Anda di halaman 1dari 14

Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia Dan Ciri-cirinya - Tempat Penemuannya,  Di Indonesia penelitian tentang jenis-jenis

manusia purba sudah sejak abad ke-18 M, dirintis oleh seorang dokter Belanda bernama Eugene Dubois. Mula mula ia mengadakan
penelitian di Sumatera Barat namun tidak membuahkan hasil, lalu ia pindah ke Pulau Jawa . Di Pulau Jawa, ia berhasil menemukan
fosil manusia purba di desa Trinil, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada tahun 1891. Fosil manusia purba ia beri nama
pithecanthropus erectus, yang artinya manusia kera yang berjalan tegak
Penemuan fosil selanjutnya pada tahun 1936 oleh Weidenrich. Ia menemukan fosil tengkorak anak di Lembah

Sungai Brantas, desa Jetis, Mojokerto. Weidenrich menamakan fosilnya Pithecanthropus Robustus. Fosil sejenis juga ditemukan oleh
von Koenigswald di Mojokerto, ia menyebutnya Pithecanthropus Mojokertensis.

Pada penelitian dan penggalian arkeologis antara tahun 1936–1941, von Koenigswald berhasil menemukan fosil manusia purba.
Diperkirakan fosil manusia purba itu adalah manusia tertua di Indonesia yang hidup satu sampai dua juta tahun yang lalu. Oleh
karena itu para ahli arkeologi menamakannya

Meganthropus Palaeojavanicus, artinya manusia raksasa tertua dari Jawa. Meganthropus Palaeojavanicus hidup sezaman dengan
Pithecanthropus Mojokertensis, namun tingkat kehidupannya lebih primitif.

Selanjutnya, ditemukan fosil-fosil manusia purba Indonesia, yang tingkat kemampuannya lebih tinggi dibanding jenis
Pithecanthropus, yaitu jenis Homo Sapiens (manusia yang berpikir). Jenis manusia homo sapiens yang ditemukan di Indonesia,
antara lain.

Gambar Ilustrasi Evolusi Manusia Purba

1. Meganthropus (Manusia Besar)


Meganthropus berasal dari dua kata. Megas artinya besar atau raksasa dan anthropus artinya manusia. Jenis manusia purba
Meganthropus ditemukan oleh Van Koenigswald pada tahun 1936 di daerah Sangiran. Hasil penemuannya ini sering dikenal dengan
nama Meganthropus Palaeojavanicus, artinya manusia raksasa dari Jawa. Jenis manusia ini memiliki rahang kuat dengan badan yang
tegap. Mereka diperkirakan hidup dengan cara mengumpulkan bahan makanan, terutama tumbuh-tumbuhan. Meganthropus
diperkirakan hidup sekitar dua sampai satu juta tahun yang lalu sejak penelitian.

2. Pithecanthropus (Manusia Kera Berjalan Tegak)


Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia - Pithecanthropus merupakan jenis yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Hasil
penemuan di Indonesia, antara lainPithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Mojokertensis, dan Pithecanthropus
Soloensis. Pithecanthropus Erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1891 di
Trinil. Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di Jetis dekat Mojokerto Jawa Timur oleh Von Koenigswald. Pithecanthropus
Soloensis sementara itu ditemukan di Ngandong, lembah Bengawan Solo oleh Von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth.
Beberapa ciri manusia Pithecanthropus, antara lain sebagai berikut.

Ciri Ciri Manusia Purba Pithecanthropus :

 Pada tengkorak, tonjolan keningnya tebal.


 Hidungnya lebar, dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol.
 Tinggi sekitar 165–180 cm.
 Pemakan tumbuhan dan daging (pemakan segalanya).
 Memiliki rahang bawah yang kuat.
 Memiliki tulang pipi yang tebal.
 Tulang belakang menonjol dan tajam.
 Perawakannya tegap, mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.

3. Homo
Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia - Ada dua jenis fosil homo yang ditemukan di Indonesia, yaitu Homo Wajakensis dan Homo
Soloensis.
Manusi Purba Homo Wajakensis berarti manusia dari Wajak. Eugene Dubois menemukan fosil ini pada tahun 1889 di dekat Wajak,
Tulungagung Jawa Timur. Homo Wajakensis diperkirakan menjadi nenek moyang dari ras Australoid yang merupakan penduduk asli
Australia.
Manusia Purba Homo Soloensis adalah manusia dari Solo ditemukan di Ngandong, lembah Bengawan Solo antara tahun 1931–
1934. Penemunya adalah Ter Haar dan Oppenorth. Kehidupan Homo Soloensis sudah lebih maju dengan berbagai alat untuk
memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup dari berbagai ancaman.

