A N G G O TA K E L O M P O K :
1 . A N A N D A T R I L I N TA N G P (09)
2 . A U L I A FA R A H I Z Z AT I (18)
3 . A U L I A K A R T I K A L O PA (19)
4 . C L A R I S A A N I N D I TA C (27)
5 . D E O FA N O A RY U N A E (30)
6 . D E W I R I A N A R A H M AWAT I (33)
1. Sangiran
Sangiran berada di perbatasan Sragen &
Karangannyar. Sangiran memiliki luas 8 km ke
utara-selatan dan 7 km ke arah timur-barat.
1. jenis Meganthropus
berdasarkan penelitian von koenigswald di Sangiran tahun 1936 dan 1941. kemudian para
ahli menamakan dengan sebutan Meganthropus Paleojavanicus, artinya manusia
raksasa dari jawa. Manusia ini memiliki ciri rahang kuat dan badan yang tegap yang
makanannya tumbuh-tumbahan yang hidupnya di perkirakan zaman Pleistosen Awal.
2.jenis Pithecanthropus
Pada penelitian Eugene Dubois tahun 1980 di dekat Trinil, terbentuk kerangka
manusia, tetapi masih terlihat tanda-tanda kera. Jenis ini dinamakan
Pithecanthropus Erectus, artinya manusia kera yang berjalan tegak. Jenis ini
juga ditemukan di Mojokerto, sehingga disebut Pithecanthropus
mojokertensis. Jenis manusia purba yang juga terkenal sebagai rumpun Homo
erectus ini paling banyak ditemukan di Indonesia.
3.Jenis Homo
Fosil jenis Homo ini pertama diteliti oleh von Reitschoten di Wajak. Ciri-ciri
jenis manusia Homo ini muka lebar, dan mulutnya menonjol, sekalipun tidak
semenonjol jenis Pithecanthropus. Hidup dan perkembangan jenis manusia ini
sekitar 40.000 – 25.000 tahun yang lalu.
Homo Sapiens artinya ‘manusia
sempurna’ baik dari segi fisik, volume
otak maupun postus badanya yang
secara umum tidak jauh berbeda
dengan manusia modern. Kadang-
kadang Homo Sapiens juga diartikan
dengan ‘manusia bijak’. Rangka Homo
Sapiens kurang kekar posturnya
dibandingkan Homo erectus. Salah
satu alasannya karena tulang
belulangnya tidak setebal dan
sekompak Homo erectus.