Anda di halaman 1dari 8

GEOLOGI SEJARAH

TEDY WULANTONO
07212205
ZAMAN KUARTER
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting.
Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan
Holocen.
Untuk memahami zaman tersebut, maka Anda dapat menyimak pada uraian berikut ini:
Ø  Zaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya
manusia purba.  Kala
Pleistosen menjadi sangat penting, karena pada masa ini mulai muncul
manusia purba. Keadaan alam kala ini masih liar dan lebih karena silih
bergantinya dua zaman, yaitu zaman Glasial dan zaman Interglasial.
Ø  Zaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang
sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens
yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.
Kala Pleistosen

• Zaman ini dinamakan juga zaman Es atau zaman Glasial. Suhu udara tidak menetap & Keadaan permukaan
bumi semakin membaik ,daerah yang jauh dari Kutup terjadi hujan lebat yang terus menerus sepanjang tahun .
Es dari kutup Utara mencair hingga menutupi sebagian Eropa Utara,Asia Utara, dan Amerika. Pada Kala
Plistosen paling sedikit terjadi 5 kali jaman es (jaman glasial). Pada jaman glasial sebagian besar Eropa, Amerika
utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan
Himalaya
• Di antara 4 jaman es ini terdapat jaman Intra Glasial, dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa
(Homo erectus yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala Plistosen

1934: Ahli antropologi Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald memulai penelitian di area tersebut, setelah
mencermati laporan-laporan berbagai penemuan balung buta ("tulang buta/raksasa") oleh warga dan
diperdagangkan. Saat itu perdagangan fosil mulai ramai akibat penemuan tengkorak dan tulang paha 
Pithecanthropus erectus ("Manusia Jawa") oleh Eugene Dubois diTrinil, Ngawi. Pada tahun-tahun berikutnya, hasil
penggalian menemukan berbagai fosil Homo erectus lainnya. Termasuk seri Meganthropus palaeojavanicus.
Selain manusia purba, ditemukan pula berbagai fosil tulang-belulang hewan-hewan bertulang belakang (
Vertebrata), seperti buaya (kelompok gavial dan Crocodilus), Hippopotamus (kuda nil), berbagai rusa, harimau
 purba, dan gajahpurba (stegodon dan gajah moderen).

Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang.
Sejarah Perkembangan Kala Pleistosen
• Zaman Glasial adalah zaman • Zaman Interglasial adalah zaman di antara dua zaman Es.
Temperatur
naik sehingga lapisan es di kutub utara mencair, akibatnya
meluasnya lapisan es di kutub utara, permukaan
air laut naik dan terjadi banjir besar-besaran di berbagai tempat.
sehingga Eropa dan Amerika bagian Hal ini menyebabkan banyak daratan terpisah-pisah oleh lautan dan
selat.
utara tertutup es. Permukaan air
laut turun disertai naiknya di beberapa Pada kala Pleistosen ini, hanya
hewan-hewan yang berbulu tebal yang
tempat karena pergeseran bumi, mampu bertahan hidup. Salah satunya
adalah Mammoth (gajah berbulu tebal).
Indonesia menjadi kering, sehingga Hewan yang berbulu tipis pindah ke
daerah tropis. Perpindahan binatang dari
muncul Sunda Plat dan Sahul Plat. Asia Daratan ke Pulau Jawa, Sulawesi
dan Filipina ada yang melalui Jalan Barat,
Sumatra, Jawa, Kalimantan dan yakni melalui Malaysia ke Jawa. Ada juga
yang melalui Jalan Timur, yakni Formusa,
Malaysia Barat bergabung menjadi Filipina ke Sulawesi.
satu benua dengan benua Asia. Garis Wallace
adalah garis daratan selat Makasar dan
Kalimantan Utara bergabung dengan Lombok yang merupakan batas antara
dua jalan penyebaran binatang tersebut.
Filipina dan Taiwan (Formusa) terus ke
benua Asia. Begitu juga Selain itu, juga terjadi perpindahan manusia purba dari Asia ke
Indonesia. Hal ini terbukti dengan ditemukannya dalam jumlah besar
Sulawesi mulai Minahasa, Pulau Sangir Sinanthropus Pekinesis di Peking, Cina yang sejenis dengan
Pithecanthropus
bergabung ke Filipina. Erectus dari Trinil Ngawi. Demikian pula, alat-alat Pacitan
ditemukan pula di Cina, Birma dan Malaysia. Homo Wajakensis yang
merupakan nenek moyang bangsa Australoid pada kala Pleistosen
Tengah dan Pleistosen Atas menyebar dari Asia ke selatan.
Jenis manusia Homo berasal dari lapisan pleistosen atas, lebih muda
dari jenis-jenis manusia sebelumnya. Homo mempunyai ciri-ciri yang lebih
progresif dari pada Pithecanthropus. Isi otaknya antara 1000-1200 cc, dengan
rata-rata 1350-1450 cc. Tinggi tubuhnya juga bervariasi antara 130-150 cm,
demikian pula beratnya antara 30-150 kg.
1) Homo Soloensis, artinya manusia dari Solo, yang ditemukan di Ngandong
lembah sungai Bengawan Solo oleh Von Koenigswald pada tahun 1931-
1934.
2) Homo Wajakensis, artinya manusia dari Wajak, yang ditemukan di lembah
sungai Brantas, Wajak, Tulungagung, Jawa Timur oleh Eugene Dubois
pada tahun 1889. Homo Wajakensis hidup antara 25.000-40.000 tahun
yang lalu.
3) Homo Sapiens artinya manusia cerdas, yang ditemukan di Wajak,
Tulungagung, Jawa Timur oleh Von Rietschoten pada tahun 1892. Jenis
homo Sapiens berasal dari zaman Holosen atau Alluvium yang hidup kurang
lebih 20.000 tahun yang lalu. Kehidupan manusia ini sudah lebih maju
dari manusia pendahulunya; mereka sudah pandai memasak, menguliti
binatang buruannya dan kemudian membakarnya.
Kala Holocen
Kala Holosen (ALLUVIUM)
• Sebagian Es di kutub Utara sudah mencair mengakibatkan permukaan
air laut naik.
• Muncul pulau pulau di Nusantara dan dataran rendah di paparan
Sunda dan paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut Transgresi.
• Pada Zaman ini mulai hidup jenis manusia Homo Sapiens yaitu jenis
manusia seperti sekarang.  
• Masa ini ditandai dengan makin meningkatnya kemajuan kehidupan
manusia seirama dengan perkembangan fisik dan akal budinya.
• Corak kehidupan manusia di masa Holosen antara lain hidup menetap
di gua-gua, usaha menjinakkan hewan buruan, dan bercocok tanam.
Sejarah Perkembangan Manusia
1. Asal Usul Manusia
Menurut penyelidikan para ahli, sebelum ada manusia seperti sekarang ini,
telah ada makhluk pendahulu manusia yang disebut Australopithecus, artinya
kera dari selatan. Mereka hidup antara 8 juta – 2 juta tahun yang lalu. tetapi jalannya tegak
seperti manusia. Mereka adalah jenis
pemakan tumbuh-tumbuhan dan daging (omnivorus). Mereka hidup di padangpadang
terbuka dan bertempat tinggal di gua-gua.
Indonesia
Menurut pendapat sarjana Kern
dan Heine Geldern, nenek moyang
bangsa kita berasal dari daratan
Asia. Mula-mula nenek moyang kita
mendiami daerah Yunnan (Cina
Selatan), kemudian pindah ke selatan
(India Belakang). Terjadi antara tahun 2000 SM
hingga tahun 300 SM dan berlangsung
secara bergelombang. 
Sejarah Perkembangan Manusia Purba Indonesia
•  Bangsa
Melayu dapat dibedakan menjadi dua,
a. yaitu Bangsa Proto Melayu (bangsa
Melayu Tua) dan Bangsa Deutero Melayu (bangsa Melayu Muda)
a. Bangsa Proto Melayu (Bangsa Melayu Tua)
Kira-kira pada tahun 1500 SM bangsa Proto Melayu masuk ke
Indonesia. Bangsa Proto Melayu memasuki Indonesia melalui Malaya – Sumatra dan melalui Pilipina – Sulawesi Utara.
Bangsa Proto Melayu memiliki kebudayaan yang setingkat lebih tinggi
daripada kebudayaan Homo Sapiens Indonesia. Kebudayaan mereka adalah
kebudayan batu-baru atau Neolitikum (neo = baru, lithos = batu).  Barang-barang hasil kebudayaan yang terkenal ialah
kapak persegi dan kapak lonjong.
b. Bangsa Deutero Melayu (Bangsa Melayu Muda)
Kira-kira tahun 500 SM, bangsa Deutero Melayu memasuki Indonesia melalui
satu jalan saja, yaitu jalan barat (melalui Malaya – Sumatera ). Menurut
N. Daldjoeni (1984), bangsa Deutero Melayu / Melayu Muda ini berasal
dari Dongson di Vietnam Utara.

Anda mungkin juga menyukai