Anda di halaman 1dari 14

CORAK KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA

ZAMAN PRA AKSARA

Kelompok :
Amelia Fera Widiyanti (05)
Andika Ramadan Muntoif (06)
Betiko Fandilla (14)
Deni Purnomo (15)
Hilma Yulida Rahma (22)
Kanita Putri Utami (23)
Nida Ul Jannah (26)

SMA NEGERI BANYUMAS


2016

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb

Salam sejahtera untuk kita semua, anak muda generasi penerus bangsa.
Bukan hanya generasi penerus bangsa kita juga harus menjadi generasi pelurus
bangsa.

Kami mewakili rekan-rekan seperjuangan dalam menuntut ilmu ingin


menyampaikan makalah sederhana namun kaya akan ilmu pengetahuan, wawasan,
serta hal positif lain yang terkandung, yang tidak bisa kami ungkapkan satu
persatu dengan kata-kata.

Dengan penuh semangat dan percaya diri kami telah menyelesaikan butir
kalimat demi kalimat dalam makalah ini. Tetapi apa daya kami hanya manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan dan hal binasa. Maka jikalau terdapat goresan-
goresan kesalahan, kami mohon maaf setulus-tulusnya. Salam cinta dari lubuk
hati kami yang paling dalam.

Wassalamualaikum Wr wb

Banyumas, Oktober 2016

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………… 1

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI………………………………………………………………. 3

BAB I. PENDAHULUAN

1.Latar Belakang…………………………………………………… 4
2. Rumusan Masalah……………………………………………….. 4

BAB II. PEMBAHASAN

1. Pengertian Masa Pra Aksara…………………………………….. 5


2. Jenis Manusia yang Hidup Pada Masa Pra Aksara……………… 6
3. Perkembangan Corak Kehidupan dan Peralatan yang Digunakan 7
4. Sistem Kepercayaan dan Peninggalan Kebudayaan Pada Masa
Perundagian…………………………………………………….. 8
5. Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia………………….. 9
BAB III. KESIMPULAN

1. Kesimpulan…………………………………………………….. 10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 11

LAMPIRAN……………………………………………………………….. 12

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia yang hidup pada zaman Praaksara sekarang sudah berubah
menjadi fosil. Fosil manusia yang ditemukan di Indonesia dalam perkembangan
terdiri dari beberapa jenis. Penemuan - penemuan fosil ini banyak disumbang oleh
Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan wilayah tropis dan
mempunyai iklim yang cocok dihuni manusia kala itu. Penemuan - penemuan
fosil sangat berguna bagi perkembangan ilmu sejarah sekarang ini. Baik dalam hal
menjelaskan kehidupan manusia kala itu. Hewan yang pernah hidup dan
bagaimana evolusi manusia hingga menjadi sekarang ini. Indonesia banyak
menyumbang fosil manusia - manusia purba.
Dilihat dari hasil penemuan di Indonesia maka dapat dipastikan Indonesia
mempunyai banyak sejarah peradapan manusia mulai saat manusia hidup. Dengan
begitu ilmu sejarah akan terus berkembang sejalan dengan fosil-fosil yang
ditemukan. Hal ini diketahui dari kedatangan para ahli dari Eropa pada abad ke-
19, dimana mereka tertarik untuk mengadakan penelitian tentang fosil manusia di
Indonesia. Itu sebabnya makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih jelas dan
terperinci mengenai pengertian manusia purba yang ditemukan di Indonesia dan
homo sapiens serta kehidupannya pada masa itu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian zaman Pra Aksara?
2. Bagaimana corak kehidupan dan perkembangan pada zaman Pra Aksara?
3. Bagaimana perkembangan zaman Pra Aksara di Indonesia?

