Anda di halaman 1dari 13

MASA PRA – AKSARA

Sejarah Indonesia

Nama : Tio Christian Doly Silitonga


Kelas : X – MIPA II
No.Absen : 33

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa segala Rahmat, sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang materi Kehidupan
Masyarakat Masa Praaksara yang saya buat dalam rangka memenuhi tugas mata
pelajaran Sejarah Indonesia dengan guru Bu Rosdiana Sibarani .
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki masih kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan yang bersifat membangun untuk makalah ini. Terima Kasih .

Jakarta , 10 November 2022

Saya pembuat
Tio Christian Doly Silitonga

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Masa Pra Aksara...................................................... 3
2.2 Jenis-Jenis Manusia Indonesia yang Hidup pada Masa Pra
Aksara........................................................................................ 4
2.3 Perkembangan Corak Kehidupan dan Peralatan yang digunakan
Manusia Purba ........................................................................... 5
2.4 Sistem Kepercayaan dan Peninggalan-Peninggalan Kebudayaan
pada Masa Perundagian.............................................................. 6
2.5 Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia........................... 7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ............................................................................... 8
3.2 Saran........................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dari waktu ke waktu kenampakan alam Kepulauan Indonesia mengalami perubahan.
Perubahan itu mempengaruhi ekosistem yang ada di dalamnya. Fauna yang hidup di Indonesia
bagian barat lebih mendekati jenis fauna yang ada di daratan Asia. Sebaliknya, fauna yang hidup
di Indonesia bagian timur pun mendekati fauna yang ada di Benua Australia. Demikian pula
halnya dengan beragam jenis floranya. Bagaimana dengan kehidupan manusia yang ada di
Kepulauan Indonesia?
Umur bumi bisa dibagi menjadi beberapa zaman. Zaman palaeozoikum, mesozoikum,
dan neozoikum. Tiap-tiap zaman memiliki ciri-ciri tersendiri. Manusia diperkirakan mulai
menghuni bumi pada zaman neozoikum masa kuarter. Apakah manusia zaman itu mirip dengan
manusia zaman sekarang? Inilah yang senantiasa diteliti oleh para ahli. Para ahli perlahan-lahan
berhasil menyingkap tabir perkembangan manusia sehingga lahirlah beragam pendapat dan teori
tentang asal usul manusia. Namun, mereka sepakat bahwa kurun waktu di saat manusia belum
mengenal tulisan itu disebut dengan zaman prasejarah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian masa pra aksara?
2. Sebutkan jenis – jenis manusia indonesia yang hidup pada masa pra aksara?
3. Jelaskanperkembangan corak kehidupan dan peralatan yang digunakan manusia purba?
4. Jelaskan sistem kepercayaan dan peninggalan – peninggalan kebudayaan pada masa
perundagian?
5. Jelaskan persebaran nenek moyang bangsa indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian masa pra aksara.

5
2. Untuk mengetahui jenis – jenis manusia indonesia yang hidup pada masa pra aksara.
3. Untuk mengetahui perkembangan corak kehidupan dan peralatan yang digunakan
manusia purba.
4. Untuk mengetahui sistem kepercayaan dan peninggalan – peninggalan kebudayaan pada
masa perundagian.
5. Untuk mengetahui persebaran nenek moyang bangsa indonesia.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masa Pra Aksara


Pra Aksara atau Pra Sejarah atau Nirleka ( nir : tidak ada, leka : tulisan ). adalah istilah
yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah yang tertulis belum
tersedia, dengan kata lain Masa Pra aksara berarti jaman sebelum  ditemuklan tertulis /jaman
sebelum manusia mengenal tulisan.Masa berakhirnya jaman pra aksara tidak sama di masing
masing wilayah, misalnya di Mesir Kuno 3000 tahun sebelum masehi sudah ditemukan
peninggalan tertulis berupa huruf hierogliph, sedangkan di Indonesia peninggalan tertulis tertua
yang ditemukan adlah prasasti yupa peninggalan kerajaan Hindu Kutai pada abad ke 5 atau
sekitar tahun 400 an Masehi.
Denagn tidak adanya peninggalan tertulis, maka sumber untuk mengungkap
keberadaannya berupa peninggalan – peninggalan antara lain fosil, artefak. 
1. Fosil, merupakan sisa sisa makhluk hidup yang telah membatu karena tertimbun
dalam tanah selama berjuta tahun. Fosil bisa berupa kerangka manusia, hewan ataupun
tumbuh tumbuhan.
2. Artefak, merupakan benda benda perlengkapan hidup manusia purba yang masih
tersisa, seperti : dolmen, kjoken modinger, kapak perunggu, kapak batu dan lain-lain.
 
