Disusun oleh:
RIO ALFIAN
Kelas:
X MS 4
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas nikmat
dan karunianyalah, penulis dapat menulis Makalah Sejarah Indonesia yang bertajuk, ‘Corak
Sejarah Indonesia.
Dalam proses membuat makalah ini, saya sebagai penulis tentunya mendapatkan
bimbingan, arahan, saran maupun kritik yang membangun semangat penulis untuk menulis
karya yang lebih baik daripada ini. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada:
Demikian makalah ini saya buat. Saya harap makalah ini bisa memberikan education
RIO ALFIAN
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................................ 10
3
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Praaksara adalah masa dimana manusia tidak mengenal tulisan. Ada banyak sekali
sumber bacaan dan sumber sejarah yang bisa kita gunakan untuk mengetahui kondisi manusia
masa praaksara. Bak kata pepatah yang diucapkan oleh Ir. Soekarno, yaitu, “jangan sekali-
sekali melupakan sejarah jangan sekali kali meninggalkan sejarah, ini membuktikan
pentingnya masa lalu atau sejarah tidak hanya mengacu pada kehidupan berbangsa saja.”
Baik prasasti atau peninggalan sejarah lainnya kita dapat mengetahui berapa lampaunya
masa praaksara hingga masa tulisan ditemukan. Praaksara sendiri memiliki makna sebagai
masa dimana belum ditemukannya tulisan. Yang bisa dijabarkan sebagai Pra yang berarti
‘sebelum’, dan aksara yang berarti ‘tulisan’, atau nirleka, yang berarti ‘tidak ada’, leka yang
berarti ‘tulisan’. Dengan demikian, peninggalan pada masa praaksara sangat penting untuk
mengetahui peradaban pada masa lalu.
B. Rumusan masalah
Ada 3 rumusan masalah yang ada didalam makalah ini, antara lain:
1. Pengertian dari Masa Praaksara,
2. Pembagian dari Masa Praaksara,
3. Bagaimana corak kehidupan manusia Praaksara.
C. Tujuan
Ada 3 tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui pengertian dari Masa Praaksara,
2. Mengetahui pembagian masa Praaksara,
3. Mengetahui corak kehidupan manusia Praaksara.
4
BAB II: PEMBAHASAN
Masa bercocok tanam terjadi antara tahun 10.000-2.500 tahun yang lalu. Menurut
Poesponegoro dan Notosutanto (1990), manusia purba yang hidup di Nusantara pada masa
ini adalah ras pendatang baru, yaitu ras Australomelanesoid dan ras Mongoloid. Pada masa ini,
mereka sudah menetap secara sementara (semi-sedenter), terutama di tempat gua-gua payung
(abris sous roche). Mereka melakukan demikian karena mereka sudah bisa membuka hutan
1
https://www.sejarah.id/2017/06/peninggalan-zaman-batu.html
2
https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/01/173305179/kjokkenmoddinger-pengertian-fungsi-dan-lokasi-
penemuan?page=all
5
menjadi lahan perkebunan. Jikalau sudah panen dan tanahnya tidak subur lagi, mereka akan
meninggalkan tempat tersebut. Masyarakat pun mulai menunjukkan tanda-tanda menetap
disuatu tempat dan telah berbentuk desa-desa kecil semacam pedukuhan.
6
Pada masa ini, masyarakat telah memiliki norma yang mengatur hubungan antara yang
dipimpin dan yang memimpin. Pada masa ini pula masyaratnya sudah melakukan upacara
khusus dalam acara penguburan mayat pemimpin mereka. Berikut beberapa peninggalan-
peninggalan Masa Perundagian:
a. Nekara, yaitu semacam tambur besar dari perunggu yang berpinggang di bagian
tengahnya dan sisi atasnya tertutup; dipercayai sebagai bagian bulan yang jatuh dari
langit, dan sering digunakan untuk upacara mendatangkan hujan.
b. Bejana Perunggu, yaitu sebuah benda yang bentuknya mirip gitar spanyol.
c. Kapak Perunggu (Kapak Sepatu atau kapak corong) yang memiliki bentuk berupa
pahat, jantung, atau tembilang.
d. Moko, yaitu benda semacam nekara yang lebih ramping yang terdapat di Pulau Alor
yang digunakan sebagai benda pusaka atau sebagai mas kawin.
c. Teori Nusantara
Menurut Muhammad Yamin, bangsa Indoensia berasal dari wilayah Indonesia
sendiri, bukan dari daerah lainnya. Hal ini bisa dibuktikan dengan penemuan fosil serta
artefak yang lebih banyak dan lebih lengkap di Indonesia daripada daerah lainnya yang ada
di Asia.
