Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERKEMBANGAN MANUSIA

Disusun Oleh :

KIKI TAUFAN FITRIAWAN : 20.11.1001.7311.097

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

2021
KATA PENGANTAR
     Puji syukur penulis ucapkan kehadzirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

     Saya selaku penulis tak pernah luput megucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian tugas makalah ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada wktunya.
Dan tak lupa jua kami megucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu Matakuliah
ini. Dalam penyusunan makalah perkembangan manusia ini, penulis berharap kiranya
dapat bermanfaat terutama bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.
Apabila terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf dan
kami sangat mengharap kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk penulisan
kembali karya ini menjadi jauh lebih sempurna.

Samarinda, Maret 2021

Penyusun

Kiki Taufan Fitriawan


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I.............................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................4

C. Tujuan................................................................................................................4

D. Manfaat..............................................................................................................4

BAB II...........................................................................................................................5

PEMBAHASAN............................................................................................................5

A. Pengertian Perkembangan.................................................................................5

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan ........................................5

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Usia Dini ..............9

BAB III........................................................................................................................12

PENUTUP...................................................................................................................12

A. Kesimpulan......................................................................................................12

B. Saran................................................................................................................12

`DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan manusia tersusun dari tingkat primitif sampai moderen. Dengan


adanya ilmu paleontologi yang merupakan pengetahuan tentang manusia purba,
maka pemikiran tentang sejarah perkembangan manusia semakin berkembang dengan
pesat untuk mencoba memberikan jawaban atas pemikiran Charles Darwin tentang
adanya the missing link.
Menurut tingkatannya, manusia dibedakan atas :
 Protoantropik sebagai awal manusia. 
 Paleontropik sebagai manusia purba. 
 Neontropik sebagai manusia baru.

1. Protoantropik.

Salah satu pendapat yang berkembang menyebutkan bahwa benua Afrika merupakan
tempat asal manusia. Temuan fosil manusia purba pada tingkatan Protoantropik di
Afrika yang terkenal adalah :

 Australopithecus Africanus, yang artinya kera selatan dari Afrika. 


 Pleisiadapis, yang merupakan fosil prosimian yang sangat primitif dan masih
bercakar.
 Paranthropus, yang disinonomkan dengan Australopithecus robustus yaitu
kera selatan yang besar.

Temuan fosil manusia purba pada tingkatan Protoantropik di Jawa yang terkenal
adalah :
 Pithecanthropus Erectus, yang artinya manusia kera berjalan tegak yang
ditemukan oleh Dr. Eugene Dubois pada tahun 1891,  di desa Trinil Jawa
Tengah. Nama Pithecanthropus Erectus diberikan atas dasar perbedaan
rongga tengkorak antara manusia sekarang dengan kera, sekitar 930 cc, dan
paha kiri yang sudah agak besar yang memberikan petunjuk bahwa ia sudah
berjalan dengan tegak.
Temuan fosil manusia purba pada tingkatan Protoantropik di China yang terkenal
adalah :

Fosil manusia purba di goa Chou Kou Tien yang terletak di sebelah barat daya
Beijing, yang ditemukan Devidson Black, pada tahun 1927, Karena banyaknya
jumlah fosil tulang yang ditemukan, sehingga goa tersebut dikenal sebagai Dragon
Bone Hill. Selain dari fosil tulang belulang manusia purba, ditemukan juga peralatan
berburu dan memasak. Diperkirakan mereka berasal dari Jaman Pleistocenum
tengah. 

2. Palaeontropik.

Temuan fosil manusia purba pada tingkatan Palaeontropik di Afrika yang terkenal
adalah :

 Homo Rhodisiensis, yaitu manusia dari Rhodesia, pada tahun 1921. Volume


tengkoraknya sekitar 1.300 cc, muka dan lehernya panjang, lobang mata
tinggi dan sempit, giginya mempunyai tipe seperti manusia modern, dari
tulang kaki diperkirakan mereka sudah dapat berjalan dengan tegak.