Ciri-ciri Manusia Purba homo :

 muka lebar dengan hidung yang lebar;


 mulutnya menonjol;
 dahinya juga masih menonjol, sekalipun tidak seperti jenis Pithecanthropus;
 bentuk fisiknya sudah seperti manusia sekarang;
 tingginya 130–210 cm;
 berat badan 30–150 kg;
 hidupnya sekitar 40.000–25.000 tahun yang lalu.

Homo Soloensis dan Homo Wajakensis kemudian mengalami perkembangan. Jenis homo ini diberi nama Homo Sapiens. Homo
Sapiens lebih sempurna dilihat dari cara berpikir walaupun masih sangat sederhana. Homo Sapiens berarti manusia cerdas,
diperkirakan hidup 40.000 tahun yang lalu setelah penelitian. Jenis inilah yang nantinya menjadi nenek moyang bangsa Indonesia -
sekian Jenis Jenis Manusia Purba Di Indonesia

tu ditemukan di lapisan bumi tertentu. Dengan megnetahui umur lapisan bumi, dapat ditemukan umur fosil. Untuk lebih
mengetahui jelas Jenis-Jenis dan Ciri-Ciri manusia purba Mari lihat penjelasa, dan pembahasan dibawah ini...

Artikel Terkait: 
Sejarah Manusia Purba di Indonesia 

Jenis-Jenis Manusia Purba dan Ciri-Cirinya 

Pada Pembahasan ini, Pertama-tama akan dibahas Jenis Manusia Purba dan ciri-cirinya di wilayah indonesia dan yang kedua akan
dibahas jenis manusia purba dan ciri-cirinya diluar indonesia... 

A. Jenis-Jenis Manusia Purba Indonesia dan Ciri-Cirinya 

Penelitian fosil manusia purba di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19 Tokoh penelitian manusia purba di Indonesia adalah
Eugene Dubois. Keberhasilannya menemukan fosil atap tengkorak di Trinil (tahun 1891) menjadi bagian penting dalam sejarah
palaeoantropologi. Peristiwa itu sekaligus mengawali serangkaian penelitian fosil manusia purba di Indonesia.

1. Meganthropus Palaeojavanicus ( Meganthropus Palaeojavanicus: manusia raksasa dari Jawa kuno)


Fosil manusia purba ini adalah jenis paling tua yang pernah ditemukan di Indonesia. Penemunya adalah Ralph von Koenzgswald di
Fosil yang ditemukan berupa rahang bawah dan atas gigi lepas. Dengan cara stratigrafi diketahui fosil tersebut berada pada lapisan
Puçangan. Berdasarkan umur lapisan tanah, diperkirakan fosil Megantropus Paleojavanicus berumur 1-2 juta tahun.

Ciri-ciri Meganthropus Palaeojavanicus 

 Berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala. 


 Bertulang pipi tebal, dengan tonjolan kening yang mencolok. 
 Tidak berdagu. 
 Otot kunyah, gigi, dan rahang besar dan kuat. 
 Makanannya jenis tumbuh-tumbuhan. 

Artikel Terkait: Mengenal Lebih Jauh Meganthropus (Manusia Raksasa)

2. Pithecanthropus (Pithecanthropus: Manusia Kera) 

Fosil manusia purba jenis Pithecantropus adalah jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Dengan cara
stratigrafi, diketahui fosil tersebut berada pada lapisan Pucangan dan Kabuh. Berdasarkan umur lapisan tanah, diperkirakan fosil
Pithecanthropus amat bervariasi umumya, antara 30.000-2 juta tahun.
Ciri-ciri Pithecantropus 

 Tinggi tubuhnya kira-kira 165 - 180 cm. 


 Badan tegap, namun tidak setegap Meganthropus. 
 Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis 
 Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus. 
 Hidung lebar dan tidak berdagu. 
 Makanannya bervariasi tumbuhan dan daging hewan buruan.