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masa Pra Aksara
Pra Aksara atau Pra Sejarah atau Nirleka ( nir : tidak ada, leka : tulisan ).
adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah
yang tertulis belum tersedia, dengan kata lain Masa Pra aksara berarti jaman
sebelum ditemuklan tertulis /jaman sebelum manusia mengenal tulisan.Masa
berakhirnya jaman pra aksara tidak sama di masing masing wilayah, misalnya di
Mesir Kuno 3000 tahun sebelum masehi sudah ditemukan peninggalan tertulis
berupa huruf hierogliph, sedangkan di Indonesia peninggalan tertulis tertua yang
ditemukan adlah prasasti yupa peninggalan kerajaan Hindu Kutai pada abad ke 5
atau sekitar tahun 400 an Masehi.
Dengan tidak adanya peninggalan tertulis, maka sumber untuk
mengungkap keberadaannya berupa peninggalan – peninggalan antara lain fosil,
artefak. Fosil, merupakan sisa sisa makhluk hidup yang telah membatu karena
tertimbun dalam tanah selama berjuta tahun. Fosil bisa berupa kerangka manusia,
hewan ataupun tumbuh tumbuhan. Artefak, merupakan benda benda perlengkapan
hidup manusia purba yang masih tersisa, seperti : dolmen, kjoken modinger,
kapak perunggu, kapak batu dll.
Kurun waktu berlangsungnya sangat lama yaitu sejak manusia belum
mengenal tulisan sampai mengenal tulisan. hal ini untuk mesing – masing bangsa
tidak sama untuk bangsa indonesia jaman pra aksara berakhir sekitar tahun 400
masehi atau abad ke 5.
Pembabakan / periodisasi masa pra aksara meliputi :
1. Berdasarkan ilmu Geologi meliputi :
a. Zaman Arkeozoikum ( ± 2500 juta tahun yang lalu )
b. Zaman Paleozoikum ( ± 340 juta tahun )
c. Zaman Mesozoikum ( 251 – 65 juta tahun )
d. Zaman Neozoikum ( 60 juta tahun )
2. Berdasarkan teknologi yang di hasilkan meliputi :

5
a. Zaman Batu yang terbagi menjadi :
 Zaman Batu Tua ( paleolithikum )
 Zaman Batu Madya ( Mesolithikum )
 Zaman Batu Baru ( Neolithikum )
 Zaman Batu Besar ( Megalithikum )
b. Zaman Logam yang terbagi menjadi :
 Zaman Perunggu
 Zaman Tembaga
 Zaman Besi

B. Jenis – Jenis Manusia Indonesia Yang Hidup Pada Masa Pra Aksara
1. Megantropus paleojavanicus diketemukan didaerah sangiran solo oleh Von
Konigswald tahun 1936.
2. Pithekantropus Mojokertensis Ditemukan di daerah perning Mojokerto oleh
Cokro Handoyo tahun 1936.
3. Pithekantropus Erectus Ditemukan didaerah Trinil lembah Bengawan Solo
Ngawi oleh Eugine Duboise tahu 1890.
4. Homo Soloensis ditemukan di lembah Bengawan Solo di Ngandong oleh Ter
Haar dan Ir. Openoreth tahun 1931 – 1934.
5. Homo Wajakensis Ditemukan di daerah Wajak Tulungagung oleh Van
Reischoten tahun 1889.
Ciri – ciri Manusia Pra Aksara :
Meganthropus Palaeo Pithe Canthropus
Homo
Jaavanicus Erectus
 Berbadan tegap dengan  Tinggi tubuhnya 165 –  Tinggi tubuh sekitar
tonjolan di belakang 180 cm 130 – 210 cm
kepala  Berbadan tegap  Otot kenyal, gigi dan
 Bertulang pipi tebak  Hidung lebar tidak rahang sudah
 Tidak berdagu berdagu menyusut
 Gigi dan rahang besar  Volumea otak antara  Sudah merdagu

6
dan kuat 750 cc – 1300 cc  Volume otak 1000 –
1300 cc
Catatan :
Di Indonesia ditemukan fosil manusia purba terbanyak di dunia ini dan
fosil manusia purba tertua juga ditemukan di Indonesia yang ditemukan di sekitar
lembah bengawan Solo kabupaten Sragen. Sragen telah ditetapkan oleh UNESCO
sebagai "World Heritage" atau Warisan Dunia.
Indonesia merupakan surga bagi penelitian kehidupan manusia purba,
karena fosil yang ditemukan di Indonesia paling banyak jenisnya.
C. Perkembangan Corak Kehidupan Dan Peralatan Yang Digunakan Manusia
Purba
Corak Kehidupan tersebut dibagi menjadi 4 tahap :
1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
a. corak kehidupan :
 Nomaden ( berpindah – pindah )
 Kebutuhan hidup tergantung pada alam
b. Peralatan yang digunakan :
 Kapak berimbas
 Kapak penetak
 Kapak genggam
2. Masa Berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjutan
a. Corak kehidupan :
 Bertempat tinggal di gua – gua ( setengah menetap )
 Sudah mengenal api
 Sudah mengenal bertanam sederhana
b. Peralataan yang digunakan :
 Kapak berimbas
 Kapak penetak
 Kapak genggam
 Peralatan serpih
 Peralatan dari tulang

