KEBIJAKAN NASIONAL
UNTUK DAYA DUKUNG
PENGERTIAN SUMBER AIR
LINGKUNGAN
UDARA
LATAR BELAKANG
Lahan ?
PERTUMBUHAN
POPULASI PENDUDUK
PEMBANGUNAN &
PENGEMBANGAN
KAWASAN Sumber Daya Alam? DAYA DUKUNG
LINGKUNGAN
PENGERTIAN
Secara ekologis UU 32/2009
Jumlah populasi atau Komunitas yang dapat Jumlah maksimum manusia yg dapat didukung
didukung oleh sumber daya dan jasa yg tersedia oleh bumi dengan sumberdaya alam yg
dalam ekosistem tersebut tersedia sehingga tidak menyebabkan
kerusakan pada Lingkungan & kehidupan di
sumi dapat berlangsung secara “sustainable”
Kearifan lokal, perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan manusia Untuk
mengendalikan faktor-faktor pembatas tersebut.
Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, manusia tidak hanya punya modal alam, tetapi
juga memiliki modal manusia, modal sosial dan modal Lingkungan buatan
" SUPPLY/DEMAND
>2,0
LINGKUNGAN
AMAN (SUSTAINED)
Daya Tampung Lahan Permukiman WTD Bendungan Bagong !"% $ % &'() &(*($ (,! )
!= # 4 %&'(
.!",!
Daya Tampung
Jumlah Penduduk Luas Lahan Lahan
Lokasi Detail Lokasi Status Perkiraan daya tampung
(Jiwa) Permukiman (Ha)
(Jiwa) lahan di lokasi Permukiman
I WTD Desa Sumurup RT 8-10 376 3,03 734 Surplus WTD Bendungan Bagong
WTD Desa Sumurup RT 13 bernilai surplus sehingga
II 326 12,81 13.128 Surplus masih dapat dikembangkan
dan 14
lagi sampai dengan batas
III WTD Desa Sengon 424 17,9 25.633 Surplus
daya tampung lahan di
IV WTD Desa Sumurup RT 15 228 18,26 26.674 Surplus
masing-masing lokasi
WTD Desa Sumurup RT 11
V 116 4,92 1.937 Surplus Permukiman WTD
dan 12
Bendungan Bagong
DAYA DUKUNG DAN DAYA
TAMPUNG AIR Jumlah penduduk eksisting yang
dilayani dengan menggunakan
standar kebutuhan air bersih
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Daya Dukung Air Permukiman WTD No.14/PRT/M/2010 yaitu 100
Bendungan Bagong liter/hari/orang
Demand
Supply
Lokasi Produksi Jumlah Penduduk Debit Kebutuhan Air Status
(l/det) Debit Terpakai (l/detik)
Bersih WTD (l/detik)
214,5 100
BNA Trenggalek 65.090 75,34 Surplus
90 40
IKK Bendungan 28.045 32,46 Surplus
304,5 247,80
Total 93.135 Surplus
Keterangan : JASA
A Penyedia Pangan (Ha) KONDISI EKSISTING
B Penyedia Air Bersih
EKOSISTEM
C Penyedia Serat
D Penyedia Bahan Bakar Penyedia Air • Tidak ada lokasi Permukiman WTD Bendungan Bagong yang berada pada daerah Cekungan Air
E Sumber Daya Genetik Bersih Tanah
F Pengaturan Iklim
G Pengaturan tata aliran air & banjir
• WTD Bendungan Bagong nantinya akan memanfaatkan air bersih yang berasal dari Bendungan
H Pengaturan Pencegahan dan Perlindungan dari Bencana Bagong
I Pengaturan Pemurnian Air
J Pengaturan Pengolahan dan Penguraian Limbah Penyedia • Tidak ditemukan kegiatan eksplorasi kayu bakar ataupun bahan bakar dari fosil di lokasi
K Pengaturan Pemeliharaan Kualitas Udara
L Pengaturan Penyerbukan Alami
Bahan Bakar perencanaan
M Pengaturan Pengendalian Hama dan Penyakit • Kondisi lahan yang akan direncanakan untuk permukiman dan pertanian pada eksistingnya
N Fungsi Tempat Tinggal dan Ruang Hidup merupakan perkebunan, ladang dan juga tegalan
O Fungsi Rekreasi dan Ekowisata
P
Q
Fungsi Budaya Estetika Alam
Pendukung Pembentukan Lapisan Tanah dan Pemeliharaan Kesuburan
Sumber Daya • Tidak ditemukan flora dan fauna endemic di Lokasi permukiman WTD Bendungan Bagong
Genetik • Keanekaragaman hayati di lokasi perencanaan tidak akan berubah secara signifikan karena
7 JASA EKOSISTEM
R
S
Pendukung Siklus Hara
Pendukung Produksi Primer nantinya akan digantikan dengan rencana zona pertanian.
