XI MIPA 1
DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:
MAHFUDZA KHAIRINA
MA SHUNAH RAMADHANIAH
MAIMUNAH
MUHAMMAD FIRDAUS RAFYANOR
NADIA
NAJWATUN NISA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas Sejarah membuat makalah Pada kesempatan kali
ini kami menulis makalah dengan judul “Manusia Purba di Indonesia.”
Secara garis besar karya tulis ilmiah ini disusun secara ringkas dan sistematis agar
para pembaca lebih mudah memahami isi makalah ini. Isi makalah ini tersusun
atas pendahuluan, kajian pustaka, pembahasan, dan penutup serta lampiran yang
sudah ditulis secara singkat dan jelas.
Pengetahuan ini masih jauh dari lengkap dan sempurna untuk menjangkau
pengetahuan-pengetahuan yang semakin hari semakin banyak berkembang.
Menyadari kekurangan yang ada pada makalah yang kami tulis ini, dengan
kerendahan hati penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun agar makalah yang kami tulis akan datang lebih baik dan sempurna.
Kami sebagai penyusun berharap semoga makalah yang telah ditulis ini
bermanfaat bagi pembaca. Amiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................2
2.1 Pengertian Manusia Purba................................................... 2
2.2 Para Peneliti Manusia Purba di Indonesia........................... 2
2.3 Kondisi Alam dan Jenis Manusia Purba di Indonesia......... 5
2.4 Peta Temuan Manusia Purba............................................... 9
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian manusia purba.
1.3.2 Untuk mengetahui para ahli yang meneliti keberadaan manusia purba di
Indonesia.
1.3.3 Untuk mengetahui kondisi alam dan jenis-jenis manusia purba di
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Kedua tokoh ini berhasil menemukan dua fosil di Desa Perning dekat
Mojokerto dan Desa Sangiran di daerah Sragen-Surakarta. Penemuan itu
menjadi sangat penting karena diperkirakan berasal dari lapisan tanah yang
sangat tua (lebih kurang diperkirakan dua juta tahun yang lalu). Fosil yang
ditemukan tersebut diberi nama Homo Mojokertensis.
a.Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata; Megan artinya besar, Anthropus
artinya manusia, Paleo berarti tua, Javanicus yang artinya dari Jawa. Jadi bisa
disimpulkan bahwa Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia purba bertubuh
besar tertua di Jawa. Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Sangiran, Jawa
Tengah antara tahun 1936-1941 oleh seorang peneliti Belanda bernama Von
Koeningswald. Hasil temuan tersebut berupa rahang bawah dan atas. Pada tahun
1952, Marks juga menemukan fosil rahang bawah manusia Meganthropus yang
lain pada lapisan Kabuh (Pleistosen tengah) di Sangiran. Fosil yang ditemukan di
Sangiran ini diperkirakan telah berumur 1-2 Juta tahun. Ciri-cirinya sebagai
berikut:
1) Memiliki tulang pipi yang tebal.
2) Memiliki otot kunyah yang kuat.
3) Memiliki perawakan yang tegap.
4) Memiliki tonjolan kening yang menyolok.
5) Memiliki tonjolan belakang yang tajam.
6) Tidak memiliki dagu.
7) Memakan jenis tumbuh-tumbuhan.
8) Memiliki titik perlekatan otot leher yang besar dan kuat.
b. Pithecanthropus Mojokertensis/Pithecanthropus Robustus
e. Homo Sapiens
Homo sapiens artinya manusia cerdik berasal dari zaman Holosen (+40.000 tahun
yang lalu), telah mengalami pengecilan pada bagian kepala dan tubuh yang lain,
sehingga fisiknya sudah hampir sama dengan manusia zaman sekarang Jenis
Homo Sapiens yang sampai sekarang masih ada adalah ras Mongoloid, ras
Kaukasoid, dan ras Negroid. Ras Mongoloid memiliki ciri berkulit kuning dan
menyebar di Asia Tenggara. Ras Kaukasoid berkulit putih berhidung mancung
dan tubuhnya jangkung, hidupnya menyebar di Eropa dan Asia kecil (Timur
Tengah). Ras Negroid berkulit hitam, bibir tebal, berambut keriting, hidup
menyebar di Papua, Australia dan Afrika. Selain ketiga ras tersebut, terdapat dua
ras yang penyebarannya terbatas yaitu ras Austrome lanesoid dan ras Kaukasoid.
Ras Austromelane soid terdapat di Kepulauan Pasifik dan pulau-pulau di antara
Asia dan Australia, sedangkan ras Kaukasoid atau mungkin yang dimaksud adalah
ras Indian yang terdapat di Benua Amerika dan sekarang terdesak oleh orang kulit
putih.
