Anda di halaman 1dari 15

A.

Perkembangan Manusia Purba Di Indonesia


Kondisi alam yang tidak stabil pada kala pleistosen, yang ditandai dengan munculnya glasial
dan interglasial secara silih berganti mendorong terjadinya migrasi hewan dan manusia purba ke
wilayah nusantara. Ketika suhu dingin pada zaman Glasial,banyak hewan dan manusia purba
bermigrasi ke wilayah khatulistiwa yang beriklim tropis. Sebaliknya ketika suhu naik pada zaman
interglasial banyak hewan dan manusia purba bermigrasi meninggalakan wilayah nusantara. Faktor
alam juga berpengaruh terhadap hewan dan manusia purba sehingga secara perlahan membentuk
populasi baru yang berbeda dengan induk atau nenenk moyangnya. Adanya temuan fosil manusia
purba, seperti pithecanthropus erectus mendorong para ahli paleontologi menuju kepulauan
nusantara untuk menemukan fosil manusia purba. Keberadaan paparan sunda dan paparan sahul
mempermudah proses migrasi hewan dan manusia purba pada waktu itu yang hanya bisa dilakukan
lewat jalan darat. Akan tetapi, dinamika alam yang ekstrim pada waktu itu telah mendorong
terjadinya mobilitas hewan dan manusia purba, sehingga mereka menjadi tercerai berai ke bebagai
arah dan wilayah kepulauan.
Perkembangan manusia purba di Indonesia di awali dengan penemuan Eugene Dubois
berupa fosil pecahan sebuah ”manusia kera” didaerah trinil tepi sungai bengawan solo pada tahun
1890-an. Dubois menamakannya pithecanthropus erectus (manusia kera tegak). Perkembangan
manusia purba sampai manusia modern tetapi karena sangat terbatasnya data-data geologi di
pulau jawa saat itu umur fosil tersebut tidak dapat di taksir. Ciri-cirinya pun tak begitu serupa bila di
bandingkan dengan fosil-fosil yang sudah di temukan sehingga tidak ada kesepakatan apakah ia
tergolong homonidae atau kera. Fosil-fosil yang berhasil di ketemukan berupa tulang rahang, gigi,
dan sebagian tulang paha. Mereka di anggap sudah dapat membuat untuk berburu dan sudah
dapat menggunakan api,dan di duga sudah dapat berbicara.

Fosil-fosil manusia purba yang di temukan di Indonesia adalah sebagai berikut.


1. Meganthropus Paleojavanicus (manusia raksasa dari Jawa Purba)

Fosil meganthropus di temukan oleh Von Koenigswolddi sangiran, lembah bengawan solo,
tahun 1936-1941. Fosil-fosil itu berasal dari pleistosen bawah. Mereka hidup dengan cara
mengumpulkan makanan (food gathering). Makanan utama mereka yaitu tumbuh-tumbuhan dan
buah. Cirri-cirinya yaitu:

a. Mempunyai tonjolan tajam di belakang kepala.

b. Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.

c. Tidak mempunyai dagu, sehingga lebih menyerupai kera.

d. Mempunyai otot kunyah gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
2. Pithecanthropus (manusia kera)

Fosil pithecanthropus berasal dari pleistosen bawah, tengah dan atas. Makhluk ini mempunyai
cirri-ciri tinggi badannya 165-180 cm, tubuh dan badannya tegap, gerahamnya masih besar,
rahangnya kuat, tonjolan kening, belum berdagu, serta berhidung lebar. Volume otaknya berkisar
antara 750-1300cc. mereka hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan (hunting
and food gathering). Mereka sudah memakan segala jenis makanan, tetapi makanannya belum di
masak.

Ada beberapa jenis manusia purba yang tergolong kedalam pithecanthropus,antara lain sebagai
berikut:

a. Pithecanthropus mojokertensis, disebut juga dengan pithecanthropus robustus. von


koeningswald pada tahun 1936 di mojokerto,jawa timur.fosil yang ditemukan hanya berupa
tulang tengkorak anak-anak.
b. Pithecanthropus robustus (manusia kera yang kuat)
Fosil pithecanthropus robostus di temukan oleh weidenreich dan von koeningswald pada tahun
1939 di trinil,lembah Begawan solo.fosil ini berasal dari lapisan pleistosen bawah.von
koeningswald menganggap fosil ini sejenis dengan pithecanthropus mojokertensis.

c. Pithecanthropus erectus,di temukan oleh Eugene dubois pada tahun 1891 di sekitar lembah
sungai bengawan solo,trinil,jawa tengah.fosil yang ditemukan berupa tulang rahang
atas,tengkorak,dan tulang kaki.

d. Pithecanthropus soloensis, di temukan di dua tempat terpisah oleh von koenigswald dan
oppernoorth di ngandong dan sangiran antara tahun 1931-1933.fosil yang ditemukan berupa
tengkorak dan juga tulang kering.
3. HOMO

Manusia purba dari genus homo adalah jenisbmanusia purba yang berumur paling muda,fosil
manusia purba jenis ini diperkirakan berasal dari 15.000-40.000 tahun Sm.dari volume otaknya
yang sudah menyerupai manusia modern,dapat di ketahui bahwa manusiai(homo)dan bukan
lagi manusia kera (pithecanthropus).di Indonesia sendiri ditemukan tiga jenis manusia purba dari
genus homo,antara lain,homo soloensis,homo wajakensis,dan homo floresiensis.

Ciri-ciri homo

 Tinggi tubuh 130-210 cm


 Otak lebih berkembang daripada meganthropus dan pithecanthropus
 Otot kunyah,gigi,dan rahang sudah menyusut
 Tonjolan kening sudah berkurang dan sudah berdagu
 Mempunyai cirri-ciri ras mongoloid dan austramelanosoi.

a. Homo soloensis,ditemukan oleh Von koenigswald dan weidenrich antara tahun 1931-1934
disekitar sungai bengawan solo.fosil yang ditemukan hanya berupa tulang tengkorak.ciri-ciri
khusus yang dimiliki oleh manusia purba jenis ini antara lain,volume otak antara 1000-1300
cc;tinggi badan antara 130-210 cm;muka tidak menonjol ke depan;serta berjalan tegap secara
bipedal(dua kaki). homo soloensis di perkirakan hidup sekitar 200.000 tahun yang lalu.
b. Homo wajakensis,ditemukan oleh Eugene dubois pada tahun 1889 di wajak,jawa timur.fosil
yang ditemukan berupa rahang bawah,tulang tengkorak,dan beberapa ruas tulang leher.ciri-ciri
homo wajakensis antara lain,memiliki muka lebar dan datr;hidungnya lebar dan bagian
mulutnya menonjol;tulangb tengkorak szudah membulat;serta memiliki tonjolan yang agak
mencolok di dahi.homo wajakensis diperkirakan hidup antara 40.000 sampai 25.000 tahun yang
lalu.

c. Homo floresiensis,ditemukan saat penggalian di lianng bua,flores oleh tim arkeologi


nasional,Indonesia dan university of new England,Australia pada tahun 2003.saat dilakukan
penggalian pada kedalaman lima meter,ditemukan karangka mirip manusia yang belum
membatu (belum menjadi fosil) dengan ukurannya yang sangat kerdil.manusia kerdil dari flores
ini diperkirakan hidup antara 94.000 dan 13.000 tahun SM.ciri-ciri homo floresiensis antara
lain,tinggi badan kurang dari 1 meter;berbadan tegap;berjalan secara bipedal;volume otak
sekitar 417cc;serta tidak memiliki dagu.
B. Jenis-jenis Manusia Purba Di Dunia
1. Manusia purba di Asia
Penemuan fosil manusia purba di Asia antara lain terdapat di daerah Peking. Nama
dari fosil tersebut yaitu Homo erectus pekinensis atau Sinanthropus pekinensis yang memiliki
arti Manusia Peking (sekarang Beijing), Cina. Fosil ini ditemukan oleh Davidson Son Black dan
Franz Waidenreich pada tahun 1929-1980 didalam gua Zhoukoudian (Choukoutien), dekat
Beijing (Peking), Cina. Diduga fosil ini hidup pada 250.000-400.000 tahun yang lalau, pada zaman
Pleistosen.

Jenis manusia pra aksara di asia yaitu:


a. Sinanthropus Pekinensis.
Fosil ini ditemukan oleh Prof. Devidson Black pada tahun 1927 di gua−gua dekat
Chou−Kou−Tien ± 60 km di sebelah Barat Daya kota Peking. Hasil penemuan menunjukkan
adanya persamaan-persamaan dengan Pithecanthropus Erectus. Sinanthropus pekinensis
memiliki volume isi otak sekitar kurang lebih 900 sampai 1200 cm kubik dan tinggi badan
berkisar 165-180cm.

b. Homo Neanderthalensis
Neanderthalensis yang sudah ada di muka bumi sekitar 250.000 tahun yang lalu.
Homo Neanderthalensis ini banyak mendiami daerah Eropa, Asia Barat, Asia tengah dan
Afrika Utara. Kemampuan bertutur kata dari Homo Neanderthalensis diduga belum begitu
berkembang. Volume otaknya bervariasi antara 1.000 sampai 2.000 Cc. Tinggi badan makhluk
ini diperkirakan antara 130-210 Cm dengan berat- badan antara 30-150 Kg. Ditemukan di gua
Shanidar yang merupakan sebuah situs arkeologi di Gunung Bradost, Zagros Gunung di Arbil
Governorate, Wilayah Kurdistan, Irak. Situs ini terletak di Lembah Besar Zab. Digali dari 1957-
1961 oleh Ralph Solecki dan tim dari Universitas Columbia dan mendapatkan kerangka
Neanderthal di Irak, yang berasal dari 60-80,000 tahun.
2. Manusia purba di Afrika

Pada tahun 1924 Raymond Dart kelahiran Australia, guru besar anatomi Universitas
Witwatersrand di Johannesburg, Afrika Selatan menemukan fosil pecahan tengkorak dan bagian
belakang rahang bawah manusia yang digali dari sebuah pertambangan batu gamping di Taung,
Tanjung Harapan (Bostwana).Setelah diteliti secara intensif, akhirnya Dart berhasil
menyimpulkan bahwa fosil tersebut adalah kerangka seorang anak yang berusia sekitar 5 - 6
tahun.la menamakan makhluk kecil itu dengan nama Australopithecus Africanus atau kera Afrika
Selatan.

Berikut adalah jenis dan ciri manusia purba yang terdapat di Afrika:

1. Australipithecus Africanus

Ditemukan oleh Raymond Dart di dekat sebuah pertambangan Taung, Tanjung Harapan
(Bostwana),pada tahun 1924. Setelah direkonstruksi ternyata membentuk kerangka seorang anak
yang berusia sekitar 5-6 tahun. Fosil ini di beri nama Australopithecus Africanus, karena hampir
mirip dengan penduduk asli Australia. Selanjutnya, Robert Broom menemukan fosil serupa yang
berupa tengkorak orang dewasa di tempat yang sama.

Ciri-Ciri Australipithecus Africanus yaitu:


• Memiliki tinggi ± 1,5 m
• Volume otak 450-600 cc
• Memiliki tubuh yang ramping
• Australopithecus jantan lebih besar dalam ukuran tubuh 20-40% lebih tinggi, 30-40% lebih
berat dari perempuan.
• Umur sekitar 3,0-2,3 juta tahun.
• Makanan yaitu,buah, kacang, biji dan umbi akar
• Hidup di semak-semak di hutan kayu
2. Homo Rudolfensis

Para peneliti menemukan fosil manusia purba baru di Koobi Fora Afrika Timur danau Rudolf di
Kenya, yang diperkirakan berusia 2,4 juta tahun. Antropolog meyakini Homo Rudolfensis pernah tinggal
jutaan tahun lalu di dekat Lake Turkana yang kini dikenal dengan Kenya. Pada 1972, peneliti menemukan
tengkorak parsial di dekat Lake Turkana. Peneliti menemukan bahwa fosil ini menunjukkan bentuk wajah
yang tidak biasa yaitu berbentuk datar dan panjang. Hal inilah yang membuat para ilmuwan
mengkategorikannya sebagai spesies baru yang dinamakan Homo rudolfensis. Homo Rudolfensis
memiliki ciri yaitu, Memiliki otak yang besar dan Berbadan tegap.

3.Homo Ergaster

Ditemukan oleh Richard Leaky di Afrika timur dan selatan.Homo Ergaster dari bahasa
Latin yang berarti "manusia yang pandai"adalah spesies hominin yang telah punah yang hidup
di Afrika timur dan selatan antara 1.9 hingga 1.4 juta tahun yang lalu pada era Pleistosen dan
pendinginan iklim global. Beberapa paleoantropologi menganggap Homo Ergaster bagian dari
jenis Homo Erectus.

4. Australopithecus Robustus

Ditemukan oleh J.T Robinson dan Robert Broom di Afrika Selatan,yang memiliki badan
tegap.Hidup antara 1,5 juta tahun yang lalu. Tubuhnya mirip dengan Australopithecus
Africanus

Ciri-ciri Australopithecus Robustus yaitu,


• Gigi dan tulang rahang lebih kuat,
• Berjalan dengan dua kaki,dan tegak seperti manusia,
• Badan lebih besar dan kekar,
• wajahnya datar tidak memiliki kening,
• memiliki tulang alis yang besar ,
• Volume otak sekitar 525 cc
• Umur sekitar 2,0-1,0 juta tahun,
• Makan makanan yang keras, berpasir seperti kacang dan umbi akar, terkadang makan
daging,
• tinggal di hutan kayu.

5.Homo Habilis

Ditemukan oleh Louis Leaky di lembah olduvia,Tanzania Utara dipantai timur Danau
Turnaka, Kenya. Homo Habilis dari bahasa Latin yang berarti "manusia yang pandai
menggunakan tangannya" adalah sebuah spesies dari genus Homo, yang hidup sekitar 2,5 juta
sampai 1,8 juta tahun yang lalu pada masa awal. Homo habilis memiliki tubuh yang pendek
dengan lengan yang lebih panjang dari manusia modern. Homo habilis diperkirakan telah
mampu menggunakan peralatan primitif yang terbuat dari batu hal ini dibuktikan dengan
ditemukannya peralatan-peralatan dari batu di sekitar fosil mereka.

Ciri-ciri Homo Habilis yaitu,

• Umur sekitar 2,3-1,2 juta tahun,


• hidup di hutan kayu terbuka dan sungai,
• memiliki rahang dangeraham yang besar,
• tidak memiliki dagu,
• tulang alis tebal
• memiliki tengkorak yang panjang merendah.
6.Australopithecus Boisei

Australopithecus Boisei hidup antara 2,1-1,1 juta tahun yang lalu. Australopithecus Boisei
cukup mirip dengan Australopithecus robustus, tetapi wajahnya lebih besar.
Ciri-ciri Australopithecus Boisei yaitu,
• Memiliki geraham yang besar yaitu berukuran 0,9 inci
• Volume otak sekitar 500 cc
• Muka lebar dan datar
• Bentuk kepala ada yang lonjong, bundar, dan sedang
• Berhidung sedang dan memiliki mulut yang menonjol.

3. Manusia purba di Eropa


Manusia purba yang ditemukan di Eropa disebut dengan Homo Neandherthalensis. Nama itu
mengandung arti “manusia Neanderthal”. Manusia bentuk ini ditemukan oleh Rudolf Virchow di
lembah Neander, Dusseldorf, Jerman Barat tahun 1856. Selain di Jerman, juga ditemukan di Gua
Spy Belgia. Di Prancis ditemukan manusia purba yang disebut dengan Homo Cro Magnon.

Bersumber pada riset yang sudah dijalankan, ada beberapa perbedaan pada bentuk
Pithecanthropus Erectus dengan Homo Sapiens. Perbedaan itu diantaranya sebagai berikut ini:
 Ruang tengkorak Pithecanthropus lebih kecil dibandingkan Homo Sapiens, hingga
volume otaknya juga lebih kecil. Ruang tengkorak Pithecanthropus kurang dari 1000 cc,
sedangkan ruang tengkorak Homo Sapiens lebih dari 1000 cc.
 Tulang kening Pithecanthropus lebih menonjol ke depan.
 Tulang rahang bawah Pithecanthropus lurus ke depan hingga tidak berdagu, sedangkan
Homo sapiens berdagu.
 Tulang rahang serta gigi Pithecanthropus lebih besar serta kuat daripada tulang rahang
Homo sapiens.
 Tinggi serta berat tubuh Homo Sapiens lebih besar yakni 130-210 cm dan 30-150 kg.
C. Teori Evolusi Darwin dan Asal Usul Manusia Modern
1. Teori Evolusi Charles Darwin
Dalam teori ini menurut Darwin aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah
oleh Tuhan, tetapi berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain
akibat kondisi alam.contoh pada halnya manusia bahwa darwin berpendapat kalau manusia itu
berasal dari monyet sebagai nenek moyangnya. Menurut mereka, selama proses evolusi yang
diperkirakan berawal 4-5 juta tahun lalu, terdapat beberapa “bentuk transisi” antara manusia
modern dan nenek moyangnya.
Alasan darwin manusia mirip kera yaitu:
o Mata menghadap ke depan
o Ibu jari tungkai depan dapat digerakkan ke segala arah, mempunyai kelenjar susu
(glandulla mammae) yang terletak di dada.
o Rahim satu ruang simpleks.

2. Asal Usul Manusia Modern


Ada dua perspektif yang berkembang tentang asal usul munculnya manusia modern.
a. Out of Africa (OA)
OA berbasis pada data paleontologi (Ilmu yang mempelajari kehidupan pra aksara) dan bukti-
bukti genetika. Menurut data paleontologi terutama dikembangkan oleh Stringer dan Bräuer
dengan teori Recent African Origin; dan African Hybridization and Replacement bahwa semua
manusia pada awalnya muncul dari Benua Afrika lalu menyebar ke seluruh dunia.

b. Multiregional Evolution Model (MRE)


MRE yang dipelopori oleh Wolpoff, Thorne dan Wu, menyatakan bahwa manusia modern
tidak hanya berasal dari Afrika, melainkan juga dari Eropa dan Asia. Artinya bahwa manusia
modern muncul di berbagai wilayah sebagai hasil evolusi dari populasi yang sudah ada
sebelumnya (archaic population).
D. Kaitan Antara Manusia Purba dan Manusia Modern
1. Keterkaitan Fisik Manusia Purba dengan Manusia modern
Giorgio Bertorelle melakukan penelitian terhadap DNA dari beberapa tulang moyang
manusia modern Cro-Magnon. Kemudian membandingkan dengan manusia neanderhal secara
fisik merupakan manusia purba yang paling dekat bentuknya dengan manusia modern.Ternyata
nenek moyang manusia modern memiliki gen yang berbeda dari manusia neanderhal.Dengan
demikian,manusia Cro-Magnon tidak mempunyai hubungan genetik sama sekali dengan
manusia purba.
Studi mengenai DNA yang dilakukan oleh stoneking dan Cann (1987) berkesimpulan bahwa
afrika adalah sumber gen pool DNA manusia modern. Homo sapiens dari Afrika yang
menggantikan atau menghapuskan populasi pra modern ini.
Penterjemahan genetika menunjukkan bahwa munculnya manusia modern hanya terjadi
di Afrika,antara 200.000 dan 150.000 lalu.Manusia modern itu meninggalkan Afrika antara
125.000 dan 60.000 tahun lalu.Dalam perjalanan waktu manusia modern ini menggantikan
populasi Homo-neanderthalensis di Eropa dan Homo erectus di Asia.
Homo sapiens purba memiliki kerangka yang kokoh, menunjukan bahwa mereka hidup
bergantung dengan fisik. Manusia modern memiliki rangka yang ramping, karena manusia
modern lebih bergantung pada teknologi dari pada kekuatan fisik. Homo sapiens purba memiliki
bubung alis, sedangkan manusia modern mempunyai bubung alis secara signifikan berkurang.
Fitur pembeda lain lainnya adalah tonjolan dagu, yang tidak ada pada homo sapiens purba.
Manusia modern pada umumnya memiliki dahi vertikal sedangkan homo sapiens purba memiliki
dahi yang miring ke belakang.

Keterkaitan dalam fisik yaitu:


1. Perbedaan
a) Kera memiliki tangan yang lebih panjang dari pada kaki,sedangkan manusia tidak
b) Ukuran otak manusia lebih besar dibandingkan kera
c) Struktur Hemoglobin berbeda
d) Ukuran tubuh berbeda, manusia lebih ramping
e) Manusia masuk ke familia Hominidae, sedangkan kera masuk familia Pongidae.

2. Persamaan
a) Memiliki kelenjar susu yang berada di dada.
b) Kedua mata sama" menghadap ke depan
c) Tungkai ibu jari dapat digerakkanke segala arah
d) Sama" memiliki kuku
e) Mempunyai bentuk rahim
f) Menggunakan kaki untuk berjalan, secara umum memiliki 2 kaki dan 2 tangan.
g) Memiliki kerangka kepala
h) memiliki tulang belakang
i) Memiliki bulu rambut.

Keterkaitan dalam budaya yaitu:


Kesinambungan hasil budaya pra aksara dan modern dilihat dari sistem
kepercayaannya, adanya sedekah bumi dan sedekah laut yang dilakukan pada era modern saat
ini dengan cara memberi sesajen pada tempat-tempat yang dianggap keramat itu menunjukkan
bahwa masyarakat zaman sekarang masih mengenut sistem kepercayaan pada zaman dulu.
E. Penyebaran Manusia Modern
1. PENYEBARAN KE ASIA
Sekitar 70.000 hingga 50.000 tahun silam. Dari satu gelombang manusia berjumlah 1000 orang
dari Afrika menuju pantai-pantai barat Asia. Menyeberangi laut pertama kalinya dengan perahu.

2. PENYEBARAN KE EROPA
Sekitar 40.000 tahun silam. Bergerak menuju wilayah orang Neandertal di Eropa. Perancis
menunjukkan, manusia moderen Cro-Magnon hidup sekitar 50.000 - 20.000 tahun lalu.
Menurut Paul Mellars dari Universitas Cambridge, Neanderthal = spesies yang hidup di eropa
dan asia barat sekitar 230.000 - 29.000 tahun lalu.

3. PENYEBARAN KE EROPA
Manusia modern pertama, datang ke Balkan sekitar 46.000 tahun lalu. Menurut Paul Mellars
2 spesies tersebut, hidup bersaing di wilayah yang sama sekitar 1000 tahun.
Neanderthal kalah bersaing ketika manusia modern datang (bersaing untuk
memperebutkan wilayah hewan, tempat tinggal). Manusia modern menang karena memilikii
perlengkapan yang lebih baik untuk hidup di suhu ekstrim (6 derajat celcius).

4. PENYEBARAN KE INDONESIA
Homo erectus yang meninggalkan Afrika 1,8 juta tahun lalu. Fosilnya ditemukan di Tanzania,
Kenya, Aljazair di Afrika serta di Eropa dan kebanyakan di Indonesia. 600.000 tahun lalu homo
erectus ini menyebar ke Asia utara hingga ke Eropa 700 tahun lalu. Homo erectus adalah
manusia pertama yang menguasai penggunaan api. Homo erectus juga lebih terampil
menggunakan alat dibandingkan dengan homo habilis.

PENYEBARAN KE RAS AUSTRALOID


Fosilnya ditemukan oleh Rietschoten tahun 1889 di desa Wajak. Tengkorak manusia tergolong
besar dgn volume otak 1630 cc. Tinggi = 173 cm. dan hidup pada 40.000 tahun yang lalu.
Prof. Dr. Teuku Jacob mengatakan bahwa di Papua berkembang suatu ras khusus dari Wajak
Eugene Dubois yang menduga bahwa Homo wajakenis termasuk Ras Australoid.
PETA KONSEP

Manusia Purba

Mencakup

Manusia Purba Di Indonesia Manusia Purba Di Luar Indonesia

Meliputi

Manusia Purba Manusia Purba Manusia Purba


di Asia di Afrika Di Eropa

Perbandingan dengan manusia modern dalam hal :

Fisik Budaya
MAKALAH
SEJARAH UMUM
“MANUSIA PURBA DI INDONESIA DAN MANUSIA PURBA DI DUNIA
SERTA KETERKAITANNYA DENGAN MANUSIA MODERN”

Disusun oleh :
Nama : Adi Widya
Kelas : X.ia 2

SMA NEGERI 1 PAKUE


TAHUN AJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai