Anda di halaman 1dari 10

Pithecanthropuserectus

Sejarah

Ciri-ciri

Jenis

Peninggalan Budaya

Contoh Gambar
Sejarah
• Manusia Jawa (Homo erectus paleojavanicus)
adalah jenis Homo erectus yang pertama kali
ditemukan. Pada awal penemuan, makhluk mirip
manusia ini diberi nama ilmiah Pithecanthropus
erectus oleh Eugène Dubois, pemimpin tim yang
berhasil menemukan fosil tengkoraknya di Trinil
pada tahun 1891. Nama Pithecanthropus
erectus sendiri berasal dari akar bahasa Yunani
dan latin dan memiliki arti manusia-kera yang
dapat berdiri.
• Ketika itu, Eugène Dubois tidak berhasil mengambil fosil Pithecanthropus secara
banyak melainkan hanya tempurung tengkorak, tulang paha atas dan tiga giginya
saja. Dan sampai saat ini, belum ditemukan bukti yang jelas bahwa ketiga tulang
tersebut berasal dari spesies yang sama.[1] Sebuah laporan berisi 342 halaman
ditulis pada waktu itu tentang keraguan validitas penemuan tersebut. Meskipun
demikian manusia Jawa masih dapat ditemukan di buku-buku pelajaran saat ini.

• Fosil yang lebih lengkap kemudian ditemukan di desa Sangiran, Jawa Tengah,
sekitar 18 km ke Utara dari kota Solo. Fosil berupa tempurung tengkorak manusia ini
ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, seorang ahli paleontologi
dari Berlin, pada tahun 1936. Selain fosil, banyak pula penemuan-penemuan lain di
situs Sangiran ini.[2].

• Sampai temuan manusia yang lebih tua lainnya ditemukan di Great Rift Valley,
Kenya, temuan Dubois dan von Koenigswald merupakan manusia tertua yang
diketahui. Temuan ini juga dijadikan rujukan untuk mendukung teori evolusi Charles
Darwin dan Alfred Russel Wallace. Banyak ilmuwan pada saat itu yang juga
mengajukan teori bahwa Manusia Jawa mungkin merupakan mata rantai yang hilang
antara manusia kera dengan manusia modern saat ini. Saat ini, antropolog
bersepakat bahwa leluhur
• manusia saat ini adalah Homo erectus yang hidup di Afrika.
Ciri-ciri
• Tinggi tubuhnya kira-kira 165-180 cm.
• Badan tegap, namun tidak setegap
Meganthropus.
• Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang
pelipis.
• Otot kunya tidak sekuat Meganthropus.
• Hidung lebar dan tidak berdagu.
• Makananya bervariasi tumbuhan dan daging
hewan buruan.
Jenis
• 1. Pithecanthropus mojokertensis

• Pithecanthropus mojokertensis berarti manusia


kera dari Mojokerto. Fosil ini diteliti dan
ditemukan oleh von Koenigswald tahun 1936-
1941 di daerah Perning, Mojokerto. Hasil
penemuan Von Koenigswald berupa tengkorak
anak-anak yang diperkirakan tengkorak anak-
anak tersebut berasal dari anak-anaknya
Pithecanthropus.
• 2. Pithecanthropus soloensis

• Pithecanthropus soloensis merupakan Pithecanthropus yang bertahan


hidup sampai dengan akhir pleistosen tengah. Fosil pertama ditemukan di
Ngandong, di tepi Sungai Bengawan Solo pada sekitar tahun 1931-1934.
Para peneliti Pithecanthropus soloensis diantaranya Von Koenigswald,
Oppernooth dan Ter Haar.

• Hasil penemuan manusia purba dari Solo ini di lapisan plesistosen tengah
mempunyai arti penting, karena menhasilkan satu seri tengkorak berjumlah
besar dalam waktu singkat pada satu tempat. Hasil penemuan itu berupa
bagian atas tengkorak, tulang dahi, fragmen tulang pendinding, dan tulang
kering. Dari penemuan tersebut dapat diperkirakan jenis kelamin, usia, dan
bahkan kapasitas otaknya.
• 3. Pithecanthropus erectus

• Pithecanthropus erectus adalah manusia kera yang sudah dapat berjalan tegak. Fosil manusia purba jenis ini
ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1890 di Trinil, lembah sungai Bengawan Solo, berasal dari pleistosen
tengah.

• Penelitian ini didasarkan pada penemuan tulang rahang, dua geraham, bagian atas tengkorak, dan tulang paha
kiri. Volume otaknya berada di antara volume otak kera dan manusia. Tulang paha menunjukkan bahwa makhluk
itu sudah berjalan tegak. Itulah sebabnya Eugene Dubois menyimpulkan bahwa hasil temuannya itu disebut
Pithecanthropus erectus, yang berarti manusia kera yang sudah berjalan tegak.

• Penemuan fosil ini sangat terkenal dan menggemparkan dunia ilmu pengetahuan pada waktu itu. Bahkan,
penemuan tersebut dihubungkan dengan teori evolusi Charles Darwin. Bila dihubungkan dengan teori Darwin,
Pithecanthropus erectus dianggap sebagai missing link atau makhluk peralihan dari kera ke manusia.

• Penemuan fosil ini merupakan penemuan yang paling banyak dan paling luas penyebarannya di Indonesia. Fosil
Pithecanthropus di Asia ditemukan di gua daerah Chou-Kou-Tien, Cina yang dikenal dengan sebutan
Pithecanthropus (sinanthropus) pekinensis (manusia kuno dari Peking/Beijing).
Peninggalan Budaya
• 1. Kapak berimbas
• 2. Kapak penetak
• 3. Kapak gengam
• 4. Pahat gengam
• 5. Alat serpih
• 6. Alat-alat tulang
Contoh Gambar
Created By :
• Ali Mubarak • Dhea Yolla Maharani
• Bella Pratiwi • Hesti Welianti
• Ezra Fahlevi • Komariana
• Kurniawan Suhendar • Merlinda
• M. Dhani Zulkarnain • Nopri Santika
• M. Rafi Harist . P • Sela Anggraeni
• Yogi Arwansi • Tamia Miranda Andini

sejarahpedia.com

Anda mungkin juga menyukai