GURU PEMBIMBING
Ema Malini, S,Pd
DISUSUN OLEH
Anjliana Iko
Kelas X-IPA 5
Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
karunianya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada
waktunya. Makalah ini saya beri judul “Manusia Purba Pada Masa Praaksara”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas sejarah dari Guru
pengampu mata pelajaran. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
memberikan tambahan wawasan bagi saya sebagai penulis dan bagi para pembaca.
Khususnya dalam hal upaya pengetahuan manusia purba pada masa praaksara.
Saya selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ema
Malini, S.Pd selaku Guru mata pelajaran Sejarah Indonesia Sekolah SMA N 17
Batam. Tidak lupa bagi pihak-pihak lain yang telah mendukung penulisan makalah
ini kami juga mengucapkan terima kasih.
Terakhir, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu saya membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan
saya, agar kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi kami khususnya sebagai
penulis.
Anjliana Iko
COVER…………….…………………….……………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR…………………...………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI………...………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….. 10
B. Saran………………………………………………………………………………………… 10
Daftar Pustaka………………………………………………...………………………………….11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa praaksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Masa
praaksara sering disebut sebagai masa prasejarah. Kehidupan manusia pada masa
praaksara disebut sebagai kehidupan manusia purba. Manusia muncul di
permukaan bumi kira-kira 3 juta tahun yang lalu bersama dengan terjadinya
berkali-kali pengesan atau glasiasi dalam zaman yang disebut kala plestosen.
Manusia pra aksara adalah manusia yang hidup sebelum tulisan dikenal. Karena
belum ditemukan peninggalan tertulis, maka gambaran mengenai kehidupan
manusia purba dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan berupa fosil,
artefak, abris saus roche, Kejokken Moddinger dan lainnya.
Kehidupan awal masyarakat pra aksara Indonesia tidak dapat dipisahkan dari
perkembangan geografis wilayah Indonesia. Sebelum zaman es atau glasial,
wilayah Indonesia bagian barat menjadi satu dengan daratan Asia dan wilayah
Indonesia bagian timur menjadi satu dengan daratan Australia. Pendapat ini
didasarkan pada persamaan kehidupan flora dan fauna di Asia dan Australia
dengan wilayah Indonesia. Binatang yang hidup di wilayah Indonesia bagian barat
memiliki kesamaan dengan binatang yang hidup di daratan Asia. Misalnya, gajah,
harimau, banteng, burung, dan sebagainya. Sedangkan binatang yang hidup di
wilayah bagian timur memiliki kesamaan dengan binatang yang hidup di daratan
Australia, seperti burung Cendrawasih.
B. BATASAN MASALAH
Agar pembahasan tidak terlalu luas, penulis perlu membatasi pembahasan dalam
makalah ini. Pembatasan yang penulis terapkan yaitu hanya membahas manusia
purba pada masa praaksara, yang bias dipahami dengan mudah oleh masyarakat
C. RUMUSAN MASALAH
Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca dalam
hal upaya pengetahuan tentang manusia purba pada masa praaksara. Karena
manusia purba pada masa itu memiliki banyak pembagian pada zaman-zamannya
tersendiri.
E. MANFAAT
Makalah ini memberikan manfaat yaitu sebagai referensi bagi para pembaca dalam
menerapkan upaya pengamatan manusia purba pada masa praaksara.
BAB II
PEMBAHASAN
Pra-aksara berasal dari gabungan kata, yaitu pra dan aksara."Pra" artinya sebelum
dan "Aksara" berarti tulisan. Jadi, masa pra-aksara adalah masa sebelum manusia
mengenal bentuk tulisan. Dalam buku modul Sejarah Indonesia terbitan
Kemendikbud, dijelaskan masa praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir
artinya tidak ada, dan leka artinya tulisan), yaitu masa tidak ada tulisan. Masa
praaksara disebut juga dengan masa pra-sejarah, yaitu suatu masa dimana manusia
belum mengenal tulisan.
Adapun masa sesudah manusia mengenal tulisan disebut juga dengan masa aksara
atau masa sejarah. Kehidupan manusia pada masa pra-aksara dapat diketahui dari
peninggalan-peninggalan yang ditinggalkan oleh manusia yang hidup pada waktu
itu. Peninggalan tersebut dapat berupa artefak dan fosil. Artefak wujudnya berupa
benda-benda purbakala. Sementara itu, fosil yang berupa sisa-sisa tulang belulang
manusia, hewan, dan tumbuhan yang sudah membatu, dapat membantu pada kita
mengenai pertumbuhan fisik manusia pada masa pra-aksara.
