Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN KE 1 SEBELUM MENGENAL TULISAN

 Secara Etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia dan chronoss. Dia artinya
melintas,melampaui, atau melalui sedangkan chronoss berarti waktu. Jadi diakronik yaitu sesuatu yang
melintas, melalui dan melampaui dalam batas waktu. Contoh diakronik misalnya Kronologi
pertempuran Ambarawa (20 Oktober -15 Desember 1945).
 Kata Sinkronik, berasal dari dari bahasa yunani, yaitu syn yang berarti dengan dan chronoss yang
berarti waktu. Jadi sinkronik adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi
pada suatu masa.
 Pra artinya Sebelum. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lalu yang berhubungan dengan
aktivitas dan perilaku manusia sehingga PraSejarah adalah sebelum ada sejarah.
 Pra artinya sebelum, sedangkan Aksara adalah Tulisan. Jadi Praaksara adalah sebelum mengenal
tulisan.
 Nir artinya tanpa. Leka adalah tulisan. Jadi Nirleka adalah Tanpa Tulisan.

 Kapan pra aksara dimulai??? Zaman praaksara dimulai sejak manusia ada.

 Kapan praaksara berakhir? Zaman praaksara berakhir setelah manusia mulai mengenal tulisan.

 Untuk mengkaji tentang kehidupan zaman praaksara sejarawan menggunakan metode penelitian ilmu
arkeologi dan ilmu alam seperti geologi dan biologi.
 Ilmu arkeologi adalah bidang ilmu yang mengkaji bukti-bukti atau jejak peninggalan fisik, seperti
lempeng artefak, monument, candi dsb.
 Salah satu diantara teori ilmiah tentang terbentuknya bumi adalah Teori Dentuman Besar (Big Bang)
yang dikemukakan oleh sejumlah ilmuwan besar dari Inggris Stephen Hawking. Teori ini menyatakan
bahwa alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagat raya. Jika
menggunakan teleskop besar Mount Wilson untuk mengamatinya akan terlihat ruang jagat raya luasnya
mencapai radius 500juta tahun cahaya.
 Proses Evolusi Bumi dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
a. Azoikum (yunani : a artinya tidak, zoon artinya hewan), yaitu zaman sebelum adanya kehidupan.
Pada saat ini bumi baru terbentuk dengan suhu yang relatif tinggi. Waktunya lebib dari satu miliar
tahun lalu.
b. Palaezoikum, yaitu zaman purba tertua. Pada masa ini sudah meninggalkan fosil flora dan fauna.
Berlangsung kira-kira 350 juta tahun.
c. Mesozikum, yaitu zaman purba tengah. Pada masa ini hewan mamalia (menyusui), hewan amfibi,
burung dan tumbuhan berbunga mulai ada. Lamanya kira-kira 140 juta tahun.
d. Neozikum yaitu zaman purba baru, yang dimulai sejak 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini dibagi
menjadi dua tahap (Tersier dan Kuarter).
 Zaman tersier (zaman ketiga) sudah banyak ditemukan binatang menyusui bahkan sudah ada kera
seperti manusia.
 Zaman Kuarter (zaman keempat). Pada zaman ini manusia sudah ada. Zaman ini dibagi menjadi dua
yaitu Dilivium dan Aluvium.
 Zaman dilivium (zaman Pleistosen atau zaman glasial atau zaman es) sedangkan Zaman Aluvium
(zaman holosen dimana mulai hidup Homo Sapiens)