 Africanus Nyarasiensis, yaitu manusia Afrika dari Nyarasa. Diperkirakan


manusia ini hidup pada jaman Pleistocen tengah.

Temuan fosil manusia purba pada tingkatan Palaeontropik di Jawa yang terkenal
adalah :

 Homo Soloensis, yaitu manusia dari Solo, yang ditemukan


oleh Oppenoorth, pada tahun 1931, di desa Ngandong tepi sungai
Bengawan Solo. Dari fosil tulang tengkorak tersebut terlihat mempunyai dahi
hampir rata dengan kepala bagian depan, tulang rahang bawah yang besar,
dan tidak mempunyai dagu. Diperkirakan Homo Soloensis ini hidup dari
jaman Pleistocen atas. 

 Homo Wajakensis, yaitu manusia dari Wajak, yang ditemukan oleh Dr. E.


Dubois, pada tahun 1890, di desa Wajak di tepi sungai Berantas
Tulungagung.  Kapasitas tengkorak (carnial) antara 1.550 - 1650 cc. Dari
tulang-tulang yang ditemukan, muncul teori bahwa Homo Wajakensis
merupakan emigran dari daratan Asia, yaitu bangsa Wedoid, yang kemudian
terus beremigrasi ke Australia dan merupakan penduduk asli
Australia (Aborigin), yaitu manusia Talgai dan manusia Keilor. Teori lain
menyebutkan, bahwa ada garis hubungan langsung dari Pithecanthropus
Erectus menuju Homo Soloensi, Homo Wajakensis, ke manusia Talgai dan
Keilor menjadi manusia Australia (Aborigin) yang sekarang. Sedangkan teori
lain yang berkembang adalah Australoid yang sekarang  adalah keturunan
langsung dari Pithecanthropus Erectus.

Temuan fosil manusia purba pada tingkat Palaeontropik di Eropa yang terkenal
adalah :
 Homo Heidelbergensis, yaitu manusia dari Heidelberg, yang ditemukan
oleh Dr. Otto Schoetensach pada tahun 1907.  Tulang rahangnya jauh lebih
besar daripada yang dimiliki manusia modern, dagunya lebih menyerupai
milik manusia daripada kera, dan giginya sudah seperti gigi manusia
sekarang. Banyak teori yang menyebutkan bahwa Homo Heidelbergensis
lebih dekat pada manusia moderen daripada Pithecanthropus Erectus
atau Sinantropus Pekinesis.  Juga dikatakan ada kemungkinan
Heidelbergensis adalah nenek moyang Homo Neanderthalensis.

 Homo Neanderthalensis, yaitu manusia dari Neanderthal, yang fosil tulang


belulangnya banyak di temukan di Gibraltar dan Dusseldorf. Pada tahun
1906, Prof. Sollas menamai fosil-fosil tersebut dengan Homo
Neanderthalensis. Ciri-ciri Homo Neanderthalensis adalah bentuk badannya
pendek, tulang pahanya melengkung ke muka seperti pada kera, tengkorak
kepalanya besar dan berat, raut muka panjang dengan hidung pesek dan
lehernya pendek. Tulang-tulang rahang atas menyolok dan tulang rahang
bawah berat dan tampak kuat. Tulang dagunya tidak berkembang penuh,
tangannya relatif pendek dan sangat kuat. Ukurannya sudah menyerupai
manusia. Menurut Prof. Weidenreich, Homo Neanderthalensis merupakan
nenek moyang langsung Homo Sapiens.
3. Neontropik.
Neontropik yang berarti manusia baru. Berasal dari jaman Pleistocenum atas, belum
termasuk sebagai Homo Sapiens yang berasal dari jaman Homolenum awal. Temuan
fosil manusia purba pada tingkatan Neontropik yang terkenal adalah :

 Homo Cromagnonsis, yaitu manusia dari Cromagnon, yang ditemukan di


daerah Perancis Selatan pada tahun 1868. Ciri-ciri Homo Cromagnonsis
adalah volume tengkoraknya 1.600 cc, bentuk tengkoraknya panjang, tulang
dahinya sama tingginya dengan dahi manusia modern.  Lututnya masih
bengkok ke depan bila berjalan. Lengan bawah jauh lebih panjang
dibandingkan dengan lengan atas. Banyak anggapan bahwa Homo
Cromagnonsis adalah nenek moyang dari ras Caucasoid.