Jenis-Jenis Pithecanthropus

a. Pithecanthropus Mojokertensis (manusia kera dari Mojokerto) 


Fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh Von Koenigswald di dekat Mojokerto , jawa timur, pada tahun 1936. Fosil berupa
tengkorak. Fosil tersebut disebut juga Pithecanthropus Robustua..
b. Pithecanthropus Erectus (manusia kera yang berjalan tegak)
Fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1890 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil berupa tulang
rahang, bagian atas tengkorak. geraham, dan tulang kaki. 
c. Pithecanthropus Soloensis (manusia kera dari Solo)
Fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh von Koenigswald dan Openorth di Ngandong dan Sangiran, di tepi Bengawan Solo,
antara tahun 1931 - 1933. Fosil berupa tengkorak dan tulang kering.

Artikel Terkait: 

 Sejarah Pithecanthropus dan Ciri-Ciri Pithecanthropus


 Manusia Purba: Sejarah Pithecanthropus Soloensis & Ciri-Cirinya
 Manusia Purba: Sejarah Pithecanthropus Erectus & Ciri-Cirinya

Fosil manusia purba jenis homo adalah paling muda dibandingkan fosil manusia purba jenis lainnya. Disebut juga homo Erectus
(manusia berjalan tegak) atau Homo Sapiens (manusia cerdas /bijaksana). Dengan cara stratigrafi, diketahui fosil tersebut berada
pada lapisan Notopurpo. Berdasarkan umur lapisan tanah, diperkirakan fosil Homo amat bervariasi umurnya, antara 25.000-40.000
tahun.
Ciri-ciri Homo 

 Tinggi tubuh 130 - 210 cm. 


 Otak lebih berkembang daripada Meganthropus dan Pithecanthropus. 
 Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut. 
 Tonjolan kening sudah berkurang dan sudah berdagu. 
 Mempunyaj ciri-ciri ras Mongoloid dan Austramelanosoid 

Jenis-Jenis Homo

a. Homo Soloensis (manusia dan Solo)

Fosil manusia purba jenis ini ditemukan Von Koenigswald dan Weidenrich pada tahun 193-1934 dilembah Bengawan Solo. Fosil yang
ditemuka berupa tengkorak. Dari Volume Otaknya, bukan lagi manusia kera ( Pithecantropus) 
b. Homo Wajakensis (manusia dan Wajak)

Fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh Dubois pada tahun 1889 di daerah Wajak dekat Tulungagung. Manusia jenis ini sudah
mampu membuat alat-alat dan batu maupun tulang. Mereka juga telah mengenal cara memasak makanan. 

Artiikel Terkait: 

 Sejarah Manusia Purba Jenis Homo dan Ciri-Cirinya


 Manusia Purba: Sejarah Homo Soloensis dan Ciri-Ciri Homo Soloensis
 Manusia Purba: Sejarah Homo Wajakinensis & Ciri-Cirinya

B. Jenis-Jenis Manusia Purba di Luar Indonesia/Di Dunia

Selain di Indonesia, fosil manusia purba juga ditemukan di luar Indonesia, seperti di Cina, Eropa, dan Afrika. Fosil manusia purba di
luar Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Australopithecus Africanus
Fosil manusia purba jenis ini ditemukan di Taung, dekat Vryburg, Afrika Selatan. Fosil ini ditemukan oleh Raymond Dart, pada tahun
1924. Diperkirakan manusia jenis ini hidup 2-3 juta tahun yang lalu.
2. Sinanthropus Pekinensis 
Fosil manusia purba jenis ini ditemukan di gua Choukoutien, Peking (sekarang Beijing), RRC. Fosil ini ditemukan oleh Davidson Black
pada tahun 1927. Manusia purba jenis ini termasuk homo sapiens sehingga sering kali disebut juga disebut Homo Pekinensis.
3. Homo Neanderthalensis 
Fosil manusia purba jenis Ini ditemukan di lembah sungai Neander, dekat Dusseldorf, Jerman, oleh Rudolf Virchow. Ciri-ciri manusia
purba ini mendekati ciri-ciri Homo Wajakensis. 
4. Homo Rhodesiensis 
Fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh Raymond Dart dan Robert Brom pada tahun 1924 di gua Broken Hill, Rhodesia
(sekarang menjadi Zimbabwe).
5. Homo Cro-Magnon 
Fosil manusia purba jenis ini ditemukan di gua Cro-Magnon, dekat Lez Eyzies, sebelah barat daya Prancis. Fosil tersebut pertama kali
ditemukan pada tahun 1868. Ciri-ciri manusia purba jenis ini mendekati ciri-ciri manusia modern.
Sejarah Pithecanthropus Mojokertensis dan Ciri-CirinyaMANUSIA PURBA DI INDONESIA
SEP 6
Posted by Pak RM

Penelitian manusia purba di Indonesia dilakukan oleh :


1. Eugena Dobois,
Dia adalah yang pertama kali tertarik meneliti manusia purba di Indonesia setelah mendapat kiriman sebuah
tengkorak dari B.D Von Reitschoten yang menemukan tengkorak di Wajak, Tulung Agung.
• Fosil itu dinamai Homo Wajakensis, termasuk dalam jenis Homo Sapien (manusia yang sudah berpikir maju)
• Fosil lain yang ditemukan adalah :

Pithecanthropus Erectus (phitecos = kera, Antropus Manusia,  Erectus berjalan tegak)


ditemukan di daerah Trinil, pinggir Bengawan Solo, dekat Ngawi, tahun 1891. Penemuan ini sangat menggemparkan dunia ilmu
pengetahuan.
• Pithecanthropus Majokertensis, ditemukan di daerah Mojokerto
• Pithecanthropus Soloensis, ditemukan di daerah Solo
Peta Penemuan Fosil Manusia Purba di Jawa Tengah – Jawa Timur

1.  Sangiran
2 . Sambungmacan
3 . Sonde
4 . Trinil
5 . Ngandong
7 . Kedung Brubus
8 . Kalibeng
9 . Kabuh
10 . Pucangan
11 . Mojokerto (Jetis-Perning)

2. G.H.R Von Koeningswald

Hasil penemuannya adalah : Fosil tengkorak di Ngandong, Blora. Tahun 1936, ditemukan tengkorak anak di

Perning,  Mojokerto. Tahun 1937 – 1941 ditemukan tengkorak tulang dan rahang Homo Erectus dan
Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran, Solo.
3. Penemuan lain tentang manusia Purba :
Ditemukan tengkorak, rahang, tulang pinggul dan tulang paha manusia Meganthropus, Homo Erectus dan Homo Sapien di lokasi
Sangiran, Sambung Macan (Sragen),Trinil, Ngandong dan Patiayam (kudus).
4. Penelitian tentang manusia Purba oleh bangsa Indonesia dimulai pada tahun 1952 yang dipimpin oleh Prof. DR. T. Jacob dari
UGM, di daerah Sangiran dan sepanjang aliran Bengawan Solo.
Fosil Manusia Purba yang ditemukan di Asia, Eropa, dan Australia adalah :
• Semuanya jenis Homo yang sudah maju : Serawak (Malaysia Timur), Tabon (Filipina), dan Cina.
• Fosil yang ditemukan di Cina oleh Dr. Davidson Black, dinamai Sinanthropus Pekinensis.
• Fosil yang ditemukan di Neanderthal, dekat Duseldorf, Jerman yang dinamai Homo Neaderthalensis.
• Menurut Dubois, bangsa asli Australia termasuk Homo Wajakensis, sehingga ia berkesimpulan Homo Wajakensis termasuk
golongan bangsa Australoid.
Jenis-jenis Manusia Purba yang ditemukan di Indonesia ada tiga jenis :
1. Meganthropus
2. Pithecanthropus
3. Homo
Jenis manusia Purba Pithecanthropus
Ciri-ciri manusia purba yang ditemukan di Indonesia :
1. Ciri Meganthropus :
• Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu
• Badannya tegak
• Hidup mengumpulkan makanan
• Makanannya tumbuhan
• Rahangnya kuat
2. Ciri Pithecanthropus :

• Hidup antara 2 s/d 1 juta tahun yang lalu


• Hidup berkelompok
• Hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
• Mengumpulkan makanan dan berburu
• Makanannya daging dan tumbuhan
3. Ciri jenis Homo :
• Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu
• Muka dan hidung lebar
• Dahi masih menonjol
• Tarap kehidupannya lebih maju dibanding manusia sebelumnya

