Cerita sejarah ini terdiri atas 29 bab dan mengisahkan tentang pergolaan yang terjadi di
Majapahit. Cerita sejarah ini menceritakan kembali sejarah besar Majapahit yang tergerus dalam
lingkaran kekuasaan dan selalu menghadirkan tokoh-tokoh legendaris sekaligus tokoh pengkhianat
yang akhirnya membawa kerajaan besar ini ke puncak keruntuhannya, Berikut ini adalah ringkasan tiap
bab dari cerita sejarah Damarwulan: Retaknya Mahkota Majapahit.
Bab Judul Ringkasan
1. Mendung di Langit Bagian ini dibuka dengan kekhawatiran Raja Majapahit, Sri Tiktawilta
Majapahit Nagareswara Sri Rajasanagara – Dyah Hayam Wuruk Bhatara Sri
Rajasanagara – terhadap kondisi kerajaannya yang saai ini terbagi
menjadi dua, yaitu Kedaton Barat yang berada di bawah kekuasaan
Dyah Hayam Wuruk dan Kedaton Timur yang dipimpin oleh Raden Kuda
Merta Sri Wijayarajasa.
2. Kedaton Timur Menceritakan keadaan di Kedaton Timur, yang dibuka dengan
pertemuan antara Sri Wijayarajasa dengan utusan dari Kedaton Timur,
Dang Arcya Srigna, yang berakhir dengan gagalnya pembicaraan
tentang upaya pemersatuan kembali Kerajaan Majapahit. Di samping
itu, diceritakan pula upaya Sri Wijayarajasa untuk menjadi Raja
Majapahit yang ia awali dengan mendirikan Kedaton baru dan
merangkul anak lelaki Dyah Hayam Wuruk dan selir Rabihaji yang
sekaligus adalah anak angkatnya, Wirabhumi.
3. Harapan yang Tak Sri Wijayarajasa mangkat dan anggapan Dyah Hayam Wuruk bahwa
Mewujud Wirabhumi akan menyudahi perselisihan antara kedua Kedaton tidak
terwujud tatkala mendengar kabar bahwa Wirabhumi hendak
memindahkan pusat pemerintahan Kedaton Timur ke Blambangan.
Suatu hal yang akan semakin memperlebar jarak pemersatuan kedua
Kedaton. Ia pun memerintahkan Mahapatih Gajah Enggon untuk
menemui Wirabhumi di Kedaton Timur. Sayangnya, pertemuan
keduanya belum berhasil untuk mencegah niat pindahnya Wirabhumi
ke Blambangan.
4. Pasewakan di Seperginya Mahapatih Gajah Enggon dari Istana Keraton Timur,
Tengah Rinai Wirabhumi mengumpulkan para petinggi Kedaton Timur yang ia
Gerimis percaya untuk mengumumkan bahwa ia akan berangkat menuju
Blambangan secara rahasia. Di sisi lain, mata-mata Gajah Enggon
melaporkan bahwa ada sekelompok orang yang meninggakan istana
Kedaton Timur secara diam-diam. Meskipun tidak melihat keberadaan
Wirabhumi, telik sandi sang Mahapatih pun pergi menuju Blambangan.
5. Arya Damarwulan Bagian ini dimulai dengan pertemuan Mahapatih Gajah Enggon dengan
Bhre Paguhan, Aji Ratna Pangkaja Dyah Prameswara atau yang lebih
dikenal dengan Arya Damarwulan. Gajah Enggon berharap agar
Damarwulan dapat membantunya berbicara pada Dyah Hayam Wuruk
mengenai masalah dengan Wirabhumi. Selain itu, pada bagian ini
diceritakan pula ketertarikan Arya Damarwulan dengan Putri Sri Dyah
Kencana Wungu, putri cantik jelita yang merupakan putri dari
Wikramawardhana, menantu Dyah Hayam Wuruk dan Dyah
2. Orientasi/Perkenalan
3. Rangkaian Peristiwa
4. Komplikasi
5. Resolusi
6.. Koda
2. Penyebutan tokoh
(nama, sebutan, kata
ganti)
7.
8.