Anda di halaman 1dari 20

Masa Pra-aksara

di Indonesia.
Di Susun Oleh :
Irvan, Luthfi, Rina, Shiti, Sri Rita, dan Sulis.
Sejak pertama kali bumi diciptakan hingga saat ini baik bumi
maupun kehidupan didalamnya selalu mengalami perkembangan dan
kemajuan dalam berbagai bidang, perkembangan tersebut terbagi
dalam setiap zaman seperti arkaezoikum, paleozoikum, mesozoikum
dan neozoikum. Dibawah ini akan dijelaskan sedikit mengenai
zaman-zaman tersebut.
1). Zaman Arkaezoikum adalah zaman yang paling tua, berlangsung sekitar 2500
juta tahun yang lalu, pada masa ini belum ada kehidupan karena bumi masih
dalam proses pembentukan serta permukaannya masih sangat panas.

2). Zaman Paleozoikum biasa disebut zaman primer, pada masa ini suhu bumi
menurun atau bumi mulai mendingin. Zaman ini berlangsung sekitar 340 juta
tahun yang lalu dan pada masa ini juga muncul makhluk hidup bersel satu yang
diperkirakan sebagai makhluk hidup yang pertama kali menghuni bumi.

3). Zaman Mesozoikum / Zaman Sekunder atau biasa disebut Zaman Reptile, Masa
ini berlangsung sekitar 140 juta tahun yang lalu, di zaman ini hidup reptile-reptile
raksasa seperti Dinosaurus.

4). Zaman Neozoikum adalah zaman yang sudah mulai stabil di mana sudah ada
hewan menyusui yang hidup pada masa ini sekaligus berkurangnya hewan reptile
besar, zaman ini masih terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
1). Zaman Divilum / Pleistosen atau disebut juga
dengan zaman es karena pada zaman ini es
didaerah kutub mulai mencair karena perubahan
iklim yang berlangsung sekitar 60.000 tahun
yang lalu. Manusia juga sudah mulai hidup pada
zaman ini.

2). Zaman Alluvium / Holosen berlangsung


sekitar 20.000 tahun yang lalu di tandai
dengan munculnya nenek moyang dari
manusia modern yaitu homo sapiens.
A. Pengertian Masa Prasejarah Atau Praaksara

Prasejarah atau Praaksara adalah zaman


dimana manusia tidak atau belum
mengenal tulisan.

Pra berarti belum/tidak dan aksara berarti


huruf atau tulisan. Setiap bangsa didunia
mengalami masa praaksara yang berbeda
begitu juga hilangnya masa praaksara
tersebut, setelah manusia mengenal tulisan
maka berubah menjadi zaman sejarah.
B. Jenis Jenis Manusia Purba yang Pernah
Hidup di Indonesia

Masa praaksara berdasarkan penelitian dan fosil yang ditemukan oleh para
arkeolog serta ahli lainnya banyak sekali fosil puba ditemukan di Indonesia
terutama di Pulau Jawa. Dari banyaknya fosil yang ditemukan di pulau
jawa ada sebagian besar yang ditemukan di Lembah Sungai Brantas dan
Lembah Begawan Solo, yang membuktikan kalau ditempat itulah mereka
tinggal.
Jenis - jenis manusia purba yang pernah hidup di Indonesia
diantaranya :
1). Meganthropus Paleojavanicus, berarti manusia purba besar dan tua
yang hidup di Jawa, ia memiliki tubuh yang kekar. Manusia purba ini
ditemukan di Sangiran, Surakarta oleh Von Koeningswald pada
tahun 1936 dan 1941.

2). Pithecanthropus Erectus berarti manusia kera tegak berdiri, dengan


ciri-ciri berbadan tegak dan memiliki tinggi sekitar 165-180 cm.
Manusia purba ini ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil dekat
Begawan Solo Surakarta tahun 1891 dan merupakan manusia
purba yang paling banyak ditemukan di Kedungtrubus, Trinil,
Mojokerto, Sangiran dan Ngandong.

3). Homo, berarti manusia ada beberapa jenis homo yaitu homo
soloensis, homo wajakensis dan homo sapiens, keadaan dan ciri fisik
mereka lebih sempurna dibanding Manusia purba sebelumnya.
C. Perkembangan Manusia Purba di Indonesia
1). Masa Berburu Dan Meramu, Kehidupan dimasa berburu dan meramu
sangat identik dengan hidup berpindah-pindah atau nomaden.
Kehidupan pada masa ini biasa disebut food gathering yang berarti
memanfaatkan dan mengambil makanan yang bersumber dari alam.
Peralatan yang digunakan pada masa ini adalah kapak perimbas, kapak
genggam, serta alat serpih yang berfungsi sebagai pisau.

2). Masa Bercocok Tanam (Food producing ). Pada masa ini manusia purba
mulai mengenal kegiatan bercocok tanam dan pada masa ini juga
mereka sudah tingal menetap disuatu tempat dan memiliki rumah.