 Homo Grimaldinensis, yaitu manusia dari Grimaldi (pantai Riviera). Ciri-ciri


fisik hampir sama dengan Homo Cromagnonsis. Volume tengkorak untu yang
pria adalah 1.265 cc dan yang perenpuan 1.454 cc. Pada grimaldi lebih
banyak sifat-sifat Negro daripada Cromagnon.

B. Rumusan Masalah
Apa pengertian dari periodisasi perkembangan manusia ?
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Untuk mengetahui pengertian periodisasi perkembangan manusia.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan 

D. Manfaat Penulisan Makalah


     Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Psikologis ibu dan anak yang
mempelajari mengena faktor-faktor yang mempengaruhi periodisasi perkembangan
manusia.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan
     Dasarnya, perkembangan merujuk kepada perubahan sistematik tentang fungsi-
fungsi fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi perkembangan biologis dasar sebagai
hasil dari konsepsi (pembuahan ovum dan sperma), dan hasil dari interaksi proses
biologis dan genetika dengan lingkungan. Sementara perubahan psikis menyangkut
keseluruhan karakteristik psikologis individu, seperti perkembangan kognitif, emosi,
sosial, dan moral.

     Perkembangan merupakan proses yang dialami oleh individu mulai dari masa
konsepsi sampai meninggal dunia yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan
berkesinambungan. Hal ini senada dengan pernyataan dari Abin Syamsuddin bahwa
perkembangan adalah proses yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan
(maturity) yang berlangsung secara sistematis (Lefrancois, 1975), progresif
(Witherington, 1952), dan berkesinambungan (Hurlock, 1956) baik pada aspek fisik
maupun psikis.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan 


     Secara umum periodisasi perkembangan anak selama masa perkembangannya
akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terangkum dalam dua faktor yakni faktor
internal dan faktor eksternal.

1) Faktor Internal
     Yang dimaksud dengan faktor internal adalah segala sesuatu yang ada dalam diri
individu yang keberadaannya mempengaruhi dinamika perkembangan. Termasuk ke
dalam faktor-faktor internal tersebut adalah faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan
faktor kematangan fisik dan psikis. 

2) Faktor Eskternal
     Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar diri individu yang
keberdaannya mempengaruhi terhadap dinamika perkembangan. Yang termasuk
faktor eksternal antara lain : faktor sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, dan
faktor lingkungan non fisik.
     Pertumbuhan dan perkembangan tidak hanya menyangkut masalah fisik atau
jasmani saja, tetapi juga menyangkut masalah rohani. Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap individu terdapat beberapa macam, antara lain :

1. Faktor Pembawaan
     Pada waktu anak lahir, membawa berbagai kemungkinan potensi yang ada pada
dirinya. Secara umum kemungkinan-kemungkinan potensi yang ada pada anak yang
baru lahir adalah :
 Kecerdasan
 Bakat-bakat khusus
 Jenis kelamin
 Jenis ras
 Sifat-sifat fisik
 Sifat-sifat kepribadian
 Dorongan-dorongan
     Pada waktu dilahirkan anak telah merupakan satu kesatuan psycho-physis sebagai
hasil pertumbuhan yang teratur dan kontinu sewaktu dalam kandungan ibu. Selama
perkembangannya individu-individu itu tidak statis, melainkan dinamis, dan
pengalaman belajar yang disajikan kepada mereka harus sesuai dengan sifat-sifat
khasnya yang sesuai dengan perkembangannya itu. 

     Jenis kelamin dan jenis ras merupakan faktor bawaan yang dibawa oleh individu
sejak lahir. Perkembangan atau fase selanjutnya tiap individu akan berbeda-beda baik
dari segi fisik/jasmani maupun perkembangan rohaninya. 

     Masa anak-anak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan.
Masa anak-anak awal dimulai ketika anak berusia antara 2 sampai 6 tahun. Pada masa
anak awal perkembangan fisik anak akan terlihat lambat dibandingkan dengan
pertumbuhan pada masa bayi. Pada anak usia ini faktor pembawaan anak akan mulai
terlihat dan orangtua atau orang yang lebih tua darinya akan memperoleh gambaran
tentang kebiasaan dan kemampuan anak.
2. Faktor Lingkungan
     Kehidupan manusia khususnya anak-anak dibutuhkan banyak berinteraksi dengan
individu lainnya. Lingkunagn fisik (phiysical envirenment) banyak mempengaruhi
perkembangan individu. Faktor lingkungan seperti halnya alam sekitar disebut
sebagai faktor exogen.

     Pada anak usia ini anak anak sudah siap memasuki dunianya yakni masuk dunia
kanak-kanak. Kemampuan berbicara, mobilitas, keikutsersertaan sosial yang cepat,
kesemuanya mempercepat pertumbuha intelektual anak. Pada masa anak usia seperti
ini telah mendapat sebagian besar perkembangan berbahasa mereka sebagai salah
satu tugas belajar mereka yang penting. Kemampuan berbahasa yang dicapai akan
memeudahkan mereka belajar lebih lanjut.

     Faktor lingkungan yang paling berpengaruh terhadap perkembangan anak usia ini
adalah orang tua. Orang tua sebagai guru alamiah akan mampu melihat dan mengerti
serta menanggapi kemauan anak. Melalui berbagai komunikasi serta interaksi dengan
orang tua akan terbentuk sikap, kebiasaan dan kepribadian seorang anak, selain itu
ada pula faktor lingkungan yang secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan
anak, seperti halnya dengan kebudayan. Kebudayaan (culture) secara tidak langsung
ikut mewarnai situasi, kondisi ataupun corak interaksi di mana anak itu berada. Selain
faktor-faktor di atas, faktor agama juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan
pribadi dan kebiasaan anak. Salah satunya adalah anak mulai tahu tentang kebersihan,
yakni dengan melakukan buang air di tempat yang biasa dilakukan oleh orang tuanya.

     Bertitik tolak dari pandangan bahwa tidak ada satu model motivasi yang
sempurna, dalam arti masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, para
ilmuwan terus menerus berusaha mencari dan menemukan sistem motivasi yang
terbaik,dalam arti menggabung berbagai kelebihan model-model tersebut menjadi
satu model.
     Tampaknya terdapat kesepakatandi kalangan para pakar bahwa model tersebut
ialah apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prest`si
seseorang individu . Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal.

a. Faktor internal adalah :

1. Kecakapan dan keterampilan seorang anak.


     Seorang anak yang cakap dan terampil akan lebih mudah dalam mengembangkan
potensi-potensi yang ada dalam dirinya. Contohnya: seorang anak yang pandai
bergaul, akan lebih mudah dalam bersosialisasi dengan lingkungannya.

2. Harga diri.
     Seorang anak yang dapat menghargai dirinya sendiri dengan baik tidak akan
mengalami kesulitan dalam menghadapi berbagai hal yang dihadapinya.

3. Persepsi seseorang anak mengenai diri sendiri.


     Pandangan seorang anak terhadap dirinya dapat mempengaruhi dalam
perkembangan konatifnya. Seorang anak yang memandang dirinya buruk akan lebih
sulit dalam mengembangkan potensi dalam dirinya. Contoh: seorang anak yang
kurang percaya diri akan merasa malu untuk menunjukkan kemampuannya.

4. Keinginan.
     Anak yang memiliki keinginan dipastikan memiliki motivasi yang tinggi untuk
meraih keinginannya.

b. Faktor eksternal ialah :

1. Adanya orang terdekat yang dapat dipercaya.


     Dengan adanya orang-orang yang mempunyai hubungan erat/dekat dan orang
tersebut dapat memberikan kepercayaan sehingga melalui orang-orang terdekatnya
itu perkembangan konatif anak dapat meningkat karena adanya dorongan dari orang-
orang yang tersayang. Contohnya: sahabat, orang tua, kakak, dan adik.

