Secara Etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia dan chronoss. Dia artinya
melintas,melampaui, atau melalui sedangkan chronoss berarti waktu. Jadi diakronik yaitu sesuatu yang
melintas, melalui dan melampaui dalam batas waktu. Contoh diakronik misalnya Kronologi
pertempuran Ambarawa (20 Oktober -15 Desember 1945).
Kata Sinkronik, berasal dari dari bahasa yunani, yaitu syn yang berarti dengan dan chronoss yang
berarti waktu. Jadi sinkronik adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi
pada suatu masa.
Pra artinya Sebelum. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lalu yang berhubungan dengan
aktivitas dan perilaku manusia sehingga PraSejarah adalah sebelum ada sejarah.
Pra artinya sebelum, sedangkan Aksara adalah Tulisan. Jadi Praaksara adalah sebelum mengenal
tulisan.
Nir artinya tanpa. Leka adalah tulisan. Jadi Nirleka adalah Tanpa Tulisan.
Kapan pra aksara dimulai??? Zaman praaksara dimulai sejak manusia ada.
Kapan praaksara berakhir? Zaman praaksara berakhir setelah manusia mulai mengenal tulisan.
Untuk mengkaji tentang kehidupan zaman praaksara sejarawan menggunakan metode penelitian ilmu
arkeologi dan ilmu alam seperti geologi dan biologi.
Ilmu arkeologi adalah bidang ilmu yang mengkaji bukti-bukti atau jejak peninggalan fisik, seperti
lempeng artefak, monument, candi dsb.
Salah satu diantara teori ilmiah tentang terbentuknya bumi adalah Teori Dentuman Besar (Big Bang)
yang dikemukakan oleh sejumlah ilmuwan besar dari Inggris Stephen Hawking. Teori ini menyatakan
bahwa alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagat raya. Jika
menggunakan teleskop besar Mount Wilson untuk mengamatinya akan terlihat ruang jagat raya luasnya
mencapai radius 500juta tahun cahaya.
Proses Evolusi Bumi dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
a. Azoikum (yunani : a artinya tidak, zoon artinya hewan), yaitu zaman sebelum adanya kehidupan.
Pada saat ini bumi baru terbentuk dengan suhu yang relatif tinggi. Waktunya lebib dari satu miliar
tahun lalu.
b. Palaezoikum, yaitu zaman purba tertua. Pada masa ini sudah meninggalkan fosil flora dan fauna.
Berlangsung kira-kira 350 juta tahun.
c. Mesozikum, yaitu zaman purba tengah. Pada masa ini hewan mamalia (menyusui), hewan amfibi,
burung dan tumbuhan berbunga mulai ada. Lamanya kira-kira 140 juta tahun.
d. Neozikum yaitu zaman purba baru, yang dimulai sejak 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini dibagi
menjadi dua tahap (Tersier dan Kuarter).
Zaman tersier (zaman ketiga) sudah banyak ditemukan binatang menyusui bahkan sudah ada kera
seperti manusia.
Zaman Kuarter (zaman keempat). Pada zaman ini manusia sudah ada. Zaman ini dibagi menjadi dua
yaitu Dilivium dan Aluvium.
Zaman dilivium (zaman Pleistosen atau zaman glasial atau zaman es) sedangkan Zaman Aluvium
(zaman holosen dimana mulai hidup Homo Sapiens)
Peralatan pertama yang digunakan oleh manusia purba adalah alat-alat dari batu yang seadanya dan
juga dari tulang
Zaman Paleolitikum atau zaman batu tua. Zaman ini bertepatan dengan zaman Neozoikum terutama
pada akhir zaman tersier dan awal zaman Quarter. Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang
lalu
Kebudayaan zaman Paleotikum dibagi menjadi Kebudayaan Pacitan dan Kebudayaan Ngandong
Kebudayaan Pacitan berkembang di Pacitan,Jawa Timur. Von Koenigswald pada tahun 1935 telah
menemukan beberapa hasil teknologi bebatuan berupa kapak genggam atau kapak perimbas yang
digunakan untuk menusuk binatang atau menggali tanah saat mencari umbi-umbian
Selain itu, di pacitan ditemukan alat chopper sebagai alat penetak
Kebudayaan Ngandong berkembang di daerah ngandong dan juga sidorejo dekat ngawi. Di daerah ini
banyak ditemukan alat-alat dari batu dan juga alat-alat dari tulang
Alat-alat dari tulang ini berasal dari tulang binatang dan tanduk rusa yang digunakan sebagai penusuk
atau belati. Selain itu ditemukan alat-alat seperti tombak yang bergerigi dan flake (alat serpih) untuk
menguliti hewan saat berburu, memotong ikan, mengupas dll
Zaman mesolitikum atau zaman batu madya atau batu tengah
Kebudayaan mesolitikum dibagi dua kelompok besar yang ditandai tempat tinggal yakni di pantai dan
di gua
Kjokkenmoddinger berasal dari bahasa Denmark, Kjokken berarti dapur, Modding artinya sampah.