CORAK KEHIDUPAN PRASEJARAH INDONESIA DAN HASIL BUDAYANYA


Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya menghasilkan dua bentuk budaya
yaitu :
• Bentuk budaya yang bersifat Spiritual
• Bentuk budaya yang bersifat Material
i. Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :
• Dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris
• Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam dalam batu-batu besar, gunung, pohon
besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.
ii. Pola kehidupan manusia prasejarah adalah :
• Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta,
mata pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan makanan
• Bersifat Sedenter (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata
pencahariannya bercocok tanam. Muali mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan
iii. Sistem bercocok tanam/pertanian
• Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam
• Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah
• Sistem huma untuk menanam padi
• Belum dikenal sistem pemupukan
iv. Pelayaran
Dalam pelayaran manusia prasejarah sudah mengenal arah mata angin dan mengetahui posisi bintang sebagai penentu arah
(kompas)
v. Bahasa
• Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun bahasa Austronesia yaitu : bahasa Indonesia,
Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.
• Terjadinya perbedaan bahasa antar daerah karena pengaruh faktor geografis dan perkembangan bahasa.
jenis fosil manusia purba Indonesia:
01. Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran).

02. Pithecanthropus Robustus (Trinil).


03. Pithecanthropus Erectus (Homo Erectus) (Trinil).
04. Pithecanthropus Dubius (Jetis).
05. Pithecanthropus Mojokertensis (Perning).
06. Homo Javanensis (Sambung Macan).
07. Homo Soloensis (Ngandong).
08. Homo Sapiens Archaic.
09. Homo Sapiens Neandertahlman Asia.
10. Homo Sapiens Wajakensis (Tulungagung)
11. Homo Modernman.
PEMBAGIAN MANUSIA PURBA BERDASARKAN TEMPAT PENEMUAN

N TAHU
O TEMPAT JENIS M.P N PENEMU

1 SANGIRAN Homo Erectus 1934 VON KOENIGSWALD

1936-
Meganthropus Paleojavanicus 1941 VON KOENIGSWALD

2 TRINIL Pithecanthropus Erectus 1890 EUGENE DUBOIS

VON
KOENINGSWALD
DAN F.
Pithecanthropus Robustus 1939 WEIDENREICH

1931-
3 NGANDONG, BLORA Homo Soloensis 1936 VON KOENIGSWALD

4 WAJAK Homo Wajakensis 1889 VAN RIETS CHOTEN

Pithecanthropus 1936-
5 MOJOKERTO Mojokertensis 1941 VON KOENIGSWALD

 
JENIS MANUSIA PURBA
 Meganthropus
 
 Meganthropus Paleojavanicus = Manusia raksasa dari Jawa
Ditemukan Von Koenigswald pada tahun 1936-1941 di Sangiran
 
 

Ciri – ciri :
1. Memiliki tulang rahang yang kuat
2. Tidak memiliki dagu
3. Ciri-ciri manusia tapi juga seperti kera
4. Berbadan besar dan tegap
 

 Pithecanthropus
 

 Pithecanthropus Erectus = manusia kera yang berjalan tegak


Ditemukan Eugene Dubois pada tahun 1890 di Trinil, Ngawi
 

Ciri-ciri :

 Hidung, kening dan mulutnya menonjol


 Mukanya lebar
 Tulang rahangnya kuat
 Giginya kuat dan besar
 Jalannya tegak
 Volume otaknya 900 cc
 Tinggi sekitar 165-180 cm
 Berat badannya kira- kira 104 kg

 Pithecanthropus Mojokertensis
Ditemukan Von Koenigswald pada tahun 1936-1941 di Mojokerto
 
Ciri-ciri =
1. badan tegak
2. tidak memiliki dagu
3. bentuk kening menonjol
4. tinggi badan 165 – 180 cm
5. volume otak 750 – 1.300 cc
6. tulang rahang dan geraham cukup kuat
7. tulang tengkorak cukup tebal
8. bentuk tengkorak lonjong
9. hidup sekitar tahun 2 – 2,5 juta tahun yang lalu
 

 Pithecanthropus Robustus
Ditemukan Von Koeningswald dan F. Weidenreich pada tahun 1939
 