-JANGAN LUPA UNTUK MEMBACANYA-


PERTEMUAN KE 2 TERBENTUKNYA KEPULAUAN NUSANTARA
 Sebagian wilayah Kepulauan Indonesia merupakan titik temu diantara tiga lempeng, yaitu Lempeng
Indo-Australia di Selatan, Lempeng Eurasia di Utara dan Lempeng Pasifik di timur. Pergerakan
lempeng-lempeng tersebut dapat berupa subduksi (pergerakan lempeng keatas), obduksi(pergerakan
lempeng ke bawah), dan kolisi (tumbukan lempeng). Pergerakan lain dapat berupa pemisahan atau
divergensi (tabrakan) lempeng-lempeng.
 Pada masa Paleozoikum (masa kehidupan tertua) keadaan geografis Kepulauan Indonesia belum
terbentuk seperti sekarang ini. Di kala itu wilayah ini masih merupakan bagian dari samudra yang
sangat luas, meliputi hampir seluruh bumi.
 Pada fase berikutnya, yaitu pada akhir masa Mesozoikum, sekitar 65 juta tahun lalu, kegiatan tektonis
itu sangat aktif menggerakkan lempeng-lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Kegiatan ini
dikenal sebagai fase tektonis (oregenesa larami) sehingga menyebabkan daratan terpecah-pecah.
 Benua Eurasia menjadi pulau-pulau yang terpisah satu dengan lainnya. Sebagian diantaranya bergerak
ke Selatan membentuk Pulau-Pulau Sumatra,Jawa, Kalimantan, Sulawesi serta Pulau-pulau di Nusa
Tenggara Barat dan Kepulauan Banda.
 Hal yang sama juga terjadi pada Benua Australia. Sebagian pecahannya bergerak ke Utara membentuk
pulau-pulau Timor,Kepulauan Nusa Tenggara Timur dan Sebagian Maluku Tenggara.
 Pergerakan pulau-pulau hasil pemisahan dari kedua benua tersebut telah mengakibatkan wilayah
pertemuan keduanya sangat labil. Kegiatan tektonis yang sangat aktif dan kuat telah membentuk
rangkaian Kepulauan Indonesia pada masa Tersier sekitar 65 juta tahun lalu.
 Sebagian besar daratan Sumatra,Kalimantan, dan Jawa telah tenggelam menjadi laut dangkal sebagai
akibat terjadinya proses kenaikan permukaan laut atau transgresi.
 Pembentukan daratan yang semakin luas itu telah membentuk Kepulauan Indonesia pada kedudukan
pulau-pulau seperti sekarang ini. Hal ini telah berlangsung sejak kala Pliosen hingga awal Pleistosen
(1,8 juta tahun lalu).
 Letak kepulauan Indonesia yang berada pada deretan gunung api membuatnya menjadi daerah dengan
tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi. Kekayaan alam dan kondisi geografis ini
telah mendorong lahirnya penelitian terhadap flora dan fauna dari bangsa-bangsa lain.
 Penelitian Alfred Russel Wallace yang membagi Indonesia dalam dua wilayah yang berbeda
berdasarkan ciri khusus baik flora dan fauna. Pembagian itu adalah Paparan Sahul di sebelah timur dan
Paparan Sunda di sebelah Barat. Zona diantara paparan tersebut kemudian dikenal dengan wilayah
Wallace yang merupakan pembatas fauna yang membentang dari Selat Lombok hingga selat makasar
kearah utara.
 Fauna-fauna yang berada di sebelah barat garis pembatas itu disebut dengan Indo-Malayan Region.
Disebelah timur disebut dengan Australia Malayan Region. Garis itulah yang kemudian kita kenal
dengan Garis Wallace.
 Merujuk pada tarik bumi diatas, keberadaan manusia dimuka bumi dimulai pada zaman Kuarter sekitar
600.000 tahun lalu atau disebut zaman es. Sedangkan zaman glasial itu jika ukuran panas bumi turun
drastis maka es akan mencapai luas yang sebesar-besarnya dan air laut akan turun.
 Sebaliknya jika ukuran panas naik,maka es akan mencair dan permukaan air laut akan naik yang
disebut zaman interglasial. Zaman glasial dan interglasial ini berlangsung silih berganti selama zaman
Dilivium (Pleistosen), sedangkan zaman Aluvium (Holosen) berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang
lalu hingga sekarang ini.