KATEGORI SANGAT TINGGI
T Pendukung Biodiversitas
Pengaturan • Tidak ada parameter terkait kondisi iklim (suhu, kelembaban, dan tekanan udara) yang melebihi
Iklim nilai baku mutu
• Kondisi iklim yang meliputi pengaturan suhu di lokasi perencanaan Permukiman WTD Bendungan
Bagong dikendalikan oleh zonasi permukiman terkait dengan intensitas pemanfaatan ruang
Pengaturan • Kuantitas dan kualitas air yang masuk ke badan air tidak berubah signifikan dikarenakan pengguna
Pengolahan air SPAM regional tetaplah pengguna lama.
dan • Rencana sistem pembuangan dan pengelolaan air kotor, sistem pembuangan air hujan/drainase,
Penguraian dan sistem pengelolaan persampahan telah direncanakan dalam masterplan permukiman WTD
Limbah Bendungan Bagong.
Pengaturan • Lokasi perencanaan pada eksistingnya merupakan kawasan budidaya berupa perkebunan, ladang
Penyerbukan dan juga tegalan
Alami • Proses penyerbukan dan juga pengendalian hama dan penyakit nantinya akan tetap ada pada
zona pertanian (tanaman budidaya)
Pengaturan • Selain memanfaatkan habitat spesies, penyerbukan dan pengendalian hama penyakit juga dapat
Pengendalian dilakukan secara non alami atau buatan seperti yang telah dilakukan petani sejak 2013 di
Hama dan Kecamatan Trenggalek dan Bendungan.
Penyakit
NERACA KESESUAIAN LAHAN BERDASARKAN KEAS/TINGKAT JASA EKOSISTEM
LOKASI III
LOKASI
LOKASI
LOKASI IIIVIV
Keterangan :
A Penyedia Pangan (Ha)
B Penyedia Air Bersih
C Penyedia Serat
D Penyedia Bahan Bakar
E Sumber Daya Genetik
F Pengaturan Iklim
G Pengaturan tata aliran air & banjir
H Pengaturan Pencegahan dan Perlindungan dari Bencana
I Pengaturan Pemurnian Air
J Pengaturan Pengolahan dan Penguraian Limbah
K Pengaturan Pemeliharaan Kualitas Udara
L Pengaturan Penyerbukan Alami
M Pengaturan Pengendalian Hama dan Penyakit
N Fungsi Tempat Tinggal dan Ruang Hidup
O Fungsi Rekreasi dan Ekowisata
P Fungsi Budaya Estetika Alam
Q Pendukung Pembentukan Lapisan Tanah dan Pemeliharaan Kesuburan
R Pendukung Siklus Hara
S Pendukung Produksi Primer
T Pendukung Biodiversitas
TRAGEDY OF THE COMMONS
The tragedy of the commons
ini sebenarnya telah terjadi
pada abad ke-14, yang
pertama kali dicetuskan oleh
Garret Hardin (1968).