Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH PEMINATAN

“KEHIDUPAN MASA PRAAKSARA DI


INDONESIA”

Guru :
Ibu Rifa Melani S.Pd

X IPS 2
Dibuat oleh :

FAZILA APRILIA SYAHDANI

SMA Negeri 24 Batam


TA 2022 - 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tanpa
pertolongan-Nya tentu kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
menyelesaikan pembuatan makalah yang berujudul “KEHIDUPAN MASA
PRAAKSARA DI INDONESIA ”.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah memenuhi tugas remedial dari Ibu Rifa
Milani,S.Pd pada Mata Pelajaran Sejarah Peminatan. Kami mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Rifa Milani,S.Pd selaku pengajar yang memberikan kesempatan untuk
memperbaiki nilai ulangan saya yang tidak sesuai dengan KKM.

Tidak sedikit kendala dan kesulitan yang saya hadapi dalam penyusunan makalah ini,
namun berkat kerja keras dan motivasi dari diri saya sendiri maka segala permasalahan
tersebut dapat teratasi.

Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
ketidaksempurnaan, sehingga saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua
pihak sangat di butuhkan demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Demikianlah kata pengantar ini saya sampaikan, semoga Allah subhanahu wata’ala
selalu memberikan bimbingan dan petunjuknya Aamiin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Salam Sejahtera !

Batam, 10 Maret 2023

Penulis: Fazila X iPS 2

2
DAFTAR ISI

Cover Makalah.............................................................................1
Kata Pengantar............................................................................2
Daftar Isi.......................................................................................3

Bab 1 Pendahuluan.....................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................4
1.2 Tujuan.............................................................................4

Bab 2 Kehidupan Masa Praaksara di Indonesia.....................5


2.1 Pengertian Zaman Praaksara.................................................5
2.2 Pembagian zaman praaksara di Indonesia...........................5.6
2.3 Nilai Budaya Pada Zaman praaksara.................................................6
2.4 Pengaruh Zaman Praaksara Pada Kehidupan Masa Kini............6.7

Bab 4 Penutup................................................................................12
3.1 Kesimpulan..........................................................................12
3.2 Saran....................................................................................12

Daftar Pustaka............................................................................13

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan Masyarakat Masa Praaksara di Indonesia, pada


awalnya masyarakat praaksara hidup secara nomaden. Dalam
perkembangannya, kehidupan mereka mengalami perubahan dari
nomaden menjadi semi nomaden. Akhirnya mereka hidup secara
menetap di suatu tempat, dengan tempat tinggal yang pasti. Untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat praaksara menggunakan
beberapa jenis peralatan, baik yang terbuat dari batu maupun logam.
Oleh karena itu, masyarakat pra aksara telah menghasilkan alat untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui bagaimana kehidupan pada zaman praaksara di Indonesia


2. Mengetahui apa itu zaman praaksara
3. Bagaimana pembagian zaman praaksara di Indonesia
4. Mengetahui bagaimana budaya pada zaman praaksara di Indonesia
5. Mengetahui kepercayaan masyarakat pada zaman megalitikum
6. Pengaruh kehidupan masa praaksara terhadap kehidupan masa kini

BAB 2
4
KEHIDUPAN MASA PRAAKSARA
DINDONESIA

2.1 Pengertian Zaman Praaksara

Zaman praaksara atau zaman prasejarah adalah zaman manusia belum


mengenal tulisan. Zaman praaksara juga disebut zaman nirleka, yang
berarti zaman ketika tulisan belum ditemukan. Zaman Praaksara dimulai
sejak manusia ada di muka bumi sampai dengan saat manusia mengenal
tulisan. Sejarah dan praaksara berbicara mengenai peristiwa atau kejadian
yang berlangsung pada masa lalu.