_JANGAN LUPA UNTUK SISAKAN WAKTUMU UNTUK MEMBACA_


PERTEMUAN KE 3 MENGENAL MANUSIA PURBA
 Sangiran adalah perbukitan tandus yang berada di perbatasan Kabupaten Sragen dan Kabupaten
Karanganyar.
 Dalam buku Harry Widianto dan Truman Simanjuntak “SANGIRAN MENJAWAB DUNIA”
diterangkan Sangiran merupakan sebuah kompleks situs manusia purba dari Kala Pleistosen yang
paling lengkap dan paling penting di Indonesia dan bahkan asia.
 Sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E.C Schemulling tahun 1864.
 Pada tahun 1934 G.H.R Von Koenigswald menemukan artefak litik di wilayah ngebung yang terletak
sekitar dua kilometer di barat laut kubah sangiran.
 Situs sangiran telah diakui salah satu pusat evolusi manusia di dunia. Situs itu ditetapkan secara
resmisebagai warisan dunia pada 1996, yang tercantum dalam nomor 593 Daftar Warisan Dunia(World
Heritage List) UNESCO.
 Trinil adalah sebuah desa dipinggiran Bengawan Solo, Maluku wilayah administrasi Kabupaten Ngawi
Jawa Timur.
 JENIS MEGANTHROPUS
 Menurut Von Koenigswald di Sangiran di tahun 1936 dan 1941 ditemukan Meganthropus
Paleojavanicus yang artinya manusia raksasa dari Jawa.
 Ciri Meganthropus Paleojavanicus diantaranya :
a. Memiliki ciri-ciri menyerupai manusia namun masih mendominasi ciri-ciri kera
b. Memiliki tonjolan pada bagian kepala belakang dan keningnya, bertulang pipi tebal serta
tidak memiliki dagu.
c. Mempunyai badan yang tegap dan besar
d. Memiliki gigi geraham namun menyerupai kera serta memiliki rahang yang kuat
e. Mempunyai tempat otot tengkuk yang besar dan kuat
f. Hidup di zaman pleistosen awal atau sekitar 2 hingga 1 juta tahun lalu
 JENIS PITHECANTHROPUS
 Menurut Eugene Dubais tahun 1890 di dekat trinil ditemukan Pithecanthropus Erectus yang
artinya Manusia Kera yang berjalan tegak.
 Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus diantaranya :
a. Memiliki badan yang tegap dengan mempunyai alat pengubah yang kuat
b. Memiliki badan setinggi 165-170 dengan berat sekitar 100 kg lebih
c. Dapat berjalan dengan tegap
d. Jenis makanan masih tergolong kasar dengan sedikit melakukan pengolahan makanan
e. Hidupnya berada pada satu juta tahun hingga setengah juta tahun yang lalu
 JENIS HOMO
 Fosil jenis homo perttama kali ditemukan oleh Van Reitschoten di Wajak
 Ciri jenis Homo diantaranya Muka lebar, hidung dan mulut menonjol, dahi juga menonjol,
bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan manusia sekarang. Perkembangan manusia Homo
sekitar 25.000-40.000 tahun lalu
 Homo Sapiens (manusia bijak atau manusia sempurnasempurna) baik dari segi fisik, volume
otak maupun posturnya.
 Homo Erectus artinya manusa yang berdiri tegak
 Homo Erectus artimya manusia homo yang berasal dari Solo
 Homo Wajakensis (manusia wajak) merupakan satu-satunya temuan di Indonesia yang unik
dapat disejajarkan dengan manusia modern. Pada tahun 1889 ditemukan oleh B.D Van
Reitschoten di Pegunungan Karst di Barat Laut campurdarat, tulung Agung jawa Timur
 Manusia Liang Bua (Homo Floresiensis) ditemukan oleh Peter Brown dan Mike J Morwood
pada bulan September 2003 lalu. Temuan itu dianggap sebagai penemuan spesies baru yang
kemudian diberi nama Homo Floresiensis sesuai dengan tempat ditemukannya fosil manusia
Liang Bua.
_YUK, GUNAKAN SEDIKIT WAKTUMU UNTUK MEMBACA_
Pertemuan ke 4 PERKEMBANGAN TEKNOLOGI BEBATUAN

 Peralatan pertama yang digunakan oleh manusia purba adalah alat-alat dari batu yang seadanya dan
juga dari tulang
 Zaman Paleolitikum atau zaman batu tua. Zaman ini bertepatan dengan zaman Neozoikum terutama
pada akhir zaman tersier dan awal zaman Quarter. Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang
lalu
 Kebudayaan zaman Paleotikum dibagi menjadi Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong
 Kebudayaan Pacitan berkembang di Pacitan,Jawa Timur. Von Koenigswald pada tahun 1935 telah
menemukan beberapa hasil teknologi bebatuan berupa kapak genggam atau kapak perimbas yang
digunakan untuk menusuk binatang atau menggali tanah saat mencari umbi-umbian
 Selain itu, di pacitan ditemukan alat chopper sebagai alat penetak
 Kebudayaan Ngandong berkembang di daerah ngandong dan juga sidorejo dekat ngawi. Di daerah ini
banyak ditemukan alat-alat dari batu dan juga alat-alat dari tulang
 Alat-alat dari tulang ini berasal dari tulang binatang dan tanduk rusa yang digunakan sebagai penusuk
atau belati. Selain itu ditemukan alat-alat seperti tombak yang bergerigi dan flake (alat serpih) untuk
menguliti hewan saat berburu, memotong ikan, mengupas dll
 Zaman mesolitikum atau zaman batu madya atau batu tengah
 Kebudayaan mesolitikum dibagi dua kelompok besar yang ditandai tempat tinggal yakni di pantai dan
di gua
 Kjokkenmoddinger berasal dari bahasa Denmark, Kjokken berarti dapur, Modding artinya sampah.
Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur
 Kebudayaan Abris Sous Roche merupakan hasil kebudayaan yang ditemukan di gua-gua, yang diteliti
oleh Von Stein Callenfels di Gua Lawa dekat sampung,ponorogo tahun 1928-1931
 Zaman Neolitikum atau zaman batu baru. Zaman ini telah terjadi “revolusi kebudayaan” yaitu
terjadinya pola hidup manusian dari Food Gathering ke Food Producing
 Zaman ini telah hidup Homo Sapiens sebagai pendukung
 Zaman neolitikum dibagi menjadi dua tahap perkembangan diantaranya Kebudayaan Kapak Persegi
dan Kebudayaan Kapak Lonjong
 Zaman logam dieropa mengalami tiga fase yaitu zaman tembaga, perunggu dan besi
 Kebudayaan perunggu benda-bendanya diantaranya kapak corong, nekara, moko dan berbagai barang
perhiasaan.
 Kepercayaan Animisme merupakan sebuah sistem kepercayaan yang memuja roh nenek moyang
 Kepercayaan Dinamisme merupakan sebuah sistem kepercayaan pada benda-benda tertentu yang
diyakini memiliki kekuatan gaib, sehingga benda itu sangat dihormati dan dikeramatkan