Ciri- ciri =

1. Tinggi badan sekitar 165 180 cm


2. Volume otak berkisar antara 750 1000 cc
3. Bentuk tubuh & anggota badan tegap
4. Alat pengunyah dan alat tengkuk kuat
5. Geraham besar dengan rahang yang kuat
6. Bentuk tonjolan kening tebal
7. Bagian belakang kepala tampak menonjol
 

 Homo
 Homo erectus
Ditemukan Von Koenigswald pada tahun 1934
Ciri – ciri :

1. Kapasitas otak 900 – 1100 cc


2. Hidung lebar dan berdaging
3. Wajahnya datar dan tengkoraknya memiliki punggung menonjol atas alis.
4. Lengannya pendek, kakinya panjang
 
 

 Homo Wajakensis
Ditemukan B. D. Van Riets Choten pada tahun 1889 di Wajak, Tulung Agung, Jatim
 

Ciri-ciri =

1. Muka lebar dan datar


2. Hidung lebar dan bagian mulut menonjol
3. Dahi agak miring dan diatas mata terdapat busur kening yang nyata
4. Tenggorokannya agak lonjong, dan agak bersegi dari tengah atap tenggorokan dari muka kebelakang
5. Volume otaknya sekitar 1630 cc
6. Hidup sekitar 25-40ribu tahun yang lalu
 

 Homo Soloensis
Ditemukan Von Koenigswald pada tahun 1931-1936 di Lembah Bengawan Solo, Ngandong,Blora, Jatim
 

Ciri-ciri =

1. Tinggi badan 130-210 cm


2. Otaknya mengalami penyusutan
3. Muka tidak menonjol kedepan
4. Berdiri tegak dan berjalan lebih sempurna
 

 Homo Floresiensis
Ditemukan Peter Brown & Mike J Morwood pada tahun 2003 di Flores, Liang Bua
 

Ciri-ciri =

1. Bentuk badannya kecil


2. Memiliki tinggi badan 100 cm dan berat 30 kg
3. Sudah berjalan tegak dan tidak memiliki dagu
4. Hidup sekitar 18ribu tahun yang lalu
 

 
 

BAGAN PENEMUAN FOSIL PURBA

ZAMAN KALA JENIS M.P TAHUN PENEMU TEMPAT

HOLOCEN HOMO SAPIEN

VON
MEGANTHROPUS KOENIGSWAL
PLESTOCEN BAWAH PALEOJAVANICUS 1936-1941 D SANGIRAN

PITHECANTHROPU VON
S KOENIGSWAL MOJOKERT
MOJOKERTENSIS 1936-1941 D O

VON
KOENINGSWA
PITHECANTHROPU LD DAN F.
S ROBUSTUS 1939 WEIDENREICH TRINIL

PITHECHANTHROP EUGENE
TENGAH US ERECTUS 1890 DUBOIS TRINIL

HOMO VAN RIETS


ATAS WAJAKENSIS 1889 CHOTEN WAJAK

VON
KOENIGSWAL NGANDONG,
HOMO SOLOENSIS 1931-1936 D BLORA

JAWAB UJI KOMPETENSI :


1. Banyak para ahli yang melalukan penelitian di bantaran sungai karena, pada waktu zaman purba,
manusia purba banyak yang bergantung dengan alam, hidupnya tidak menetap dan dimana ada sumber
makanan, ditempat itulah mereka berada. Karena sungai menyimpan banyak sumber makanan seperti
ikan, air yang mencukupi.dll. di bantaran sungai pun banyak tumbuhan yang hidup, tanahnya yang
subur. Jadi, banyak manusia purba yang hidup dan matinya ada di bantaran sungai.
 

2. Ciri- ciri Pithecanthropus Erectus


 Hidung, kening dan mulutnya menonjol
 Mukanya lebar
 Tulang rahangnya kuat
 Giginya kuat dan besar
 Jalannya tegak
 Volume otaknya 900 cc
 Tinggi sekitar 165-180 cm
 Berat badannya kira- kira 104 kg
Hasil penelitian Dubois di Trinil dinamakan Pithecanthropus Erectus  karena setelah di teliti secara
lanjut/detail, terbentuk kerangka manusia namun masih terlihat tanda – tanda kera, dan tulang pahanya
tegak seperti dapat berjalan tegak. Kemudian hasil penelitian tersebut disebut jenis Pithecanthropus
Erectus  yang artinya kera yang berjalan tegak
 
