Anda di halaman 1dari 4

GENERASI MUDA BERIDEOLOGI PANCASILA PADA ERA GLOBALISASI

Yeni Puspita
Kelas F6C/ NIM 225060601111038
Mata Kuliah Kewarganegaraan
Fakultas Teknik/Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era perkembangan globalisasi ini yang begitu sangat pesat yang berpengaruh
terhadap eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pada kondisi ini, dapat
diketahui bahwa akan dihadapkan pada kondisi bangsa dan negara Indonesia yang lahir
dari perjalanan sejarah yang Panjang dan buah hasil dari perjuangan para Pahlawan yang
mempunyai sifat pantang menyerah dan rela berkorban yang secara ikhlas mengorbankan
jiwa dan raga maupun pikiran bagi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Indonesia sebagai negara yang majemuk ditandai dengan keanekaragaman
agama dan budaya yang tentunya memiliki kecenderungan pada identitas masing-masing
individu sehingga akan mengalami berbagai konflik. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan
bangsa Indonesia yang rukun dan menjadi satu kesatuan yang padu, maka haruslah
terciptanya satu konsep hidup bernegara yang akan mengikat semua individu atau
kelompok sosial lainnya.
Negara Indonesia sebagai penganut ideologi Pancasila, akan mengarahkan pola
kehidupan generasi muda. Baik melalui pandangan hidup mereka sendiri maupum
melalui sistem ketatanegaraan yang bersifat legal formal yang akan menjadi bingkai
moral bagi generasi muda di era globalisasi ini. Sehingga apabila muncul tantangan atau
gangguan yang berbentuk penentangan dari nilai-nilai Pancasila, generasi muda
seharusnya mampu menghadapi tantangan tersebut sesuai dengan koridor moral yang
tepat dnegan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Kondisi jati diri bangsa Indonesia kini
dapat di identifikasi dengan melihat perilaku dan kepribadian masyarakat Indonesia itu
sendiri yang pada umumnya dapat tercermin pada kehidupan sehari-hari khususnya para
generasi muda yang mempunyai peran utama bagi pondasi bangsa.
Pentingnya nilai-nilai luhur Pancasila yang Pertama yaitu regenerasi the moral
power, hal ini sangat penting dalam pembentukan moral setiap warga negara agar
terciptanya kecintaan terhadap tanah air ini. Pada era globalisasi ini, generasi muda
mempunyai eksistensi dalam menentukan jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara
untuk Indonesia ke depannya. Dengan ini, generasi muda harus berperan dalam
pengimplementasian Pancasila sebagai ideologi bangsa di dalam kehidupan
bermasyarakat yang semakin menurun. Pada zaman ini, jiwa-jiwa kepemudaan generasi
muda berideologi Pancasila semakin menurunkan esksistensi dalam menaikkan dan
menjunjung nilai-nilai Pancasila. Pancasila tidak lagi menjadi landasan utama di dalam
bertindak dan berperilaku di berbagai aspek di kehidupan generasi muda. Yang
seharusnya terjadi adalah Pancasila dijadikan landasan utama yang akan menjadi petunjuk
arah untuk semua lapisan masyarakat Indonesia baik dalam berkehidupan individu,
bermasyarakat dan bernegara.
Pancasila sebagai ideologi negara mempunyai nilai-nilai yang ideal dan aktual.
Nilai tersebut dipengaruhi oleh globalisasi, sehingga dapat berdampak pada pergeseran
kemajuan. Globalisasi ini menyebabkan budaya, identitas bangsa, dan jati diri suatu
bangsa akan menghadapi ancaman di suatu bangsa telah tampak di dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Yang menyebabkan krisisnya budaya di Indonesia berujung
melemahnya ketahanan budaya. Hal tersebut di perlihatkan pada gejala krisis identitas
yang semakin lemah moral kepribadian generasi muda di Indonesia. Dalam hal
ini,generasi muda mampu berperan aktif dalam menananmkan nilai-nilai ideologi
Pancasila di tengah berbagai ancaman dan tantangan masyarakat yang mulai terlebas dari
jati diri dan identitas sebagai bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat diperoleh rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa tantangan ideologis generasi muda Indonesia dalam menghadapi globalisasi?
1.3 Tujuan
Dapat mengetahui tantangan secara ideologis bagi generasi muda di Indonesia dalam
menghadapi globalisasi ini. Sehingga bisa melakukan antisipasi terhadap tantangan
tersebut.

PEMBAHASAN
2.1 Data, informasi, teori, dan Analisa
Kata ideologi berasal dari bahasa Yunani yang muncul sejak zaman Platon dan Aristoleles
pada abad ke-5 dan ke-4 SM), yaitu ideologia (ajaran mengenai ide). Istilah itu gabungan
dari kata idea dan logos. Kata idea artinya gagasan, konsep, pengertian dasar, cita cita,
fenomena, dan kata logos berarti ilmu, dan akal. Yang secara etimologis ideologi adalah ilmu
pengetahuan tentang ide atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dasar ditetapkan
karena adanya cita-cita, sementara cita-cita ditetapkan atas dasar suatu landasan, asas, atau
dasar. Pancasila meletakkan sebuah ide dasar bagi bangsa Indonesia. Yang bertujuan untuk
Pancasila itu sendiri, yaitu melindungi segenap bangsa dan negara di atas kesadaran
berpancasila. Sehingga Tuhan telah mengajarkan bahwa hidup bersyukur dari berbangsa
adalah sebuah bukti karna Tuhan telah mengajarkan rasa syukur tersebut.
Globalisasi dianggap memberikan sebuah kesempatan untuk berkompetisi di setiap negara-
negara maju (America, Eropa, dan Jepang) yang mempunyai kuasa secara global dalam
bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun keamanan militer, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Namun, bagi Indonesia yang berada di urutan ke tiga dengan sumber daya alam
dan sumber daya manusia serta budaya terbesar di dunia. Tantangan ideologis bagi generasi
muda meliputi liberalisasi, westernisasi, internasionalisasi, dan universalisasi.
Menurut Maftuh (2008) pada saat ini bangsa Indonesia sedang dihadapkan dengan berbagai
tantangan terhadap penerapan dan pengimplementasian nilai-nilai Pancasila. Padahal
Pancasila adalah nilai ideologis dasar di dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraa pada
masyarakat Indonesia.
Tantangan-tantangam ideologis tersebut antara lain:
1. Pengamalan nilai Pancasila masih belum terlaksanakan dengan maksimal oleh
generasi muda saat ini pada kehidupan sehari-hari. Namun, saat ini pengamalan nilai-
nilai Pancasila hanya sebagai simbol saja.
2. Di kehidupan sehari-hari, generasi muda masih mudah terpengaruh oleh budaya dan
nilai-nilai dari luar, yang berakhir dengan perubahan sikap dan perilaku yang
melenceng dari nilai-nilai budaya lokal.
3. Berkembangnya paham keagamaan yang dipandang universalisme lebih di pentingkan
daripada negara kebangsaan Indonesia.
4. Penanaman nilai-nilai Pancasila yang rendah menjadikan karakter dan ciri khas
bangsa Indonesia juga semakin menurun karena penyerapan nilai, norma dan budaya-
budaya dari luar melalui media sosial. Yang dimana nilai dan budaya tidak semuanya
sejalan dengan nilai dari ideologi bangsa Indonesia. Di era globalisasi ini, sebagai
generasi muda yang memiliki kreatifitas dan inovasi tinggi harus mampu
mengaktualisasikan budaya-budaya Indonesia ke negara asing dengan tujuan
memperkenalkan budaya khas Indonesia kepada mereka.
5. Smartphone adalah sebuah alat yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan generasi
muda yang akan memberikan ruang terjadinya pergeseran nilai ideologis bagi bangsa
Indonesia. Norma-norma yang akan pudar adalah norma kesopanan, pergeseran nilai
dari semangat gotong royong dan musyawarah karena hanya terfokus dengan
smartphone saja. Sehingga, pada era globalisasi ini dapat di katakan generasi muda
akan muncul sifat individualis dan mempunyai ego matrealis.
Selain tantangan-tantangan di atas, sebagai generasi muda dapat menghadapi segala
dampak negatif yang akan terjadi dengan lebih mencintai bangsa dan mewujudkan
kesadaran setiap individu untuk lebih mencintai bangsanya sendiri dan memberikan wujut
nyata sebagai rasa cinta tanah air dengan melaui karya-karya kreatif dan inovatif dari
generasi penerus bangsa yang berprestasi.
KESIMPULAN
Pada perkembangan globalisasi ini yang begitu sangat pesat dapat berpengaruh terhadap
eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada kondisi saat ini, dapat diketahui
bahwa generasi muda akan di hadapakan pada kondisi bangsa dan negara Indonesia yang
lahir dari perjalanan sejarah yang Panjang dan buah hasil dari perjuangan para pahlawan
yang memiliki sifat pantang menyerah dan rela berkorban yang secara ikhlas
mengorbankan jiwa dan raga maupun pikiran bagi tegaknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yaitu ideologi Pancasila.
Semakin pesatnya globalisasi maka akan memunculkan berbagai tantangan-tantangan
ideologis yang akan di hadapi oleh generasi muda saat ini, yaitu pengamalan nilai
Pancasila masih belum terlaksanakan dengan maksimal, generasi muda masih mudah
terpengaruh oleh budaya dan nilai-nilai dari luar, yang berakhir dengan perubahan sikap
dan perilaku, berkembangnya paham keagamaan yang dipandang universalisme lebih di
pentingkan daripada negara kebangsaan Indonesia, nilai-nilai Pancasila yang rendah
menjadikan karakter dan ciri khas bangsa Indonesia juga semakin menurun, penggunaan
smartphone yang kurang di fungsikan untuk hal-hal positif bagi generasi muda.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Mohammad Anas, M.Phil., Emil Setyaningsih, M.Phil., Destriana Saraswati, M.Phil., Albar Adetary
Hasibuan, M.Phil., Surya Desismansyah Putra, M.Phil., Galieh Damayanti, SH., M.H., . . .
Prisca Kiki Wulandari, S.Pd., M.Sc. (2019). Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Malang: Pusat
Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Universitas Brawijaya.

Efi Rusdiyani. (n.d.). PEMBENTUKAN KARAKTER DAN MORALITAS BAGI GENERASI MUDA YANG
BERPEDOMAN PADA NILAI–NILAI PANCASILA SERTA KEARIFAN LOKAL. Publikasi Ilmiah
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 41-44.

Hikmatologi, K. (2022, Februari 14). DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI BANGSA. (I. S. Kusnomo,
Performer) Malang.

Letkol Arm. Joko Riyanto, M.Si. , & Lettu Cku Lindu Baliyanto. (2017, September-Oktober).
PEMANTAPAN NILAI-NILAI PANCASILA KEPADA GENERASI MUDA SEBAGAI JATI DIRI BANGSA
YANG SEJATI. Retrieved from
https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2017/11/wirawebgabung.pdf

Anda mungkin juga menyukai