_SISAKAN WAKTUMU, UNTUK MEMBACA_


Pertemuan ke 5 PENGARUH HINDU BUDHA DI INDONESIA

1. Sistem Kasta dalam AgamaHindu:

a. Kasta Brahmana (Kaum Pendeta,dan para sarjana)

b. Kasta Ksatria (Para Prajurit, pejabat dan bangsawan)

c. Kasta Waisya (Pedagang, petani, pemilik tanah,prajurit)

d. Kasta Sudra (Rakyat jelata, dan pekerja Kasar)

2. Teori masuknya Hindu Budha di Indonesia

a. Teori Brahmana oleh JC.Van Leur adalah adalah teori yang menyatakan bahwa masuknya
agama Hindu Budha ke Indonesia dibawa oleh Para Brahmana atau golongan pemuka
agama di India.

b. Teori Waisya oleh NJ.Krom adalah berkat peran serta golongan waisya (pedagang)yang
merupakan golongan terbesar masyarakat India yang berinteraksi dengan masyarakat
Nusantara.

c. Teori Ksatria oleh C.C.Berg, Mookereji, dan J.L.Moens bahwa sejarah penyebaran hindu
budha di nusantara tidak bisa dilepaskan dari Sejarah kebudayaan India pada periode
yang sama.

d. Teori Arus Balik(Nasional) oleh F.D.K.Bosch menjelaskan bahwa penyebaran hindu


budha di Indonesia terjadi karena peran aktif masyarakat Indonesia di masa silam.

e. Teori Sudra oleh Van Faber menjelaskan bahwa penyebaran agama dan kebudayaan
hindu budha di awali oleh para kaum sudra atau budak yang bermigrasi ke wilayah
nusantara.

3. Corak Kehidupan Masyarakat Pra Aksara

 Pola Hunian manusia purba yang memperlihatkan karakter khas hunian manusia
purba yaitu 1) kedekatan dengan sumber air dan 2) kehidupan di alam terbuka.

 Manusia pra aksara mula-mula hidup dengan cara berburu dan meramu sampai
bercocok tanam. Hidup mereka umumnya masih bergantung pada alam.

 Sistem kepercayaan masyarakat praaksara melahirkan tradisi megalitik (zaman


megalitikum = zaman batu besar). Mereka mendirikan bangunan batu-batu besar
seperti menhir (sebuah tugu batu yang tegak sebagai tempat pemujaan terhadap arwah
leluhur), dolmen (meja batu tempat meletakkan sesaji yang akan dipersembahkan
kepada arwah rok nenek moyang), punden berundak(sebuah bangunan atau tempat
suci sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang yang dibuat dalam bentuk
bertingkat-tingkat), dan sarkofagus (peti jenazah yang terbuat dari batu bulat).

-JANGAN LUPA UNTUK MEMBACA_


Pertemuan ke 6 CARA BERPIKIR DIAKRONIK DAN SINKRONIK

 Secara etimologis, kata diakronik berasal dari bahasa Yunani yaitu dia dan chronos. Dia artinya
melintas, melampaui, atau melalui, sedangkan chronos artinya waktu. So, diakronik itu artinya
sesuatu yang melintas, melampaui, atau melalui dalam batasan-batasan waktu.

 Cara berpikir diakronik sering dikaitkan dengan cara berpikir kronologis. Kronologis berasal dari
bahasa Yunani, yaitu chronos yang berarti waktu dan logos yang berarti ilmu atau uraian. Jadi,
kronologi adalah ilmu tentang waktu yang membantu dalam menyusun peristiwa-peristiwa sesuai
dengan urutan waktu terjadinya.

Contohnya: Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat, pada 8 Maret 1942.

 Ketika kamu mampu berpikir dalam aspek diakronik, kamu akan mampu berpikir secara runtut, teratur,
juga berkesinambungan. Kenapa bisa begitu? Karena diakronik menekankan pada proses. Dengan
begitu, dengan cara berpikir diakronikmu, kamu dapat mengidentifikasi suatu masalah dengan tepat.
 Apa itu anakronik? Anakronik artinya menempatkan tokoh, objek, peristiwa, atau kebiasaan yang tidak
sesuai dengan urutan waktunya.
 CIRI-CIRI DIAKRONIK DIANTARANYA :
a. Memanjang dalam waktu, menyempit dalam ruang
b. Mengkaji dengan berlalunya waktu
c. Menekankan pada pengkajian peristiwa sejarahnya sesuai urutan waktu
d. Bersifat vertical
e. Terdapat konsep perbangingan
f. Cakupan kajian lebih luas, jadi kurang fokus pada aspek tertentu
 Selain kronologis, kamu juga harus memahami istilah periodisasi. Kronologi dan periodisasi dapat
membantumu untuk benar-benar bisa berpikir secara diakronik. Periodisasi bisa digunakan untuk
meninjau peristiwa-peristiwa masa lalu secara menyeluruh Periodisasi dapat memudahkan kamu
untuk memahami hal-hal seperti:
a. Perkembangan manusia dari waktu ke waktu.
b. Kesinambungan antar periode.
c. Kemungkinan pengulangan fenomena.
d. Perubahan dari periode awal hingga periode berikutnya.
 . Kamu bisa membaginya dengan banyak aspek kelompok, mulai dari sistem politik, ekonomi,
kepercayaan, agama, sosial, dan budaya.

Contohnya: Perkembangan sejarah antara zaman praaksara dan zaman aksara di Nusantara, salah satu
aspek yang dilihat adalah budaya.

 Cara berpikir sinkronik adalah cara berpikir yang mengutamakan penggambaran ruang yang meluas,
namun tidak terlalu memikirkan dimensi waktunya. Melalui pendekatan sinkronis, kita bisa
menganalisa sejarah tertentu pada waktu tertentu. Misalnya penggambaran sosial dan politik Indonesia
pada tahun 1998. Penggambaran sejarah di sini hanya menganalisis struktur dan fungsi sosial dan
politik di tahun 1998 saja.

 CIRI-CIRI SINKRONIK DIANTARANYA :