3). Masa Perundagian atau pertukangan. Pada masa ini, manusia purba
sudah mengenal pembagian tugas atau kerja. Pertukangan dan
pengecoran logam seperti perunggu juga sudah dikenal untuk
memenuhi keperluan / peralatan rumah tangga.
D. Hasil Kebudayaan Pada Zaman Praaksara
Zaman Palaeolithikum Zaman Mesolithikum Zaman Neolithikum
(Zaman Batu Tua) (Zaman Batu Madya) (Zaman Batu Baru/Batu Muda)
1) Kebudayaan Pacitan 1) Kjokkenmoddinger 1) Kapak Persegi

2) Kebudayaan Ngandong 2) Abris Sous Roche 2) Kapak Lonjong


Asal-usul Nenek Moyang
Bangsa Indonesia
Asal-usul Nenek Moyang bangsa Indonesia

nenek moyang bangsa Indonesia datang dari


Asia Tenggara (Indochina/Yunnan). Diduga mereka
datang dalam dua gelombang migrasi besar sekitar
tahun 5000 SM dan tahun 2000 SM. Mereka
menyeberang ke kepulauan di Samudera India,
kemudian menyebar dari Madagaskar hingga ke
Filipina dan Melanesia, yang akhirnya hidup menyatu
dengan penduduk asli setempat.

nenek moyang bangsa Indonesia tersebut datang


dengan dua gelombang. Gelombang pertama disebut
Melayu Tua (Proto Melayu) dan berikutnya disebut
dengan Melayu Muda (Deutero Melayu).
A. Nenek Moyang Indonesia Golongan Proto Melayu

Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Tua (Proto Melayu) tiba
sekitar tahun 2.000 SM. Kedatangan nenek moyang tersebut sambil membawa
kebudayaan neolitikum (batu baru). Mereka tersebar menjadi dua cabang. Cabang
pertama dari proto melayu adalah bangsa yang membawa peralatan kapak
lonjong. Mereka disebut sebagai ras Papua-Melanesoid. Arah persebarannya dari
Yunnan melewati Filipina, kemudian tersebar ke Sulawesi Utara, Maluku, dan
ada juga yang sampai ke Papua.

Cabang yang kedua dari nenek moyang dari golongan Proto Melayu disebut Ras
Austronesia. Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia ini bermula dari
Yunnan melewati Malaya, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan pulau-pulau
lainnya. Datangnya nenek moyang tersebut sambil membawa kebudayaan kapak
persegi. Setibanya di kepulauan Indonesia, sebagian dari mereka berasimilasi
dengan ras Austro-Melanesoid. Sebagian lagi tetap mempertahankan ras aslinya.
A. Nenek Moyang Indonesia Golongan Deutro Melayu

Nenek moyang bangsa Indonesia dari golongan Melayu Muda (Deutro Melayu)
tiba di kepulauan Indonesia sekitar tahun 500 SM. Nenek moyang tersebut
datang sambil membawa kebudayaan logam yang berasal dari Dongson, Vietnam
Utara. Kebudayaan logam tersebut antara lain; candrasa, nekara, manik-manik,
arca, dan bejana perunggu. Jalur penyebaran nenek moyang bangsa Indonesia
dari golongan ini dimulai dari daratan Asia ke Thailand, Malaysia Barat, dan
berlanjut ke tempat-tempat di Indonesia. Gelombang terakhir nenek moyang ini
masih tergolong ras Austronesia. Selanjutnya, semakin berkembang ras Papua-
Melanesoid, Austronesia, dan sisa ras Austro-Melanesoid melahirkan bermacam-
macam suku bangsa yang tersebut di seluruh pelosok Indonesia.
Proses Terbentuknya
Kepulauan Indonesia
Proses Terbentuknya Kepulauan Indonesia
Pulau-pulau cikal bakal dari kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar
50 juta tahun lalu (Mya).Pada Periode Quaternary (sekitar 2 juta tahun
yang lalu- sekarang) itulah proses utama pembentukan kepulauan
Indonesia. sekitar 1 juta tahun yang lalu, pada saat Pulau Sumatra, Pulau
Jawa, Pulau Bali, Pulau Borneo masih menyatu dengan Semanjung Asia,
disebut dengan Paparan Sunda.

Paparan sunda ini terpisah oleh naiknya permukaan air laut, mulai dari
20,000 tahun yang lalu sampai sekarang, dengan permukaan air laut yang
naik/turun karena dipengaruhi oleh suhu Bumi dan Glacier, beberapa kali
pulalah Paparan sunda ini terpisah menjadi beberapa pulau, kemudian
menyatu kembali, dan terpisah kembali secara berulang-ulang, sampai kita
lihat pada saat sekarang ini.
Dengan demikian asal usul dari pulau-pulau yang terdapat di Indonesia berbeda-
beda. Pulau Papua yang berasal dari craton Australia dahulunya, dan telah
terbentuk beberapa juta tahun lalu, sebelum terbentuknya pulau lain di Indonesia.

Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo yang merupakan bagian dari craton China
Utara, yang kemudian akibat pergerakan kulit bumi membentuk daratan Asia, dan
pada Periode Tertiary, pulau Sumatra, Jawa dan Borneo terpisah.

Berdasarkan rekonstruksi ini, kita bisa melihat dari mana asal Fauna dan
Flora yang terdapat di Indonesia. sehingga Fauna yang terdapat pad pulau
Sumatra, Jawa dan Borneo memiliki karakter yang sama dengan yang
terdapat di benua Asia, begitu juga denga pulau Papua yang berasal dari
craton Australia.

Sedangkan pulau unik Sulawesi yang terbentuk dari gabungan beberapa


daratan Asia, Australia dan beberapa pulau dari Samudara Pasifik,
menyebabkan pulau ini memiliki fauna yang unik dan khas.
Terima Kasih ;)

Anda mungkin juga menyukai