DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 3
1. ARIEF WAHYU E.P
2. FALYA AKBAR
3. IKHWANOL M
4. MELANI SALWA F
GURU PEMBIMBING
Yusuar Yalfi Pasma S.Pd
Nip: 197009292005012005
Segala puji bagi Allah Dzat Yang Maha Kuasa dan Pengatur semesta alam
ini. Hanya atas izin-Nya lah, laporan tugas makalah ini telah terselesaikan.
juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis
dalam merumuskan dan menyelesaikan tugas makalah. Secara singkat makalah ini
Untuk Penulis kira di dalam makalah ini masih banyak sekali kekurangan
yang dilakukan oleh penulis. Maka, segala saran, kritik dan masukan akan sangat
makalah ini bisa bermanfaat bagi kami dan semua orang yang membaca makalah
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..................................................................................... 11
B. Saran ......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
wilayah tropis dan mempunyai iklim yang cocok dihuni manusia kala itu.
sejarah sekarang ini. Baik dalam hal menjelaskan kehidupan manusia kala itu.
Hewan yang pernah hidup dan bagaimana evolusi manusia hingga menjadi
Dengan begitu ilmu sejarah akan terus berkembang sejalan dengan fosil-fosil
yang ditemukan. Hal ini diketahui dari kedatangan para ahli dari Eropa pada
fosil manusia di Indonesia. Itu sebabnya makalah ini dibuat untuk mengetahui
lebih jelas dan terperinci mengenai pengertian manusia purba yang ditemukan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
a. Mengetahui Perkembangan Manusia Purba di Indonesia pada masa
dahulu
PEMBAHASAN
mengetahui apa itu manusia purba? Manusia purba adalah manusia yang
ukiran, alat-alat rumah tangga, dan sebagainya. Telah banyak kita lihat para
mati kemudian tertimbun tanah dan menjadi batu disebut sebagai fosil.
yang terbuat dari barang sederhana seperti tulang, kulit, batu, gigi disebut
sebagai artefak.
wilayah Jawa, khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Manusia
purba di Indonesia telah ada sejak zaman quartair atau dapat dikatakan telah
hidup sejak 600 ribu tahun yang lalu. Zaman quartair terbagi menjadi 2
1. Dilluvium Bawah
Lapisan ini merupakan lapisan tertua, terdapat 3 jenis fosil manusia purba di
dalamnya, yaitu:
daerah Sangiran.
manusia atau kera, oleh sebab itu fosil ini diberi nama Pithecanthropus
Dubius yang berarti manusia kera yang meragukan. Fosil ini didapati di
2. Dilluvium Tengah
Dr. Eugene Dubois merupakan tokoh yang menemukan fosil jenis ini, ia
mengatakan bahwa pada masa ini manusia purba telah mampu berdiri
dengan tegak, oleh karena itu ia menamainya Pithecanthropus Erectus yang
3. Dilluvium Atas
1. Eugene Dubois
untuk mengejar obsesinya dalam mencari fosil manusia purba. Pada 1889,
diteliti oleh Eugene Dubois dan dinamai Homo wajakensis. Setelah itu,
dengan temuan Eugene Dubois di Trinil. Oleh karena itu, temuan ini
1. Meganthropus Paleojavanicus
yang berarti manusia, Paleo yang artinya tua, dan Javanicus yang
2. Pithecanthropus Mojokertensis
hingga 180 meter Fosil manusia purba ini juga ditemukannya oleh
pada zamannya.
3. Pithecanthropus Erectus
Masih kategori Pithecanthropus, namun dengan jenis Erectus,
4. Pithecanthropus Soloensis
Solo.
5. Homo Wajakensis
Kata Homo artinya manusia, sehingga manusia purba tidak
disebut sebagai kera melainkan manusia. Homo Wajakensis
diartikan sebagai manusia dari Wajak. Ini karena fosil ditemukan di
Desa Wajak, Jawa Timur oleh van Rietschoten pada 1889.
6. Homo Floresiensis
Adapun homo kedua, yakni Homo Floresiensis yang berarti
manusia dari Flores. Ini karena fosilnya ditemukan di Pulau Flores,
Nusa Tenggara oleh Peter Brown pada 2002.Penemuan fosil ini
sempat jadi perbincangan oleh para ahli, karena diduga Homo
Floresiensis ini merupakan nenek moyang pribumi Indonesia.Fakta
uniknya, karena tingginya hanya sekitar 1 meter beberapa ahli lantas
menyebutnya sebagai manusia 'Hobbit'.
7. Homo Soloensis
Homo Soloensis artinya manusia dari Solo. Fosil ini juga
ditemukan oleh von Koenigswald dan para rekannya pada 1931 di
Sangiran, Jawa Tengah. Sebagai catatan, meski serupa dengan fosil
Pithecanthropus Soloensis karena sama-sama ditemukan di solo,
namun lokasi penemuan fosil dan cirinya jelas berbeda
8. Homo Sapiens
Homo Sapiens sering disebut sebagai manusia cerdas atau
bijaksana. Sapiens berarti bijaksana, dan ditemukan oleh von
Koenigswald bersama para rekannya periode tahun 1931 hingga
1934. Perlu diingat homo sapiens adalah kategori umum, sehingga
Homo Soloensis, Wajakensis, dan Floresiensis termasuk di dalam
kategori homo sapiens, meskipun ciri dan khasnya jelas berbeda
akhirnya, di tahun 50.000 hingga 45.000 SM, mulai menyebar luas lagi
ke Arab, India, dan Indonesia. Dari sini, mereka lalu mencapai Australia,
b. Zaman Es, yang terjadi sekitar tahun 45.000 hingga 40.000 SM sedikit
hingga 35.000 SM, pergerakan kembali terjadi. Kala itu tujuannya adalah
hingga 35.000 SM, pergerakan kembali terjadi. Kala itu tujuannya adalah
e. Tahun 20.000 hingga 10.000 SM, manusia jaman baheula ini telah
menduduki seluruh benua Afrika kecuali wilayah utara dan barat Gurun
Alaska.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
berikut :
purba. Manusia purba di Indonesia telah ada sejak zaman quartair atau dapat
dikatakan telah hidup sejak 600 ribu tahun yang lalu. Zaman quartair terbagi
B. SARAN
purba pada zaman dahulu. Diharapkan bagi penulis lain untuk mencari
referensi yang lebih relevan sebagai bahan dalam pembuatan makalah guna