2. Cara orang tua mendidik dan membina anak.


     Orang tua yang mendidik anak dengan cara bertahap dalam menjelaskan sesuatu
hal, dan mendidik anak dengan penuh kasih sayang, biasanya anak-anak mereka
memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan mereka akan mudah dalam
mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Contohnya: orang tua
mengajarkan tentang kepercayaan diri kepada seorang anak disertai dengan
memberikan dorongan kepada anak.

3. Jenis dan sifat pergaulan.


     Pergaulan seorang anak dalam lingkungannya akan berpengaruh terhadap motivasi
yang dimunculkan dalam dirinya.

4. Kelompok bermain dimana seseorang anak bergabung.


     Kelompok bermain yang diikuti oleh seorang anak berpengaruh dalam
pengembangan potensi seorang anak.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Usia Dini


1. Faktor perkembangan anak usia dini

a. Faktor keturunan (hereditas)


     Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu.
Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang
diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang
dimiliki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai
pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen.

     Setiap individu yang lahir ke dunia dengan suatu hereditas tertentu, ini berarti
bahwa karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan/ pemindahan dari cairan-
cairan “geminal” dari pihak orang tuanya. Disamping itu individu tumbuh dan
berkembang tidak lepas dari lingkungannya, baik lingkungan fisik, psikologis,
maupun lingkungan sosial. Setiap pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks
merupakan hasil interaksi dari hereditas dan lingkungan. Agar kita dapat mengerti
dan mengontrol perkembangan tingkah laku manusia, kita hendaknya mengetahui
hakekat dan peranan dari masing-masing (hereditas dan lingkungan).

     Warisan atau keturunan memiliki peranan dalam pertumbuhan dan perkembangan


anak. Ia lahir ke dunia ini membawa berbagai ragam warisan yang berasal dari Ibu
bapaknya, atau nenek dan kakeknya, warisan (keturunan atau pembawaan) tersebut
yang paling penting antara lain : bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, intelgensi,
bakat, sifat-sifat, atau watak dan penyakit warisan yang di bawa anak sejak dari
kandungan sebagian besar berasal dari kedua orang tuanya dan selebihnya berasal
dari nenek dan moyangnya dari kedua belah pihak (Ibu dan Ayahnya). Hal ini sesuai
dengan hukum mendel yang dicetuskan Gregor mendel (1857) setelah mengadakan
percobaan perkawinan berbagai macam tanaman dikebunnya. Hukum mendel ini juga
berlaku untuk manusia. Warisan yang diterima anak tidak selamanya berasal dari
kedua orang tuanya, tetapi dapat juga dari nenek atau kakeknya. Misalnya seorang
anak memiliki sifat pemarah, itu tidak dimiliki oleh ibu-bapaknya tetapi kakeknya. 

2. Faktor Yang Mendasari Perkembangan Anak Usia Dini

     Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan


pribadi anak. Meskipun bukan menjadi satu-satunya faktor, namun keluarga
merupakan unsur yang sangat menentukan dalam pembentukan kepribadian dan
kemampuan anak sebagai dasar pertumbuhan dan perkembangan yang cukup kuat
untuk menjadi manusia dewasaHal tersebut mempunyai pengaruh yang cukup kuat
terhadap keturunan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada usia selanjutnya. 

     Dari sinilah kita mengetahui bahwa faktor keturunan mempunyai pengaruh yang
sangat besar, meskipun bukan menjadi satu-satunya faktor. Hal ini dikarenakan masih
ada unsur-unsur/ faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti; faktor keluarga dan masyarakat.