B. Pembabakan Zaman Pada Masa Praaksara
a. Arkaekum
Zaman ini merupakan zaman tertua, kira-kira berlangsung selama 2.500 juta tahun.
Pada saat itu, kulit bumi masih panas lho. Alhasil, pada zaman ini belum ada
kehidupan. Lantas kapan kehidupan itu muncul?
b. Paleozoikum
Nah, di zaman ini kehidupan mulai muncul. Zaman primer atau zaman hidup tua
ini berlangsung sekitar 340 juta tahun. Pada saat itu, makhluk hidup yang muncul
seperti mikroorganisme, ikan, amfibi, reptil, dan juga binatang-binatang lain yang
tidak bertulang punggung. Di bawah ini adalah gambar makhluk hidup yang hidup
pada zaman Paleozoikum:
c. Mesozoikum
Zaman ini bisa juga disebut zaman sekunder atau pertengahan, kira-kira
berlangsung selama 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ini, jenis reptil
mencapai tingkat yang terbesar, sehingga pada zaman ini sering disebut juga
dengan zaman reptil. Setelah berakhirnya zaman ini, maka muncul kehidupan yang
lain, yaitu jenis burung dan binatang menyusui. Namun, tingkat populasinya masih
sangat rendah. Sayangnya, pada zaman ini jenis-jenis reptilnya mulai mengalami
kepunahan.
d. Neozoikum
Nah, zaman yang ke 4 ini sering disebut juga zaman hidup baru. Zaman ini dapat
dibedakan menjadi dua zaman, yaitu:
1) Tersier atau zaman ketiga
Zaman tersier berlangsung kira-kira selama 60 juta tahun. Zaman ini ditandai
dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti kera.
Zaman kuartier ditandai dengan adanya kehidupan manusia, sehingga zaman ini
menjadi zaman terpenting, kemudian dibagi lagi menjadi dua zaman, yaitu zaman
Pleistocen dan Holocen.
b) Zaman Holocen atau Alluvium berlangsung kira-kira selama 20.000 tahun yang
lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Zaman ini ditandai dengan
munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia
yang hidup pada zaman modern sekarang.
C. Jenis manusia purba Indonesia
Berdasarkan hasil penemuan dan penelitian oleh para ahli, berikut merupakan jenis
manusia purba di Indonesia yang hidup pada zaman praaksara.
1. Jenis Meganthropus
Jenis manusia purba Meganthropus ditemukan di Sangiran pada tahun 1936 dan
1941. Penelitian oleh Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald, seorang ahli
paleontologi dan geologi, menghasilkan penemuan fosil rahang manusia yang
berukuran besar.
Ciri–Ciri:
Jenis manusia purba Pithecanthropus didasari atas penelitian yang dilakukan oleh
Eugene Dubois di Desa Kedungbrubus yang ada di Madiun dan Desa Trinil yang
ada di Ngawi, Jawa Timur, pada 1890.
Ciri-ciri:
Fosil dari jenis manusia purba bernama Homo ini pertama diteliti oleh von
Reitschoten di Wajak dan dilanjutkan oleh Eugene Dubois bersama kawan-
kawannya.
Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa fosil tersebut masuk ke
dalam jenis Homo dengan ciri-ciri, yakni bermuka lebar dengan dahi, hidung, dan
mulut yang menonjol. Uniknya, bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan fisik
manusia saat ini.
Manusia purba jenis Homo ini hidup dan berkembang sekitar 40.000-25.000 tahun
yang lalu serta persebarannya juga sampai di Filipina dan Cina Selatan. Jenis
manusia purba Homo sendiri dibagi ke dalam beberapa spesimen:
1. Homo Wajakensis
Homo Wajakensis berarti manusia wajak. Fosil dari spesimen Homo sapiens ini
ditemukan oleh B.D. van Rietschoten pada tahun 1889 dengan ciri fisik:
Homo floresiensis atau Manusia Liang Bua ditemukan oleh Peter Brown dan Mike
J. Morwood pada 2003 lalu dengan ciri fisik:
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manusia yang hidup pada masa praaksara (prasejarah) disebut manusia purba.
Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarah yaitu xaman
ketika manusia belum mengenal tulisan. Ditemukannya manusia purba karena
adanya fosil dam artefak.
B. SARAN
Demikianlah makalah yang dapat saya susun, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Selain itu, perbanyak membaca buku atau artikel yang berkaitan dengan
manusia purba pada masa praaksara. Saya menyadari makalah ini masih banyak
kekurangan, maka saya mengharapkan saran dan kritik yang senantiasa
membangun demi menyempurnakan makalah ini dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA