Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH

MANUSIA PURBA DI INDONESIA

DI SUSUN OLEH :

NAMA : HANDI FERDIANSAH

KELAS : X MIPA 1

MATA PELAJARAN : SEJARAH INDONESIA

SMA NEGERI 3 BENGKULU TENGAH

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat,karunia,serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga penulis
berterimakasi kepada bapak/ibu guru mapel sejarah indonesia yang telah
memberikan tugas ini kepada penulis.

Sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah


wawasan sera pengetahuan kita mengenai Sejarah Indonesia.Penulis juga
sepenuhnya menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan –
kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu,penulis berharap
adanya kritik,saran dan usulan perbaikan di masa yang akan datang,mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat sesuai dengan apa yang diharapkan,dan juga
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua yang ingin
membaca.Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata- kata
yang kurang berkenan dan penulis mohon kritik dan saran yang demi perbaikan
untuk kedepannya.

Bengkulu,20 September 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A.Latar belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ................................................................................ 2

C.Tujuan dan manfaat ............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Manusia purba di indonesia ................................................................ 4


1.1 Megantropus ................................................................................. 4
1.2 Pithecantropus ............................................................................... 5
1.3 Homo Sapiens ............................................................................... 9

B.Asal usul persebaran nenek moyang di indonesia ................................. 11

2.1 Proto melayu ................................................................................. 12

2.2 Deurto Melayu .............................................................................. 13

2.3 Melanesoid .................................................................................... 14

2.4 Negrito dan Weddid ...................................................................... 17

C.Kehidupan Era Sebelum Mengenal Tulisan (Praaksara),Berdasarkan


Arkeologi ........................................................................................................ 18

3.1 Zaman Pleolitikum ......................................................................... 18


3.2 Zaman Mesolitikum ....................................................................... 20

3.3 Zaman Neolitikum .......................................................................... 22

3.4 Zaman Megalitikum ........................................................................ 24

3.5 Zaman Logam ................................................................................. 25

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 29

4.1 Kesimpulan .................................................................................... 29

4.2 Saran .............................................................................................. 30

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 31


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penemuan – penemuan fosil di dunia banyak yang di sumbangkan oleh


indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan wilayah tropis dan memiliki
iklim yang cocok untuk manusia kala itu. Penemuan – penemuan fosil sangat
berguna bagi perkembangan ilmu sejarah sekarang ini. Baik dalam hal
menjelasakan kehidupan masa kala itu. Hewan yang per nah hidup dan bagaimana
evolusi manusia hingga menjadi sekarang ini. Indonesia banyak terdiri dari fosil-
fosil manusia purba.

Oleh karena itu dalam makalah ini akan dijelaskan perkembangan manusia purba
dari mulai bagaimana ditemukan, jenis-jenis manusia purba, ciri-ciri dari manusia
purba dan tempat-tempat yang ditemukan,Asal usul persebaran nenek moyang di
indonesia, serta kehidupan Era sebelum mengenal tulisan (Praaksara),
Berdasarkan Arkeologi.

Dilihat dari hasil penemuan di Indonesia maka dapat dipastikan Indonesia


memiliki banyak sejarah peradapan manusia mulai saat manusia hidup. Dengan
begitu ilmu sejarah akan terus berkembang sejalan dengan fosil-fosil yang di
temukan.Makalah ini di buat untuk mengetahui lebih jelas dan detail mengenai
fosil-fosil dan juga sejarah manusia purba di indonesia dan juga dapat mengetahui
lebih dalam sejarah manusia purba pada masa lampau.Penemuan-penemuan
terbaru juga termasuk di dalam nya.hal ini bermanfaat untuk mengetahui
perkembangan fosil – fosil.Dijelaskan pula penemuan tempat dan bentuk
penemuannya agar isi makalah dapat di percaya sumbernya.
B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa


permasalahan yang akan di bahas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana jenis dan ciri manusia purba di indonesia?


2. Bagaimana Asal usul persebaran nenek moyang diindonesia?
3. Bagaimana Era sebelum mengenal tulisan (Praaksara) , Berdasarkan
Arkeologi.?

C.Tujuan Dan Manfaat

1. Untuk Mengetahui dan memahami Jenis – jenis Manusia purba di


indonesia.
2. Untuk Mengetahui dan memahami asal usul persebaran nenek moyang di
indonesia
3. Untuk Mengetahui dan memahami Kehidupan di Era sebelum mengenal
tulisan (Praaksara), Berdasarkan Arkeologi.
BAB II

PEMBAHASAN

A.MANUSIA PURBA DI INDONESIA

1.Pengertian manusia purba

Manusia purba adalah jenis manusia yang hidup jauh sebelum tulisan
ditemukan.Manusia purba diyakini telah mendiami bumi sekitar 4 juta tahun yang
lalu.Namun demikian para ahli sejarah meyakini bahwa jenis manusia purba
pertama telah ada di muka bumi ini sekitar 2 juta tahun yang lalu.

Manusia purba mempunyai volume otak yang lebih kecil dari pada
manusia modern sekarang ini.Mereka biasanya hidup secara berkelompok dan
mengandalkan bahan makanannya dari buah-buahan dan binatang kecil.Mereka
masih belum mengenal cara bercocok tanam.

Kehidupan manusia purba masih sangat sederhana.Untuk menompang


kehidupannya mereka menggunakan alat-alat yang masih sangat
sederhanan,Biasanya alat yang digunakan terbuat dari batu.
2.Jenis – Jenis Manusia Purba

Berikut adalah beberapa jenis manusia purba yang fosilnya pernah


ditemukan di indonesia, diantaranya adalah:

1.1...................................................................................................................
Megantropus (Manusia Purba Raksasa )

Berdasarkan dari penelitian Meganthropus paleojavanicus berasal dari


kata :Megan artinya besar, Anthropus artinya manusia, Paleo berarti tua,
Javanicus yang artinya Jawa. Jadi di simpulkan bahwa Meganthropus
Palojavanicus adalah manusia purba bertubuh besar tertua di jawa. Fosil manusia
purba ini ditemukan di daerah sangiran, Jawa Tengah antara tahun 1936-1941
oleh seorang peneliti Belanda bernama Von Koeningswald. Hasil temuan tersebut
berupa rahang bawah dan atas. Pada tahun 1952, Marks juga menemukan fosil
rahang bawah manusia Meganthropus yang lain pada lapisan Kabuh (Pleistosen
tengah) di Sangiran. Fosil yang ditemukan di Sangiran ini diperkirakan telah
berumur 1-2 Juta tahun.

Ciri – ciri dari meganthropus Paleojavanicus sebagai berikut:


1).Memiliki tulang pipi yang tebal

2).Memiliki otot kunyah yang kuat

3).Memiliki perawakan yang tegak

4).Memiliki tonjolan kening yang menyolok

5).Memiliki tonjokan belakang yang tajam

6).Tidak memiliki dagu

1.2 . Pithecantropus

Pithecanthropus adalah jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan


di indonesia. Dengan cara stratigafi, diketahui posil tersebut berada pada lapisan
puncangan dan kabuh. Berdasarkan umur lapisan tanah, diperkirakan fosil
Pithecanthropus amat berpariasi umurnya,antara 30.000- 2 juta
tahun.Pithecantropus terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

a.Pithecanthropus erectus

Pithncantropus erectus adalah fosil manusia purba yang pertama kali


ditemukan di indonesia. Tidak hanya itu, Pithencantropus erectus juga menjadi
salah satu jenis manusia purba yang paling banyak ditmukan di indonesia.

Pithecantropus erectus memiliki nama lain yakni manusia Jawa ( Java Man) atau
juga sering disebut homo erectus. Adapun Pithecanthropus erectus berasal dari
Bahasa Yunani yaitu fithkos yang artinya kera, anthropus yang asrtinya manusia,
dan erectus yang artinya tegak. Dengan ini, pithecanthropus erectus mmiliki arti
Manusia kera yang berjalan tegak.

Fosil jenis Pithecantropus erectus sendiri telah ditemukan pada 1890 silam,oleh
Eugene Dubois dilembah sungai Begawan Solo daerah Trinil, Jawa Timur.

Ciri – ciri dari Pithecantropus erectus sebagai berikut:


1. Berbentuk seperti kera namun berjalan tegak
2. Memiliki tinggi badan 165 cm
3. Mempunyai hidung yang besar dan tebal
4. Mempunyai gigi dan rahang yang besar
5. Tulang kening bagian atas tebal
6. Tulang kepala tebal
7. Tidak memiliki dagu
8. Volume otak sekitar 1000cc

b.Pithecantropus Mojokertensis

Pithecantropus mojokertensis atau manusia kera dari mojokerto merupakan


manusia purba jenis Pithcantropus tertua yang ditemukan di indonesia.

Manusia purba ini ditemukan oleh Ralph von Konigswald pada 1936 di
perning,Mojokerto, Jawa Timur.

Pithecanthrpus mojokertensis disebut juga Pithecantropus robustus yang artinya


manusia kera yang sangat kuat.Pithcantropus mojokertensis ditemukan pada
Pleistosen Bawah dan diperkirakan hidup pada 30.000 hingga dua juta tahun lalu.

Ciri – ciri dari Pithecantropus Mojokrtensis sebagai berikut :


1. Tulang pipi dan alat pengunyah kuat
2. Tulang kning tebal, menonjol, dan melebar sampai kepelipis
3. Muka menonjol kedepan
4. Tulang kepala belakang terlihat menonjol
5. Berbadan tegap
6. Tinggi badan antara 165-180 cm
7. Otot-otot tengkuk kukuh
8. Volume otak antara 650-1.000 cc

c.Pithecantropus Soloensis

Pithecantropus Soloensis adalah salah satu jenis fosil manusia purba yang
ditemukan oleh Oppenoorth, Ter Haar dan G. H. R Von Koenigswald pada tahun
1932-1933. Pithecantropus soloensis ditemukan di desa Ngandong. Jawa Timur;
Blora, Sangiran dan Sambungmacam. Jawa Tengah.

Ciri – ciri dari Pithecantropus Soloensis sebagai berikut :


1. Tengkorak lonjong,tebal, dan padat
2. Kepala bagian belakang menonjol
3. Memiliki rongga mata yang sangat panjang
4. Hidung tebal dan lebar.
5. Tidak memiliki tulang dagu.
6. Memiliki alat pengunyah yang kuat
7. Tinggi badan berkisar 165-180 cm.
8. Volume otak 750-1.350 cc.
1.3. Homo Sapiens

Homo Sapiens atau manusia cerdas adalah manusia purba yang


terbentuk setelah terjadi proses evolusi selama ribuan tahun.

Manusia jenis ini tidak hanya mampu mambuat peralatan untuk sehari-hari, tetapi
juga telah menggunakan akal dan mmiliki sifat seperti manusia modern.

Ciri-ciri fisiknya juga hampir menyamai fisik manusia yang hidup di masa
sekarang.

Homo sapiens merupakan spesies yang sangat tangguh dalam beradaptasi dengan
lingkungannya.

Selain itu, kapasitas otaknya jauh lebih besar daripada jenis manusia sebelumnya.

Ciri – ciri dari Homo Sapiens sebagai berikut :


1. Tinggi badan berkisar antara 130-210 cm
2. Berat badan antara 30-150 kg
3. Volume otak antara 1.000-2.000 cc
4. Reduksi pada bagian gigi,rahang,dan otot-otot kunyah sehingga mulai
terdapat dagu pada rahang bawah
5. Otot-otot dan tulang –tulang ukurannya menjadi lebih mungil
6. Telah menggunakan bahasa untuk berkomunikaksi.

B. Asal Usul Persebaran Nenek Moyang Di Indonesia

1.Pengertian asal usul persebaran nenek moyang di indonesia


Menurut pendapat sarasin bersaudara , penduduk asli kepulauan indonesia
adalah ras berkulit gelap dan bertubuh kecil. Pada mulanya mereka tinggal di Asia
bagian Tenggara. Ketika zaman es mencair dan air laut naik hingga berbentuk laut
Cina selatan dan laut Jawa sehingga memisahkan pegunungan vulkanik kepulauan
indonesia dari daratan utama.

Beberapa penduduk asli kepulauan Indonesia tersisa dan mnetap di daerah –


daerah pedalaman, sedangkan daerah pa ntai dihuni oleh penduduk pendatang.
Penduduk asli itu disebut sebagai suku bangsa Vedda oleh Serasi. Ras yang
masuk dalam kelompok ini adalah suku bangsa Heing di Kamboja, Miaotse, Yao-
Jen di Cina, dan Senoi di Semenanjung Malaya.

Beberapa suku bangsa seperti Kubu,Lubu,Talang Mamak yang mendalami


Sumatra dan Toala Sulawesi merupakan penduduk tertua di kepulauan
indonesia.Mereka mempunyai hubungan erat dengan nenek moyang Melanesia
masa kini dan orang Vedda yang saat ini masih ada di Afrika,Asia Selatan, dan
Oceania.Vedda itulah manusia pertama yang datang ke pulau-pulau yang sudah
berpenghuni.Mereka membawa budaya perkakas batu. Ras Melanesia dan Vedda
hidup dalam budaya mesolitik.