Kurun waktu berlangsungnya sangat lama yaitu sejak manusia belum mengenal tulisan
sampai mengenal tulisan. hal ini untuk mesing – masing bangsa tidak sama untuk bangsa
indonesia jaman pra aksara berakhir sekitar tahun 400 masehi atau abad ke 5.
Pembabakan / periodisasi masa pra aksara meliputi :
1. Berdasarkan ilmu Geologi meliputi :
a. Jaman Arkeozoikum ( ± 2500 juta tahun yang lalu )
b. Jaman Paleozoikum ( ± 340 juta tahun )
c. Jaman Mesozoikum ( 251 – 65 juta tahun )
d. Jaman Neozoikum ( 60 juta tahun )

7
2. Berdasarkan teknologi yang di hasilkan meliputi :
a. Jaman Batu yang terbagi menjadi :
1) Jaman Batu Tua ( paleolithikum ) = kapak perimbas, alat serpih, dan alat dari
tulang , dll
2) Jaman Batu Madya ( Mesolithikum ) = kapak sumatera, mata panah, dan alat dari
tulang hewan , dll
3) Jaman Batu Baru ( Neolithikum ) = Kebudayaan Kapak Persegi , Kebudayaan
Kapak Lonjong , perhiasan , dll
4) Jaman Batu Besar ( Megalithikum ) = Menhir , Punden
b. Jaman Logam yang terbagi menjadi :
1) Jaman Perunggu = Nekara, Kapak Corong, Arca perunggu, perhiasan dan senjata
perunggu ,dll yang bersifat perunggu
2) Jaman Tembaga = nekara, moko, peralatan upacara
3) Jaman Besi = nekara, moko, peralatan upacara , kapak , sabit , cangkul , pedang ,
dll

2.2 Jenis – Jenis Manusia Indonesia yang Hidup pada Masa Pra Aksara
1. Megantropus paleojavanicus diketemukan didaerah sangiran solo oleh Von Konigswald
tahun 1936.
2. Pithekantropus Mojokertensis
Ditemukan di daerah perning Mojokerto oleh Cokro Handoyo tahun 1936.

3. Pithekantropus Erectus
Ditemukan didaerah Trinil lembah Bengawan Solo Ngawi oleh Eugine Duboise tahu
1890.
4. Homo Soloensis
Ditemukan di lembah Bengawan Solo di Ngandong oleh Ter Haar dan Ir. Openoreth
tahun 1931 – 1934.
5. Homo Wajakensis
Ditemukan di daerah Wajak Tulungagung oleh Van Reischoten tahun 1889.
Ciri – ciri Manusia Pra Aksara :

8
Meganthropus Palaeo Pithe Canthropus Erectus Homo
Jaavanicus
       Berbadan tegap dengan       Tinggi tubuhnya 165 – -     Tinggi tubuh sekitar 130 –
tonjolan di belakang kepala 180 cm 210 cm
       Bertulang pipi tebal       Berbadan tegap -     Otot kenyal, gigi dan
       Tidak berdagu       Hidung lebar tidak rahang sudah menyusut
       Gigi dan rahang besar dan berdagu -     sudah merdagu
kuat       Volumea otak antara 750 -     Volume otak 1000 – 1300
cc – 1300 cc cc

Catatan :
1. di Indonesia ditemukan fosil manusia purba terbanyak di dunia ini dan fosil
manusia purba tertua juga ditemukan di Indonesia yang ditemukan di sekitar
lembah bengawan Solo kabupaten Sragen. Sragen telah ditetapkan oleh UNESCO
sebagai "World Heritage" atau Warisan Dunia.
2. Indonesia merupakan surga bagi penelitian kehidupan manusia purba, karena fosil
yang ditemukan di Indonesia paling banyak jenisnya.
6. Homo Mojokertensis
Penemu Eugène Dubois, pemimpin tim yang berhasil menemukan fosil tengkoraknya di
Trinil, Ngawi pada tahun 1891.
7. Homo Floresiensis
Memiliki tubuh dan volume otak kecil, berdasarkan serial subfosil dari sembilan individu
yang ditemukan di Liang Bua, Pulau Flores, pada tahun 2002

2.3 Perkembangan Corak Kehidupan dan Peralatan Yang Digunakan Manusia Purba
Perkembangan corak kehidupan dan peralatan yang digunakan manusia purba dibagi
menjadi 4 tahap :
1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
corak kehidupan :
a. Nomaden ( berpindah – pindah )
b. Kebutuhan hidup tergantung pada alam

9
Peralatan yang digunakan :
- Kapak berimbas
- Kapak penetak
- Kapak genggam
2.    Masa Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan
Corak kehidupan :
a. Bertempat tinggal di gua – gua ( setengah menetap )
b. Sudah mengenal api
c. Sudah mengenal bertanam sederhana
Peralataan yang digunakan :
- Kapak berimbas
- Kapak penetak
- Kapak genggam
- Peralatan serpih
- Peralatan dari tulang
3. Masa bercocok tanam
a. Sudah mampu mengatur dan memanfaatkan sumber daya alam
b. Sudah mampu menghasilkan makanan sendiri
c. Sudah mulai hidup menetapSudah mengenal sistem gotong royong
Peralatan yang digunakan :
Beliung : Kapak batu, mata anak panah, mata tombak, gerabah
Beliung persegi > batu yang sudah dihaluskan pada sisi - sisinya
4. Masa Perundagian
Corak kehidupan pada masa perundagian
a. Manusia terbagi dalam kelompok – kelompok yang memiliki ketrampilan
b. Manusia membangun tempat pemujaan dari batu – batu besar.
Peralatan yang digunakan :
a. Kapak perunggu ( kapak corong, kapak sepatu ), nekara, moko, peralatan upacara
manik – manik dan lain-lain.

10
2.4 Sistem Kepercayaan dan Peninggalan – Peninggalan Kebudayaan pada Masa
Perundagian
1. Sistem kepercayaan
a. Anismisme
Yaitu kepercayaan kepada nenek moyang terhadap roh ( jiwa ) nenek moyang
yaang telah meninggal dan masih berpengaruh terhadap kehidupan di dunia.
b. Dinamisme
Yaitu paham kepercayaan terhadap benda – benda yang dianggap memiliki
kekuatan gaib
c. Totemisme
Yaitu paham kepercayaaan yang menganggap suci / memiliki kekuatan
supranatural roh binatang tertentu seperti harimau, sapi, ular, dan kucing.
d. Shamamisme
Yaitu paham pemujaan terhadap pelaksana upacara ritual, misal dukun / kepala
suku

2. Bentuk bangunan masa perundagian


a. Menhir
Yaitu tiang batu sebagai tugu peringatan kepada arwah nenek moyang
b. Dolmen
Yaitu meja batu tempat meletakkan sesaji
c. Peti kubur batu
Yaitu Lempengan batu besar berbentuk kotak persegi panjang sebagai peti jenasah
d. Sarkofagus
Yaitu Bangunan batu besar berbentuk seperti mangkuk sepasang sebagai peti jenasah
e. Patung nenek moyang
Yaitu bangunan berbentuk arca bagian kepala sebagai lambang nenek moyang

f. Punden berundah
Yaitu Susunan batu bertingkat menyerupai candi sebagai upacara pemujaan
g. Waruga

11
Yaitu Peti kubur batu berukuran kecil berbentuk kubus dan memiliki tutup dari
lempengan batu lebar

2.5 Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Penduduk yang berasal dari daratan Asia terutama dari Yunan atau lembah sungai Nekong
( cina ) dan lembah sungai Salwen ( India ) inilah yang di sebut sebagai asal mula nenek moyang
Bangsa Indonesia.
Nenek moyang bangsa Indonesia yang menetap di Nusantara disebut suku bangsa Melayu
Indonesia dari rumpun bagsa Indonesia, kemudian berdasarkan proses menetapnya dibedakan
menjadi dua yaitu bangsa melayu Tua ( proto melayu ) dan bangsa melayu muda ( deutro melayu

b. Teori Nusantara

Teori Nusantara merupakan teori yang bertolak belakang dengan teori Yunan. Berdasarkan
teori Nusantara, bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Teori ini didukung oleh
Muhammad Yamin, Gorys Keraf, dan J. Crawford. Argumentasi yang mendasari teori ini
sebagai berikut.

