Kepala Badan Perencaan Daerah (Bappeda) Pacitan Pamudji dalam keterangannya
mengatakan penanganan kumuh dengan slogan “100-0-100” dalam pencapaiannya akan
ditentukan oleh dukungan partisipasi masyarakat dan kontribusi peran Pemerintah Daerah serta kemitraan sinergis atau kolaborasi stakeholders pembangunan kota di daerah. Menurut Pamudji, target penuntasan kumuh di tahun 2026, sedangkan di tahun 2021 ini dirinya mengatakan KOTAKU melalui APBN mendapat dana sebesar 2 milyar untuk dua desa di Pacitan. Beragam cara dilakukan Pemerintah Kabupaten Pacitan untuk menuntaskan kawasan kumuh. Salah satunya, yakni dengan menggiatkan kolaborasi bersama semua elemen masyarakat dalam mewujudkan Pacitan kota tanpa kumuh. Pada tahun 2021 Kabupaten Pacitan melalui Program KOTAKU memperoleh dana penanganan kumuh dari APBN sebesar Rp 2 miliar untuk Desa Bangunsari dan Tanjungsari. Pemanfaatan dana tersebu diprakarsai oleh Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) dengan memberdayakan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai pelaksananya. Di sisi lain, Pamudji mengatakan faktor penyebab kumuh yang perlu diperhatikan juga selain dari infrastruktur adalah perilaku masyarakat, perlunya pemanfaatan dan pemeliharaan yang baik dan benar agar infrastruktur tetap terawat sehingga tidak terjadi kumuh kembali. Di sinilah peran masyarakat sangat penting, Salah satu upaya percepatan penuntasan kumuh adalah melalui kolaborasi dan replikasi program, yang meski belum terlaksana dengan sempurna, namun dapat dikategorikan sudah berjalan. Kegiatan lokakarya dihadiri sejumlah pejabat, stake holder, pimpinan lembaga, dan masyarakat yang akan terlibat dalam KOTAKU di Pacitan (sumber: pacitanku.com)