Era Pleistosen
Pleistosen berasal dari bahasa Yunani, pleīstos artinya "paling" dan kainós artinya "baru".
Zaman pleistosen adalah zaman paling baru. Hewan pada pleistosen banyak ditemukan
mamalia besar yang jauh lebih besar dibandingkan turunannya sekarang.
Pleistosen disebut juga zaman es. Era ini adalah zaman geologis yang berlangsung pada
2,6 juta sampai dengan 11 ribu tahun yang lalu mencakup periode glasial ketika mulai
muncul manusia purba. Pleistosen merupakan zaman pertama dari Periode Kuarter atau era
keenam dari zaman Kenozoikum.
• Gelasian (2,6 juta hingga 1,8 juta tahun yang lalu) - pleistosen awal.
• Calabrian (1,8 juta hingga 780.000 tahun yang lalu) - pleistosen awal.
• Chibanian/Ionia (780.000 hingga 126.000 tahun yang lalu) - pleistosen tengah.
• Tarantia ( 126.000 hingga 11.700 tahun yang lalu) - pleistosen akhir.
Namun para peneliti berpendapat bahwa tahapan zaman pleistosen dibagi menjadi tiga
zaman antara lain:
• Terjadi proses glasiasi, yaitu pendangkalan dan lautan ditutupi lapisan es. Keadaan
ini memungkinkan hewan dan manusia purba bermirgrasi ke tempat yang jauh.
• Terjadi proses interglasiasi, yaitu pencairan kembali es. Keadaan tersebut membuat
hewan tertentu terisolasi dan mengalami pengerdilan sebagai bentuk adaptasi
lingkungan.
• Terjadi aktivitas endogen (tenaga yang berasal dari dalam perut bumi).
• Terjadi aktivitas eksogen (tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi).
Pada zaman pleistosen wilayah indonesia sebelah barat (Jawa, Sumatera, Kalimantan)
pernah menyatu dengan benua Asia. Sedangkan kepulauan dibagian timur Indonesia
menyatu dengan benua Australia. Penyebab hal tersebut disebabkan oleh suhu dingin yang
ekstrim dan mengakibatkan antar pulau Indonesia menyatu oleh es. Banyak hewan
peralihan datang ke Indonesia dari Asia ataupun Australia.
Era Holosen
Era holosen adalah zaman geologis yang dimulai setelah periode glasial terakhir pada 11
ribu tahun lalu sampai pada era saat ini. Penamaan Holosen berasal dari bahasa Yunani
Kuno, holos artinya "seluruh" dan kainos artinya "baru" adalah zaman sepenuhnya baru.
Zaman holosen (Alluvium) ditandai dengan berakhirnya zaman es, dimana kepulauan
Indonesia kembali terpisah dari Benua Asia dan Australia. Kala ini merupakan
berkembangnya kehidupan manusia modern. Sejak terakhir dasawarsa mengenai
eksplorasi tentang jejak-jejak manusia dan budaya akhir pleistosen dengan awal holosen
makin meluas.
Pada awal holosen pergantian dengan pletosen akhir ditandai dengan fluktuasi iklim yang
mengakibatkan perubahan lingkungan, paleografi dan sumber daya alam. Manusia dan
hewan bermigrasi dari daratan Asia ke kepulauan Nusantara dan ke benua Australia. Pada
periode holosen hadir manusia modern awal atau homo sapiens dengan ciri-ciri budaya
yang khas yaitu membuat tempat hunian dari gua-gua alam. Homo sapiens memanfaatkan
sumber daya alam untuk bertahan hidup. Homo sapiens diketahui telah tersebar luas
sampai ke Benua Australia dan Melanesia barat.
Zaman holosen adalah zaman paling muda diantara yang lain, menurut usia bumi. Kondisi
iklim di Indonesia pada saat terjadi proses interglasial holosen (terjadinya pencairan es yang
menyebabkan air laut naik) mengalami peningkatan suhu yang signifikan pada kurun waktu
10 ribu hingga 6 ribu tahun yang lalu permukaan laut mencapai ketinggian 3 meter dari
tinggi dari permukaan air laut sekarang.
Pada zaman holosen peristiwa pergerakan lempeng bumi telah mengalami pengurangan
dan cenderung stabil. Hal ini dapat menjadi kajian dalam meneliti keadaan kondisi bumi di
waktu yang lalu. Catatan sejarah suhu dan kondisi gas di atmosfer tersimpan di struktur
cincin pohon, sedimen laut, karang es, koral dan sedimen danau. Peneliti dapat mengukur
penanggalan paling tepat untuk mengetahui karakteristik kala holosen.