolehnya. Wilayah tersebut juga memiliki banyak hewan sehingga manusia praaksara mudah
untuk berburu hewan. Manusia yang hidup pada zaman berburu dan mengumpulkan makanan ini
diperkirakan satu masa dengan zaman paleolitikum. Secara geografis, pada zaman ini masih bergantung
pada kondisi alam sekitar. Daerah sungai, danau, padang rumput merupakan tempat-tempat ideal bagi
manusia praaksara, karena di tempat itulah tersedia air dan bahan makanan sepanjang tahun. Pada zaman itu
manusia praaksara menempati tempat tinggal sementara di gua-gua payung yang dekat dengan sumber
makanan seperti ikan, kerang, air, dan lain-lain. Dalam mengetahui kehidupan di Era Paleolitikum lebih
baik. Buku Babad Bumi Sadeng Mozaik Historiografi Jember Era Paleolitik oleh Zainollah Ahmad dalam
kamu jadikan referensi, dimana pada buku ini menggambarkan asumsi adanya manusia Jember di masa
peninggalan Prasejarah tersebut. Untuk sumber penerangan manusia prakasara menggunakan api yang
diperoleh dengan cara membenturkan sebuah batu dengan batu sehingga menimbulkan percikan api dan
membakar bahan-bahan yang mudah terbakar seperti serabut kelapa kering, dan rumput kering.
2. Masa Bercocok Tanam

Bagi mereka, dengan bercocok tanam dirasakan persediaan makanan akan tercukupi sepanjang tahun tanpa
harus membuka ladang lagi. Selain bercocok tanam juga mereka mengembangkan hewan ternak untuk
dipelihara. Manusia yang hidup pada masa ini diperkirakan satu masa dengan zaman neolitikum. Secara
geografis, pada zaman ini sangat menggantungkan iklim dan cuaca alam. Hal ini sangat dibutuhkan untuk
bercocok tanam. Hasil dari panen juga sangat dipengaruhi oleh kondisi tekstur tanah yang digunakan.

3. Masa Kehidupan Perundagian


Pada masa ini diperkirakan satu zaman dengan masa perunggu. Pada zaman ini peradaban manusia sudah
mencapai tingkat yang tinggi. Hal ini ditandai munculnya sekelompok orang yang memiliki keahlian tertentu
dalam pembuatan gerabah, pembuatan perhiasan serta pembuatan perahu. Yang paling menonjol adalah
pembuatan bahan-bahan dari logam.Dengan munculnya masa perundagian, maka secara umum berakhirlah
masa praaksara di Indonesia walaupun dalam kenyataannya ada beberapa daerah di pedalaman yang masih
berada di zaman batu. Kegiatan berladang mulai berganti ke persawahan. Kegiatan persawahan memungkinkan
adanya pengaturan masa bercocok tanam, sehingga mereka tidak hanya bergantung pada kondisi iklim dan
cuaca namun juga berpikir kapan waktu yang tepat untuk bercocok tanam dan waktu yang tepat untuk
beternak.Kondisi geografis inilah yang perlu dicermati agar mereka tidak gagal panen. Mereka belajar ilmu
alam dan dari alam mereka mengetahui arah angin, berlayar antar pulau, mencari penghasilan di laut dan
melakukan perdagangan antar wilayah.
F. Perkembangan teknologi
1. Teknologi batu dan tulang

Peralatan pertama yang digunakan oleh manusia purba adalah alat-alat dari bahan batu dan tulang.Teknologi sederhana
ini berkembang pada Zaman Paleolitikum, yang berlangsung sekitar 600.000 tahun lalu.Pada periode ini, alat-alat batu
dan tulang yang digunakan manusia purba masih sangat sederhana dan kasar.Peralatan itulah yang menemani mereka
memenuhi kebutuhan hidup, yang masih dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan atau food gathering.Hasil
kebudayaan manusia purba pada periode ini secara umum dapat dibagi menjadi dua, yakni Kebudayaan Pacitan dan
Kebudayaan Ngandong. Sebab, peninggalan mereka banyak ditemukan di dua wilayah tersebut. Hasil Kebudayaan
Pacitan meliputi kapak genggam, kapak perimbas, dan alat-alat serpih (flakes). Sedangkan peralatan yang termasuk
Kebudayaan Ngandong adalah kapak genggam, alat-alat dari tulang hewan, ujung tombak, dan flakes.

2. Antara pantai dan gua


Zaman batu terus berlangsung dan manusia purba mengembangkan teknologi yang lain.Ketika memasuki Zaman
Mesolitikum, mereka umumnya tinggal di dua tempat, yaitu di pantai dan gua.Dari tempat tinggal manusia purba di
tepi pantai, ditemukan peralatan kapak genggam yang berbeda dari Zaman Paleolitikum. Sementara dari gua-gua yang
disebut abris sous roche, ditemukan teknologi bebatuan berupa ujung panah, flakes, serta peralatan dari tulang dan
tanduk rusa.
3. Mengenal Api

Perkembangan teknologi mengenal api merupakan proses yang sangat penting bagi manusia purba.Sebab, dengan kehadiran
api, mereka akhirnya dapat mengolah atau memasak bahan makanan sebelum dikonsumsi.Selain itu, api dapat digunakan
sebagai penghangat tubuh ketika cuaca dingin, sumber penerangan, dan senjata untuk mengusir binatang buas.Manusia purba
membuat api dengan cara membenturkan batu atau menggosokkan kayu.

4. Revolusi teknologi

Setelah mengenal api, manusia purba mengalami revolusi dari gaya hidup berburu dan meramu menjadi memproduksi makanan
sendiri dengan bercocok tanam.Periode ini digambarkan sebagai revolusi untuk menunjukkan pentingnya dan tingkat perubahan
yang memengaruhi masyarakat di mana praktik pertanian baru diadopsi dan disempurnakan secara bertahap.Pada masa ini,
manusia mulai meninggalkan hidup nomaden dan mengenal teknik pertanian sederhana.Selain itu, mereka telah mengenal
tradisi pertukaran barang dan mampu membangun tempat tinggal permanen.Manusia purba yang hidup pada periode ini juga
telah mengenal teknologi untuk menghaluskan batu.Oleh karena itu, alat-alat yang digunakan seperti kapak lonjong, kapak
bahu, kapak persegi, dan mata panah telah dihaluskan.

5. Teknologi pembuatan logam


Setelah zaman batu, manusia purba mulai memasuki zaman logam. Pada periode ini, masyarakatnya tidak hanya
menggunakan peralatan dari batu, tetapi juga mampu membuat alat-alat dari logam. Manusia purba yang hidup pada zaman
logam dikatakan telah mengembangkan teknologi yang cukup tinggi, karena logam tidak dapat dipecah dan dipahat dengan
mudah sebagaimana halnya batu.Untuk membuat peralatan, bahan-bahan dari logam harus diolah dengan cara dilebur dan
dibentuk.Zaman logam juga disebut masa perundagian, sebab di dalam masyarakatnya muncul golongan undagi yang terampil
di bidangnya masing-masing.Beberapa contoh peralatan yang dihasilkan dari teknologi pembuatan logam adalah nekara,
kapak corong, arca perunggu, dan bejana perunggu.
- SELESAI -

― Alfi Rizqi Urbaningrum


TERIMAKASIH
Thank you!
Free themes and templates for Google Slides
or PowerPoint

Sharing is caring!
NOT to be sold as is or modified!
Read FAQ on slidesmania.com
Do not remove the slidesmania.com text on the sides.

Anda mungkin juga menyukai