a. Melebar dalam ruang menyempit dalam waktu
b. Cakupan kajiannya pada satu hal
c. Kajiannya sangat lebih sistematis dan lebih mendalam
 Sinkronik seringkali digunakan dalam ilmu sosial, seperti sosiologi, politik, antropologi, ekonomi, dan
ilmu-ilmu sosial lainnya. Meski begitu, baik ilmu sejarah maupun ilmu sosial saling berkaitan. Ada
kalanya ketika ingin meneliti sejarah, kamu bisa menggunakan ilmu sosial, begitupun sebaliknya.
Contoh: Kondisi sosial dan politik Indonesia pada orde baru tahun 1966 sampai tahun 1998 yang ditulis
oleh seorang ahli ilmu sosial dan politik
Pertemuan ke 7 KONSEP PERUBAHAN DAN BERKELANJUTAN DALAM SEJARAH
 Sejarah adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasa lampau dan ilmu tentang manusia. Ketika
berbicara manusia, berarti tidak dapat dilepaskan dari sejarah. Kata sejarah berasal dari bahasa Arab,
Sajaratun artinya Pohon. Sedangkan dalam bahasa Inggris, Sejarah disebut History artinya masa
lampau. Sejarah identik dengan silsilah atau keturunan yang berkembang menurut kejadian yang
sederhana sampe ke tingkat yang lebih maju dan modern.
Pengertian Sejarah menurut para ahli diantaranya:
 Ruslan Abdulgani, sejarah adalah salah satu bidang ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara
sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan dimasa lampau beserta segala
kejadian-kejadiannya.
 Hugiono dan P.K Peor wantana, sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau
yang dialami manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis krisis
sehingga mudah dipahami dan dimengerti
 Sartono Kartodirdjo, sejarah merupakan berbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada
masa lampau
 Kuntowijoyo, sejarah merupakan ilmu tentang manusia, tentang waktu, tentang sesuatu yang
mempunyai maknsa social, serta ilmu tentang ssesuatu yang terinci dan tertentu.
 Konsep waktu dalam sejarah mencakup empat hal pokok berikut :
a. Perkembangan artinya suatu keadaan masyarakat dalam suatu periode tertentu dalam sejarah
berkembang dari dan disebabkan oleh kondisi yang terjadi sebelumnya, tidak muncul begitu saja atau
berdiri sendiri.
b. Kesinambungan artinya suatu kondisi terkadang tidak melahirkan kondisi baru, melainkan tetap
diwariskan atau diteruskan karena dianggap baik oleh suatu masyarakat.
c. Pengulangan artinya fenomena yang pernah terjadi sebelum terulang kembali pada sesudahnya dan
masa sekarang.
d. Perubahan artinya masyarakat membentuk praktik yang baru dan berbeda sama sekali dengan praktik
sebelumnya.
 Dalam catatan – catatan peristiwa masa lalu manusia terdapat konsep perubahan dan keberlanjutan.
Perubahan dapat dikatakan sebagai gejala yang biasa terjadi dalam setiap masyarakat manusia. Cepat
atau lambat, manusia atau masyarakat akan mengalami perubahan. Perubahan dalam masyarakat akan
terus berlangsung seiring dengan perjalanan waktu.
 Perubahan dalam sejarah. Perubahan ini dapat diartikan sebagai segala aspek kehidupan yang terus
bergerak seiring dengan perjalanan kehidupan masyarakat dan membuat perbedaan. Perubahan dapat
terjadi secara cepat maupun lambat. Sebagai contoh peristiwa pemboman kota Hiroshima dan Nagasaki
pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Peristiwa tersebut berimbas pada menyerahnya Jepang kepada
sekutu. Yang dimaksud konsep perubahan dalam contoh diatas adalah ketika Jepang di bom oleh
Sekutu dalam waktu singkat Jepang mengaku kalah dan menyerah kepada sekutu. Perubahan tersebut
tergolong singkat. Sedangkan contoh lain adalah penerapan politik etis di Hindia Belanda yang
mendorong adanya kebangkitan nasional pada awal abad XX.
 Berkelanjutan dalam sejarah. Dalam mempelajari sejarah, rangkaian peristiwa yang ada merupakan
peristiwa yang berkelanjutan. Kehidupan manusia saat ini merupakan mata rantai dari kehidupan masa
lampau, sekarang dan masa mendatang. Setiap peristiwa tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari
peristiwa lain.
 Roeslan Abdul Gani menyatakan ilmu sejarah dapat diibaratkan sebagai penglihatan terhadap tiga
dimensi, yaitu penglihatan ke masa silam, masa sekarang, dan masa depan. Hal ini sejalan dengan
Arnold J. Toynbee yang mengatakan bahwa mempelajari sejarah adalah mempelajari masa lampau,