7
3. Masa bercocok tanam
 Sudah mampu mengatur dan memanfaatkan sumber daya alam
 Sudah mampu menghasilkan makanan sendiri
 Sudah mulai hidup menetapSudah mengenal sistem gotong royong
 Peralatan yang digunakan : Beliung : Kapak batu, mata anak panah,
mata tombak, gerabah. Beliung persegi > batu yang sudah dihaluskan pada
sisi – sisinya
4. Masa Perundagian
a) Corak kehidupan pada masa perundagian
 Manusia terbagi dalam kelompok – kelompok yang memiliki
ketrampilan
 Manusia membangun tempat pemujaan dari batu – batu besar.
b) Peralatan yang digunakan :
 Kapak perunggu ( kapak corong, kapak sepatu ), nekara, moko,
peralatan upacara manik – manik dll.
D. Sistem kepercayaan dan Peninggalan – Peninggalan Kebudayaan Pada Masa
Perundagian
1. Sistem kepercayaan
a) Anismisme yaitu kepercayaan kepada nenek moyang terhadap roh ( jiwa )
nenek moyang yaang telah meninggal dan masih berpengaruh terhadap kehidupan
di dunia.
b) Dinamisme yaitu paham kepercayaan terhadap benda – benda yang
dianggap memiliki kekuatan gaib.
c) Totemisme yaitu paham kepercayaaan yang menganggap suci / memiliki
kekuatan supranatural roh binatang tertentu seperti harimau, sapi, ular, dan
kucing.
d) Shamamisme yaitu paham pemujaan terhadap pelaksana upacara ritual,
misal dukun / kepala suku.

2. Bentuk bangunan masa perundagian

8
a) Menhir yaitu tiang batu sebagai tugu peringatan kepada arwah nenek
moyang
b) Dolmen yaitu meja batu tempat meletakkan sesaji.
c) Peti kubur batu yaitu Lempengan batu besar berbentuk kotak persegi
panjang sebagai peti jenasah.
d) Sarkofagus yaitu Bangunan batu besar berbentuk seperti mangkuk
sepasang sebagai peti jenasah
e) Patung nenek moyang yaitu bangunan berbentuk arca bagian kepala
sebagai lambang nenek moyang
f) Punden berundak yaitu Susunan batu bertingkat menyerupai candi sebagai
upacara pemujaan
g) Waruga yaitu Peti kubur batu berukuran kecil berbentuk kubus dan
memiliki tutup dari lempengan batu lebar
E. Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Penduduk yang berasal dari daratan Asia terutama dari Yunan atau lembah
sungai Nekong ( cina ) dan lembah sungai Salwen ( India ) inilah yang di sebut
sebagai asal mula nenek moyang Bangsa Indonesia.
Nenek moyang bangsa Indonesia yang menetap di Nusantara disebut suku
bangsa Melayu Indonesia dari rumpun bagsa Indonesia, kemudian berdasarkan
proses menetapnya dibedakan menjadi dua yaitu bangsa melayu Tua ( proto
melayu ) dan bangsa melayu muda ( deutro melayu ).

9
BAB III
KESIMPULAN

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
Manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah) disebut manusia
purba. Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarah
yaitu zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Ditemukannya manusia
purba karena adanya fosil dan artefak. Jenis-jenis manusia purba dibedakan dari
zamannya yaitu zaman palaeolitikum, zaman mezolitikum, zaman neolitikum,
zaman megalitikum, zaman logam dibagi menjadi 2 zaman yaitu zaman perunggu
dan zaman besi. Ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di wilayah
Indonesia Meganthropus Paleojavanicus yaitu manusia purba bertubuh besar
tertua di Jawa dan Pithecanthrophus adalah manusia kera yang berjalan tegak.
Corak kehidupan prasejarah indonesia dilihat dari segi hasil kebudayaan
manusia prasejarah menghasilkan dua bentuk budaya yaitu : bentuk budaya yang
bersifat spiritual dan bersifat material; segi kepercayaan ada dinamisme dan
animisme; pola kehidupan manusia prasejarah adalah bersifat nomaden (hidup
berpindah-pindah dan bersifat permanen (menetap); sistem bercocok
tanam/pertanian; pelayaran; bahasa; food gathering dan menjadi food producing.

10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.plengdut.com/2013/03/Manusia-Purba-Indonesia-yang-Hidup-pada-
Masa-Praaksara.html
http://indonesiaindonesia.com/f/89905-manusia-purba-indonesia/
http://www.info-asik.com/2012/10/sejarah-manusia-purba.html
http://marhadinata.blogspot.com/2013/01/sejarah-manusia-purba-di-indonesia.html
http://smpn1sdk91bubun2013.blogspot.com/2013/03/sejarah-manusia-purba.html
http://yessicahistory.blogspot.com/2013/04/sejarah-manusia-purba-di-indonesia.html
http://zulfahmigo.blogspot.com/2013/01/manusia-purba-pithecanthropus-erectus.html
http://jagoips.wordpress.com/2012/12/28/kehidupan-manusia-pra-aksara/
http://cahayawhyra.blogspot.com/2013/06/makalah-manusia-purba-dan-homo-
sapiens.html

11
LAMPIRAN

Evolusi Manusia Purba

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai