Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

Disusun Oleh Kelompok :

Putu Dea Morita (49)

I.A Ayodya Jelita Sudarta (29)

Muhammad Iqbal Maulana (37)

Kadek Damesa Artha p (34)

I Gusti Made Dwika P (18)

SMA NEGERI 2 DENPASAR TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah Minat yang berjudul "Manusia Purba Di
Asia, Afrika dan Eropa" ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada kelompok yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini, karena tanpa kerja keras dan bantuan anggota kelompok,
penyusunan makalah ini tidak akan berjalan dengan baik. Makalah ini mengupas tuntas
tentang Manusia Purba Di Asia, Afrika dan Eropa, Materi ini berisi tentang jenis-jenis
manusia purba di Asia,Afrika, dan Eropa.Dalam penyusunan makalah ini kami
menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan maupun kesalahan, sehingga kami
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca yang nantinya
akan digunakan sebagai perbaikan makalah ini selanjutnya.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dimas Virman


Oktavian selaku guru mata pelajaran Sejarah Indonesia. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini. 

Denpasar,14 Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

1.1 Latar Belakang..................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................5

1.3 Tujuan...............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6

2.1 Manusia Purba Di Asia......................................................................................6

2.2 Manusia Purba Di Afrika...................................................................................7

2.3 Manusia Purba Di Eropa...................................................................................8

BAB III PENUTUP.................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................10

3.2 Saran.................................................................................................................11
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah manusia purba di Asia ?

2. Bagaiana sejarah manusia purba di Afrika ?

3. Bagaimana sejarah manusia purba di Eropa ?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui sejarah manusia purba di Asia

2. Mengetahui sejarah masnusia purba di Afrika

3. Mengetahui sejarah manusia purba di Eropa


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Manusia Purba Di Asia

Penemuan manusia purba di Asia yang cukup terkenal adalah di Tiongkok. Berikut ini
manusia purba yang ada di Asia :

a. Manusia Purba Sinanthropus Pekinensis atau Manusia Purba Pithecanthropus


Pekinensis

Manusia Purba Sinanthropus pekinensis dianggap bagian dari kelompok Manusia


Purba Pithecanthropus karena memiliki ciri fisik yang mirip serta hidup pada masa yang
bersamaan. Fosil Manusia Purba Sinanthropus pekinensis ditemukan oleh Davidson
Black dan Franz Weidenreich. Ciri-ciri fisik Manusia Purba Sinanthropus Pekinensis
antara lain sebagai berikut ini :

-Kepala hampir mirip kera.

-Hidung pesek.

-Mulut agak maju.

-Tulang alis besar.

-Kaki tangan mirip manusia modern.

-Memiliki volume otak 900-1.200 cc.

Pada tahun 1923-1927 fosil Manusia Purba Sinanthropus Pekinensis ditemukan saat


arkeologi melakukan ekskavasi. Setelah direkonstruksi, para arkeolog
memperkirakan Manusia Purba Sinanthropus Pekinensis hidup sekitar 780-600 ribu tahun
yang lalu. Berdasarkan artefak-artefak yang ditemukan setelahnya, Manusia Purba
Sinanthropus Pekinensis diketahui sudah mampu menggunakan senjata dan perkakas dari
tulang serta mampu membuat api.

Ahli paleoantropologi Tiongkok (Pei Wenzhong) pada tahun 1929 melakukan ekskavasi


untuk meneliti lebih lanjut kehidupan purba yang berada di sekitar Gua Chou Kou Tien.
Dalam ekskavasi tersebut, Pei Wenzhong menemukan batok kepala manusia masih utuh.
Penemuan Pei tersebut cukup menggemparkan ilmuan di seluruh dunia.
Dalam penggalian selanjutnya di Bukit Tulang Naga, arkeolog Tiongkok menemukan 6
batok kepala, 12 pecahan batok kepala, dan sekitar 150 gigi, serta menemukan sekitar
100 ribu alat-alat batu yang digunakan Manusia Purba Sinanthropus Pekinensis untuk
menyalakan api dan untuk berburu.

Peneliti arkeolog kembali dilanjutkan pada periode tahun 1949-1966 setelah terhenti
karena adanya Perang Tiongkok. Dalam penelitian tersebut para arkeolog menemukan
banyak fosil dan artefak. Setelah direkonstruksi para arkeolog berhasil menyimpulkan
bahwa Manusia Purba Sinanthropus Pekinensis mampu berjalan dan berdiri
tegak, Manusia Purba Sinanthropus Pekinensis laki-laki memiliki tinggi badan sekitar
156 cm dan Manusia Purba Sinanthropus Pekinensis perempuan tinggi badan 140 cm.

Usia hidup Manusia Purba Sinanthropus Pekinensis sangat pendek. Hal tersebut karena


sebagian besar meninggal sebelum berusia 14 tahun dan Manusia Purba Sinanthropus
Pekinensis jarang mencapai usia 50 tahun. Dari rekonstruksi fisik dan hasil analisis
belum memiliki tempat tinggal tetap dan tinggal di gua-gua. Untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya, Manusia Purba Sinanthropus Pekinensis masih bergantung pada alam
(mengumpulkan makanan dan berburu binatang).

2.2 Manusia Purba Di Afrika

Manusia purba di Afrika terdapat beberapa jenis manusia purba. Jenis-jenis manusia
purba yang ada di Afrika, antara lain sebagai berikut :

a. Manusia Purba Homo ergaster

Manusia Purba Homo ergater merupakan spesies hominin yang telah punah, manusia
purba hidup di Afrika timur dan selatan antara 1,9 sampai 1,4 juta tahun yang lalu pada
era pleistosen dan pendinginan iklim global. Penemuan Manusia Purba Homo ergaster
yang lengkap adalah fosil yang ditemukan di Turkana Barat, Kenya. Fosilnya berupa
manusia purba yang masih muda berumur antara 9-12 tahun, berjenis kelamin laki-laki.
Kadang-kadang Manusia Purba Homo ergaster dikategorikan sebagai subspesies dari
Manusia Purba Homo erectus. Namun menurut para ahli paleoantropologi, Manusia
Purba Homo Ergaster paling cocok disebut sebagai nenek moyang Manusia Purba Homo
Sapiens.
b. Manusia Purba Australopithecus afarensis

Fosil pertama manusia purba Australopithecus Afarensis ditemukan pada tahun 1974


di Eropa oleh D. Johanson, M. Taeib, dan Y. Coppens pada lapisan pleistosen.
Diperkirakan usia manusia purba Australopithecus afarensis 4 juta tahun. Menurut
beberapa ahli, manusia purba Australopithecus afarensis merupakan salah satu manusia
purba jenis hominid tertua di dunia. Menurut buku Sangiran Menjawab Dunia.

Manusia purba Australopithecus afarensis dikenal dengan nama Lucy. Fosil Manusia
Purba Lucy yang ditemukan pada tahun 1974 cukup lengkap terdiri dari komponen
tengkorak, rahang bawah, tulang anggota badan, tulang belakang, tulang rusuk, dan
tulang pinggul. Diperkirakan tinggi manusia purba Lucy 1,2 m. Manusia Purba Lucy
sering dijuluki ibu kemanusiaan, karena sifat purba yang dimilikinya.

Hingga saat ini ditemukan sedikitnya 324 spesimen kerangka manusia purba Lucy
di Lembah Hadar dan tiga puluh spesimen di Tanzania. Tubuh manusia purba Lucy
menurut rekonstruksi para ahli mirip simpanse dengan ukuran otak sekira 425 cc, muka
besar dan menonjol ke depan, leher kuat, perkembangan otot nyata, serta rahang yang
kekar. Manusia purba Lucy memiliki tangan panjang dan kaki pendek serta tulang
pinggul dan tulang paha yang menunjukkan bahwa manusia purba Lucy telah mampu
berdiri tegak dan bipedal. Oleh para ahli disepakati bahwa Australopithecus afarensis
merupakan percabangan pertama dari kera ke manusia.

c. Manusia Purba Australopithecus africanus

Manusia Purba Australopithecus africanus ditemukan pertama kali oleh Reymond Dart


pada tahun 1924 di Taung, Afrika Selatan. Bagian tubuh yang ditemukan adalah
tengkorak. Menurut Reymond Dart karakteristik yang dimiliki manusia purba
Australopithecus africanus antara lain sebagai berikut ini :

-Hidup sekitar 3-2 juta tahun lalu.

-Bertempat tinggal di tempat terbuka seperti padang rumput.

-Memiliki volume otak 450-600 cc.

-Memiliki tinggi badan sekira 150 cm.

-Dapat berdiri tegak dan berjalan dengan dua kaki.


Berdasarkan bentuk tengkorak dan rahang, diperkirakan manusia purba Australopithecus
africanus telah mengonsumsi buah-buahan dan tumbuhan. Dalam perkembangan
selanjutnya, manusia purba Australopithecus africanus mulai memakan daging. Oleh
karena itu, para ahli mengategorikan Manusia Purba Australopithecus africanus sebagai
spesies pertama yang melakukan perburuan binatang besar. 

Adapun dasar kesimpulan tersebut adalah pada banyaknya pecahan tulang binatang yang
ditemukan di sekitar fosil manusia purba Australopithecus africanus. Para ahli
menganggap bahwa Manusia Purba Australopithecus africanus merupakan keturunan
langsung dari Manusia Purba Australopithecus afarensis. Hal tersebut karena struktur
fosil Manusia Purba Australopithecus africanus lebih muda daripada Manusia Purba
Australopithecus afarensis.

d. Manusia Purba Ardipithecus Ramidus

Pada tahun 1994, Yohannes, Haile Selassie menemukan fosil Manusia Purba


Ardipithecus Ramidus di Etiopia. Penemuan Yohannes tersebut mengundang rasa ingin
tahu para antropolog dari Universitas Berkeley. Dalam penelitian lanjutan, para
antropolog menemukan struktur kerangka manusia purba yang cukup lengkap jika
dibandingkan dengan penemuan fosil manusia purba yang lain.

Penemuan tersebut adalah tengkorak, gigi, tulang panggul, tangan, dan kaki yang
berjumlah 35 potongan. Setelah penemuan tersebut direkontruksi, diperkirakan bahwa
manusia purba Ardipithecus Ramidus memiliki berat sekitar 50 kg dengan tinggi badan
120 cm, volume otak seukuran dengan ukuran otak simpanse dan diperkirakan hidup
pada 4,4 juta tahun yang lalu.

Dengan melalui analisis lengan, jari tangan, dan jari kaki, para ahli menyimpulkan bahwa
Manusia Purba Ardipithecus Ramidus pandai memanjat pohon. Manusia
Purba Ardipithecus Ramidus memiliki gigi seri dan taring yang lebih besar daripada kera
modern. Dari analisis gigi tersebut, maka dapat diketahui bahwa Manusia Purba
Ardipithecus Ramidus merupakan pemakan buah-buahan, tanaman, daun, dan mamalia
kecil.
e. Manusia Purba Australopithecus Robustus

Fosil Manusia Purba Australopithecus Robustus banyak ditemukan di wilayah Afrika


Selatan. Manusia Purba Australopithecus Robustus ditemukan oleh Robert Broom di
Kromdraai dan Swaktrans, Afrika Selatan. Manusia Purba Australopithecus Robustus
diperkirakan hidup 2-1 juta tahun yang lalu, memiliki bentuk tubuh yang lebih tinggi,
berat, dan kekar. 

Berikut ciri-ciri Manusia Purba Australopithecus Robustus berdasarkan buku Sangiran


Menjawab Dunia :

-Memiliki susunan gigi taring dan seri yang lebih teratur.

-Rahang dan gigi berukuran besar serta kuat.

-Muka lebih lebar, lebih datar, dan lebih rendah dibandingkan Australopithecus africanus.

Manusia Purba Australopithecus Robustus menurut para ahli termasuk tipe vegetarian
yang menggantungkan makanannya pada tumbuh-tumbuhan, dedauan, buah-buahan, dan
biji-bijian.

f. Manusia Purba Homo Rhodesiensis atau Manusia Purba Homo Africanus

Manusia Purba Homo Rhodesiensis adalah manusia purba Rhodesia. Pada tahun 1921
fosil tempurung kepala Manusia Purba Homo Rhodesiensis ditemukan pertama kali oleh
seorang penambang timah di Gua Broken Hill, Rhodesia bernama Tom Zwiggler.
Penemuan Tom tersebut kemudian diteliti lebih lanjut oleh dua arkeolog yaitu Raymond
Dart dan Robert Broom.