2. Macam Rupa Manusia Purba di Indonesia
a. Meganthropus paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata mega yang berarti ‘besar’ atau
‘raksasa’ dan anthropus yang berarti ‘manusia’. Jadi, Meganthropus paleojavanicus
berarti manusia raksasa dari Jawa. Untuk Fosil Meganthropus paleojavanicus telah
ditemukan oleh von Koenigswald dan Marks di daerah Sangiran, Jawa Tengah
sekaligus menjadi manusia tertua yang ditemukan di Indonesia. G. H. R von
7
Koenigswald menemukan fragmen rahang atas serta gigi-gigi lepas antara tahu 1936-
1941 sedangkan Marks menemukan fragmen rahang bawah pada tahun 1952.3 Ciri-ciri
dari Meganthropus Paleojavanicus antara lain:
1) Mempunyai tulang pipi yang tebal
2) Mempunyai otot kunyah yang kuat
3) Mempunyai tonjolan kening yang mencolok
4) Mempunyai tonjolan belakangan yang tajam
5) Tidak mempunyai dagu
6) Mempunyai perawakan yang tegap
7) Memakan jenis tumbuhan
b. Pithecanthropus erectus
Pithecanthropus erectus ditemukan oleh Eugene Dubois di desa Trinil,
Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang
rahang babak atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa
kala Pleistosen tengah. Pithecanthropus erectus berasal dari kata pithecos yang artinya
‘kera’ dan anthropus ‘manusia’. Jadi, Pithecanthropus erectus bermakna manusia kera
yang berjalan tegak. Ciri-ciri Pithecanthropus erectus adalah:
1) Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm dengan tubuh & babak badan tegap, tetapi
tidak setegap Meganthropus
2) Volume otak berkisar sela 750 – 1.350 cc,
3) Hidung lebar dan dagu belum ada,
4) Memiliki kening dan tonjolan belakang yang tebal
5) Rahang bawah dan tulang pipi sudah cukup kuat,
6) Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat,
c. Homo
Manusia praaksara jenis Homo memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Sudah mulai berjalan tegak seperti manusia sekarang meskipun belum
sempurna,
2) Bentuk muka dan hidungnya lebar,
3) Dahi dan mulutnya masih menonjol meskipun tidak seperti manusia praaksara
sebelumnya.
Ada beberapa manusia praaksara yang ditemukan di Indonesia, antara lain:
1) Homo soloensis yang ditemukan oleh Ter Haar dan W. F. F. Oppenorth di
Desa Ngandong, Bengawan Solo, Jawa tengah, pada tahun 1931-1933 dengan
perkiraan hidup antara 900.000-300.000 tahun yang lalu dengan volume otak
Homo soloensis yakni 1.000-1.200 cc.
3
http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Manusia-Purba-Indonesia_100045_p2k-unkris.html
8
2) Homo wajakensis yang ditemukan oleh B. D. van Rietschoten di Desa Wajak,
Tulungagung, Jawa Timur, pada tahun 1889. Tinggi badannya diperkirakan
antara 130-210 cm dan perkiraan hidup antara 40.000-25.000 tahun yang lalu.
3) Homo floresiensis yang ditemukan di daerah Liang Bua, Manggarai, Pulau
Flores, pada tahun 2003 dengan perkiraan tinggi maksimalnya adalah 106 cm
dengan volume otak 380 cc. Karena tubuhnya pendek, manusia purba sering
disebut hobbit.
9
BAB III: PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang penulis tuliskan. Penulis dapat menyimpulkan bahwa berdasarkan
bukti-bukti yang telah para ahli arkeologi temukan, bahwa masa tertua dari mnausia praaksara
di Indonesia ialah Masa Berburu dan Meramu Makanan atau Zaman Batu Tua yang
diperkirakan semenjak manusia purba pertama muncul hingga sekitar ahun 12.000 tahun yang
lalu (kala Pleistosen). Sedangkan masa praaksara dengan masa prasejarah memiliki perbedaan,
yakni, pada masa praaksara ialah masa dimana manusia tidak mengenal tulisan. Sedangkan
pada masa prasejarah, ialah masa dimana tidak ada sejarah. Manusia purba pada masa lalu
sangat bergantung pada alam, baik itu tumbuhan, hewan, maupun lainnya. Mereka masih hidup
secara nomaden alias berpindah-pindah.
Berbagai teori yang muncul mengenai kedatangan manusia purba ke Indonesia. Teori
itu antara lain ialah Teori Nusantara, Teori Yunnan, dan Teori Afrika. Selain itu, manusia purba
yang masuk ke Nusantara sangat beragam, ada Homo wajakensis, Bangsa Negrito, Bangsa
Proto-Melayu, Bangsa Deutro-Melayu. Berbagai peninggalan sejarah telah ditemukan oleh
para arkeologi, antara lain Kapak Perimbas, Kapak Genggam, Perahu Bercadik, dan masih
banyak lagi peninggalan pada masa praaksara.
B. Saran
Sebagai penulis dari karya ini. Penulis berharap terhadap masyarakat umum terkhusus
kepada pemuda-pemudi bangsa Indonesia supaya melek terhadap sejarah dan perkembangan
bangsa ini. Banyak peninggalan-peninggalan oleh nenek moyang kita pada zaman dulu yang
bisa kita jadikan pelajaran untuk kedepannya. Kendati demikian, kita seharusnya suka dan haus
akan ilmu sejarah terlebih lagi sejarah tentang manusia purba.
10
Daftar Pustaka
Hapsari, Ratna. Adil, Muhammad., 2016. SEJARAH INDONESIA. Jakarta: Penerbit Erlangga
Rachmawati, Hesti Dwi. 2016. Sejarah Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga
http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Manusia-Purba-Indonesia_100045_p2k-unkris.html
https://www.sejarah.id/2017/06/peninggalan-zaman-batu.html
https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/01/173305179/kjokkenmoddinger-pengertian-
fungsi-dan-lokasi-penemuan?page=all
11