untuk membangun masa depan (to study history is to study the past to build the future). Selain
membahas manusia atau masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yaitu waktu. Waktu menjadi konsep
penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan konsep waktu, dalam ilmu sejarah menurut
Kuntowijoyo meliputi perkembangan, keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan dan perubahan.
 Periodisasi adalah cara untuk menandai perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah. Periode sejarah
ditentukan oleh perubahan penting.
Pertemuan ke 8 KERAJAAN KUTAI, KERAJAAN TARUMANEGARA
 Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri di daerah Muarakaman di tepi sungai Mahakam, Kalimantan
Timur. Kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu pertama di Nusantara.
Menurut Prasasti Yupa, penguasa pertama kerajaan Kutai adalah Kudungga. Mulanya Kudungga
adalah penguasa lokal, namun karena adanya pengaruh Hindu, maka struktur pemerintahan berubah
menjadi kerajaan.
 Perpindahan kekuasaan dilakukan secara turun temurun, sehingga setelah berakhirnya masa kekuasaan
Kudungga, anaknya yang bernama Aswawarman-lah yang menduduki kekuasaan. Selanjutnya setelah
kekuasaan Aswawarman berakhir, kekuasaan kembali diturunkan kepada cucu Kudungga, yaitu
Mulawarman. Pada masa pemerintahan Raja Mulawarman inilah kerajaan Kutai mencapai zaman
keemasan, Squad.
 Kerajaan Kutai juga diperkirakan menjadi tempat singgah jalur perdagangan internasional melewati
Selat Makassar, melewati Filipina dan Cina. Sehingga sumber perekonomian kerajaan Kutai berasal
dari kegiatan perdagangan.
 Selain itu, kerajaan Kutai memiliki tradisi melakukan upacara-upacara ditempat suci. Terbukti dengan
adanya prasasti yang disebut Yupa atau batu tertulis. Tulisan yang terdapat dalam Yupa
menggunakan huruf Pallawa, bahasa Sanskerta. Yupa merupakan tugu peringatan upacara kurban.
Dalam suatu prasasti terdapat kata vaprakecvara yang berarti lapangan luas untuk pemujaan.
Vaprakecvara berkaitan erat dengan agama Siwa, sehingga dapat disimpulkan bahwa Kutai menganut
agama Siwa.
 Peninggalan Kerajaan Kutai diantaranya Prasasti Yupa, Ketopong Sultan, Kalung Ciwa, Kalung Uncal,
Meriam,Gamelan Gajah Prawoto, Arca Bulus, Tali Juwita,pedang Sultan Kutai, dan Kura-kura emas.
 Kerajaan Tarumanegara terletak tidak jauh diantara pantai utara Jawa Barat. Diperkirakan wilayah
kerajaan Tarumanegara itu meliputi daerah Banten, Jakarta, dan Cirebon. Kerajaan ini mulai
berkembang pada abad ke-5 M, di bawah kekuasaan Raja Purnawarman. Pertanian menjadi mata
pencaharian utama masyarakat. Seperti yang disebutkan dalam Prasasti Tugu, Raja Purnawarman
membuat pembangunan irigasi dengan cara menggali saluran sungai kurang lebih sepanjang 6.122
tumbak (11 km), yang kemudian disebut sebagai Sungai Gomati.
 Pembuatan saluran irigasi ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, karena pada akhirnya
dapat mengairi ladang pertanian masyarakat. Oleh karena itu, Raja Purnawarman menjadi raja yang
diagung-agungkan rakyat. Adanya saluran irigasi ini juga memberi dampak yang besar pada
peningkatan ekonomi masyarakat, karena berguna sebagai sarana lalu lintas perdagangan.
 Selain itu, ia juga menjalin hubungan baik dengan Cina di masa Dinasti Tang, terbukti dari adanya
catatan seorang pendeta bernama Fa Hsien yang terdampar di Pulau Jawa pada 414 M. Dalam catatan
itu disebutkan bahwa masyarakat sekitar sudah mendapat pengaruh Hindu India. Raja dan sebagian
besar masyarakat memeluk agama Hindu, beberapa juga ada yang memeluk agama Buddha dan
animisme.
 Prasasti Ciaruteun ditemukan di Kampung Muara,Desa Ciaruteun Hilir,Cibungbulang Bogor, terdapat
telapak kaki Raja Purnawarman yang dianggap rakyat sebagai telapak kaki Dewa Wisnu atau dewa
pelindung dunia.
 Prasasti Tugu ditemukan di Kampung Batu Tumbuh,Desa Tugu dekat Tanjung Priok Jakarta.
Dituliskan dalam lima baris tulisan beraksara Pallawa dan bahasa Sanskerta
 Prasasti Kebon Kopi ditemukan di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Hilir,Cibungbulang Bogor
terdapat dua buah pahatan (telapak kaki) Airawata,gajah penguasa Taruma
 Prasasti Muara Cianten terletak di Muara Kali Cianten,Kampung Muara Desa Ciaruteun Hilir
Cibungbulan Bogor terdapat pahatan dalam bentuk “aksara” yang menyerupai sulur-suluran dan oleh
para ahli disebut aksara ikal.
 Prasasti Jambu (Pasir Koleangkak) terletak di sebuah bukit (pasir) Koleangkak Desa Parakan Muncang
Nanggung Bogor
 Prasasti Cidanghiang (lebak) terletak di tepi kali Cidanghiang, Desa Lebak Munjul Banten selatan
 Prasasti Pasir Awi terdapat dikawasan perbukitan Desa Sukamakmur,Jonggol Bogor
_SISAKAN SEDIKIT WAKTUMU, UNTUK MEMBACA_
Pertemuan ke 9 KERAJAAN KALINGGA, JENGGALA DAN KEDIRI
 Kerajaan Kalingga atau Holing diperkirakan terletak di daerah Jepara, Jawa Tengah di Kecamatan
Keling sebelah utara Gunung Muria sekarang letaknya dekat dengan Kabupaten Pekalongan. Kerajaan
ini didirikan pada abad ke 6 dan dibubarkan pada abad ke 7.
 Berdasarkan berita Cina dari Dinasti Tang, kerajaan Kalingga memiliki wilayah kekuasaan yang
sangat luas, di mana sebelah timur berbatasan dengan Po-Li (Bali), di sebelah barat berbatasan dengan
To-Po-Teng (Sumatra), sebelah utara berbatasan dengan Ta-Hen-La (Kamboja), sedangkan selatan
berbatasan dengan Samudra.
 Raja yang terkenal di kerajaan Kalingga yaitu Ratu Sima, yang memerintah sekitar tahun 674 M.
Ratu Sima adalah pemimpin yang tegas, jujur, dan bijaksana. Ratu Sima akan menghukum siapapun
yang melanggar hukum, baik dari kalangan rakyat biasa maupun kerabatnya sendiri. Sehingga keadaan
sosial masyarakat menjadi teratur. Rakyat menghormati dan menaati peraturan yang diterapkan Ratu
Sima.
 Kepercayaan utama di kerajaan Kalingga adalah Buddha. Menurut catatan I-Tsing, temannya
bernama Hui-Ning dan pembantunya Yunki pada tahun 665 M pergi ke Kalingga untuk
menerjemahkan kitab suci agama Buddha dari bahasa Sanskerta ke bahasa Tiongkok. Sementara untuk
mata pencaharian masyarakatnya adalah bertani dan berdagang di pasar. Pada tahun 742-755 M,
kerajaan Kalingga mengalami kemunduran akibat serangan Sriwijaya dalam upaya menguasai
perdagangan, akibatnya pemerintahan Kijen mundur ke pedalaman Jawa Tengah.
 Peninggalan Kerajaan Kalingga berupa Prasasti Tukmas, Candi Bubrah Jepara, Candi Angin dan
Prasasti Sojomerto
 Kerajaan Kediri adalah salah satu Kerajaan Hindu yang terletak di tepi Sungai Brantas,jawa timur.
Kerajaan ini berdiri pada abad ke 12. Raja pertamanya bernama Shri Jayawarsa Digjaya Shastraprabu
yang menamakan dirinya sebagai titisan wisnu.
 Kerajaan Jenggala dan Kediri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Medang Kamulan. Raja
Airlangga memerintahkan Mpu Baradha untuk membagi wilayah kekuasaanya menjadi dua, yaitu
Jenggala dan Kediri. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya perang saudara, karena kedua putranya
lahir dari selir. Namun, pada akhir masa pemerintahan Raja Airlangga, terjadi perang saudara antara
Samarawijaya dari Panjalu dengan Panji Garasakan dari Jenggala. Kemudian terjadi perpecahan
yang membuat wilayah kerajaan menjadi dua. Kerajaan Jenggala berpusat di dekat muara Sungai
Brantas dan Kerajaan Kediri berpusat di Kota Kediri. Kedua kerajaan ini masih terlibat konflik demi
mencari penguasa tunggal.
 Menurut Prasasti Sirah Keting, Raja Jayawarsa merupakan seorang raja yang peduli pada rakyat.
Kerajaan Kediri mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintahan Jayabaya. Seperti yang
tercantum dalam Prasasti Hantang atau Ngantang (1135 M) yang menceritakan mengenai kemenangan
Panjalu atas Jenggala. Selain itu, Jayabaya juga berhasil mengatasi kekacauan di kerajaan. Kediri
berhasil memperluas wilayah kekuasaan, kemudian ditulis dalam kitab Bharatayuda oleh Empu Sedah
dan Empu Sanuluh.
 Kerajaan Kediri mulai mengalami kemunduran pada masa pemerintahan Raja Kertajaya. Selama Raja
Kertajaya berkuasa, hak-hak dari kaum Brahmana mulai dikurangi, sehingga menimbulkan
pertentangan. Kaum Brahmana kemudian meminta bantuan kerajaan Tumapel yang dipimpin Ken
Arok untuk meminta bantuan. Terjadi peperangan kedua kerajaan itu di dekat Genter pada tahun 1222
M dan menjadi akhir dari pemerintahan kerajaan Kediri.
 Peninggalan Kerajaan Kediri diantaranya Candi Panataran, Candi gurah, Candi Tondowongso, Candi
Tuban, Arca Buddha Vajrasattva, Prasasti Kamulan, prasasti Galunggung, Prasasti Jaring, Prasasti
Panumbangan, Prasasti Talan
_SISAKAN WAKTUMU UNTUK MEMBACA_

Anda mungkin juga menyukai