Pada zaman Mesolitikum (zaman Batu Madya atau zaman mengumpulkan
makanan), Homo Sapiens di Indonesia sudah mengenal tempat tinggal yang tetap
dan bercocok tanam secara sederhana. Mereka yang tinggal di tepi pantai
membangun rumah-rumah panggung, sementara yang di pedalaman tinggal di
gua-gua.
2.4 Peta Temuan Manusia Purba
Wilayah Indonesia, terutama di daerah lembah sungai Bengawan Solo dan sungai
Brantas, merupakan daerah temuan fosil manusia purba yang pernah hidup di
Indonesia. Setelah ditemukannya fosil Pithecanthropus Erectus tersebut orang
mulai mengadakan penyelidikan di sekitar Trinial. Pada tahun 1931dan 1934 Dr.
G.H.R. Von Koenigswald di daerah Ngandong, masih di wilayah lembah
Bengawan Solo menemukan dua tulang paha dan sebelas tengkorak. Sebagian
dari tengkorak itu sudah rusak, tetapi ada beberapa yang masih baik dan bisa
digunakan untuk penelitian yang saksama. Penyelidikan yang dilakukan Dr.
G.H.R. Von Koenigswald dan Weidenriech menunjukkan bahwa makhluk ini
tingkatannya lebih tinggi daripada Pithecantropus Erectus, bahkan mungkin dapat
digolongkan kepada manusia (homo sapiens).
Pada tahun 1936 Dr. G.HR. Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba
ketika mengadakan penelitian di lembah sungai Solo di dekat Mojokerto, la
menemukan kerangka manusia yang diperkirakan lebih tua daripada sisa-sisa
yang ditemukan oleh Dr. Eugene Dubois. Fosil manusia purba jenis tersebut
ditemukan di daerah Wajak, dekat Tulung Agung, Jawa Timur. Makhluk tersebut
di sebut Homo Mojokertensis. Para ahli menyebutnya Homo Wajakensis, artinya
manusia dari Wajak. Fosil manusia purba dari Mojokerto itu merupakan fosil
anak-anak. Menurut ahli purbakala Tn. Van der Hoop. Homo Mojokenensis hidup
kira-kira 600.000 tahun yang lalu, sedangkan makhluk Pithecantropus Erectus
300.000 tahun yang lalu.
Pada tahun 1939. Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba di lembah
Bengawan Solo, desa Perning di dekat kota Mojokerto, Jawa Timur. Fosil ini
berupa tengkorak kanak-kanak yang tampak pada giginya yang diperkirakan
berusia 5 tahun. Jenis manusia purba ini disebut Pithecantropus Mojokertensis,
artinya manusia kera dari Mojokerto. Pada tahun yang sama Von Koenigswald
menemukan lagi fosil manusia purba di lembah sungai Bengawan Solo. Jenis
manusia purbanya disebut Pithecantropus Robusta, artinya manusia kera yang
kuat tubuhnya. Disebut demikian karena bentuk tubuhnya lebih besar dan kuat
daripada Pithecantropus Erectus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah) disebut manusia purba.
Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarah yaitu
zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Ditemukannya manusia purba
karena adanya fosil dan artefak. Ada beberapa jenis manusia purba yang
ditemukan di wilayah Indonesia Meganthropus Paleojavanicus yaitu manusia
purba bertubuh besar tertua di Jawa dan Pithecanthrophus adalah manusia kera
yang berjalan tegak.
Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sama
dengan manusia sekarang Mereka telah memiliki sifat seperti manusia sekarang.
Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya mengembara. Jenis kaum
Homo Sapiens yang ditemukan di Indonesia ada 2, yaitu Homo Soloensis yang
berarti manusia purba dari Solo dan Homo Wajakensis yang berarti manusia
purba dari Wajak.
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami susun dengan baik. Semoga dapat bermanfaat bagi
teman-teman. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, maka kami
mengharapkan saran dan kritik yang senantiasa bersifat membangun demi
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.plengdut.com/2023/02/Manusia-Purba-Indonesia-yang-
Hidup-pada-Masa-Praaksara.html
http://indonesiaindonesia.com/f/89905-manusia-purba-indonesia/
http://www.info-asik.com/2023/02/sejarah-manusia-purba.html
http://marhadinata.blogspot.com/2023/02/sejarah-manusia-purba-di-
indonesia.html
http://smpn1sdk91bubun2013.blogspot.com/2023/02/sejarah-
manusia-purba.html
http://vessicahistory.blogspot.com/2023/02/sejarah-manusia-purba-
di-indonesia.html
http://jagoips.wordpress.com/2023/02/12/kehidupan-manusia-pra-
aksara/