Anda di halaman 1dari 9

Jawaban Latihan 1

1. Penemuan fosil Homo erectus berperan penting bagi kehidupan ilmu pengetahuan karena
spesies manusia purba Homo erectus sebagai penghubung adanya evolusi dari sejenis
kera menjadi manusia.

2. manusia yang mati jika dikubur dalam tanah akan menjadi fosil 

3. Jenis manusia purba yg ditemukan von Koenigswald adalah


a) Meganthropus Paleojavanicus, jenis manusia tertua yang ada di Indonesia. Von
Koenigswald menemukan fosilnya pada tahun 1936 di daerah Sangiran.
b) Pithecanthropus Soloensis, jenis manusia kera yang berasal dari Solo. Von
Koenigswald bersama Openort menemukan pada tahun 1931 di daerah Ngandong.
c) Pithecanthropus Mojokertensis, sesuai namanya ini adalah jenis manusia yang
berasal dari Mojokerto. Van Koenigswald pertama kali menemukan tengkorak anak-
anak pada tahun 1939 di Mojokerto.
d) Homo Erectus Soloensis, ditemukan oleh Von Koenigswald di Lembah Bengawan
Solo sekitar tahun 1931-1933.

4. Homo erectus dianggap telah memiliki kemampuan inteligensi yang tinggi. Bukti-bukti
yang mendukung pernyataan tersebut adalah:
 Volume otak yang besar
 Ditemukannya peralatan batu di sekitar fosil Homo erectus

5. Homo erectus hidup di zaman paleolitikum. Alat yang digunakan terbuat dari batu yang
belum diasah. Mereka hidup nomaden/berpindah pindah, berkelompok dan mencari
makan dengan cara berburu.
Jawaban Latihan 2

1. Manusia purba yang ditemukan di Cina disebut Homo Pekinensis, yang berarti “manusia
dari Peking” (sekarang Beijing).Homo Pekinensis ditemukan di Gua Choukoutien sekitar
40 km dari Peking.Fosil ini ditemukan oleh seorang sarjana dari Kanada bernama
Devidson Black dan Franz Weidenreich. kerangka jenis manusia purba ini menyerupai
kerangka Pithecanthropus Erectus.

2. Aspek non fisik Sinanthropus Pekinensis :


 Aspek sosial, meliputi segala hal yang melekat pada kehidupan manusia seperti
tradisi, adat, kelompok dan masyarakat.
 Aspek ekonomi, meliputi hal yang berkaitan dengan industri, perdagangan,
perkebunan, ekspor-impor, transportasi, pasar dan lainnya. Dalam geografi aspek
ekonomi berperan dalam membentuk suatu teori-teori keruangan seperti kutub
pertumbuhan, teori titik henti dan lainnya.
 Aspek budaya, meliputi segala yang mencakup pendidikan, agama, bahasa,
kesenian dan lainnya.
 Aspek politik, meliputi hal yang berkaitan dengan pemerintahan dan kebijakan
daerah.

3. Kesimpulan para arkeolog terkait rekontruksi Sinanthropus pekinensis pada periode


1949-1966 adalah:
 Manusia purba ini bersama Pithecanthrous erectus, berasal dari spesies yang
sama, yaitu Homo erectus
 Manusia purba ini adalah jenis manusia purba pertama yang menggunakan
peralatan

4. Kesimpulan terkait penemuan fosil tersebut adalah manusia purba Sinanthropus


lantianensis sudah memiliki kemampuan untuk membuat peralatan utuk keperluannya
sendiri.

5. Sinanthropus lantianensis ditemukan di Lantian Country Cina bagian barat laut oleh ahli
arkeologi, disebut juga Manusia Lantian. Lantianensis ditemukan tahun 1963, tapi baru di
publikasikan pada tahun 1964 oleh Woo Ju Kang. Manusia Lantian hidup sekitar 800 ribu
tahun yang lalu. Fragmen pertama yang di temukan adalah mandibula (tulang rahang).
Lantianensis diperkirakan volume otaknya 780 cchampir sama dengan Homo Erectus.
Ada sesuatu yang mencengangkan para arkeologi di Gua Chou Kou Tien, yaitu
ditemukannya 12 batok kepala, lebih dari 150 buah gigi dalam kondisi utuh. Dalam
lokasi temuan Sinanthropus Lantianensis banyak terdapat artefak yang diserpih dengan
rapi seperti batu dan abu. Temuan ini menandakan bahwa Manusia Lantian sudah
memiliki kemampuan menggunakan peralatan dan membuat api.
Jawaban Latihan 3