Pendatang berikutnya membawa budaya baru yaitu budaya neolitik. Para


pendatang baru itu jumlahnya lebih banyak dari penduduk asli . Mereka datang
dalam dua tahap. Mereka disebut oleh Sarasin sebagai Proto Melayu dan Deutero
Melayu. Kedatangan Proto Melayu dan Deutero Melayu terpisah diperkirakan
lebih dari 2000 tahun yang lalu.

2.1. Proto Melayu

Proto Melayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia yang
tersebar dari Madagaksara sampai pulau paling timur di Pasifik. Mereka
diperkirakan datang dari Cina bagian selatan. Ras Melayu ini memiliki ciri-ciri :
rambut lurus,kulit kuning kecoklatan dan mata sipit.
Dari Cina bagian selatan ( Yunan) mereka bermigrasi ke indocina dan Siam
kemudian ke kepulauan indonesia. Mereka pada awalnya menepati pantai-pantai
Sumatra Utara, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat.

Ketika datang para imigran baru (Deutro Melayu atau Ras Melayu Muda), meeka
ras Proto Melayu berpindah masuk ke pedalaman dan mencari tempat baru ke
hutan untuk dijadikan hunian. Kehidupan di dalam hutan menjadikan mereka
terisolasi dari dunia luar sehingga memudarkan peradapan mereka. Penduduk asli
dan ras Proto Melayu pun kemudian melebur dan kemudian menjadi suku
Batak,Dayak,Toraja,Alas, dan Gayo.

Kehidupan ras yang teisolasi tersebut kemudian menyebabkan Proto Melayu


mendapatkan pengaruh dari kebudayaan Hindu maupun Islam di kemudian
hari.Ras Proto Melayu mendapatkan pengaruh kristen sejak mereka mengenal
para penginjil yang masuk ke wilayah mereka untuk memperkenalkan agama
kristen dan peradaban baru dalam kehidupan mereka.

Persebaran suku Dayak hingga ke Filipina selatan, Serawak dan Malaka


menunjukan rute perpindahan mereka dari kepulauan indonesia. Sementara suku
Batak yang mengambil rute ke Barat menyusuri pantai Burma dan Malaka Barat.
Beberapa kesamaan bahasa yang digunakan oleh suku karen di Burma banyak
mengandung kemiripan dengan bahasa Batak.
Gambar: peta persebaran Proto Melayu dan Deutero Melayu

2.2. Deutero Melayu

Ras Deutero Melayu adalah ras yang datang dari Indocina bagian utara.
Ras ini membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi di kepulauan
Indonesia atau kebudayaan Dongson. Ada yang menyebut mereka dengan sebutan
orang Dongson.

Peradaban mereka lebih tinggi dari ras Proto Melayu. Mereka dapat membuat
perkakas dari perunggu. Peradaban mereka ditandai dengan keahlian mengerjakan
logam. Perpindahan mereka ke kepulauan Indonesia dapat dilihat dari rute
persebaran alat-alat yang mereka yang mereka tinggalkan di beberapa kepulauan
di indonesia seperti kapak persegi panjang. Peradaban ini dapat di jumpai di
Sumatra, Kalimantan,Malaka, Sulawesi, Jawa, Dan Nusa Tengara Timur.

Dalam hal pengolahan tanah,mereka memiliki kemampuan untuk membuat irigasi


pada tanah- tanah pertanian yang telah berhasil diciptakan dengan membabat
hutan terlebih dahulu. Ras Deutero Melayu juga memiliki peradaban pelayaran
lebih maju dari pendahulunya karena petualangan mereka sebagai pelaut dibantu
dengan penguasaan mereka terhadap ilmu perbintangan.Perpindahan ras Deutero
Melayu juga menggunakan jalur pelayaran laut. Sebagai dari ras Deutero Melayu
ada yang mencapai kepulauan Jepang bahkan hingga sampai Madagaskar.

Kedatangan ras Deutero Melayu di Indonesia semakin lama semakin meningkat.


Mereka kemudian berpindah mencari tempat baru ke hutan sebagai tempat hunian
mereka. Pada akhirnya Proto dan Deutero Melayu melebur dan menjadi penduduk
di kepulauan Indonesia.