Kjokkenmoddinger adalah sampah dapur
Kebudayaan Abris Sous Roche merupakan hasil kebudayaan yang ditemukan di gua-gua, yang diteliti
oleh Von Stein Callenfels di Gua Lawa dekat sampung,ponorogo tahun 1928-1931
Zaman Neolitikum atau zaman batu baru. Zaman ini telah terjadi “revolusi kebudayaan” yaitu
terjadinya pola hidup manusian dari Food Gathering ke Food Producing
Zaman ini telah hidup Homo Sapiens sebagai pendukung
Zaman neolitikum dibagi menjadi dua tahap perkembangan diantaranya Kebudayaan Kapak Persegi
dan Kebudayaan Kapak Lonjong
Zaman logam dieropa mengalami tiga fase yaitu zaman tembaga, perunggu dan besi
Kebudayaan perunggu benda-bendanya diantaranya kapak corong, nekara, moko dan berbagai barang
perhiasaan.
Kepercayaan Animisme merupakan sebuah sistem kepercayaan yang memuja roh nenek moyang
Kepercayaan Dinamisme merupakan sebuah sistem kepercayaan pada benda-benda tertentu yang
diyakini memiliki kekuatan gaib, sehingga benda itu sangat dihormati dan dikeramatkan
a. Teori Brahmana oleh JC.Van Leur adalah adalah teori yang menyatakan bahwa masuknya
agama Hindu Budha ke Indonesia dibawa oleh Para Brahmana atau golongan pemuka
agama di India.
b. Teori Waisya oleh NJ.Krom adalah berkat peran serta golongan waisya (pedagang)yang
merupakan golongan terbesar masyarakat India yang berinteraksi dengan masyarakat
Nusantara.
c. Teori Ksatria oleh C.C.Berg, Mookereji, dan J.L.Moens bahwa sejarah penyebaran hindu
budha di nusantara tidak bisa dilepaskan dari Sejarah kebudayaan India pada periode
yang sama.
e. Teori Sudra oleh Van Faber menjelaskan bahwa penyebaran agama dan kebudayaan
hindu budha di awali oleh para kaum sudra atau budak yang bermigrasi ke wilayah
nusantara.
Pola Hunian manusia purba yang memperlihatkan karakter khas hunian manusia
purba yaitu 1) kedekatan dengan sumber air dan 2) kehidupan di alam terbuka.
Manusia pra aksara mula-mula hidup dengan cara berburu dan meramu sampai
bercocok tanam. Hidup mereka umumnya masih bergantung pada alam.
Secara etimologis, kata diakronik berasal dari bahasa Yunani yaitu dia dan chronos. Dia artinya
melintas, melampaui, atau melalui, sedangkan chronos artinya waktu. So, diakronik itu artinya
sesuatu yang melintas, melampaui, atau melalui dalam batasan-batasan waktu.
Cara berpikir diakronik sering dikaitkan dengan cara berpikir kronologis. Kronologis berasal dari
bahasa Yunani, yaitu chronos yang berarti waktu dan logos yang berarti ilmu atau uraian. Jadi,
kronologi adalah ilmu tentang waktu yang membantu dalam menyusun peristiwa-peristiwa sesuai
dengan urutan waktu terjadinya.
Contohnya: Belanda menyerah kepada Jepang di Kalijati, Subang, Jawa Barat, pada 8 Maret 1942.
Ketika kamu mampu berpikir dalam aspek diakronik, kamu akan mampu berpikir secara runtut, teratur,
juga berkesinambungan. Kenapa bisa begitu? Karena diakronik menekankan pada proses. Dengan
begitu, dengan cara berpikir diakronikmu, kamu dapat mengidentifikasi suatu masalah dengan tepat.
Apa itu anakronik? Anakronik artinya menempatkan tokoh, objek, peristiwa, atau kebiasaan yang tidak
sesuai dengan urutan waktunya.
CIRI-CIRI DIAKRONIK DIANTARANYA :
a. Memanjang dalam waktu, menyempit dalam ruang
b. Mengkaji dengan berlalunya waktu
c. Menekankan pada pengkajian peristiwa sejarahnya sesuai urutan waktu
d. Bersifat vertical
e. Terdapat konsep perbangingan
f. Cakupan kajian lebih luas, jadi kurang fokus pada aspek tertentu
Selain kronologis, kamu juga harus memahami istilah periodisasi. Kronologi dan periodisasi dapat
membantumu untuk benar-benar bisa berpikir secara diakronik. Periodisasi bisa digunakan untuk
meninjau peristiwa-peristiwa masa lalu secara menyeluruh Periodisasi dapat memudahkan kamu
untuk memahami hal-hal seperti:
a. Perkembangan manusia dari waktu ke waktu.
b. Kesinambungan antar periode.
c. Kemungkinan pengulangan fenomena.
d. Perubahan dari periode awal hingga periode berikutnya.
. Kamu bisa membaginya dengan banyak aspek kelompok, mulai dari sistem politik, ekonomi,
kepercayaan, agama, sosial, dan budaya.
Contohnya: Perkembangan sejarah antara zaman praaksara dan zaman aksara di Nusantara, salah satu
aspek yang dilihat adalah budaya.
Cara berpikir sinkronik adalah cara berpikir yang mengutamakan penggambaran ruang yang meluas,
namun tidak terlalu memikirkan dimensi waktunya. Melalui pendekatan sinkronis, kita bisa
menganalisa sejarah tertentu pada waktu tertentu. Misalnya penggambaran sosial dan politik Indonesia
pada tahun 1998. Penggambaran sejarah di sini hanya menganalisis struktur dan fungsi sosial dan
politik di tahun 1998 saja.