Kelas : X RPL 3
Absen : 22
1. Zaman Arkaikum/Azoikum
Merupakan era paling awal dan belum terdapat kehidupan manusia, hewan ataupun
tumbuhan yang terjadi sekitar 3,8 miliar sampai 2,5 miliar tahun yang lalu. Keadaan bumi
pada saat itu tergolong cukup panas, maka kehidupan belum muncul. Sebagian besar
atmosfer bumi mengandung metana dan sedikit kandungan oksigen.
2. Zaman Palaezoikum
Mereka hidup secara berkelompok, nomaden (berpindah-pindah), masih tergantung alam,
& laki-laki melakukan pekerjaan yang kasar dan wanita mengasuh anak
Kapak genggam
Kapak berimbas
Flakes
Keadaan alam pada masa ini relatif lebih stabil sehingga manusia bisa hidup dengan
suasana yang lebih tenang, karena hidup lebih tenang mereka dapat mengembangkan
kebudayaan mereka. Manusia pendukung pada zaman ini yaitu Homo Wajakensis,
Pithecanthropus erectus, Homo Soloensis, dan Meganthropus
3. Zaman Mesozoikum
Mereka sudah mulai menetap dan membangun tempat tinggal yang semi permanen,
bercocok tanam meskipun dengan cara yang masih sederhana,& teknik a cire perdue Tempat
yang mereka pilih untuk dijadikan tempat tinggal umumnya berlokasi di tepi pantai
(kjokkenmoddinger) dan goa-goa (abris sous roche)
Manusia purba pada zaman ini masih menggunakan alat alat yang terbuat dari tulang dan
tanduk hewan untuk digunakan dalam kehidupan sehari hari seperti pada zaman mengumpulkan
makanan di zaman paleolitikum.
Alat alat pada zaman mesolitikum bank ditemukan di pulau sumatra, pulau jawa, pulau
bali, dan nusa tenggara bagian timur. Benda benda hasil budaya mesolitikum yang di temukan,
diantaranya adalah kapak genggam sumatra (sumatralith pebble culture), flake (flakes culture) di
daerah toala, alat dari bahan tulang (bone culture) di sampung. Manusia pendukung kebudayaan
mesolitikum yaitu homo sapiens lebih cerdas dari pendahulunya
4. Zaman Neozokum
Mereka hidu dengan cara Food producing (menghasilkan makanan), yaitu dengan
bercocok tanam dan memelihara ternak, kehidupan menetap di rumah panggung untuk
menghindari binantang buas, adanya perubahan pola hidup (Revolusi kebudayaan). Peralatan
hidup yang digunakan adalah: beliung persegi dan kapak lonjong. Kepak persegi menyebar di
indoneisa bagian barat diperkirakan budaya ini berasal dari Yunan di Cina Selatan. Kapak
lonjong tersebang di Indonesia bagian timur yang didatangkan dari Jepang.
Manusia pendukung pada zaman batu Muda atau Neozokum adalah Austronesia (Austria)
dan Austro-Asia (Khamer-Indocina). Di Indonesia sendiri, manusia pendukung zaman
Neolitikum adalah orang-orang dari Proto Melayu yang berasal dari suku Nias, Dayak dan
Toraja. Sebagian besar manusia yang hidup pada zaman Neozoikum memiliki beberapa
campuran ras Paleo-Mongoloid
zaman kehidupan ketiga yang dialami oleh bumi. Pada zaman ini, kehidupan di bumi
diisi oleh hewan-hewan menyusui sejenis kera dan monyet. Pada zaman ini pula bintang reptil
raksasa telah punah dan binatang menyusui berkembang sepenuhnya termasuk telah makhluk
berjenis kera-manusia.
2. Zaman Kuarter
Zaman dimana adanya kehidupan manusia yang lebih sempurna. Zaman kuarter
merupakan zaman yang terpenting karena mulai ada kehidupan manusia yang lebih sempurna.
Zaman kuarter yang dimulai sejak kira-kira 600 ribu tahun yang lalu diikuti oleh Kala Holosen
yang berlangsung sampai sekarang.
Setelah Tersier, bumi memasuki zaman kehidupan keempat yaitu zaman kuarter.
Kehidupan manusia mulai muncul pada zaman ini. Para ahli sering membagi zaman kuarter ke
dalam dua masa, yaitu masa Pleitosen dan Holosen.
A. Masa Pleitosen
Masa Pleitosen kehidupan bumi disebut juga dengan masa diluvium yang pertama kali
berlangsung sejak 600 ribu tahun yang lalu. Di zaman ini, manusia purba memulai awal
kemunculannya. Suhu bumi sudah menurun secara drastis sehingga kutub-kutub utara bumi telah
terbentuk secara luas. Oleh sebab itu, zaman Pleitosen disebut juga dengan zaman es (glasial).
Beberapa tahun setelahnya, sebagian es kemudian mencair yang dikenal juga dengan
nama zaman interglasial. Di zaman es itulah, Paparan Sahul dan Paparan Sunda telah terbentuk
di Indonesia. Kedua paparan tersebut dipisahkan oleh garis Wallace, yaitu garis batas fauna
(zoogeografis). Fauna yang ada disebelah timur memiliki banyak kesamaan dengan fauna di
Benua Australia dan disebelah barat faunanya memiliki banyak kesamaan dengan yang ada
dibenua Asia.
B. Masa Holosen
Setelah masa Pleitosen, kemudian berlangsung masa Holosen yang terjadi sejak 20 ribu
tahun yang lalu. Masa es berakhir pada zaman ini dan suhu bumi mulai stabil. Sisa-sisa
mencairnya es membentuk permukaan air yang meluas sehingga banyak dataran rendah yang
tenggelam. Pada masa ini pula, Homo Sapiens sebagai nenek moyang manusia modern mulai
muncul dan pulau-pulau di Indonesia mulai terbentuk.