Pada masa berikutnya mereka menjadi sulit dibedakan. Proto Melayu meliputi
penduduk di Gayo dan Alas di Sumatra bagian utara serta Toraja di Sulawesi.
Sementara itu, semua penduduk di Kepulauan Indonesia kecuali penduduk ras
yang tinggal di pulau-pulau Papua adalah ras Deutero Melayu.
Gambar : peta persebaran Deutero-Melayu

2.3. Melanesoid

Ras Melanesoid ini tersebar di lautan Pasifik di Pulau-Pulau yang letaknya


sebelah timur yaitu Irian dan benua Australia. Di kepulauan indonesia mereka
tinggal di Papua, bersama dengan Papua Nugini, Bismarck, Solomon, new
Caledonia dan Fiji, mereka merupakan rumpun Melanosoid. Seperti dikatakan
Daldjoeni, suku Melanesoid sekitar 70% menetap di Papua sedangkan 30%
mendiami beberapa kepulauan di sekitar Papua dan Papua Nuguni.

Awalnya, kedatangan Melanesoid di Papua berawal saat zaman es terakhir atau


pada tahun 70.000 SM. Pada saat itu kepulauan Indonesia belum berpenghuni.
Ketika suhu turun hingga kedinginan maksimal dan air laut menjadi
beku.Permukaan laut menjadi lebih rendah 100 m dibandingkan permukaan saat
ini. Pada saat itulah muncul pulau-pulau baru. Adanya pulau-pulau itu
memudahkan makhluk hidup berpindah dari Asia menuju kawasan Oseania.

Suku Melanesoid melakukan perpindahan ke timur hingga ke Papua kemudian ke


Benua Australia yang sebelumnya mrupakan satu kepulauan yang berhubungan
dengan Papua. Suku Melanesoid saat itu hingga mencapai 100 ribu jiwa meliputi
wilayah Papua dan Australia.Peradaban bangsa Melanesoid dikenal dengan
paleotikum.

Pada saat masa es berakhir dan air laut mulai naik lagi pada tahun 5000 SM,
kepulauan Papua dan Benua Australia terpisah seperti yang dapat dilihat saat ini.
Pada saat itu jumlah penduduk mencapai 0,25 juta dan pada tahun 500 SM
mencapai 0,5 jiwa.

Asal mula bangsa Melanesia yaitu Proto Melanesia yang mrupakan pnduduk
pribumi di Jawa. Mereka ialah manusia wajak yang tersebar pada bagian timur
dan menduduki Papua sebelum zaman es berakhir dan sebelum kenaikan
permukaan laut yang terjadi pada saat itu.Di Papua manusia wajak hidup
berkelomkpok – kelompok kecil di sepanjang muara-muara sungai.

Mereka hidup dengan menangkap ikan di sungai dan meramu tumbu-tumbuhan.


Tempat tinggal mereka berupa berupa perkampungan yang terbuat dari bahan-
bahan yang ringan. Rumah-rumah itu sebenarnya hanya berupa kemah atau tadah
angin yang sering didirikan menempel pada dinding gua yang besar. Kemah-
kemah dan tadah angin itu hanya digunakan sebagai tempat untuk tidur dan
berlindung sedangkan aktivitas lainnya dilakukan di rumah.

Bangsa Proto Melanesoid terus terdesak oleh bangsa Melayu. Mereka yang belum
sempat mencapai kepulauan Papua akhirnya melakukan percampuran dengan ras
baru tersebut. Percampuran bangsa Melayu dengan Melanesoid menghasilkan
keturunan Melanesoid Melayu. Saat ini mereka merupakan penduduk Nusa
Tenggara Tmur dan Maluku.

Gambar : peta persebaran bangsa Melanesoid

2.4. Negrito dan weddid


Sebelum kedatangan kelompok Melayu tua dan muda, orang-orang
Negrito dan Weddid sudah masuk terlebih dahulu ke Indonesia . Negrito
merupakan sebutan yang diberikan oleh orang – orang Spanyol karna yang
mereka jumpai itu berkulit hitam mirip dengan jenis-jenis Negro. Sejauh mana
kelompok Negrito ini bertalian darah dengan jenis-jenis Negro yang terdapat di
Afrika serta kepulauan Melanesia, demikian pula bagaimana sejarah perpindahan
mereka juga belum belum banyak diketahui dengan pasti.

Gambar : peta persebaran Negrito dan Weddid

Kelompok Weddid ini terdiri oleh orang-orang dengan kepala mesocephal dan
letak mata yang dalam sehingga nampak seperti berang. Kulit mereka coklat tua
dan tinggi untuk laki – lakinya rata-rata 155 cm. Weddid berarti jenis wedda
(bangsa yang terdapat di pulau Ceylon-Srilanka). Persebaran orang-orang Weddid
di indonesia cukup luas misalnya di Palembang dan Jambi ( Kubu), Silak, dan
Sulawesi tenggara (Toala, Tokea dan Tomuna).Periode imigrasi berlangsung
berabad-abad. Terdapat kemungkinan mereka berasal dalam satu kelompok ras
yang sama dan dengan budaya yang sama pula. Mereka itulah nenek moyang
orang Indonesia saat ini.
Sekitar 170 bahasa yang digunakan di Kepulauan Indonesia adalah bahasa
Austronesia yaitu Melayu-Polinesia. Bahasa tersebut selanjutnya dikelompokkan
menjadi dua oleh Sarasin yaitu bahasa Aceh dan bahasa –bahasa di pedalaman
Sumatra,Kalimantan , dan Sulawesi.

Kelompok kedua adalah bahasa Batak, Melayu standar, Jawa dan Bali. Kelompok
ini memiliki hubungan dengan bahasa Malagi di Madagaskara dan Tagalog di
Luzon . Persebaran geografis kedua bahasa itu menunjukkan bahwa penggunanya
adalah pelaut-pelaut pada masa dahulu yang sudah mempunyai peradaban lebih
maju.

Di samping bahasa-bahasa itu, ada juga bahasa Halmahera Utara dan Papua yang
digunakan di pedalaman Papua dan pulau Halmahera bagian utara.

Gambar : Ras Negrito-Weddid

C. Kehidupan Era Sebelum Mengenal Tulisan ( Praaksara),


Berdasarkan Arkeologi
Arkeologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari kehidupan di masa
lalu dan mengetahui kehidupan manusia berdasarkan peninggalan-peninggalan
yang ada. Sedangkan arkeologi prasejarah adalah sub bidang ilmu arkeologi yang
mempelajari kebudayaan manusia di zaman prasejarah, yang berawal dari
keberadaan manusia di muka bumi dan berakhir pada masa dikenalnya tulisan.
Masa berakhirnya prasejarah bagi setiap bangsa tidak sama karena adanya
perbedaan masa dalam pengenalan tulisan.

Arkeologi prasejarah mempelajari dua macam peninggalan yaitu peninggalan


bergerak seperti alat – alat batu, perhiasan, peralatan dan gerabah, dan
peninggalan tidak bergerak seperti bangunan megalitik dan gua – gua purba.
Sedangkan peninggalan yang terbuat dari bahan organik tidak banyak jumlahnya
karena musnah seiring perjalanan waktu. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan para arkeolog, maka kita bisa mengetahui mengenai kehidupan
masyarakat prasejarah di Indonesia dan dunia yang terbagi beberapa zaman
prasejarah berdasarkan arkeologi.Selain berdasarkan arkeologi, pembagian
prasejarah berdasarkan geologi juga kerap dilakukan para peneliti. Pembagian
zaman prasejarah berdasarkan arkeologinya adalah sebagai berikut:

3.1..............................................................................................................
Zaman Paleolitikum ( Zaman Batu Tua)
Zaman Paleolitikum adalah pembagian zaman batu pada masa prasejarah
berdasarkan arkeologi.Paleolitikum artinya zaman batu tua yang ditandai
dengan penggunaan perkakas atau alat pada manusia zaman batu yang
masih berbentuk sederhana serta primitif dan kasar oleh manusia
pendukung zaman Paleolitikum ( zaman batu tua).Ciri – ciri manusia
zaman Paleolitikum adalah sebagai berikut :
 Hidupnya berkelompok dan tinggal di sekitar aliran sungai,
gua atau tinggal di atas pohon.
 Mereka mengandalkan makanan dari alam dengan teknik
food gathering dan berburu.
 Mereka hidup nomaden yaitu selalu berpindah dari satu
tempat ke tempat lain.
 Jenis manusia purba yang hidup di zaman Paleolitikum yaitu
pithecantropus erectus,pithecantropus robustus,megantropus
palaeojovanicus.

Kebudayaan Pacitan dengan manusia purba pithecantropus dan


kebudayaann Ngandong dengan manusia purba Homo Wajakensis serta Soloensis
adalah kedua jenis kebudayaan yang dihasilakan pada zaman ini.
3.2..............................................................................................................
Zaman Mesolitikum ( Zaman Batu Tengah)

Zaman ini diperkirakan mulai pada akhir zaman es yaitu sekitar 10 ribu
tahun yang lalu. Diperkirakan manusia pada zaman ini adalah bangsa
Melanoside yang menjadi nenek moyang orang Papua, Semang, Aeta,
Sakai dan Aborigin. Masyarakat pada masa prasejarah berdasarkan
arkeologin ini masih hidup nomaden dan melakukan food gathering,
berburu dan menangkap ikan, tinggal di gua-gua di bawah bukit karang
(kebudayaan abris sous roche), menghasilkan artefak manusia purba
berupa alat-alat batu kasar,dan terdapat penmuan bukit-bukit kerang
setinggi 7 meter di pinggir pantai (Kjokkenmodinger) yang diperkirakan
merupakan sampah dapur.Alat – alat yang ditemukan pada zaman ini
adalah kapak genggam(pebble), kapak pendek (hache coure), pipisan
(batu penggiling), dan kapak – kapak yang terbuat dari batu kali yang
dibelah. Ada juga lukisan atau coretann di gua dan alat – alat kesenian.
Peninggalan zaman mesolithikum banyak ditemukan di daerah Sumatera,
Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores.

Gambar :Peninggalan masa mesolithikum


3.3 Zaman Neolitikum ( Zaman Batu Muda)

Ciri – ciri utama yang terdapat pada zaman prasejarah berdasarkan


arkeologi ini adalah peralatan batu yang sudah diperhalus sehingga tidak
lagi berupa alat yang kasar. Contohnya kapak persegi seperti beliung,
torah dan pacul banyak ditemukan di Sumatera,Jawa,Bali,Nusa
Tenggara,Maluku,Sulawesi,dan Kalimantan.Lalu ada juga artefak di
indonesia berupa kapak batu atau kapak persegi berleher dari
Minahasa,perhiasan dari Jawa,pakaian dari kulit kayu, tembikar yang
ditemukan di Sumatera , Jawa, Melolo.
Gambar : peninggakan zaman Neolitikum
Zaman batu muda di Indonesia dimulai sekitar tahun 1500 SM. Cara
hidup manusia purba dizaman ini sudah beralih ke food producing
dengan bertenak dan bercocok tanam,mulai menetap dirumah-rumah
panggung untuk menghindari bahaya dari binatang buas. Bahkanb telah
mulai membuat lumbung – lumbung untuk menyimpan padi atau gabah.
Gambar : masa bercocok tanam pada zaman Neolitikum

Gambar : peninggalan pada zaman Neolitikum


3.4........................................................................................................
Zaman Megalitikum ( Zaman Batu Besar )

Pada zaman ini ditemukan peralatan manusia yang terbuat dari batu –
batu besar yang menunjukkan bahwa pada zaman ini manusia sudah
mengenal kepercayaan terhadap roh nenek moyang ( animisme).
Peninggalan bersejarah zaman Megalitikum yang berhubungan dengan
kepercayaan tersebut berada dalam bentuk menhir, dolem, sarkofagus,
arca, kuburan batu dan punden berundak. Mereka juga sudah belajar
untuk memperlakukan orang yang meninggal dengan penuh hormat,
terbukti dengan adanya sarkofagus batu dan kuburan batu tersebut.
Adapun ciri-ciri dari peninggalan zaman megalitikum ialah sebagai
berikut:
 Menggunakan dan meningalkan kebudayaan batu besar
 Berkembang dari zaman neolitikum ( batu muda) dan zaman
logam
 Mulai tinggal menetap di suatu wilayah
 Telah mengetahui sistem pembagian kerja dan gotong royong
 Terdapat pemimpin kelompok
 Sudah menerapkan food producing atau memiliki kemampuan
bercocok tanam,betrnak, dan nelayan
 Membuat alat-alat dari gerabah dan sudah mulai memanfaatkan
logam
 Mulai mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme (memuja
roh nenek moyang )

Gambar : peninggalan Zaman Megalitikum.

3.5........................................................................................................
Zaman Logam
Zaman logam merupakan masa dimana kehidupan masyarakat udah
semakin maju dan masyarakat tersebut sudah tau mengenal teknik-
teknik pengolahan logam.
Mereka sudah mampu membuat alat-alat dari logam dan menjadi
sangat terampil.Perkembangan ini menunjukkan kalau taraf
kehidupan udah meningkat.
Kehidupan masyarakat yang semakin kompleks, tentunya
membutuhkan orang- orang terampil di bidangnya masing-masing .
Selain itu, pada dasarnya proses pembuatan alat-alat dari logam juga
bterbilang lebih mudah dari pada membuatnya dari batu.

Ciri – ciri zaman logam sebagai berikut :


 Kemajuan teknologi bisa begitu meningkat dengan sangat
cepat.
 Dalam adanya sebuah aktivitas perdagangan bisa berkembang
begitu sangat pesat.
 Pada zaman ini, dalam penguburan jenazah dibagi menjadi dua
bagian yaitu langsung sebagai jenazah yang dikubur langsung
di tanah, atau dengan memakai peti mati dalam penguburannya
dan secara tidak langsung.
 Budaya zaman logam terus berkembang lebih baik
 Alat buat mendukung atau mendukung kehidupan mereka jauh
lebih baik dan lebih canggih
 Pertanian udah mulai bergerak maju dan mulai berlaku.

Zaman Logam juga terbagi menjadi tiga zaman yaitu zaman tembaga,Perunggu,
dan juga besi.

a) Zaman Tembaga
Zaman tembaga yaitu zaman yang menjadi awal manusia
mengenal logam, dimana pada zaman ini manusia memakai
tembaga sebagai bahan dasar untuk membuat peralatan.
b) Zaman Besi

Zaman besi adalah dimana manusia sudah mampu membuat


peralatan dari besi, yang lebih sempurna daripada tembaga atau
perunggu, ada beberapa hasil peninggalan dari zaman besi yaitu
seperti, Mata kapak,mata sabit.mata pisau,mata parang.cangkul dan
lain sebagainya.
c) Zaman Perunggu

Zaman perunggu merupakan sebuah era saat orang akan


mmbangun alat perunggu.jenis peninggalan zaman perunggu
diantaranya yaitu: Nekara,Bejana perunggu, Kapak corong, Arca
atau patung perunggu, candrasa, moko
BAB III

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas,maka diperoleh sebagai berikut :

Manusia yang hidup pada zaman praaksara ( prasejarah) disebut manusia


purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarh yaitu zaman ketika
manusia blum mengenal tulisan. Ditemukannya manusia purba karena adanya
fosil dan artefak .Jenis – jenis manusia purba dibedakan dari zamannya yaitu
zaman palaeolitikum,zaman mezolitikum,zaman neolitikum,zaman
megalitikum,zaman loga terbagi mejadi 3 zaman yaitu zaman tembaga,zaman besi
dan zaman perunggu. Ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di
wilayah Indonesia Meganthropus Paleojavanicus yaitu manusia purba bertubuh
besar tertua di Jawa dan Pithecantropus adalah manusia kera yang berjalan tegak.

Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang memiliki bentuk yang sama
dengan manusia sekarang. Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya
mengembara. Jenis kaum homo sapiens yang ditemukan di Indonesia ada 2 yaitu:

1.Homo Soloensis

2.Homo Wajakensis

Hasil kebudayaan Homo Sapiens adalah peralatan yang terbuat dari batu dan
zaman manusia pengembang perangkat keras disebut Zaman Batu. Zaman batu
terbagi 4 tahap yaitu zaman batu tua (paleolithikum), zaman batu baru
( Neolithikum), zaman batu besar ( megalithikum), zaman batu tengah
( mesolithikum)
4.2. Saran

Demikianlah makalah ini saya susun dengan baik, Semoga dapat bermanfaat
bagi teman – teman.dan juga semoga makalah ini dapat menambah wawasan
tentang kehidupan manusia purba pada zaman dahulu serta dapat dipahami
maksud dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.plengdut.com/2013/03/Manusia-Purba-Indonesia-yang-Hidup-pada-
Masa-Praaksara.html

http://indonesiaindonesia.com/f/89905-manusia-purba-indonsia/

http://www.info-asik.com/2012/10/sejarah-manusia-purba.html

http://mahardinata.blogspot.com/2013/01/sejarah-manusia-purba-di-
indonesia.html

http://smpn1sdk91bubun2013.blogspot.com/2013/03/sejarah-manusia-purba.html

http://yessicahistory.blogspot.com/2013/04/sejarah-manusia-purba-di-
indonesia.html

http://zulfamigo.blogspot.com/2013/01/manusia-purba-pithecanthropus-
erectus.html

http://jagoips.wordpress.com/2012/12/28/kehidupan-manusia-pra-aksara/

http://cahayawhyra.blogspot.co.id/2013/06/makalah-manusia-purba-dan-homo-
sapiens.html

Anda mungkin juga menyukai