Dalam penelitiannya kedua arkeolog tersebut menemukan tulang paha, rahang, bawah,
dan tulang kering. Selanjutnya mereka menyimpulkan bahwa Manusia Purba Homo
Rhodesiensis merupakan nenek moyang bangsa Afrika dari ras Negroid. Manusia
Purba Homo Rhodesiensis hidup pada 300 ribu-125 ribu tahun lalu dan diperkirakan
memiliki karakteristik kehidupan lebih maju dibandingkan manusia purba
jenis Australopithecus africanus.
G. Manusia Purba Orrorin Tugonensis

Fosil Manusia Purba Orrorin Tugonensis ditemukan oleh tim peneliti dari Prancis yang
dipimpin oleh paleontologis Brigittle Senut dan geologis Martin Pickford di wilayah
Tugen Hills, Kenya Tengah. Para peneliti tersebut menemukan lebih dari 11 fosil yang
berumur 6,2 sampai 6 juta tahun yang lalu. Fosil Manusia Purba Orrorin tugonensis hidup
kira-kira 6 juta tahun yang lalu. Manusia purba ini memiliki kombinasi antara sifat
manusia dan kera yang khas sehingga para ahli memasukkannya dalam genus baru yang
diberi nama Manusia Purba Orrorin tugonensis yang artinya manusia purba asli dari
Tugen.

2.3 Manusia Purba Di Eropa

Jenis-jenis manusia purba di Eropa antara lain sebagai berikut ini :

a. Manusia Purba Homo Heidelbergensis

Pada tahun 1908 ditemukan fosil Manusia Purba Homo Heidelbergensis oleh Dr.


Scoetensack di kota Heidelbeng, Jerman. Manusia Purba Homo Heidelbergensis menurut
Scoetensack hidup sekitar 600-400 ribu tahun yang lalu dan dianggap nenek
moyang Manusia Purba Homo Neanderthalensis dan Manusia Purba Homo Sapiens.

Volume otak Manusia Purba Homo Heidelbergensis 1.100-1.400 cc. Volume otak hampir


sama degnan volume otak manusia modern yang rata-rata sebesar 1.350cc. Rata-rata
tinggi badan Manusia Purba Homo Heidelbergensis sekitar 180 cm dan otot badan serta
rangkanya lebih kuat daripada manusia modern. Fosil Manusia Purba Homo
Heidelbergensis yang ditemukan di Eropa bagian selatan menurut analisis Lee Berger
(Universitas Witwatersrand) memiliki tinggi badan sekitar 210 cm. Oleh hal tersebutlah,
Lee Berger menyebut Manusia Purba Homo Heidelbergensis sebagai manusia raksasa.

Diperkirakan Manusia Purba Homo Heidelbergensis mampu menggunakan peralatan


yang cukup maju untuk berburu dan berperilaku lebih modern. Binatang buruan Manusia
Purba Homo Heidelbergensis antara lain badak, kuda nil, beruang, rusa, dan kuda. Hal
tersebut dibuktikan dengan penemuan tombak, pentungan, dan lukisan yang ada di
dinding gua.
Manusia Purba Homo Heidelbergensis sudah mengenal bahasa walaupun dalam tingkat
sederhana. Para ahli menyimpulkan Manusia Purba Homo Heidelbergensis sudah
menggunakan bahasa berdasarkan morfologi telinga bagian luar dan tengah yang
memiliki kemiripan dengan manusia modern.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik keimpulan bahwa :

Jenis manusia purba di asia yaitu:

a. Manusia Purba Sinanthropus Pekinensis atau Manusia Purba Pithecanthropus


Pekinensis

b. Manusia Purba Sinanthropus Lantianensis atau Manusia Purba Pithecanthropus


Lantianensis

Jenis Manusia Purba di Afrika:

a. Manusia Purba Homo Ergaster

b. Manusia Purba Australopithecus Afarensis

c. Manusia Purba Australopithecus africanus

d. Manusia Purba Ardipithecus Ramidus

e. Manusia Purba Australopithecus Robustus

f. Manusia Purba Homo Rhodesiensis atau Manusia Purba Homo Africanus

g. Manusia Purba Orrorin Tugonensis

Jenis Manusia Purba di Eropa:

a. Manusia Purba Homo Heidelbergensis

b. Manusia Purba Homo Neanderthalensis

c. Manusia Purba Homo Cro Magnon


3.2 SARAN

Diharapkan agar masyarakat dapat memahami maksud dari makalah ini dan bisa
menambah pengetahuan dan wawasan tentang kehidupan manusia purba pada zaman
dahulu, dan terdapat banya jenis-jenis manusia purba yang ada.

Anda mungkin juga menyukai