a. Faktor Keluarga
     Keluarga merupakan satuan sosial yang paling sederhana dalam kehidupan
manusia. Anggotanya terdiri dari ayag, ibu dan anak-anak. bagi anak keluarga
merupakan lingkungan sosial pertama yang dikenalnya.
     Peranan lingkungan keluarga selain tempat pertemuan antarkomponen yang ada
didalamnya, lebih dari itu juga memiliki fungsi reproduktif, religius, rekreatif,
edukatif, sosial dan protektif.Peran yang diambil orang tua khususnya ibu, pada
masa-masa awal kelahiran anak, sangatlah besar, mendalam, dan mendasar, karena
sejak bayi anak di gendong dan di susui ibunya. Hubungan antara ibu dengan anak
begitu kuat, kepribadian, tingkah laku, dan semua ekspresi orang tua di tuangkan
melalui semacam kekuatan yang tersembunyi yang lambat laun membentuk diri anak
menjadi manusia.Pada masa ini anak membutuhkan seorang ibu yang mau
meluangkan waktunya untuk mengembangkan sifat-sifat yang kontra dengan
pertumbuhan yang seimbang, seperti perasaan takut, dan berharap, senang dan benci.
     Faktor yang paling penting di dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah
teladan dari orang tuanya. Anak-anak akan mengamati, berusaha meniru, melakukan
kesalahan, melupakan dan untuk sesaat anak-anak akan berusaha untuk mencari ide
alternatif serta kemudian mempolakan dirinya kepada model orang tuanya.

     Tetapi harus di akui bisa jadi kontraproduktif, bila para orang tua tidak
memberikan teladan yang tidak baik. Teladan orang tua jauh lebih membekas dari
semua kata yang mereka ajarkan.

     Penanaman prinsip-prinsip musyawarah, keimanan, saling menolong, kewibawaan


seorang ayah dalam keluarga, sikap yang muda menghormati yang tua, yang tua
mengasihi yang lebih muda, itu semua merupakan teladan yang perlu di tanamkan
pada seorang anak pada masa awal kanak-kanak. Dia akan tumbuh berkembang
sesuai dengan dasar-dasar di atas.

b. Pengaruh masyarakat

     Lingkungan ketiga yang mempengaruhi perkembangan anak adalah lingkungan


masyarakat, selain pendidikan dalam keluarga dan sekolah masyarakat dapat
dikatakan suatu alat pendidikan yang tidak kalah pentingnya dari keluarga dan
sekolah.

     Dalam pengertian yang sederhana masyarakat adalah kumpulan individu dan


kelompok yang diikat oleh kesatuan negara kebudayaan dan agama.

     Disini sepintas peranan lingkungan masyarakat bukan merupakan lingkungan


yang mengandung unsur tanggung jawab, melainkan hanya merupakan unsur
pengaruh belaka, tetapi norma dan tata nilai yang ada terkadang lebih mengikat
sifatnya. Bahkan terkadang pengaruhnya, lebih besar dalam perkembangan
kepribadian anak baik dalam bentuk positif maupuan negatif.

     Hal ini, disebabkan karena adanya interaksi antara anak sebagai individu dan
masyarakatnya sehingga dalam perkembangan anak sangatlah penting dan tidak
boleh diabaikan begitu saja akan pengaruh faktor lingkungan masyarakat
sekitar.Karena boleh jadi anak yang tadinya penurut, baik akan tetapi karena
lingkungan masyarakat yang kurang baik anak akan bersikap sebaliknya.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
     Perkembangan manusia dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor-faktor
seperti yang telah disebutkan dan di jelaskan diatas. Faktor-faktor ini dapat
mempengaruhi perkembangan manusia mulai sejak lahir sampai meninggal dalam
mempengaruhi ke arah yang lebih baik maupun yang tidak baik. 

B. Saran
     Demikian makalah periodisasi perkembangan manusia ini dapat menjadi ajuan
dalam meningkatkan wawasan kita tentang faktor-faktor perkembangan manusia,serta
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dalam kesempurnaan makalah
saya.
DAFTAR PUSTAKA

https://legalstudies71.blogspot.com/2016/01/sejarah-perkembangan-manusia.html

Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, PT
Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009

M. Nur Ghufron, “Psikologi”, Kudus: Nora Media Enterprise 2011

Muzdalifah M Rahman, S.Psi, M.Si., “Psikologi Perkembangan”, Kudus: Nora


Media Enterpise 

Prof. Dr. Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Andi Offset, Yogyakarta,
2002

Anda mungkin juga menyukai