3. Manusia purba dapat menyebar ke dalam wilayah Kepulauan Indonesia untuk mencari buruan
makanan, hidup manusia purba berpindah – pindah (nomaden), perpindahan itu dimaksudkan mencari
tempat yang pas, cocok, banyak makanan dan menghindari fenomena alam yang tidak menentu. Jadi,
dengan manusia purba berpndah-pindah tempat, mereka tidak hanya terkumpul dalam suatu wilayah
akan tetapi, menyebar sampai wilayah Indonesia, bahkan sampai ke luar wilayah kepulauan Indonesia.
4.

FUNGSI PADA LETAK


N FUNGSI PADA MASA ( KECAMATAN atau
O NAMA SITUS MASA LALU SEKARANG KABUPATEN)

PEMUJAAN BASAH, KEDUNG


SITUS BATUR ARWAH NENEK BANTENG,
1 AGUNG MOYANG WISATA BUDAYA PURWOKERTO

TEMPAT
PEMUJAAN
2 SITUS CIPARI ARWAH CAGAR BUDAYA KUNINGAN, JABAR

TEMPAT TINGGAL BATU RAJA,


KOLONI MANUSIA SUMATERA
3 SITUS GUA PUTRI PURBA WISATA BUDAYA SELATAN

SITUS LIANG BUA, TEMPAT TINGGAL


4 GUA KARST MANUSIA PURBA CAGAR BUDAYA FLORES

CAGAR BUDAYA, LEMBAH SUNGAI


TEMPAT TINGGAL MUSEUM, BENGAWAN SOLO,
5 SITUS SANGIRAN MANUSIA PURBA LABORATORIUM SANGIRAN

KARYAMUKTI,
SITUS GUNUNG PEMUJAAN CAGAR ALAM CAMPAKA,
6 PADANG MASYARAKAT DAN BUDAYA CIANJUR

BEJOHARJO,
PEMUJAAN KARANGMOJO,
7 SITUS SOKOLIMIN MASYARAKAT CAGAR BUDAY CIANJUR

SITUS CANDI BEDINGIN,


BEDINGIN PEMUJAAN SONDANGADI,
8 CEBONGAN MASYARAKAT CAGAR BUDAYA MLATI, SLEMAN

SITUS WATU BANGUNTAPAN,


9 GILANG TEMPAT PERTAPA CAGAR BUDAYA BANTUL

Homo Wajakensis adalah salah satu jenis fosil manusia purba dari genus homo yang berasal dari
masa Plestosin (Diluvium) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kenal lebih dekat yuk, si
Homo Wajakensis ini!

Nah, ini dia si Homo Wajakensis! Wah, perawakannya masih mirip sekali dengan kera ya! Ini dia
profil Homo Wajakensis:

Arti Nama
Manusia Wajak
Konon, dinamakan begini karena ditemukan di daerah Wajak.

Tanggal dan Tahun Penemuan, serta Penemunya


Wajak, Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur
Tahun 1889
Oleh Van Riestchoten, yang kemudian diteliti oleh Eugene Dubois.

Perkiraan Tahun & Masa Hidup


Sekitar 40.000 - 25.000 tahun yang lalu
Hidup di masa Plestosin (Diluvium)

Ciri Ciri Fisik


Muka datar dan lebar
Hidung lebar dan bagian mulut menonjol (maju)
Dahinya agak miring dan diatas mata terdapat busur dahi yang nyata
Pipinya menonjol ke samping
Kapasitas otak mencapai 1300 cc
Berat badan dari 30 - 150 kg
Tinggi badan 130 - 210 cm
Jarak antara hidung dan mulut masih jauh
Perawakannya masih seperti kera
Sudah berdiri tegak

Selain ciri-ciri tadi, ternyata dibandingkan kakak-kakaknya (manusia-manusia purba


pendahulunya, hehehe..), Homo Wajakensis telah menunjukkan progres yang sangat signifikan!
Salah satunya adalah Homo Wajakensis sudah mampu memasak makanannya, walaupun masih
sederhana.
homo sapiens 1, soloensis 2

homo wajakensis MPlj

robustus
erectus wajakensis

Anda mungkin juga menyukai