1) Bangsa Melayu merupakan bangsa berperadaban tinggi. Oleh karena itu, peradaban ini
tidak mungkin dicapai tanpa proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.

2) Berdasarkan perbandingan kebahasaan, bahasa Melayu memang mempunyai kesamaan


dengan bahasa Champa (Kamboja). Meskipun demikian, teori Nusantara menganggap kesamaan
bahasa tersebut hanya sebuah kebetulan.

3) Orang Melayu bukan berasal dari luar, orang Melayu merupakan keturunan dari Homo
soloensis dan Homo wajakensis.

4) Bahasa Austronesia yang berkembang di Kepulauan Indonesia memiliki perbedaan


dengan bahasa Indo-Eropa yang berkembang di Asia Tengah.

12
c. Teori Out of Africa
Teori Out of Africa merupakan teori yang didasarkan pada penelitian DNA. Teori ini
menyatakan asal-usul manusia modern di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia berasal
dari Afrika. Ahli genetika asal Amerika Serikat, Max Ingman menyatakan manusia modern
berasal dari Afrika yang melakukan migrasi pada 100-200 ribu tahun lalu. Penelitian Max
Ingman juga menunjukkan tidak adanya gen manusia yang bercampur dengan gen spesies
manusia purba.

Teori Out of Africa menjelaskan manusia Afrika melakukan migrasi pada 50.000 hingga
70.000 tahun silam. Wilayah tujuan migrasi tersebut adalah Asia Barat dengan melewati dua
jalur. Pertama, jalur yang mengarah ke Sungai Nil, Semenanjung Sinai, dan ke utara melewati
Arab Levant. Kedua, jalur yang bermula dari Afrika kemudian melewati Laut Merah.

d. Teori Out of Taiwan


Teori Out of Taiwan merupakan pertentangan dari teori yang menyatakan bahwa bangsa
Indonesia berasal dari Yunan. Teori ini dikemukakan oleh Peter Bellwood dan Robert Blust serta
didukung oleh Harry Truman Simanjuntak. Teori Out of Taiwan menyatakan manusia di bahwa
keseluruhan bahasa yang digunakan oleh suku-suku di Kepulauan Indonesia memiliki Kepulauan
Indonesia berasal dari Taiwan, Melalui pendekatan linguistik, dapat disimpulkan vampun sama,
yaitu rumpun Autronesia. Dengan kata lain, akar dari keseluruhan cabang bahasa yang
digunakan oleh leluhur di Kepulauan Indonesia berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau
Taiwan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah) disebut manusia purba.  Manusia
purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarah yaitu zaman ketika manusia belum
mengenal tulisan. Ditemukannya manusia purba karena adanya fosil dan artefak. Jenis-jenis
manusia purba dibedakan dari zamannya yaitu zaman palaeolitikum, zaman mezolitikum, zaman
neolitikum, zaman megalitikum, zaman logam dibagi menjadi 2 zaman yaitu zaman perunggu
dan zaman besi. Ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di wilayah Indonesia
Meganthropus Paleojavanicus yaitu manusia purba bertubuh besar tertua di Jawa dan
Pithecanthrophus adalah manusia kera yang berjalan tegak.
Corak kehidupan prasejarah indonesia dilihat dari segi hasil kebudayaan manusia
prasejarah menghasilkan dua bentuk budaya yaitu : bentuk budaya yang bersifat spiritual dan
bersifat material; segi kepercayaan  ada dinamisme dan animisme; pola kehidupan manusia
prasejarah adalah bersifat nomaden (hidup berpindah-pindah dan bersifat permanen (menetap);
sistem bercocok tanam/pertanian; pelayaran; bahasa; food gathering dan menjadi food
producing.

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

14

Anda mungkin juga menyukai