2.2 Pembagian Zaman Praaksara di Indonesia

Para ahli purbakala membagi zaman praaksara di Indonesia menjadi zaman


batu dan zaman logam. Zaman batu dibagi dalam beberapa zaman
berdasarkan kehalusan, bentuk, jenis, dan ukuran alat batu yang diciptakan
pada masa itu. Berikut merupakan pembagian zaman batu.

1. Zaman Paleolitikum ( Batu Tua )

Zaman Batu Tua atau Paleolitikum (bahasa Yunani: παλαιός (palaios)—


purba dan λίθος (lithos)—batu) adalah zaman yang memiliki ciri khas
berupa perkembangan alat-alat batu. Zaman ini mencakup sekitar 95%
masa prasejarah teknologi manusia. Zaman ini dimulai dari penggunaan
alat batu pertama oleh hominin sekitar 3,3 juta tahun yang lalu hingga
akhir Pleistosen sekitar 11.650 tahun yang lalu.
kondisi manusia pada zaman, Mereka telanjang, tanpa api, tanpa rumah,
tanpa peralatan dan senjata, bahkan tanpa bahasa, dan tanpa apa-apa
5
kecuali tangan dan otak mereka untuk mencari makan dan melindungi diri
dari binatang di sekitar mereka. Tidak ada manusia liar yang hidup begitu
rendah seperti manusia purba di zan ini, Manusia di zaman ini memulai
segalanya tanpa kebudayaan. Mereka harus memperolehnya melalui
usaha-usaha tanpa bantuan yang mereka lakukan sendiri. Alat dan senjata
pertama manusia pada zaman ini yaitu segala sesuatu yang berada di
tangan mereka, Sebuah cabang pohon bisa menjadi tombak; tongkat kayu
yang besar bisa menjadi alat pemukul; sementara bebatuan yang diambil
secara sembarangan bisa menjadi peluru ketika dilemparkan atau
digunakan sebagai alat pukul untuk memecah kacang dan menghancurkan
tulang-tulang besar. Akhirnya, manusia menemukan bahwa alat yang
dibentuk bisa digunakan dengan lebih baik daripada alat tanpa bentuk,
dan kemudian manusia mulai menyumbing batu api menjadi kapak batu,
pisau, mata tombak, alat bor, dan lain-lain, Obyekobyek semacam ini
dinamakan paleolith (batu tua), dan periode ketika obyek-obyek ini dibuat
karenanya dikenal sebagai paleolitikum atau Jaman Batu Tua Jaman Batu
Tua ini tampaknya mulai di tahapan interglacial ketiga dan mungkin
berlangsung lebih dari seratus ribu tahun.

2. Zaman Mesolitikum ( Batu Tengah )

Mesolitikum dapat diartikan sebagai zaman batu tengah. Zaman ini


terjadi sekitar 10.000 tahun yang lalu pada masa holocen. Apabila
dibandingkan dengan zaman batu sebelumnya, pada zaman ini manusia
mulai mengalami perkembangan budaya yang lebih cepat.
Perkembangan budaya yang cepat ini disebabkan oleh beberapa faktor, di
antaranya adalah keadaan alam yang lebih stabil. Akibatnya, manusia pada
zaman ini hidup dengan lebih tenang, sehingga mereka bisa
mengembangkan kebudayaannya.. Bila dibandingkan dengan masa
sebelumnya, pada masa mesolitikum manusia mengalami perkembangan
dari segi budaya. Perkembangan ini disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya :
 Keadaan alam pada masa mesolitikum relatif lebih stabil sehingga
manusia dapat hidup dengan suasana lebih tenang. Karena hidupnya yang
tenang maka mereka dapat mengembangkan keudayaan mereka.
 Manusia pendukung kebudayaan mesolithikum yaitu homo sapiens lebih
cerdas dari pendahulunya.

3. Zaman Batu Muda ( Neolitikum )

6
Zaman Neolitikum atau zaman batun muda merupakan fase atau tingkat
kebudayaan pada zaman prasejarah yang memiliki ciri-ciri berupa unsur
kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap,
peternakan dan pembuatan tembikar. Pada zaman ini telah hidup jenis Homo
sapiens sebagai pendukung kebudayaan zaman batu baru. Mereka mulai
mengenal bercocok tanam dan beternak sebagai proses untuk menghasilkan
atau memproduksi bahan makanan. Hidup bermasyarakat dengan bergotong
royong mulai dikembangkan.

4. Zaman Megalitikum ( Batu Besar )

Apabila dibandingkan dengan zaman batu sebelumnya, pada zaman ini


manusia mulai mengalami perkembangan budaya yang lebih cepat.
Perkembangan budaya yang cepat ini disebabkan oleh beberapa faktor, di
antaranya adalah keadaan alam yang lebih stabil. Akibatnya, manusia pada
zaman ini hidup dengan lebih tenang, sehingga mereka bisa mengembangkan
kebudayaannya.

5. Zaman Logam ( ±10.000 Tahun Silam )

Zaman logam adalah zaman dimana masyarakat sudah banyak yang


mengenal teknik-teknik pengolahan logam sehingga kehidupannya lebih maju
dari zaman sebelumnya. Karena mayoritas masyrakatnya mampu untuk
membuat alat-alat dari logam dengan sangat baik. Sehingga pada zaman logam
inilah terjadinya peningkatan taraf kehidupan di masyarakat. Dikarenakan
kehidupan pada zaman itu semakin kompleks, sehingga banyak sekali
membutuhkan orang yang sangat terampil di bidang pengolahan logam. Karena
pada dasarnya proses untuk membuat alat dari bahan logam terbilang sangat
mudah jika dibandingkan dengan membuat alat tersebut dari batu. Karena
untuk membuat suatu alat dari logam cukup dengan meleburkan logam menjadi
cair yang kemudian tuangkan cairan logam tersebut ke dalam cetakan suatu alat
yang hendak dibuat. Sejalan dengan kemajuan zaman serta semakin terbukanya
pola pikir masyarakat membuat masyarakat lainnya yang belum bisa membuat
logam berlomba-lomba untuk dapat belajar membuat alat dari logam.

Pembagian Zaman Logam :


1. Zaman tembaga

7
Zaman dimana awalnya manusia mengenal dunia perlogaman, pada zaman ini
manusia menggunakan tembaga untuk bahan dasar yang dipakai dalam
membuat peralatan. Di Indonesia saat ini belum ditemukan peninggalan sejarah
dari zaman tembaga, sehingga kemungkinan di Indonesia tidak terpengaruh di
zaman tembaga.

2. Zaman perunggu
Zaman dimana banyak orang yang membuat alat dari perunggu.

3. Zaman besi

zaman dimana manusia banyak yang membuat alat dari bahan besi, karena
bahan dari besi menghasilkan alat yang lebih sempurna daripada menggunakan
bahan tembaga dan perunggu. Sehingga lebih banyak orang yang berusaha
mempelajari pencetakan logam besi di zaman logam daripada perunggu dan
tembaga. Contoh peninggalan dari zaman besi banyak ditemukan di Indonesia,
seperti contohnya alat mata sabit atau clurit, pisau, cangkul, kapak, dan lainnya.

2.3 Nilai Budaya Pada Masa Praaksara di Indonesia

Kehidupan manusia purba pada masa praaksara yang berlangsung


selama ratusan ribu tahun menyimpan banyak nilai-nilai budaya yang
masih relevan hingga masa kini. Kita sebagai manusia modern, dapat
mengambil nilai-nilai tersebut sebagai bahan refleksi diri demi menjadi
manusia yang lebih baik.
Berikut merupakan nilai-nilai budaya pada masa praaksara di Indonesia:
- Gotong Royong
Dalam buku Sejarah Indonesia masa Praaksara (2015) karya Herimanto,
manusia purba hidup secara berkelompok untuk memenuhi kebutuhan
dan menghadapi tantangan alam. Dalam pola hidup berkelompok,
manusia purba selalu menerapkan budaya gotong royong dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Budaya gotong royong manusia purba
terlihat dari cara mereka berburu dan meramu makanan. Sejak zaman
Paleolithikum, manusia purba telah melakukan pembagian tugas dalam
tingkat sederhana ketika berburu dan meramu makanan.
Kreatif dan Inovatif Manusia purba menciptakan berbagai macam alat
kebudayaan untuk memenuhi segala kebutuhan hidup mereka. Dalam
menciptakan alat kebudayaan, manusia purba selalu menerapkan prinsip
8
kreativitas dan inovasi. Mereka berhasil memberikan inovasi pada alat
kebudayaan seperti batu, tulang hingga logam. Selain itu, manusia purba
juga mampu memberi variasi terhadap alat kebudayaan dalam segi
bentuk dan fungsi. Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia purba
memiliki kreativitas dalam menciptakan alat kebudayaan.

- Musyawarah
Pengambilan keputusan manusia purba pada masa praaksara telah
dilakukan melalui musyawarah, meskipun masih dalam tingkat yang
sederhana. Manusia purba pada zaman neolithikum hingga zaman logam
telah menggunakan budaya musyawarah untuk memilih pemimpin dan
menyelesaikan berbagai masalah kolektif.
- Religius
Nilai-nilai religius pada masa praaksara didominasi oleh kepercayaan
animisme, dinamisme dan totemisme. Dalam menjalankan kehidupan,
manusia purba selalu berpedoman untuk melakukan hal-hal kebaikan
sesuai dengan nilai spiritualitas yang mereka anut. Dalam buku Pengantar
Sejarah Kebudayaan Indonesia 1 (1973) karya R. Soekmono, pada masa
Neolithikum, manusia purba telah memercayai adanya alam kehidupan
setelah kematian. Pada masa Neolithikum, manusia purba juga mampu
menciptakan kebudayaan Megalithikum sebagai bentuk spritualitas
mereka.
- Agraris dan Maritim
Pada masa praaksara, corak kehidupan manusia purba identik dengan
nilai budaya agraris dan maritim. Dalam budaya agraris, manusia purba
telah berhasil mengembangkan kemampuan bercocok tanam untuk
memenuhi kebutuhan pangan mereka. Sedangkan dalam budaya maritim,
manusia purba mampu melakukan pelayaran untuk menemukan daerah-
daerah potensial yang cocok ditinggali. Hal ini dibuktikan dari persebaran
bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu dari wilayah Indocina menuju ke
kepulauan Indonesia.

2.4 Pengaruh Kehidupan Masa Praaksara terhadap Kehidupan


9
Masa Kini

Kebudayaan atau sejarah peradaban manusia purba pada zaman


praaksara memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat di masa
kini. Terdapat 10 pengaruh yang dapat ditemukan hingga sekarang.

1. Mengenal astronomi untuk berbagai keperluan


Ilmu astronomi yang masih dipakai sampai saat ini dalam kehidupan
yaitu untuk memberikan petunjuk berlayar di malam hari. Dalam bercocok
tanam, masyarakat juga menggunakan informasi mengenai musim untuk
menentukan masa tanam yang tepat.
2. Mengatur masyarakat
Sampai saat ini, masyarakat Indonesia masih mengenal musyawarah
dan mufakat untuk mencari solusi atas masalah. Ini adalah budaya turun
menurun yang bermula dari desa-desa kuno di Indonesia. Pemimpin juga
dipilih melalui musyawarah yang diharapkan bisa melindungi dari
gangguan masyarakat luar atau pun roh jahat, dan memimpin dengan
baik.
3. Sistem macapat
Sistem macapat adalah tatacara untuk menata kota yang didasarkan
pada jumlah empat, dengan pusat pemerintahan diletakkan pada tengah-
tengah wilayah yang dikuasai. Misalnya pada pusat pemerintahan
terdapat tanah lapang (alun-alun) yang dikelilingi bangunan empat
penjuru seperti keraton, tempat ibadah, pasar, dan penjara. Konsep ini
masih ditemukan pada kota-kota lama.
4. Kesenian wayang
Wayang merupakan kesenian yang ceritanya terpengaruh dari kitab
Mahabarata dan Ramayana. Di Jawa, wayang disesuaikan dengan tema
kehidupan zaman dulu dengan penambahan tokoh khas seperti Semar,
Petruk, Gareng, dan Bagong.
5. Seni gamelan
Gamelan juga diyakini merupakan peninggalan zaman praaksara di
Indonesia. Kesenian ini warisan dari zaman logam yang biasa dipakai
mengiringi pertunjukan wayang maupun pelaksanaan suatu acara.
6. Seni batik
Seni batik yang kini menjadi bagian dari Warisan Budaya TakBenda
menurut UNESCO, berasal dari zaman praaksara yang kini makin disukai
sebagai bagian dari berbusana. Ragam coraknya tidak lagi monoton dan
telah mendapatkan sentuhan kekinian.
7. Menanam padi di sawah
10
Budaya menanam padi sudah ada sejak Zaman Logam yang waktu itu
ditandai dengan penggunaan kapak corong sebagai alat cangkul. Kapak
corong adalah prototipe cangkul yang ada di zaman sekarang. Aktivitas
menanam padi dari zaman lampau membuat Indonesia sampai sekarang
menjadi negara agraris.
8. Alat tukar dalam berdagang
Manusia zaman praaksara sudah mengenal barter untuk mencukupi
berbagai kebutuhan hidupnya. Tukar menukar barang (barter) telah ada
semenjak zaman Neolithikum. Barter masih terjadi sampai sekarang.
9. Kemampuan berlayar
Nenek moyang bangsa Indonesia memiliki catatan hebat dalam
pelayaran. Mereka mengarungi lautan berbekal ilmu astronomi
sederhana. Hal itu tampak dari perpindahan masyarakat Yunan di Cina
menuju Nusantara pada zaman Logam.
10. Seni logam
Kemampuan membuat barang dari logam diturunkan sejak zaman
dulu menggunakan teknik a Cire Perdue. Teknik ini diterapkan dengan
membuat lebih dulu cetakannya, lalu logam cair dimasukkan ke dalamnya.
Cetakan dibuat dari batu, tanah liat, dan sebagainya.

BAB 3
11
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Zaman praaksara adalah zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Jenis-
jenis manusia purba dibedakan dari zamannya yaitu
zaman palaeolitikum, zaman mezolitikum, zaman neolitikum, zaman
megalitikum, zaman logam dibagi menjadi 2 zaman yaitu zaman perunggu dan
zaman besi. Kehidupan Masyarakat Masa PraAksara di Indonesia, pada
awalnya masyarakat praaksara hidup secara nomaden. Dalam
perkembangannya, kehidupan mereka mengalami perubahan dari nomaden
menjadi semi nomaden.
Akhirnya mereka hidup secara menetap di suatu tempat, dengan tempat
tinggal yang pasti. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, masyarakat praaksara
menggunakan beberapa jenis peralatan, baik yang terbuat dari batu maupun
logam. Oleh karena itu, masyarakat pra aksara telah menghasilkan alat untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya.

3.2 Saran

Alhamdulilah akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas remedial


ulangan makalah ini dengan baik, saya menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan, sehingga
saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sangat di
butuhkan demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Fazila Aprilia Syahdani. (2023, Maret, 10). SMA Negeri 24 Batam.


Sejarah Peminatan : Kehidupan Masa Praaksara di Indonesia.
Zackaria Soetedja. Dewi Suryati. Milasari. Agus Supriatna., . (2014).
Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan.: Seni Budaya Kelas
10 Semester 1, Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016

13

Anda mungkin juga menyukai