1. Perbedaannya :
 Manusia purba di Eropa memiki postur tubuh yg lebih tinggi dibanding
manusia purba di Asia & Afrika
 Manusia purba di Eropa juga memiliki volume otak yg lebih besar (lebih
cerdas) dibanding manusia purba di Asia maupun di Afrika.

2. Ahli paleoantropologi menganggap homo heidelbergensis sebagai manusia


raksasa karena homo heidelbergensis memiliki tinggi rata-rata 1.8 meter dan memiliki
rangka otak yang lebih besar daripada rata-rata manusia modern, yaitu 1100–1400 cm³.

3. Kemajuan heidelberg bisa ditujukan pada zaman yg mereka duduki/diamin kemajuan


zaman sangatlah berpengaruh dan kemajuan heidelberg yg lain adalah cara berburunya
yg makin maju

4. Cepatnya punah spesies ini dikarenakan pendapat dari  rudolf virchow,  penemu spesies
sekaligus seorang ahli kedokteran jerman keturunan polandia ini menganggap bahwa
meskipun spesies ini dianggap sebagai manusia modern, cuaca yang ekstrem seperti suhu
yang dingin, badai salju di eropa, serta  dan tidak ada kemampuan adaptasi yang
mumpuni membuat spesies ini sulit untuk bertahan hidup. Kurangnya keahlian adaptasi
ini menyebabkan penyakit endemik di tubuh spesies homo neanderthalensis, yang
menyebabkan kepunahan pada spesies ini.

5. Disebabkan, kalau dibandingkan dengan meganthropus jauh lebih tua dari pada cro
nagnon. Dan jika di analisis kembali, cara hidup nya meganthropus hanya
mengumpulkan tumbuhan untuk di makan sedangkan cro magnon sudah mengenal cara
hidup berburu, meramu dan mengumpulkan makanan untuk persediaan yang akan datang.
Jawaban Latihan 1
Jawaban Latihan 4

1. Fosil adalah Sisa sisa atau bekas makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral.

2. Penelitian Paleoantropologi di Indonesia dibagi para ahli dalam tiga tahap, yaitu tahap
pertama 1889-1909, tahap kedua 1931-1941, dan tahap ketiga 1952–sekarang.

a) Penelitian tahap pertama (1889—1909)


Penelitian tahap pertama dimulai oleh Eugene Dubois, dan Belanda. Dalam
penelitiannya di Kedungbrubus dan Trinil, (Kabupaten Ngawi) Dubois berhasil
menemukan sisa-sisa fosil manusia Wajak di Campurdarat. Fosil-fosil itu terdiri
dan tengkorak, ruas leher, rahang, gigi, dan tulang paha. Hasil penemuan Dubois
yang pertama kali diumumkan berupa atap tengkorak Pithecantro pus erectus
yang ditemukan di Trinil, pada lapisan Pleistosen Tengah. Volume otaknya kira-
kira 900 cc.
b) Penelitian tahap kedua (1931-1941)
Penelitiarr tahap kedua oleh Ter Haar, Oppennorth, dan Von Koenigswald pada
tahun 1931—1933. Penelitian tahap kedua ini dimulai diNgandong Kabupaten
Blora. Dalam waktu relative singkat mereka berhasil menemukan fosil manusia
lebih banyak dan hasil penemuan tahap pertama, yaitu sejumlah tengkorak dan
tulang belulang Pithecanthropus soloensis.
c) Penelitian tahap ketiga (1952-sekarang)
Penelitian tahap ketiga baru dimulai pada tahun 1952. Dan penelitian tahap ketiga
ini berhasil ditemukan fosil-fosil berupa tulang-tulang tengkorak, tulang-tulang
muka, dan fosil tengkorak Pithecanthropus soloensis pada lapisan Pleistosen
Tengah. Selain itu, ditemukan pula situs manusia purba baru di Sambungmacan
Kabupaten Sragen dekat Solo.

3. Perbedaan meganthropus palaeojavanicus dengan pithecanthropus

a) Ciri-ciri Meganthropus palaeojavanicus adalah:


- Memiliki sebuah bentuk dari perawakan dan juga bentuk badan yang dimana
tegap.
- Memiliki sebuah bentuk dari tulang pipi yang terdapat di kepala yang sangatlah
tebal.
- Tidak memiliki sebuah dagu
- Tidak memiliki sebuah otot rahang yang dimana kuat.
- Memiliki sebuah tulang kening yang diana menonjol
- Makhluk yang dimana kemudian memakan tumbuh-tumbuha dan juga merupakan
sebuah makhluk hidup yang dimana hidup berkelompok dan juga berpindah-
pindah
b) Ciri-ciri daripada Pithecanthropus adalah:
- Memiliki sebuah tulang dari rahang bawah yang dimana kuat.
- Memiliki sebuah tulang pipi yang dimana tebal.
- Memiliki sebuah kening yang diman akemudian menonjol.
- Memiliki sebuah bentk daripada tulang belakang yang dimana kemudian
menonjol dan juga tajam.
- Tidak memiliki dagu.
- Memiliki sebuah perawakan yang dimana tegap.
- Memakan berbagai macam jenis tumbuhan

4. Sinanthropus lantianensis ditemukan di Lantian Country Cina bagian barat laut oleh ahli
arkeologi, disebut juga Manusia Lantian. Lantianensis ditemukan tahun 1963, tapi baru di
publikasikan pada tahun 1964 oleh Woo Ju Kang. Manusia Lantian hidup sekitar 800 ribu
tahun yang lalu. Fragmen pertama yang di temukan adalah mandibula (tulang rahang).
Lantianensis diperkirakan volume otaknya 780 cchampir sama dengan Homo Erectus.
Ada sesuatu yang mencengangkan para arkeologi di Gua Chou Kou Tien, yaitu
ditemukannya 12 batok kepala, lebih dari 150 buah gigi dalam kondisi utuh. Dalam
lokasi temuan Sinanthropus Lantianensis banyak terdapat artefak yang diserpih dengan
rapi seperti batu dan abu. Temuan ini menandakan bahwa Manusia Lantian sudah
memiliki kemampuan menggunakan peralatan dan membuat api.

5. Persamaannya yaitu Lingkungan: di hutan kayu


Gigi seri relatif lebih kecil dari gigi bagian belakang
Jawaban Latihan 5
Jawaban latihan 6

1. Sebab sangiran sangat penting dalam penelitian sejarah, sebagai salah satu tempat
ditemukannya fosil manusia purba di indonesia oleh gustav von koenigswald pada tahun
1934. Sangiran adalah situs arkeologi di lembah sungai bengawan solo, jawa tengah.
Sangiran sangat penting dalam penelitian sejarah manusia purba, dan telah ditetapkan
sebagai warisan budaya dunia (world heritage site) oleh united nations educational,
scientific and cultural organization (unesco), yang merupakan lembaga kebudayaan
perserikatan bangsa-bangsa (pbb). 

2. Karena manusia saat itu masih mengumpulkan dan meramu tumbuhan tingkat sederhana
serta memakan makanan yg ada yaitu tumbuhan

3. Karena homo wajakensis sudah memiliki kemajuan di banding manusia purba lainnya .


Yaitu makanannya sudah dimasak walaupun masih sangat sederhana , dan juga homo
wajakensis tergolong dalam jenis homo sapiens

4. Pola hidup sinantropus pekinensis adalah berpindah-pindah tempat dari suatu tempat ke
tempat lain yang dirasa banyak makanannya. Pola seperti ini biasa disebut nomaden atau
berpindah-pindah.

5. Dengan cara melakukan penelitian mulai dari fosil,peninggalan benda-benda


prasejarah,artefak,tempat hidup. Dari situlah para ahli dapat mengetahui bagaimana seluk
beluk kehidupan manusia purba.

Anda mungkin juga menyukai